Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

10.Pemeriksaan sederhana dan penerimaan sanksi perpajakan 11.Penerbitan Surat Ketetapan Pajak 12. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak 13.Pengurangan Sanksi Pajak 14.Penyuluhan dan konsultasi perpajakan 15. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak KPP.

B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan

Polonia Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok yang bekerja sama dalah usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi menyediakan pengadaan personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing-masing diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai jabatannya. Hubungan kerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang menggerakan organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan tingkat hirarki. Struktur organisasi juga diharapkan akan dapat menetapkan sistem hubungan dalam oranganisasi yang mengahsilkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan integrasi secara efesien dan efektif dari segenap kegiatan organisasi baik vertikal maupun horizontal. Pada prinsipnya struktur organisasi yang digunakan tergantung pada ukuran besarnya dan jenis organisasi serta banyaknya jumlah staf dalam organisasi serta tingginya tingkat kerumitan dalam operasional organisasi. Berikut gambaran struktur organisasi KPP Pratama Medan: Sumber :KPP Pratama Medan Polonia 2015 KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Seksi Jabatan Fungsional Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal Seksi Pengawasan Dan Konsultasi I Seksi Pengolahan Data Informasi Perpajakan Seksi Pengawasan Dan Konsultasi II Seksi Pelayanan Seksi Pengawasan Dan Konsultasi III Seksi Pemeriksaan Seksi Pengawasan Dan Konsultasi IV Seksi Penagihan

C. Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan

Polonia Berdasarkan struktur organisasi yang tertera diatas, berikut ini akan diuraikan tugas dari setiap seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia,

a. Kepala Kantor

Kepala kantor mempunyai tugas mengkordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah dan pajak tidak langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. b. Subbagian Umum Membantu dan menunjang kelancaran tugas kepala kantor dalam mengkordinasikan tugas dan fungsi pelayanan kesekretariatan terutama dalam hal pengaturran kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan. c. Seksi PDI Pengolahan Data dan Informasi Membantu kepala kantor dalam mengkordinasikan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT, e-Filing, dan penyimpanan laporan kinerja dengan teknologi informasi perpajakan sehingga dapat memudahkan pekerjaan pada seksi PDI. d. Seksi Pelayanan Membantu tugas kepala kantor dalam mengkordinasikan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, mengadministrasikan dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak, serta kerja sama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Seksi RiKI Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal

Membantu tugas kepala kantor mengkordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan, pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, melakukan pengawasan terhadap kepatuhan peraturan perpajakan dalam hal ini kepatuhan internal terhadap pegawai pajak, serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

f. Seksi Penagihan

Membantu tugas kepala kantor mengkordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, dan usulan penghapusan pajak serta penyimpanan dokumen- dokumen penagihan.

g. Seksi Ekstensifikasi

Membantutugas kepala kantor mengkordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon

Membantutugas kepala kantor mengkordinasikan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, bimbingan atau himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyususnan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pada KPP Pratama Medan Polonia terdapat empat kepala seksi pengawasan dan konsultasi yang masing-masing pembagian tugas pokoknya berdasarkan wilayah kerja tertentu.

i. Jabatan Fungsional

Kelompok fungsional ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan fungsinya adalah melakukan pemeriksaan kewajiban pajak terhadap wajib pajak orang pribadi dan badan sesuai dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak SP3 yang dikeluarkan. Sumber Daya Manusia SDM KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2014 adalah sebanyak 96 orang dengan komposisi sebagai berikut : a. Berdasarkan Posisi Posisi Jumlah Struktural 81 orang Fungsional 15 orang b. Berdasarkan Jabatan Jabatan Jumlah Eselon III 1 orang Eselon IV 10 orang Account Representative 27 orang Pelaksana 38 orang Juru Sita 2 orang Operator Console 1 orang Bendaharawan 1 orang Fungsional 15 orang c. Berdasarkan Pangkat Pangkat Jumlah Pangkat IVb 1 orang Pangkat IVa 4 orang Pangkat III.d 11 orang Pangkat III.c 8 orang Pangkat III.b 19 orang Pangkat III.a 18 orang Pangkat II.d 14 orang Pangkat II.c 17 orang Pangkat II.b 2 orang Pangkat II.a 2 orang d. Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki 60 orang Perempuan 36 orang e. Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah S2 12 orang S1 54 orang D4 2 orang D3 18 orang D1 5 orang SMU 5 orang f. Berdasarkan Seksi Seksi Jumlah Sub Bagian Umum Dan Kepatuhan Internal 10 orang Seksi Penagihan 5 orang Seksi Pemeriksaan 3 orang Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan 7 orang Seksi Pengolahan Data dan Informasi 8 orang Seksi Pelayanan 16 orang Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8 orang Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 8 orang Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 8 orang Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 8 orang Fungsional 15 orang Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan Pada KPP Pratama Medan Polonia. Adapun sistem informasi yang sedang berjalan mengenai penatausahan surat masuk dan surat keluar digambarkan dalam skema serta penjelsannya sebagai berikut: Gambar Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan Keterangan Gambar. Surat masuk: a. am = surat masuk diterima oleh sekrataris. b. bm = sekretaris melakukan pencatatan surat masuk di buku agenda surat masuk dan membuat lembar disposisi pada setiap surat yang masuk. c. cm = lembar disposisi diberikan kepada Kepala Kantor untuk dilakukan pendisposisian surat masuk oleh Kepala Kantor yang didalamnya terdapat kepada siapa bagian mana surat tersebut ditujukandan apa tindak lanjut yang dilakukan atas surat tersebut. Setelah selesai Kepala Kantor kemudian menyerahkan surat masuk yang sudah didisposisi untuk ditindak lanjuti. Surat Masuk Kepala Kantor Sekretaris Kepala Kantor Sekretaris Disposisi Surat Keluar Sekretaris Pengiriman am bm cm dm ak bk ck d. dm = surat masuk yang sudah didisposisi oleh Kepala Kantor kemudian oleh sekretaris kemudian diserahkan ke bagian seksi sesuai dengan lembar disposisi oleh Kepala Kantor. Surat Keluar: a. ak = surat keluar diserahkan kepada Kepala Kantor untuk disetujui dan ditandatangani. b. bk = kepala Kantor menyerahkan surat keluar yang sudah ditandatangani ke sekretaris. c. ck = sekretaris kemudian melakukan pemberian nomor surat keluar dan melakukan pencatatan pada buku agenda surat keluar. Setelah itu surat keluar dikirim ke ketujuan. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Pajak diartikan sebagai iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang- Undang dengan tidak mendapat kontraprestasi secara langsung yang dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Mengingat pentingnya fungsi dari pajak tersebut diperlukan suatu cara atau sistem untuk memperlancar jalannya pelaksanaan pungutan pajak. Tata cara pemungutan pajak diletakkan pada aktivitas dari masyarakat, dalam hal ini wajib pajak. Wajib pajak diberi kepercayaan sepenuhnya untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terhutang ke Direktorat Jenderal Pajak. Fiskus hanya beperan aktif dalam melaksanakan pengendalian administrasi pemungutan pajak yang meliputi tugas pelayanan, pembinaan dan pengawasan. Wajib pajak harus membayar pajak yang terhutang tanpa ada yang menunggu adanya ketetapan dari fiskus. Piutang pajak bagi Negara adalah utang pajak bagi wajib pajak. Timbulnya piutang pajak dalam Self Assestment adalah secara formal yaitu pada saat wajib pajak memasukkan SPT nya. Hal ini berbeda dengan sistem Official Assestment yaitu menurut ketentuan Undang-Undang. Piutang pajak selalu meningkat setiap tahunnya. Disamping terdapat piutang pajak yang berhasil ditagih atau dicairkan melalui tindakan penagihan, ada pula piutang pajak yang bahkan sampai tindakan penagihan akhir tidak dapat ditagih lagi. Atas dasar hal tersebut piutang pajak yang tidak efektif untuk ditagih disamping akibat terjadinya daluwarsa ketetapanpenagihan itu maka fiskus perlu mengusulkan agar piutang pajak tersebut dapat dihapuskan. Pada dasarnya penghapusan piutang pajak memberikan kepastian hukum, bahwa piutang-piutang pajak yang tidak dapat ditagihakibat daluwarsa ketetapanpenagihan tersebut tidak perlu dilakukan tindak penagihan lebih lanjut dan harus dihapuskan. Adapun fungsi pajak adalah fungsi budgeter yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran Negara. Fungsi regulated yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Penghapusan piutang pajak ini diberikan berhubungan dengan keadaan ekonomi wajib pajak yang bersangkutan, misalnya dengan kemunduran yang menyolok finansial wajib pajak atau harta benda habis karena suatu hal sehingga akan berarti bencana besar baginya bahkan akan bertetntangan dengan hakikat pemajakan jika piutang pajaknya tidak dihapuskan, sekurang - kurangnya untuk sebagian. Dalam kegiatan PKLM ini diharapkan mahasiswa dapat menganalisis masalah serta mencari tahu alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Mahasiswa juga diharapkan dapat mengenal dan mengerti lebih mendalam mengenai Pelaksanaan Penghapusan Piutang Pajak di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama tersebut.Oleh karena itu penulis tertarik melakukan PKLM dengan judul “Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak Dan Masalahnya Di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia”. B.Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan PKLM adalah : 1.1 Untuk mengetahui Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia. 1.2 Untuk mengetahui kendala - kendala atau penghambat dalam Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak tersebut. 1.3 Untuk mengetahui upaya - upaya yang ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi kendala - kendala Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri

2.1 Bagi Mahasiswa

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perpajakan. b. Agar dapat menerapkan teori - teori yang didapat selama perkuliahan. c. Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. d. Menguji dan mengukur kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi situasi dunia kerja.