Dynamic Routing RoutingProtocol Analisis Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network Menggunakan Teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS)

10

2.4 Dynamic Routing

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh administrator. Router akan saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing. Pemilihan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan. Untuk merepresentasikan jarak, dynamic routing menggunakan nilai metric . Parameter-parameter yang biasa digunakan untuk menghasilkan sebuah nilai metric, diantaranya: 1. Hop count, berdasarkan pada banyaknya router yang dilewati. 2. Ticks, berdasarkan waktu yang diperlukan dengan satuan waktu ticks. 3. Cost, berdasarkan pada perbandingan sebuah nilai patokan standard dengan bandwidth yang tersedia. 4. Compose metric, berdasarkan hasil perhitungan dari parameter-parameter berikut [6]: - Bandwidth - Delay - Load - Reliability - MTU Maximum Transmit Unit

2.5 RoutingProtocol

Routing table berisikan berbagai routing jaringan baik dari perangkat yang terhubung langsung, konfigurasi manual dari static routing dan dynamic routing menggunakan routing protocol.Berdasarkan kegunaannya, routing Universitas Sumatera Utara 11 protocol dapat dibagi menjadi dua bagian seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.6, yakni [7]: 1. Interior Gateway Protocol IGP yakni protokol yang digunakan untuk melakukan routing dalam sebuah AS Autonomous System. Routing Protocol IGP mencakup RIP, EIGRP, OSPF dan IS-IS. 2. Exterior Gateway Protocol EGP yakni protokol yang digunakan untuk melakukan routing antarsistem AS inter-AS. Gambar 2.6 Klasifikasi Routing Protocol

2.5.1 Open Shortest Path First OSPF

OSPF merupakan protokol routing yang dikembangkan untuk jaringan IP dengan Interior GatewayProtocol IGP oleh working group Internet Engineering Task Force IETF. Working group ini mendesain IGP didasarkan pada algoritma Shortest Path First SPF yang digunakan di Internet. OSPF adalah protocol routing link-state yang akan mengirimkan Link-State Advertisements LSA ke semua router dengan area hierarkis yang sama. Pada OSPF LSA, informasi akan disertakan pada interface beserta variabel yang lain. Universitas Sumatera Utara 12 Router OSPF akan mengakumulasi informasi link-state dan menggunakan algoritma SPF untuk menghitung jalur terpendek pada setiap node [8]. OSPF banyak digunakan sebagai IGP, terutama dalam jumlah jaringan yang besar. Jaringan ini dapat dihubungkan ke jaringan penyedia layanan yang besar yang menggunakan routing protokol lain seperti IS-IS [9].

2.5.2 Routing Information ProtocolRIP

RIP merupakan protokol distance-vector yang menggunakan hitungan lompatan dalam pengukurannya. RIP sangat banyak digunakan pada lalu lintas router Internet secara global. RIP akan mengirimkan pesan routing-update pada interval tertentu secara reguler termasuk perubahan-perubahan pada entrinya, sehingga tabel routing-nya akan selalu ter-update. Router RIP akan selalu mempertahankan rute yang terbaik melalui nilai perhitungan terkecil menuju ke tujuannya. Setelah melakukan update pada tabel routing, router tersebut akan segera memulai transmisi updating ke seluruh router jaringan. Update ini sama sekali tidak tergantung dengan update yang secara reguler dilakukan. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah di konfigurasi. RIP pada awalnya ditentukan dalam RFC 1058 ini memiliki karakteristik utama sebagai berikut [3] [8]: 1. Hop digunakan sebagai metrik untuk pemilihan path. 2. Jika jumlah hop untuk jaringan lebih besar dari 15, RIP tidak dapat menyediakan rute ke jaringan itu. 3. Updating Routing disiarkan atau multicast setiap 30 detik, secara default . Universitas Sumatera Utara 13

2.5.3 Border Gateway Protocol BGP

Ada 2 aktivitas dasar yang terjadi dalam proses routing, yaitu penentuan jalur paling optimal dan transportasi kumpulan informasi atau paket melalui Internetwork . BGP merupakan protokol yang menggunakan penentuan jalur paling optimal. BGP menampilkan interdomain routing pada jaringan TCPIP. BGP merupakan EGP, yang berarti bahwa BGP melakukan routing antara sistem autonomous atau domain. BGP dikembangkan untuk menggantikan EGP yang sudah ketinggalan zaman. Seperti pada protokol routing yang lain, BGP akan mengolah tabel routing, dan mentransmisikan update routing. Fungsi utama dari sistem BGP adalah melakukan pertukaran informasi jaringan termasuk informasi tentang daftar jalur secara autonomous dengan sistem BGP yang lain. Informasi ini dapat digunakan untuk membangun konektivitas sistem autonomous dengan menggunakan pemangkasan loop routing. BGP digunakan untuk menghindari routing loop pada jaringan internet [10] [8]. BGP sebenarnya routing protocol interdomain primer , dan telah digunakan sejak komersialisasi internet . Karena sistem yang terhubung ke internet berubah secara konstan, maka jalan yang paling efisien antara sistem harus diperbaharui secara teratur. Jika tidak, komunikasi akan terlambat atau berhenti. Tanpa BGP, e-mail, transmisi halaman web, dan komunikasi internet lainnya tidak mencapai tujuan yang dimaksudkan. Walaupun BGP jauh lebih kompleks dibandingkan dengan protokol- protokol vektor jarak pada umumnya, protokol ini masih tetap rentan terhadap Universitas Sumatera Utara 14 permasalahan looping yang muncul karena mekanisme routing ‘mouth-to-mouth’. Untuk mengatasi hal ini, BGP memanfaatkan metode-metode yang sama, seperti misalnya split horizon, sebagaimana protokol-protokol vektor jarak lainnya [11] [12].

2.6 Teknologi Jaringan Berbasis MPLS