Pengaruh Moderasi Para Pedagang di Pasar Sleman terhadap

memutuskan berpindah melakukan pembiayaan di lembaga keuangan syariah. Peneliti menggunakan variabel moderasi. Sifat dari variabel moderasi ini yaitu menguatkan atau melemahkan variabel bebas dengan variabel terikat. Pada penelitian ini, peneliti memilih variabel sikap sebagai variabel moderasi. Variabel sikap masyarakat khususnya para pedagang di Pasar Sleman dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 tiga komponen terhadap lingkungannya. Ketiga komponen tersebut yaitu cognitive component yaitu kepercayaan konsumen dan pengetahuan konsumen tentang objek itu sendiri. affective component yaitu perasaan dan reaksi emosional konsumenmasyarakat terhadap suatu objek. Serta behavioral component yang menjelaskan respon masyarakatkonsumen terhadap suatu objek atau aktivitas. Hasil dari variabel moderasi memiliki tingkat signifikansi lebih dari alpha. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sikap bukan variabel moderator. Penelitian ini menggambarkan bahwa dengan sikap masyarakat terutama pedagang di Pasar Sleman tetap memilih Kredit Usaha Rakyat KUR dari pada pembiayaan di LKS. Peneliti berasumsi bahwa sikap para pedagang di Pasar Sleman terhadap produk pinjaman di bank konvensional yang menggunakan sistem bunga tidak begitu dipermasalahkan. Meskipun seluruh responden dalam penelitian ini beragama Islam, mereka tidak begitu menghiraukan pinjaman dengan sistem bunga yang mengandung riba. Bagi para pedagang, jika mereka membutuhkan uang mereka akan memilih produk yang memberikan keuntungan lebih dari produk yang lainnya, dalam hal ini rata-rata adalah harga produk pinjaman yang ditawarkan setiap lembaga keuangan. Mereka selalu memperhitungkan sikap untung rugi. Sehingga variabel sikap tidak memiliki kekuatan untuk mebuat para pedagang berpindah dari pinjaman KUR di bank konvensional ke lembaga keuangan syariah. Dalam penelitian ini sikap memiliki sifat memperlemah keputusan para pedagang di Pasar Sleman untuk berpindah ke lembaga keuangan syariah. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Kredit Usaha Rakyat KUR terhadap keputusan masyarakat untuk melakukan pembiayaan di Lembaga Keuangan Syariah dengan sikap sebagai variabel moderator. Kuesioner dalam penelitian ini sebanyak 26 indikator pertanyaan yang berisi tentang KUR, sikap, dan keputusan masyarakat yang disebarkan kepada pedagang di Pasar Sleman yang menggunakan KUR di BRI. Hasil dari data penelitian dianalisis menggunakan metode kuantitatif dengan tambahan wawancara sebagai informasi tambahan dalam penelitian. Untuk menguji kualitas pertanyaan pada kuesioner digunakan uji validitas dan reliabilitas serta uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji MRA Moderated Regression Analysis dan uji bootsrapping. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar dan dilakukan olah data menggunakan spss15, maka dapat disimpulkan bahwa 21 indikator dalam penelitian dapat dikatakan valid dan reliabel. Sedangkan 5 indikator lainnya dijelaskan melalui metode wawancara. Uji asumsi klasik pada penelitian memiliki nilai residual distribusi normal normalitas, tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas, tidak terjadi autokorelasi dan heteroskedastisitas. Hasil dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 terhadap Y secara bersama-sama simultan tidak signifikan. Uji parsial individual dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 tidak signifikan terhadap Y. Sehingga dapat dikatakan bahwa uji hipotesis1 H1 dan uji hipotesis2 H2 dalam penelitian ini ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan program KUR dengan atau tanpa sikap tidak mempengaruhi masyarakat terutama pedagang di Pasar Sleman untuk berpindah ke produk pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah seperti BMT atau koperasi syariah.

B. Saran

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh antara program KUR di BRI dengan sikap terhadap keputusan masyarakat terutama pedagang di pasar Sleman untuk melakukan switching pindah ke pembiayaan di Lembaga Keuangan Syariah LKS. Hal ini tentu menjadi hambatan bagi LKS dalam hal ini berupa BMTKoperasi Syariah untuk lebih berkembang lagi. Hal yang perlu diperhatikan oleh adalah lembaga keuangan syariah terutama BMTKoperasi Syariah adalah memperbaiki citra lembaga karena

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

2 72 103

Efektivitas Program Kredit Usaha Rakyat Oleh BRI Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.

16 124 121

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

1 51 103

Prinsip Kehati-hatian dalam Program Kredit Usaha Rakyat

5 125 77

Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat (Studi Kasus : Bank BRI Unit Kecamatan Gebang)

15 109 83

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

14 178 131

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

KREDIT USAHA RAKYAT KUR SYARIAH MANDIRI

0 1 1

ANALISIS PENGARUH PROMOSI, LOKASI SERTA PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN MINAT NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BRI SYARIAH KCP MAJAPAHIT SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melen

0 1 182

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MELAKUKAN PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK BRI SYARIAH KCP DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Meleng

3 39 120