Kemiringan Kuartil Persentil Kurtosis

14 dengan: = parameter yang merupakan rata-rata distribusi = parameter yang merupakan simpangan baku distribusi Jika Z adalah variabel terstandarisasi yang sesuai dengan X, yaitu jika Maka nilai mean atau nilai ekspektasi dari Z adalah 0 dan variansnya adalah 1. Dalam kasus semacam ini fungsi kepadatan untuk Z dapat diperoleh dari persamaan 2.9 dengan memasukkan dan , menghasilkan √ 2.9 Fungsi ini sering dinyatakan sebagai fungsi kepadatan normal standar. Grafik dari fungsi kepadatan 2.9, disebut kurva normal standar, seperti tampak pada Gambar 2.1 fx Gambar 2.1 Kurva Normal Standar

2.18 Kemiringan

Kemiringan merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat taksimetri dari sebuah model. Terdapat beberapa bentuk kurva atau model yang bentuknya bisa positif, negatif, atau simetrik. Model positif terjadi bila suatu kurva membentuk ekor yang memanjang ke sebelah kanan. Sebaliknya, jika ekornya memanjang ke sebelah kiri maka didapatkan model negatif. Dalam kedua hal ini terjadi sifat taksimetri. Rumus untuk kemiringan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 15 Dikatakan suatu model merupakan model positif jika kemiringan bernilai positif, model negatif jika kemiringan bernilai negatif, dan simetrik jika kemiringan sama dengan nol.

2.19 Kuartil

Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Terdapat tiga macam kuartil, yaitu kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga yang masing-masing disingkat dengan dan . Pemberian nama ini dimulai dari nilai kuartil paling kecil. Untuk menentukan nilai kuartil caranya adalah: 1 Susun data menurut urutan nilainya dari yang terkecil sampai terbesar. 2 Tentukan letak kuartil. 3 Tentukan nilai kuartil Letak kuartil ke-i, diberi lambang , ditentukan oleh rumus: dengan = 1, 2, 3 = Banyak data

2.20 Persentil

Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama akan menghasilkan 99 pembagi yang berturut-turut dinamakan persentil pertama, persentil kedua, . . ., persentil ke-99. Simbol yang digunakan berturut-turut adalah . . ., . Cara perhitungan persentil sama seperti perhitungan kuartil. Letak persentil untuk sekumpulan data ditentukan oleh rumus: Universitas Sumatera Utara 16 dengan = 1, 2, . . ., 99. = Banyak data.

2.21 Kurtosis

Tinggi rendahnya atau runcing datarnya bentuk kurva disebut kurtosis. Kurva distribusi normal, yang tidak terlalu runcing atau tidak terlalu datar, dinamakan mesokurtik. Kurva yang runcing dinamakan leptokurtik, sedangkan kurva yang datar disebut platikurtik. Salah satu ukuran kurtosis adalah koefisien kurtosis yang diberi simbol , ditentukan oleh rumus: ⁄ dengan = Kuartil pertama = Kuartil ketiga = Persentil kesepuluh = Persentil kesembilanpuluh Untuk distribusi normal, nilai = 0,263. Berikut ini merupakan gambar kurva yang berbentuk leptokurtik, platikurtik, dan mesokurtik. Gambar 2.2 Kurva leptokurtik, mesokurtik, dan platikurtik. Universitas Sumatera Utara 17 2.22 Rata-Rata Ukur Misalkan terdapat n data yang terdiri dari n x x x x x , ..... , , , 4 , 3 2 1 , maka rata-rata ukur didefinisikan sebagai n x x x x x U 5 4 3 2 1 ....... . . .  yaitu akar pangkat n dari perkalian n x x x x x , ..... . . . . 4 3 2 1 . Jika perbandingan tiap data berurutan tetap atau hampir tetap, rata-rata ukur lebih baik digunakan daripada rata-rata hitung. Untuk bilangan-bilangan bernilai besar, rata-rata ukur dapat ditentukan dengan rumus: n x U i   log log 2.14 Jika data disusun dalam daftar distribusi frekuensi rata-r ata ukurnya dinyatakan dengan menggunakan rumus      i i i f x f U log log 2.15 dengan: = frekuensi kelas ke-i = nilai tengah dari kelas ke-i , i = 1, 2, …, k 2.23 Rata-Rata Harmonik Misalkan terdapat n data yang terdiri dari n x x x x x , ..... , , , 4 , 3 2 1 , maka rata-rata harmonik didefinisikan sebagai: n x x x x n H 1 ...... 1 1 1 3 2 1      2.16 Universitas Sumatera Utara 18 atau       i x n H 1 2.17 Jika data tersusun dalam daftar distribusi frekuensi, maka rata-rata harmonik dinyatakan dengan:        i i i x f f H 2.18 dengan: = Rata-rata harmonik = frekuensi kelas ke-i = nilai tengah dari kelas ke-i , i = 1, 2, …, k Secara umum, untuk sekumpulan data berlaku X U H  

2.24 Scatterplot