Analisis Data KEPUTUSAN NASABAH KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BRI MELAKUKAN SWITCHING PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( STUDI KASUS : PASAR SLEMAN)

Model hubungan variabel ini dapat digambarkan sebagai berikut X1 Y X2 Gambar 3.1 Model Penelitian Pada gambar di atas, variabel X2 merupakan variabel moderating. Variabel moderating dalam penelitian ini yaitu sikap. Sikap sebagai variabel moderator memiliki sifat menguatkan atau melemahkan hubungan antara X1 dengan Y. Sehingga, dalam penelitian ini apabila semakin rendah nilai X1 maka nilai X2 dan Y akan semakin tinggi, sebaliknya apabila semakin tinggi nilai X1 maka nilai X2 dan Y akan semakin rendah. Uji bootsrapping adalah pendekatan non-parametrik yang tidak mengasumsikan bentuk distribusi variabel dan dapat diaplikasikan pada jumlah sampel yang kecil. Uji ini merupakan pendekatan alternatif untuk menguji signifikansi mediasi. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Deskripsi dan Analisis Data

1. Gambaran Umum tentang Pasar Sleman

Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten yang memiliki laju pertumbuhan ekonomi terbesar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sektor ekonomi setiap tahun selalu mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari ucapan Bupati Sleman Sri Purnomo yang dilansir dari jogjaantaranews.com pada saat pemaparan draf rencana pembangunan jangka menengah daerah RPJMD “Pertumbuhan ekonomi Sleman dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, yaitu pada 2014 sebesar 5,41 persen, 2015 5,35 persen dan pada 2016 diprediksi mengalami kenaikan ”. Pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan karena meningkatnya aktivitas di sektor perdagangan, jasa, restoran, dan lainnya. Pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan tersebut dapat digambarkan mulai tumbuh pesatnya pertokoan maupun pasar modern. Seiring berkembangnya toko dan pasar modern, perkembangan pasar tradisional mulai tergeser. Masyarakat sedikit demi sedikit mulai meninggalkan pasar tradisional. Pasar menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern memiliki pengertian yaitu area yang digunakan untuk jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu. Sedangkan pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola secara mandiri atau kerjasama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Pemda, Swasta, Badan Usaha Milik Negara BUMN atau Badan Usaha Milik Daerah BUMD berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimilkidikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. Meskipun saat ini pasar tradisional mulai tergeser dengan keberadaan pasar modern Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pasar Kabupaten Sleman terus berupaya melakukan perbaikan pengelolaan pasar tradisional. Salah satu upaya yang dilakukan dengan penataan ulang pasar tradisional, dalam rangka peningkatan daya saing pasar tradisional di Kabupaten Sleman. Keberadaan Pasar Sleman memiliki peranan bagi perekonomian masyarakatnya. Pemerintah Daerah melakukan renovasi terhadap Pasar Sleman yang nantinya diharapkan menjadi pasar tradisional yang memiliki nilai-nilai historis, tidak dapat diubah atau dijadikan pusat perbelanjaan dan toko modern, kecuali upaya revitalisasi agar menjadi pasar tradisional yang bersih, teratur, nyaman, aman, memiliki

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

2 72 103

Efektivitas Program Kredit Usaha Rakyat Oleh BRI Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.

16 124 121

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

1 51 103

Prinsip Kehati-hatian dalam Program Kredit Usaha Rakyat

5 125 77

Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat (Studi Kasus : Bank BRI Unit Kecamatan Gebang)

15 109 83

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

14 178 131

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

KREDIT USAHA RAKYAT KUR SYARIAH MANDIRI

0 1 1

ANALISIS PENGARUH PROMOSI, LOKASI SERTA PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN MINAT NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BRI SYARIAH KCP MAJAPAHIT SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melen

0 1 182

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MELAKUKAN PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK BRI SYARIAH KCP DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Meleng

3 39 120