Keabsahan dan Kredibilitas METODOLOGI PENELITIAN

49 terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu : data reduction, data display, dan conclusion drawingverification. a. Data Reduction Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan Sugiyono, 2010: 431. b. Data Display Penyajian Data Penyajian data ini dilakukan dalam bentuk table, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif Sugiyono, 2010: 434. c. Conclusion Drawing Verification Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan 50 mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukan merupakan kesimpulan yang kredibel Sugiyono, 2010: 438. 3. Setelah selesai di lapangan Dalam menganalisa data setelah di lapangan, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu berusaha memberikan gambaran secara sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat-sifat populasi tertentu. 51

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BMT

1. Sejarah Berdirinya BMT Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta

BMT Bina Ihsanul Fikri merupakan lembaga keuangan syari ’ah yang menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi kelas bawah yang didirikan dan memiliki oleh masyarakat pada tahun 1996 di daerah Gedong Kuning Yogyakarta. Munculnya ide untuk mendirikan BMT Bina Ihsanul Fikri ini karena melihat banyak pengusaha kecil potensial tetapi tidak terjangkau oleh bank, selain itu juga karena selama ini dakwah Islam belum mampu menyentuh kebutuhan ekonomi umat. Sehingga seringkali kebutuhan modalnya dicukupi oleh rentenir dan lintah darat yang suku bunganya sangat besar dan juga merupakan praktek riba serta sangat memberatkan masyarakat, karena masyarakat diharuskan membayar bunga tambahan dari dana yang dipinjam. Keperihatinan ini mendorong untuk berdirinya BMT Bina Ihsanul Fikri. Pembentukan BMT Bina Ihsanul Fikri diawali dengan dibentuknya panitia kecil yang diketuai oleh ir. Meidi Syaflan ketua ICMI Gedong Kuning, dan beranggotakan M. Ridwan dan Irfan, panitia ini berfungsi mempersiapkan segala sesuatunya sampai BMT Bina Ihsanul Fikri ini dapat berdiri, salah satu tugas awalnya adalah survey tempat dan lokasi