Skenario 1 RSS Based Handover

47 eNode B, user tetap mengukur kuat sinyal RSCP yang diterima dari Node B serving cell sel yang melayani dan kuat sinyal RSRP yang diterima dari eNode B neighbor cell sel target. Pengukuran kuat sinyal ini dibutuhkan sebagai indikator bagi mekanisme handover dalam usaha mempertahankan kontinuitas panggilan.

4.3.1 Skenario 1 RSS Based Handover

Pada skenario 1 ini probabilitas dropping diamati untuk nilai RSCPmin, RSRPmin, dan HOM yang berbeda-beda. Adapun tampilan keluaran simulasi berbasis GUI Matlab ditunjukkan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Tampilan saat simulasi dijalankan Universitas Sumatera Utara 48

1. Pengamatan Probabilitas Dropping Terhadap Perubahan Nilai RSCPmin

Adapun kombinasi parameter awal dikonfigurasi berdasarkan Tabel 4.1. Tabel 4.1 Kombinasi parameter skenario 1 dengan nilai RSCPmin yang berbeda RSCPmin RSRPmin HOM -95 dBm -98 dBm 2 dB -96 dBm -98 dBm 2 dB -97 dBm -98 dBm 2 dB -98 dBm -98 dBm 2 dB -99 dBm -98 dBm 2 dB -100 dBm -98 dBm 2 dB Dengan menjalankan simulasi sebanyak 100 kali untuk perubahan kecepatan diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Probabilitas dropping, RSCPmin vs kecepatan RSCPmin dBm Kecepatan kmjam 3 10 30 60 90 180 360 450 550 620 -95 1 1 1 1 1 1 0,98 1 1 1 -96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -100 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Universitas Sumatera Utara 49 Dari Tabel 4.2 diperoleh grafik probabilitas dropping seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Hasil probabilitas dropping saat nilai RSCP berbeda-beda Dalam Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa semua nilai probabilitas dropping adalah 1 untuk semua perubahan RSCPmin. Hal ini dikarenakan RSCPmin sebagai tolak ukur threshold sinyal terima tidak mentoleransi pada buruknya kuat sinyal yang diterima oleh user dalam pemenuhan kondisi PBGT ≥ HOM. Hal ini dapat diperhatikan saat nilai RSCPmin diatur -95 dBm hingga -100 dBm nilai probabilitasnya tetap 1. User dapat drop bila user memiliki PBGT HOM. Variabel kecepatan juga perlu dianalisis. Ketika kecepatan berada pada 360 kmjam, nilai probabilitas dropping akan lebih kecil seperti yang terlihat pada Tabel 4.2. Hal ini dikarenakan pada kecepatan 360 kmjam setelah HOM sebagai margin sebelum serving cell pindah ke neighbour cell target, user akan lebih cepat mendapat kondisi RSRP RSRPmin target cell karena pengambilan data dilakukan tiap 100 ms. Fading yang meningkat saat kecepatan user meningkat tidak terlalu berpengaruh pada received signal strength dengan metode RSS based handover ini. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 3 1 0 3 0 6 0 9 0 1 8 0 3 6 0 4 5 0 5 5 0 6 2 0 P R O BA BI L IT A S D RO P P IN G KECEPATAN KMJAM P E N G A M A T A N T E R H A D A P P E R U B A H A N R S C P M I N I M U M RSCP = -95 dBm RSCP = -96 dBm RSCP = -97 dBm RSCP = -98 dBm RSCP = -99 dBm RSCP = -100 dBm Universitas Sumatera Utara 50

2. Pengamatan Probabilitas Dropping Terhadap Perubahan Nilai RSRPmin

Adapun kombinasi parameter awal dikonfigurasi berdasarkan Tabel 4.3. Tabel 4.3 Kombinasi parameter skenario 1 dengan nilai RSRPmin yang berbeda RSRPmin RSCPmin HOM -98 dBm -95 dBm 2 dB -99 dBm -95 dBm 2 dB -100 dBm -95 dBm 2 dB -101 dBm -95 dBm 2 dB -102 dBm -95 dBm 2 dB -103 dBm -95 dBm 2 dB Dengan menjalankan simulasi sebanyak 100 kali untuk perubahan kecepatan diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Probabilitas dropping, RSRPmin vs kecepatan RSRPmin dBm Kecepatan kmjam 3 10 30 60 90 180 360 450 550 620 -98 1 1 1 1 0,99 0,96 0,97 1 1 1 -99 1 1 1 1 0,89 0,85 0,71 1 1 1 -100 1 0,99 0,99 0,79 0,71 0,55 0,51 1 1 1 -101 1 1 0,78 0,5 0,41 0,34 0,29 1 1 1 -102 0,99 0,97 0,54 0,3 0,31 0,23 0,27 1 1 1 -103 0,86 0,66 0,18 0,07 0,17 0,2 0,24 1 1 1 Universitas Sumatera Utara 51 Dari Tabel 4.4 diperoleh grafik probabilitas dropping seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Hasil probabilitas dropping saat nilai RSRP berbeda-beda Dalam Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa ketika nilai RSRPmin ditentukan semakin rendah, maka nilai probabilitas dropping akan semakin kecil. Sementara apabila nilai RSRPmin ditentukan semakin tinggi, maka nilai probabilitas dropping semakin besar. Hal ini dapat diperhatikan saat nilai RSRPmin diatur -98 dBm nilai probabilitasnya 0.99, saat -99 dBm nilai probabilitasnya 0.89, dan saat -103 dBm nilai probabilitasnya 0.17 pada kecepatan 90 kmjam. Hal ini dikarenakan RSRPmin sebagai tolak ukur threshold sinyal terima yang dapattidak dapat mentoleransi pada buruknya kuat sinyal yang diterima oleh user. User dapat drop bila user memiliki PBGT ≥ HOM dan RSRP RSRPmin saat berpindah ke neighbour cell. Variabel kecepatan juga perlu dianalisis. Ketika kecepatan meningkat, maka nilai probabilitas dropping akan lebih kecil seperti pada Tabel 4.4. Hal ini dikarenakan setelah HOM sebagai margin sebelum serving cell pindah ke 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 3 1 0 3 0 6 0 9 0 1 8 0 3 6 0 4 5 0 5 5 0 6 2 0 P R O BA BI L IT A S D RO P P IN G KECEPATAN KMJAM P E N G A M A T A N T E R H A D A P P E R U B A H A N R S R P M I N I M U M RSRP = -98 dBm RSRP = -99 dBm RSRP = -100 dBm RSRP = -101 dBm RSRP = -102 dBm RSRP = -103 dBm Universitas Sumatera Utara 52 neighbour cell target, user akan lebih cepat mendapat kondisi RSRP RSRPmin target cell karena pengambilan data dilakukan tiap 100 ms. Fading yang meningkat saat kecepatan user meningkat tidak terlalu berpengaruh pada received signal strength dengan metode RSS based handover ini.

3. Pengamatan Probabilitas Dropping Terhadap Perubahan Nilai HOM

Adapun kombinasi parameter awal dikonfigurasi berdasarkan Tabel 4.5. Tabel 4.5 Kombinasi parameter skenario 1 dengan nilai HOM yang berbeda RSRPmin RSCPmin HOM -98 dBm -95 dBm 2 dB -98 dBm -95 dBm 3 dB -98 dBm -95 dBm 4 dB -98 dBm -95 dBm 5 dB Dengan menjalankan simulasi sebanyak 100 kali untuk perubahan kecepatan diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Probabilitas dropping, HOM vs kecepatan HOM dB Kecepatan kmjam 3 10 30 60 90 180 360 450 550 620 2 1 1 1 1 1 1 0,95 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Universitas Sumatera Utara 53 Dari Tabel 4.6 didapat grafik probabilitas dropping seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Hasil probabilitas dropping saat HOM berubah-ubah Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dropping untuk semua perubahan parameter HOM adalah 1. Hal ini dapat diperhatikan saat nilai HOM diatur 2 dB hingga 6 dB nilai probabilitasnya adalah 1 pada kecepatan 90 kmjam. Kecuali pada kecepatan 360 kmjam dengan HOM = 2 dBm nilai probabilitas dropping-nya adalah 0.95 dikarenakan setelah HOM sebagai margin sebelum serving cell pindah ke neighbour cell target, user akan lebih cepat mendapat kondisi RSRP RSRPmin target cell pada kecepatan 360 kmjam dimana pengambilan data dilakukan tiap 100 ms. Oleh karena itu, perubahan parameter HOM pada Tabel 4.6 tidak mempengaruhi besar kecilnya nilai probabilitas dropping user. Hal ini dikarenakan perubahan HOM sebagai margin antara serving cell dan neighbour cell 0,92 0,93 0,94 0,95 0,96 0,97 0,98 0,99 1 3 1 0 3 0 6 0 9 0 1 8 0 3 6 0 4 5 0 5 5 0 6 2 0 P R O BA BI L IT A S D R O P P IN G KECEPATAN KMJAM P E N G A M A T A N T E R H A D A P P E R U B A H A N H O M HOM = 2 dB HOM = 3 dB HOM = 4 dB HOM = 5 dB HOM = 6 dB Universitas Sumatera Utara 54 target tidak terpenuhi untuk semua kecepatan. User dapat drop bila user memiliki PBGT HOM sebelum berpindah ke neighbour cell. Fading yang meningkat saat kecepatan user meningkat tidak terlalu berpengaruh pada received signal strength dengan metode RSS based handover ini.

4. Nilai Optimal untuk Parameter Handover

Berdasarkan pengamatan dari Tabel 4.2, Tabel 4.4, dan Tabel 4.6 dan kriteria optimal yang telah ditentukan, maka diperoleh nilai optimal RSCPmin, RSRPmin, dan HOM masing-masing adalah -98 dBm, -99 dBm, dan 2 dB. Dengan menjalankan simulasi sebanyak 100 kali untuk perubahan kecepatan diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Probabilitas dropping, parameter optimalisasi vs kecepatan Parameter Kecepatan kmjam 3 10 30 60 90 180 360 450 550 620 RSRPmin = -102 dBm RSCPmin = -95 dBm HOM = 2 dB 1 0,97 0,58 0,18 0,23 0,21 0,20 1 1 1 Dari Tabel 4.7 diperoleh grafik probabilitas dropping seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5. Universitas Sumatera Utara 55 Gambar 4.5 Hasil optimalisasi parameter tradeoff handover Dari parameter pada Tabel 4.7, didapat output terbaik dengan probabilitas dropping yang kecil, namun tidak menurunkan performansi jaringan dengan menjaga received signal strength yang baik bagi pelanggan. Kondisi lebih baik dapat diperoleh dengan menurunkan RSCPmin atau RSRPmin pada masing-masing sistem, namun apabila itu dilakukan, maka kualitas sinyal yang diterima user-lah yang akan dikorbankan. Begitu juga pada HOM, fungsi HOM sebagai margin yang mengurangi terjadinya handover tidak boleh juga diatur terlalu besar, karena ini akan mengakibatkan turunnya RSS saat kondisi PBGT berlangsung. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 3 1 0 3 0 6 0 9 0 1 8 0 3 6 0 4 5 0 5 5 0 6 2 0 P R O BA BI L IT A S D RO P P IN G KECEPATAN KMJAM N I L A I O P T I M A L P R O B A B I L I A T S D R O P P I N G Universitas Sumatera Utara 56

4.3.2 Skenario 2 RSS Based Handover with TTT