Penambahan Jam Kerja Waktu Lembur

1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 satu hari dan 14 empat belas jam dalam 1 satu minggu. 2. Memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau lebih. 3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 kali upah sejam. 4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali lipat upah satu jam. Besar upah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 5.3 Tabel 5.3 Upah Tenaga Kerja NO JENIS PEKERJA UPAH KERJA PERHARI UPAH KERJA PERJAM 1 Pekerja Rp 65.000,00 Rp 8.125,00 2 Tukang Rp 90.000,00 Rp 11.250,00 3 Kepala Tukang Rp 90.000,00 Rp 11.250,00 4 Mandor Rp 135.000,00 Rp 16.875,00 Sumber : Daftar Harga Dasar Satuan Upah dan Sewa Peralatan Berdasarkan hasil penelitian Sartika 2010, didapatkan bahwa penambahan jam lembur yang menghasilkan keuntungan paling tinggi untuk proyek jembatan ini adalah 3 jamhari, maka hasil untuk upah lembur tenaga kerja perhari dan upah lembur tenaga kerja 3 jam tersaji pada Tabel 5.4 dibawah ini : Tabel 5.4 Upah Lembur Tenaga Kerja NO JENIS PEKERJA UPAH LEMBUR PERHARI 3 JAM UPAH LEMBUR PERJAM 1 Pekerja Rp 39.722,22 Rp 13.240,74 2 Tukang Rp 55.000,00 Rp 18.333,33 3 Kepala Tukang Rp 55.000,00 Rp 18.333,33 4 Mandor Rp 82.500,00 Rp 27.500,00 Contoh perhitungan upah lembur untuk resourse name Mandor sebagai berikut : Upah Mandor per hari Standart Cost : Rp. 135.000,00 Jam Kerja per hari : 9 jamhari Biaya per jam = = Rp. 15.000,00 Biaya Lembur per hari untuk lembur 3 jam per hari adalah Lembur 3 jam = Rp. 15.000,00 × 1,5 + 2 × Rp. 15.000,00 × 2 = Rp. 82.500,00 Lembur per jam = = Rp. 27.500,00 Produktivitas kerja lembur untuk 3 jam per hari diperhitungkan sebesar 70 dari produktivitas normal. Penurunan produktifitas untuk kerja lembur ini disebabkan oleh kelelahan pekerja, keterbatasan pandangan pada malam hari, serta keadaan cuaca yang dingin. Untuk kegiatan-kegiatan kritis yang akan dipercepat durasi percepatan dihitung berdasarkan penambahan jam lembur 3 jamhari dari durasi normal yang ada. Adapun salah satu contoh perhitungannya adalah perhitungan Pekerjaan Uilzed dan Pemasangan Bowplank dibawah ini : Durasi yang bisa dicrash berdasarkan penambahan 3 jam lembur : ∑ Volume = 600 m ’ Durasi normal = 35 hari Durasi normal jam = 35 × 9 = 315 jam Produktivitas jam normal = = 1,905 m 3 jam Maksimal crashing = 28,37 hari = 28 hari Maka maksimal crashing = 35 hari – 28 hari = 7 hari Hasil perhitungan pengontrolan durasi crashing manual diatas sesuai dengan hasil perhitungan pada Ms. Project, hasil dari pengolahan Ms. Project dapat dilihat pada Tabel 5.5 . Tabel 5.5 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 3 jam lembur menggunakan Ms.Project JENIS PEKERJAAN DURASI NORMAL Hari DURASI PERCEPATAN Hari BIAYA NORMAL Rp BIAYA PERCEPATAN Rp Utilizet dan Pasang Bowplank 35 28 44.685.000,00 47.823.124,36 Sewa Sheet Pile + Mobilisasi 49 40 98.803.332,00 100.969.008,30 Ongkos Pancang 49 40 549.635.100,00 597.111.898,84 Joint Las Pancang 49 40 38.705.795,00 41.392.188,99 Beton isian pancang K350 14 11 28.036.380,00 29.391.607,71 Cor Beton Abutment 1 K350 42 34 98.035.825,50 102.124.494,45 Baja Tulangan Abutment 42 34 206.848.385,00 212.443.740,88 Bekisting Abutment 42 34 34.671.000,00 38.433.972,14 Cor Beton Abutment 2 K350 42 34 110.688.457,50 115.304.192,12 Baja Tulangan Abutment 42 34 220.217.860,00 226.174.504,57 Bekisting Abutment 42 34 37.147.500,00 41.179.235,09 Cor Beton Pilar 1 K350 42 34 135.202.542,00 140.840.777,43 Baja Tulangan Pilar 42 34 273.771.500,00 281.184.350,43 Bekisting Pilar 42 34 41.275.000,00 45.754.764,71 Beton P.Lantai Kendaraan K350 28 23 355.938.584,50 370,779,943.81 Baja Tulangan 28 23 821.595.990,00 843.819.871.80 Selanjutnya dari Tabel 5.5 kita dapat menghitung Cost Slope untuk kegiatan- kegiatan kritis yang terjadi seteah penambahan jam lembur, daftar cost slope untuk semua kegiatan kritis dapa dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur KODE PEK Normal Crashing Percepatan Slope Durasi Hari Biaya Durasi Hari Biaya Biaya A 35 44.685.000,00 7 28 47.823.124,36 Rp 448.303,48 C 49 98.803.332,00 9 40 100.969.008,30 Rp 240.630,70 F 49 549.635.100,00 9 40 597.111.898,84 Rp 5.275.199,87 G 49 38.705.795,00 9 40 41.392.188,99 Rp 298.488,22 H 14 28.036.380,00 3 11 29.391.607,71 Rp 451.742.57 R 42 98.035.825,50 8 34 102.124.494,45 Rp 511.083,62 S 42 206.848.385,00 8 34 212.443.740,88 Rp 699.419,49 T 42 34.671.000,00 8 34 38.433.972,14 Rp 470.371,52 U 42 110.688.457,50 8 34 115.304.192,12 Rp 576.966,83 V 42 220.217.860,00 8 34 226.174.504,57 Rp 744.580,57 Tabel 5.6 Lanjutan W 42 37.147.500,00 8 34 41.179.235,09 Rp 503.966,89 X 42 135.202.542,00 8 34 140.840.777,43 Rp 704.779,43 Y 42 273.771.500,00 8 34 281.184.350,43 Rp 926.606,30 Z 42 41.275.000,00 8 34 45.754.764,71 Rp 559.970,59 AJ 28 355.938.584,50 5 23 370.779.943,81 Rp 2.968.271,86 AK 28 821.595.990,00 5 23 843.819.871,85 Rp 4.444.776,37 Data diatas merupakan data hasil crashing seluruh kegiatan kritis yang memiliki resource pekerja dengan menambahkan 3 jam lembur disemua pekerjaan kritis tersebut, hasil crashing diatas menghasilkan durasi crashing maksimal 17 hari dari durasi total proyek, selanjutnya untuk menguji kemungkinan efisiensi crashing, dengan melakukan crashing ulang dari cost slope terkecil hinggan didapat durasi crashing maksimal yang ada yaitu 17 hari. Pada Table 5.7 merupakan urutan kegiatan – kegiatan kritis hasil crashing diurutkan dari cost slope terkecil sampai terbesar : Tabel 5.7 Urutan kegiatan – kegiatan berdasarkan nilai cost slope KODE PEK Normal Crashing Percepatan Slope Durasi Hari Biaya Durasi Hari Biaya Biaya C 49 98.803.332,00 9 40 100.969.008,30 Rp 240.630,70 G 49 38.705.795,00 9 40 41.392.188,99 Rp 298.488,22 A 35 44.685.000,00 7 28 47.823.124,36 Rp 448.303,48 H 14 28.036.380,00 3 11 29.391.607,71 Rp 451.742.57 T 42 34.671.000,00 8 34 38.433.972,14 Rp 470.371,52 W 42 37.147.500,00 8 34 41.179.235,09 Rp 503.966,89 R 42 98.035.825,50 8 34 102.124.494,45 Rp 511.083,62 Z 42 41.275.000,00 8 34 45.754.764,71 Rp 559.970,59 U 42 110.688.457,50 8 34 115.304.192,12 Rp 576.966,83 S 42 206.848.385,00 8 34 212.443.740,88 Rp 699.419,49 X 42 135.202.542,00 8 34 140.840.777,43 Rp 704.779,43 V 42 220.217.860,00 8 34 226.174.504,57 Rp 744.580,57 Y 42 273.771.500,00 8 34 281.184.350,43 Rp 926.606,30 AJ 28 355.938.584,50 5 23 370.779.943,81 Rp 2.968.271,86 AK 28 821.595.990,00 5 23 843.819.871,85 Rp 4.444.776,37 F 49 549.635.100,00 9 40 597.111.898,84 Rp 5.275.199,87 Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan bahwa selisih biaya normal dari masing – masing kegiatan yang telah dilakukan crashing dengan biaya penambahan jam lembur tiga jam sebagai berikut : Tabel 5.8 Selisih biaya antara Biaya Percepatan dengan Biaya Normal KODE PEK Normal Crashing Percepatan Selisih Biaya Durasi Hari Biaya Durasi Hari Biaya C 49 98.803.332,00 9 40 100.969.008,30 Rp 2,165,676.32 G 49 38.705.795,00 9 40 41.392.188,99 Rp 2,686,393.99 A 35 44.685.000,00 7 28 47.823.124,36 Rp 3,138,124.36 H 14 28.036.380,00 3 11 29.391.607,71 Rp 1,355,227.71 T 42 34.671.000,00 8 34 38.433.972,14 Rp 3,762,972.14 W 42 37.147.500,00 8 34 41.179.235,09 Rp 4,031,735.09 R 42 98.035.825,50 8 34 102.124.494,45 Rp 4,088,668.95 Z 42 41.275.000,00 8 34 45.754.764,71 Rp 4,479,764.71 U 42 110.688.457,50 8 34 115.304.192,12 Rp 4,615,734.62 S 42 206.848.385,00 8 34 212.443.740,88 Rp 5,595,355.88 X 42 135.202.542,00 8 34 140.840.777,43 Rp 5,638,235.43 V 42 220.217.860,00 8 34 226.174.504,57 Rp 5,956,647.57 Y 42 273.771.500,00 8 34 281.184.350,43 Rp 7,412,850.43 AJ 28 355.938.584,50 5 23 370.779.943,81 Rp14,841,359.31 AK 28 821.595.990,00 5 23 843.819.871,85 Rp22,223,881.85 F 49 549.635.100,00 9 40 597.111.898,84 Rp47,476,798.84 Selanjutnya untuk perhitungan pengaruh terhadap biaya langsung, biaya tidak langsung dan baiaya total yang diakibatkan pertambahan jam lembur dapat dilihat pada salah satu contoh perhitungan dibawah ini. Biaya langsung = Biaya Langsung + Selisih Biaya = Rp. 23.901.621.278.45 + Rp. 2.165.676,32 = Rp. 23.903.786.954.77 Biaya tidak langsung = Rp 2.022.046.052 : 217 × 216 = Rp 2.012.727.867,43 Biaya Total = Rp. 23.903.786.954.77 + Rp 2.012.727.867,43 = Rp. 25.916.514.822.20 Untuk selanjutnya, perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akan disajikan dalam Tabel 5.9 sd Tabel 5.11. Tabel 5.9 Perhitungan Biaya Langsung Jam Lembur Jenis Pekerjaan Durasi Hari Biaya 217 Rp 23.901.621.278.45 Utilizet dan Pasang Bowplank 216 Rp 23,903,786,954.77 Sewa Sheet Pile + Mobilisasi 215 Rp 23,906,473,348.76 Ongkos Pancang 214 Rp 23,909,611,473.12 Joint Las Pancang 213 Rp 23,910,966,700.83 Beton isian pancang K350 212 Rp 23,914,729,672.97 Cor Beton Abutment 1 K350 211 Rp 23,918,761,408.06 Baja Tulangan Abutment 210 Rp 23,922,850,077.01 Bekisting Abutment 209 Rp 23,927,329,841.72 Cor Beton Abutment 2 K350 208 Rp 23,931,945,576.35 Baja Tulangan Abutment 207 Rp 23,937,540,932.23 Bekisting Abutment 206 Rp 23,943,179,167.65 Cor Beton Pilar 1 K350 205 Rp 23,949,135,815.22 Baja Tulangan Pilar 204 Rp 23,956,548,665.65 Bekisting Pilar 203 Rp 23,971,390,024.96 Beton P.Lantai Kendaraan K350 202 Rp 23,993,613,906.81 Baja Tulangan 201 Rp 24,041,090,705.64 Tabel 5.10 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Jam Lembur Jenis Pekerjaan Durasi Hari Biaya 217 Rp2,022,046,052,00 Utilizet dan Pasang Bowplank 216 Rp2,012,727,867.43 Sewa Sheet Pile + Mobilisasi 215 Rp2,003,409,682.86 Ongkos Pancang 214 Rp1,994,091,498.29 Joint Las Pancang 213 Rp1,984,773,313.71 Beton isian pancang K350 212 Rp1,975,455,129.14 Cor Beton Abutment 1 K350 211 Rp1,966,136,944.57 Baja Tulangan Abutment 210 Rp1,956,818,760.00 Bekisting Abutment 209 Rp1,947,500,575.43 Cor Beton Abutment 2 K350 208 Rp1,938,182,390.86 Baja Tulangan Abutment 207 Rp1,928,864,206.29 Tabel 5.10 Lanjutan Bekisting Abutment 206 Rp1,919,546,021.71 Cor Beton Pilar 1 K350 205 Rp1,910,227,837.14 Baja Tulangan Pilar 204 Rp1,900,909,652.57 Bekisting Pilar 203 Rp1,891,591,468.00 Beton P.Lantai Kendaraan K350 202 Rp1,882,273,283.43 Baja Tulangan 201 Rp1,872,955,098.86 Tabel 5.11 Perhitungan Biaya Total Akibat Jam lembur Durasi Hari Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya 217 Rp 23.901.621.278.45 Rp2,022,046,052,00 Rp 25,923,667,330.45 216 Rp 23,903,786,954.77 Rp2,012,727,867.43 Rp 25,916,514,822.20 215 Rp 23,906,473,348.76 Rp2,003,409,682.86 Rp 25,909,883,031.62 214 Rp 23,909,611,473.12 Rp1,994,091,498.29 Rp 25,903,702,971.40 213 Rp 23,910,966,700.83 Rp1,984,773,313.71 Rp 25,895,740,014.54 212 Rp 23,914,729,672.97 Rp1,975,455,129.14 Rp 25,890,184,802.11 211 Rp 23,918,761,408.06 Rp1,966,136,944.57 Rp 25,884,898,352.63 210 Rp 23,922,850,077.01 Rp1,956,818,760.00 Rp 25,879,668,837.01 209 Rp 23,927,329,841.72 Rp1,947,500,575.43 Rp 25,874,830,417.15 208 Rp 23,931,945,576.35 Rp1,938,182,390.86 Rp 25,870,127,967.20 207 Rp 23,937,540,932.23 Rp1,928,864,206.29 Rp 25,866,405,138.51 206 Rp 23,943,179,167.65 Rp1,919,546,021.71 Rp 25,862,725,189.37 205 Rp 23,949,135,815.22 Rp1,910,227,837.14 Rp 25,859,363,652.36 204 Rp 23,956,548,665.65 Rp1,900,909,652.57 Rp 25,857,458,318.22 203 Rp 23,971,390,024.96 Rp1,891,591,468.00 Rp25,862,981,492.96 202 Rp 23,993,613,906.81 Rp1,882,073,283.43 Rp25,875,887,190.23 201 Rp 24,041,090,705.64 Rp1,872,955,098.86 Rp25,914,045,804.50 Berdasarkan Tabel 5.11 dapat kita analisis untuk mengetahui total biaya optimum dengan waktu atau durasi optimum proyek dengan cara sebagai berikut : 1. Efisiensi waktu proyek Contoh perhitungan pada durasi percepatan 214 hari : Et = × 100 = 1,38 2. Efisiensi biaya proyek Contoh perhitungan pada durasi percepatan 214 hari : Ec = = 0,10 Hasil perhitungan efisiensi waktu dan efisiensi biaya seluruhya dapat dilihat pada Tabel 5.12 Tabel 5.12 Efisiensi waktu dan biaya akibat penambahan jam lembur Durasi Hari Efisiensi waktu Efisiensi Biaya 217 0.00 0.00 216 0.46 0.03 215 0.92 0.05 214 1.38 0.08 213 1.84 0.11 212 2.30 0.13 211 2.76 0.15 210 3.23 0.17 209 3.69 0.19 208 4.15 0.21 207 4.61 0.22 206 5.07 0.24 205 5.53 0.25 204 5.99 0.26 203 6.45 0.23 202 6.91 0.18 201 7.37 0.04 Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa biaya optimal dan durasi optimal adalah pada durasi proyek 204 hari dengan pengurangan durasi sebesar 13 hari dengan efisiensi waktu 5,99 dari seluruh durasi proyek dan efisiensi biaya 0,26 dari total biaya proyek. Untuk efisiensi biaya yang berpengaruh pada setiap pekerjaan yang dipengaruhi oleh perubahan biaya pada resourse pekerja dapat dilihat pada Table 5.13. Tabel 5.13 Efisiensi Biaya pada Setiap pekerjaan JENIS PEKERJAAN BIAYA NORMAL Rp BIAYA PERCEPATAN Rp SELISIH EFISIENSI BIAYA Utilizet dan Pasang Bowplank Rp10,245,000 Rp13,383,124 Rp3,138,124 30.63 Sewa Sheet Pile + Mobilisasi Rp16,312,500 Rp18,478,176 Rp2,165,676 13.28 Ongkos Pancang Rp279,397,500 Rp326,874,298 Rp47,476,798 16.99 Joint Las Pancang Rp8,772,550 Rp11,458,943 Rp2,686,393 30.62 Beton isian pancang K350 Rp4,418,500 Rp5,773,727 Rp1,355,227 30.67 Cor Beton Abutment 1 K350 Rp13,344,750 Rp17,433,418 Rp4,088,668 30.64 Baja Tulangan Abutment Rp18,266,900 Rp23,862,255 Rp5,595,355 30.63 Bekisting Abutment Rp12,285,000 Rp16,047,972 Rp3,762,972 30.63 Cor Beton Abutment 2 K350 Rp15,067,650 Rp19,683,384 Rp4,615,734 30.63 Baja Tulangan Abutment Rp19,448,050 Rp25,404,697 Rp5,956,647 30.63 Bekisting Abutment Rp13,162,500 Rp17,194,235 Rp4,031,735 30.63 Cor Beton Pilar 1 K350 Rp18,404,450 Rp24,042,685 Rp5,638,235 30.64 Baja Tulangan Pilar Rp28,170,600 Rp35,583,450 Rp7,412,850 26.31 Bekisting Pilar Rp14,625,000 Rp19,104,764 Rp4,479,764 30.63 Beton P.Lantai Kendaraan K350 Rp48,453,800 Rp63,295,159 Rp14,841,359 30.63 Baja Tulangan Rp72,556,300 Rp94,780,181 Rp22,223,881 30.63 Data hasil analisis pengaruh dari biaya langsung dan biaya tidak langsung terhadap penambahan jam lembur diatas dapat disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 5.2, Gambar 5.3 dan Gambar 5.4 23,880,000,000.00 23,900,000,000.00 23,920,000,000.00 23,940,000,000.00 23,960,000,000.00 23,980,000,000.00 24,000,000,000.00 24,020,000,000.00 24,040,000,000.00 24,060,000,000.00 200 205 210 215 220 B iaya L an gsu n g Durasi 1860000000.00 1880000000.00 1900000000.00 1920000000.00 1940000000.00 1960000000.00 1980000000.00 2000000000.00 2020000000.00 2040000000.00 200 202 204 206 208 210 212 214 216 218 B iaya T id ak L an gsu n g Durasi Gambar 5.2 Grafik biaya langsung akibat jam lembur Gambar 5.3 Grafik biaya tidak langsung akibat jam lembur Gambar 5.4 Grafik biaya total akibat jam lembur Berdasarkan pengamatan pada Gambar 5.4 dapat kita simpulkan bahwa optimasi biaya dan waktu adalah pada durasi proyek 204 hari dengan pengurangan durasi 13 hari, apabila crashing dilanjutkan biaya akan meningkat. Gabungan dari ketiga grafik diatas dapat dilihat pada Gambar 5.5 25,850,000,000.00 25,860,000,000.00 25,870,000,000.00 25,880,000,000.00 25,890,000,000.00 25,900,000,000.00 25,910,000,000.00 25,920,000,000.00 25,930,000,000.00 200 202 204 206 208 210 212 214 216 218 B iaya T ot al Durasi 25,850,000,000.00 25,860,000,000.00 25,870,000,000.00 25,880,000,000.00 25,890,000,000.00 25,900,000,000.00 25,910,000,000.00 25,920,000,000.00 25,930,000,000.00 200 205 210 215 Biaya Total 1860000000.00 1880000000.00 1900000000.00 1920000000.00 1940000000.00 1960000000.00 1980000000.00 2000000000.00 2020000000.00 2040000000.00 23,880,000,000.00 23,900,000,000.00 23,920,000,000.00 23,940,000,000.00 23,960,000,000.00 23,980,000,000.00 24,000,000,000.00 24,020,000,000.00 24,040,000,000.00 24,060,000,000.00 200 202 204 206 208 210 212 214 216 218 biaya langsung biaya tidak langsung Gambar 5.5 Grafik biaya total, grafik biaya langsung dan grafik biaya tidak langsung akibat jam lembur

5.4.2. Penambahan Tenaga Kerja

Penambahan tenaga kerja dilakukan dengan cara menghitung ulang kebutuhan tenaga kerja dari masing – masing kegiatan berdasarkan durasi percepatan atau durasi crashing yang akan dilakukan dengan tanpa melakukan penambahan jam kerja per hari, contoh perhitungan penambahan pekerja dan biaya penambahan pekerja pada pekerjaan Uilzed dan Pemasangan Bowplank dibawah ini : Perhitungan penambahan tenaga kerja berdasarkan durasi normal : Volume = 600 m ’ Durasi normal = 35 hari Kapasitas tenaga kerja per 1m 3 adalah Mandor = 0,005 Oh Rp. 135.000,00 Kepala Tukang Kayu = 0,010 Oh Rp. 90.000,00 Tukang Kayu = 0,100 Oh Rp. 90.000,00 Pekerja = 0,100 Oh Rp. 65.000,00 Dengan : Oh = Orang hari Perhitungan jumlah tenaga kerja : Jumlah tenaga kerja = Jumlah Mandor = = 0,09 orang Upah Mandor = 0,09 × Rp. 135.000,00 = Rp. 12.150,00 Jumlah Kepala Tukang Kayu = = 0,17 orang Upah Kepala Tukang Kayu = 0,17 × Rp. 90.000,00 = Rp. 15.300,00 Jumlah Tukang Kayu = = 1,71 orang Upah Tukang Kayu = 1,71 × Rp. 90.000,00 = Rp. 153.900,00 Jumlah Pekerja = = 1,71 orang Upah pekerja = 1,71 × Rp. 65.000,00 = Rp. 111.150,00 Jadi upah tenaga kerja dengan durasi normal 35 hari adalah : Rp. 12.150,00 + 15.300,00 + Rp. 153.900,00 + Rp. 111.150,00 × 35 hari = Rp. 10.237.500,00 Perhitungan Penambahan tenaga kerja untuk pekerjaan Uilzed dan Pekerjaan Bowplank dengan menggunakan durasi percepatan adalah sebagai berikut : Volume = 600 m ’ Durasi normal = 35 hari Durasi Crashing = 7 hari Durasi Percepatan = 28 hari

Dokumen yang terkait

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

1 5 11

ANAISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) (Studi kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Padangan-Kasiman Kabupaten Bojonegoro)

0 3 69

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 7 1

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 4 3

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik – Kabupaten Musi Rawas)

0 11 110

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pembangunan Rumah Susun TNI Wilayah Jawa Barat)

2 12 113

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 6 109

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo)

4 32 170

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jalan Baru Lingkar Sumpiuh– Kabupaten Cilacap)

2 12 127

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Indonesia)

1 4 64