Pestisida Analisis Perbandingan Usahatani Padi Sawah Sebelum dan Sesudah Pemekaran Wilayah di Kabupaten Padang Lawas Utara (Studi Kasus : Kecamatan Padang Bolak)

kerja tidak berubah tetapi kualitas dari tenaga kerja lebih baik maka dapat mempengaruhi produksi Soekartawi, 2002

e. Pestisida

Menurut Depkes RI 1990 Kata Pestisida berasal dari rangkaian kata pest yang berarti hama dan cida atau sida yang berarti membunuh. Dalam PP No 7 tahun 1973 yang dimaksud dengan pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk beberapa tujuan berikut: 1 Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian. 2 Memberantas rerumputan. 3 Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan. 4 Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk golongan pupuk. 5 Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan dan ternak. 6 Memberantas atau mencegah hama-hama air 7 Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan. 8 Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia. 2 Subsistem Usahatani Usaha tani menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan. Menurut Yusri 2005 Usaha Tani merupakan kemampuan dari petani dalam mengorganisasikan Universitas Sumatera Utara dan mengkoordinir faktor-faktor produksi yang dikuasainya dengan sebaik- baiknya.Dengan demikian petani yang kurang mampu memanfaatkan benih, pupuk, luaslahan, tenaga kerja dan pestisida akan memiliki tingkat pendapatan yang relatif lebih rendah. 3 Subsistem Pengolahan dan Pemasaran Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usaha tani, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Pengolahan padi menjadi beras, melibatkan beberapa tahapan yaitu pemisahan kotoran, pengeringan dan penyimpanan padi, pengupasan kulit, penggilingan, pengemasan dan distibusi. 4 Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis kelembagaan Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis kelembagaan atau supporting institution adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi untuk mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir. Menurut Nasution 2011 Kelembagaan memegang peranan penting untuk menjamin suatu programdapat berjalan terus-menerus dan mencapai tujuan. Kelembagaan pendukung sektorpertanian di pedesaan bersifat pasang surut dan tergantung kebutuhan. Kelembagaandapat bersifat formal disponsori dan dibantu pemerintah dan non formal terbentuksebagai jawaban atas tuntutan kebutuhan aktual petani. Kelembagaan yang bersifat formal seperti penyuluh pertanian kurang berjalan karena batasan-batasan formal yang sering bergesekan dengan pemahaman petani. Kelembagaan juga berfungsi sebagai penggerak, penghimpun, penyalur sarana produksi, pembangkit minat dan sikap serta menjamin keberhasilan agribisnis pertanian. Kelembagaan yang mampu Universitas Sumatera Utara berkembang adalah kelembagaan yang sesuai dengan kondisi lokal dan bersifat multi fungsi dan luwes. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Usahatani dan Pendapatan