26
Gambar 2.11 a. Soft handover dan b. Hard handover
[6]
2. Hard handover Pada tipe hard handover, koneksi MS akan terputus dari BTS yang sedang
melayaninya sebelum terkoneksi ke BTS baru. Hal ini dikenal dengan sebutan break before make. Pada prinsipnya, bahwa link lama akan terputus dan link
yang baru harus terbangun secepat mungkin, supaya mempertahankan kualitas pelayanan. Lamanya waktu komunikasi terputus dalam sistem GSM berbasis
TDMA kira-kira 100 ms. Ketika handover ini terjadi, saluran suara dalam kondisi diam mute dan biasanya peristiwa ini tanpa disadari user. Di sisi lain,
pada transmisi data akan terjadi transmisi data secara berulang, yang mengakibatkan terjadinya antrian dalam sistem. Ilustrasi dari hard handover ini
ditunjukkan seperti pada Gambar 2.11b.
2.8 Vertical Handover atau Inter-system Handover ISHO
ISHO terjadi di antara sel-sel yang memiliki dua teknologi akses radio radio access technology : RAT yang berbeda atau mode akses radio radio access mode:
RAM yang berbeda. Saat ini kasus yang paling sering untuk handover jenis ini diperkirakan terjadi antara sistem UMTS dan GSMEDGE.
Universitas Sumatera Utara
27
Berikut ini adalah algoritma ISHO pada UMTS dan LTE, antara lain [16]: APG Based handover
Dalam skema ini, UE diasumsikan memiliki APG average path-gain dari setiap sektor yang meliputi pathloss, gain antena dan lognormal Shadowing.
Algoritma ini tidak termasuk efek fast fading yang berarti mengasumsikan filter fast fading yang ideal.
APG
TS
≥ APG
SS
+ HOM RSS Based Handover
Dalam algoritma ini UE mengukur RSS yang meliputi pathloss, gain antenna, log-normal shadowing dan fast fading. Penyaringan RSS di ukur setiap periode
yang ditentukan Tu. RSSnTu
TS
≥ RSSnTu
SS
+ HOM
RSS Based Handover with Time-To-Trigger TTT Window Dalam algoritma ini, hanya terjadi penambahan syarat dalam RSS based
Handover dengan penambahan time-to-trigger. Kondisi HOM harus dipenuhi dalam waktu tersebut. Hal ini dilakukan untuk menekan handover yang tidak
perlu. Setiap handover memerlukan sumber daya jaringan untuk merutekan kembali call ke BS yang baru. Dengan demikian, meminimalkan jumlah yang
diharapkan berarti meminimalkan sinyal overhead handover.
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 2.12 Intersystem handover UMTS ke LTE
[12]
Intersystem handover antara jaringan UMTS ke jaringan LTE dapat ditunjukkan pada Gambar 2.12. SGSN serving GPRS support node: gerbang penghubung
jaringan BSSBTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru [12].
EPC adalah core network untuk mendukung teknologi LTE dengan konsep arsitektur All-IP, artinya jaringan tersebut menggunakan protokol IP yang berbasis
packet dan tidak lagi menggunakan TDMATM. EPC dibuat dan distrandarisasi oleh 3GPP pada Release 8 dan terus dikembangkan hingga saat ini release 10
[12]. Elemen dari EPC terdiri dari [12]:
Mobility Management Entity MME
Serving Gateway SGW
Packet Data Network PDN Gateway PGW
Policy Charging Rule Function PCRF
Universitas Sumatera Utara
29
2.9 Parameter Inter-system Handover ISHO