Skala Ordinal Skala Interval

7 sebagai simbol. Skala pengukuran data nominal digunakan dalam statistika nonparametrik. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh, dalam mengklasifikasikan variabel jenis kelamin menjadi seperti berikut: laki-laki diberikan simbol angka 1 dan wanita diberikan simbol angka 2. Operasi aritmetika tidak dapat dilakukan dengan angka-angka tersebut karena angka- angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketiadaan karakteristik tertentu.

2.8 Skala Ordinal

Skala pengukuran ordinal merupakan skala pengukuran yang memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh objek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal yang ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu objek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang, tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Dalam skala ordinal tidak dapat dilakukan operasi aritmetika, seperti menjumlah, mengurangi, mengalikan, membagi, dan merata-ratakan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketiadaan karakteristik tertentu. Sebagai contoh, jawaban dari suatu pertanyaan berupa peringkat, misalnya sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju, dapat diberi simbol angka 1, 2, 3, 4, dan 5. Angka-angka tersebut hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah. Misalnya dalam pertanyaan “Apakah saudara setuju dengan kenaikan tarif tiket pesawat terbang?”. Jawaban: a. sangat tidak setuju, b. tidak setuju, c. ragu-ragu, d. setuju, e. setuju sekali. Jika menggunakan s kala ordinal, “sangat tidak setuju” diberi nilai 1, “tidak setuju” diberi nilai 2, “ragu-ragu” diberi nilai 3, “setuju” diberi nilai 4, dan “setuju sekali” diberi nilai 5. Universitas Sumatera Utara 8

2.9 Skala Interval

Skala interval memiliki karakteristik yang sama seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu interval yang tetap. Dengan demikian, seorang peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau objek dengan yang lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka sehingga operasi aritmetika, misalnya penjumlahan atau perkalian dapat dilakukan. Untuk melakukan analisis, skala pengukuran interval menggunakan statistika parametrik. Sebagai contoh, jawaban tentang frekuensi da lam pertanyaan “Berapa kali Anda berbelanja di Supermarket X dalam satu bulan?” adalah 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Angka-angka 1, 3, dan 5 merupakan angka sebenarnya yang menggunakan interval 2. Jika menggunakan interval 1, jawabannya menjadi 1 kali, 2 kali, 3 kali, atau 4 kali.

2.10 Skala Rasio