Kondisi Sosial Ekonomi Karakteristik Wilayah Studi

28 2. Jenis Pekerjaan Jumlah berdasarkan jenjang pendidikan di Kecamatan Patuk berdasarkan Bagian Kependudukan Biro Tata Kepemerintahan Setda DIY dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. pekerjaan masyarakat Kecamatan Playen berdasarkan jenis pekerjaan Kelurahan Jenis Pekerjaan Banyusoco Plembutan Bleberan Getas Dengok Ngunut Playen Ngawu Bandung Logandeng Gading Banaran Ngleri Belum bekerja 1055 819 908 1029 448 385 797 788 643 1441 1207 703 442 Mengurus rumah tangga 485 310 263 558 235 286 647 522 609 1047 387 705 255 Pelajarmahasiswa 763 624 851 327 314 624 569 672 1441 860 598 395 Pensiunan 92 27 105 67 53 43 12 84 107 186 85 103 46 PNS 69 46 81 70 55 48 168 130 198 469 200 72 50 TNI 7 6 4 1 1 3 7 7 4 15 10 15 1 Polri 2 1 1 2 2 5 12 7 11 29 10 6 3 Pejabat negara 1 2 1 Buruhtukang 80 80 164 196 158 96 293 241 496 585 568 271 173 Sektor pertanian 2180 1576 2101 1732 811 526 780 561 626 1139 1897 1054 987 Kryawan bumnbumd 490 3 2 1 3 7 8 14 26 9 11 3 Karyawan swasta 490 210 321 259 158 169 337 323 263 194 494 282 182 Wiraswasta 464 416 515 568 247 275 399 656 225 1102 472 265 145 Tenaga medis 3 1 1 2 7 7 18 4 7 1 Pekerjaan lainya 20 21 24 17 16 15 20 14 21 22 24 18 16 Total 5707 4636 5341 5199 2512 2169 4205 3917 3896 8315 6229 4111 2699 Sumber: Bagian Kependudukan Biro Tata Kepemerintahan Setda DIY 2014 29 3. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor pembentk kaltas penduduk, selain kesehatan dan ekonomi.pembangnan bidang pendidikan bertujuan untuk menceraskan kehidupan bangsa. Tabel 5. Pendidikan masyarakat kecamatan Playen berdasarkan pendidikan Kelurahan Tngkat pendidikan Banyusoco Plembutan Bleberan Getas Dengok Ngunut Playen Ngawu Bandung Logandeng Gading Banaran Ngleri Tidak sekolah 1196 1161 1185 1080 543 395 766 767 736 1539 1306 822 593 Belom tamat SD 586 344 762 615 224 28 426 465 368 715 1285 397 320 tamat SD 1921 1305 1312 1752 501 488 728 617 739 1559 1101 1050 696 SLTP 1232 912 1074 928 615 417 858 739 682 1365 962 861 575 SLTA 601 809 810 636 520 507 1109 1030 1029 2293 1272 857 435 Diploma 111 66 25 66 61 33 31 54 52 66 114 68 19 22 Akademi Dplm 111 s. Mud 23 27 25 13 18 21 72 54 88 166 48 32 11 Diploma IVstara I 75 46 101 103 55 74 170 180 174 512 173 88 44 Stara II 3 3 5 9 3 5 18 12 8 47 10 2 3 Stara III 4 6 1 2 3 4 1 6 5 4 1 Total 5707 4638 5341 5199 2512 2169 4205 3917 3896 8315 6229 4111 2699 Sumber: Bagian Kependudukan Biro Tata Kepemerintahan Setda DIY 2014. 30

IV. TATA CARA PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di bulan Febuari sampai Mei 2016 di Kecamatan Playen Gunungkidul. Yang meliputi 4 Desa, yaitu Desa Banyusoco Desa Bandung, Desa Bleberan dan Desa Dengok. Analisis sampel dilakukan di laboratorium Tanah Fakutas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogakarta dan LPPT UGM.

B. Metode Penelitian dan Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode observasi dan wawancara dengan menentukan lokasi observasi kemudian menentukan titik sampel dengan overlay peta. Selanjutnya dilakukan survei lapangan dan pengamatan laboratorium dengan metode Spektrofotometri UV-vis dan SSA Spektrometri Serapan Atom. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif guna untuk mendapatkan gambaran, penjelasan, dan uraian hubungan atara satu faktor dengan faktor lain berdasarkan fakta data dan informasi kemudian dibuat dalam bentu tabel atau gambar. 1. Jenis Penelitan Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, yang teknis pelaksanaanya dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pengumpulan data sekunder. Menurut Widyatama 2010 dalam Adhi Sudibyo 2011 metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual. 2. Metode Pemilihan Lokasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi wilayah yang menggambarkan keadaan kawasan wilayah tersebut. Pemilihan lokasi sampel secara sengaja dipilih berdasarkan tujuan penelitian Masri Singarimbun, 1989. Selain tingkat permintaan kebutuhan bambu yang tinggi, sebagian daerah Playen juga merupakan kawasan pegunungan dengan tingkat erosi yang tinggi. Diharapkan dengan adanya pengembangan tanaman bambu pada kawasan tersebut dapat mengurangi tingkat erosi pada kawasan tersebut. Teknis pengambilan sampel tanah di lokasi penelitian berdasarkan pada luasan areal tanam bambu di 4 Desa yakni Banyusoco, Bandung, Beleberan dan Dengok. Hal-hal yang menjadi perhatian dalam observasi ini adalah identifikasi parameter sifat-sifat tanah yang akan diuji di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan LPPT UGM, diantaranya kadar hara tersedia dalam tanah dan retensi hara. Data yang diperoleh dalam observasi ini berupa data kualitatif dan gambaran umum serta hasil pemotretan yang dapat mewakili kondisi wilayah secara keseluruhan. 3. Metode Penentuan Sampel Tanah Sampel Tanah diambil pada beberapa titik di lokasi penelitian, hal ini dilakukan guna untuk mewakili dari beberapa jenis tanah yang berada pada beberapa titik di tempat penelitian tersebut. Sampel tanah tersebut digunakan untuk pengujian analisis kadar hara tersedia dalam tanah dan pengamatan jenis tanah di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah