Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku 1. Pengetahuan
c. FaktorPenguat Reinforcing factor.
Faktor ini meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan, peraturan pemerintahyang terkait dengan kesehatan. Untuk
berperilaku sehat, masyarakat tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas, juga diperlukan perilaku contoh acuan dari tokoh
yang dianggap berpengaruh di masyarakat, terutama petugas kesehatan. Disamping itu, undang-undang juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut.
2.7.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku 2.7.1.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi
yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam arti lain Pengetahuan adalah
informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu
sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data
sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan,
maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki. Pengaruh tingkat pengetahuan seseorang dengan perubahan
perilaku adalah semakin baik penyampaian informasi oleh pihak terkait, maka
perubahan perilaku akan semakin bermakna. 2.7.1.2. Pendidikan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya ádalah
pendidikan. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri
Universitas Sumatera Utara
bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
Sebaliknya jika tingkat pendidikan seseorang rendah, akan menghambat perkembangan perilaku seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai
yang baru diperkenalkan. Pendidikan lebih menekankan pada pembentukan
manusianya penanaman sikap dan nilai-nilai 2.7.1.3. Sikap
Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal
ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Dalam hal ini dapat di artikan bahwa semakin baik pembentukan sikap seseorang terhadap suatu objek,
maka semakin tinggi juga tingkat partisipasi seseorang. 2.7.1.4. Pekerjaan
Pekerjaan adalah jenis perbuatan atau kegiatan untuk memperoleh imbalan
atau upah. Dengan ciri makna yang demikian, pekerjaan dapat juga disebut mata pencarian atau pokok penghidupan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
kehidupan. Hubungan tingkat pekerjaan seseorang dengan perubahan perilaku adalah semakin tinggi tingkat pekerjaan seseorang maka semakin tinggi pula
penghasilannya, maka dengan begitu seseorang akan menggunakan penghasilannya tersebut memenuhi kebutuhan kesehatannya dalam hal ini memenuhi kebutuhan
sanitasi mereka. Mubarak et al., 2007.
Selain itu menurut Scord and Backman, Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia:
1. Faktor Biologis
Universitas Sumatera Utara
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh
aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. 2. Faktor Sosiopsikologis
Kita dapat mengklasifikasikannya ke dalam tiga komponen.: a.
Komponen Afektif
Merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis,yakni perilaku sosial dibentuk oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa
manusia. b.
Komponen Kognitif
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. c.
Komponen Konatif Adalah aspek yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan dalam
bertindak. Adapun beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang
yaitu Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari
dalam diri individu endogen, antara lain: a. Jenis Ras
Setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik saling berbeda satu dengan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Dua kelompok ras terbesar, yaitu:
1.
Ras kulit putih atau ras Kaukasia. Ciri-ciri fisik : Warna kulit putih, bermata biru, berambut pirang.
Perilaku yang dominan : Terbuka, senang akan kemajuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
2.
Ras kulit hitam atau ras Negroid.
Ciri-ciri fisik : Berkulit hitam, berambut keriting, dan bermata hitam. Perilaku yang dominan : Keramah tamahan, suka gotong royong, tertutup, dan senang
dengan upacara ritual. b. Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari, pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional
atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada pria di sebut maskulin sedangkan perilaku wanita di sebut feminim.
c. Sifat Fisik Kalau kita amati perilaku individu berbeda-beda karena sifat fisiknya,
misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
d. Sifat Kepribadian Salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis 1999
adalah : “keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”.
Universitas Sumatera Utara
e. Bakat Pembawaan Bakat menurut Notoatmodjo 1997 yang mengutip pendapat William B.
Micheel 1960 adalah : “kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada latihan mengenal hal tersebut”. Bakat merupakan interaksi
dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.
f. Intelegensi Menurut Terman intelegensi adalah : “kemampuan untuk berfikir abstrak”
Sukardi, 1997. Sedangkan Ebbieghous mendefenisikan intelegensi adalah : “kemampuan untuk membuat kombinasi” Notoatmodjo, 1997. Dari batasan terebut
dapat dikatakan bahwa intelegensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu. Oleh karena itu, kita kenal ada individu yang intelegen, yaitu individu yang dalam
mengambil keputusan dapat bertindak tepat, cepat dan mudah. Sebaliknya bagi individu yang memiliki intelegensi rendah dalam mengambil keputusan akan
bertindak lambat dalam mempengaruhi Perilaku.