2. Teknik Pengolahan Data
Guna mendapatkan jawaban dari permasalahan tersebut, untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai
berikut: a.
Deskripsi Deskripsi merupakan pemaparan data yang diperoleh, dalam
praktiknya tidak terbatas pada pengumpulan data saja, tetapi juga meliputi penjelasan dan analisis terhadap data tersebut.
b. Analisis Konten Analisis Isi
Merupakan metode penelitian untuk menentukan keberadaan kata-kata atau konsep-konsep di dalam teks atau rangkaian teks. Sistematika
penyusunan dalam tulisan ini adalah menjelaskan makna kata yang dimaksud berdasarkan kamus, selanjutnya memaparkan ayat-ayat yang bersangkutan
dengan menjelaskan maksud ayat tersebut. Berikutnya merangkum makna kata-kata yang dimaksud, dan dikaitkan dengan yang dikaji.
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode Komunikasi Pendidik Penelaahan Kata Qaulan
Kata qaulan
اوق
merupakan bentuk masdar dari kata qāla - yaqūlu
لاق -
لوقي
, yang berarti berkata Munawwir, 1997: 1171. Qaul dalam bahasa indonesia
diartikan kata. Al-Quran menyebutkan kata qaul sebanyak 1722 kali, dalam bentuk qāla disebutkan sebanyak 529 kali, dalam bentuk yaqūlūn sebanyak 92 kali, 332 kali
dalam bentuk qul, 13 kali dalam bentuk qūlū, 49 kali dalam bentuk qīla, dalam
bentuk al-qaul 52 kali, 12 kali dalam bentuk qauluhum, sedangkan dalam bentuk kata qaulan sebanyak 19 kali Hefni, 2015: 80-81. Menurut Ibnu Mandzur dalam Hefni
2015:81 qaul adalah suatu lafaz yang diucapkan oleh lisan baik maknanya tersebut sempurna atau tidak sempurna.
Selain mengandung makna, qaul merupakan ucapakan yang diucapkan pembicara karena keinginan darinya sendiri. Hal ini dikuatkan dalam firman Allah
Q.S. al- An’am ayat 93:
ْوَأ اًمذَك مَا ىَلَع ٰىَرَ تْ فا من مِ ُمَلْظَأ ْنَمَو ُي َََْو ََمإ َيمحوُأ َلاَق
ْْمم ُلمِزََُُ َلاَق نَمَو ٌْيََ مََِْْمإ ََو َل
َُا َلَِزَأ اَم مًََ ُةَكمئ َََمَْاَو متْوَمَْا متاَرَمَغ مِ َنوُممَاظَا مذمإ ٰىَرَ ت ْوَََو ۗ
ُمُكََُُزَأ اوُُمرَْْأ ْممِيمِْيَأ وُُ ۗ
ُْلا َباَذَع َنْوَُُِْ َمْوَ َْْا َو ّمقَْْا َرْ َْغ مَا ىَلَع َنوَُوُقَ ت ْمُت ُك اَمِ منو
َنوُمِْكَتََْت مِمتََي ْنَع ْمُت ُك ٣٩:٦
]
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: Telah diwahyukan kepada saya, padahal
tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: Saya
akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam
tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, sambil berkata: Keluarkanlah nyawamu Di hari ini kamu dibalas dengan
siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan karena kamu selalu menyombongkan
diri terhadap ayat-ayat-Nya.
Ayat tersebut menyebutkan bahwa yang menyebabkan orang tersebut dikatakan zalim dan mengada ngada adalah kerena kesengajaan mereka untuk
mengatakan yaqūlūna hal yang mengada-ngada. Kata qaul yang dimaksud tersebut
merupakan kata yang mengandung makna dan keluar dari lisan atas unsur kesengajaan dan kesadaran penuh dari yang menucapkannya tersebut Hefni, 2015:
82.
ْتُمْصَْمَ ْوَأ اارْ َْْ ْلُقَ ْْلَ ف مرمْ ْْا ممْوَ َْْاَو مَمً ُنممْؤُ ي َناَك ْنَم
... Penggalan hadits tersebut menjelaskan bahwa setiap orang yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, hendaklah baginya untuk berkata yang baik jika tidak bisa berkata yang baik, maka lebih baik diam. Hal ini menunjukkan bahwa
komunikasi atau bertutur kata tersebut sangat diatur dalam Islam, baik dalam al- Quran maupun as-Sunnah.
Komunikasi merupakan suatu cara seseorang menyampaikan suatu hal kepada orang lain atau kepada lawan bicaranya. Dapat juga disebut, komunikasi merupakan
suatu hubungan interaksi yang dilakukan orang tertentu.
Kata qaulan dalam al-Quran disandarkan kebeberapa kata sifat, yakni ma’rūf,
sadīd, layyin, tsaqil, baligh, aẓīm, karīm, dan, maysūrṬ Sehingga menjadi qaulan