3 Perspektif Sosial-Budaya Peluang yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan
kualitas masyarakatnya dan berbagai tanggung jawab pemerintah pusat dalam meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial
lainnya. Dalam konteks kebudayaan bermakna sebagai peluang yang terbuka luas bagi daerah-daerah untuk menggali dan mengembangkan nilai-nilai dan karakter
budaya setempat. Ini akan membangkitkan harga diri dan kebanggaan masyarakat sebagai bagian dari kebhinnekaan budaya nasional kita. Kebanggaan atas identitas
budaya lokal tidak seyogyanya dicurigai sebagai ancaman terhadap persatuan nasional, karena justru dengan kuatnya budaya lokal itu akan memperkaya budaya
nasional.
2.1.3 Perkembangan Tanaman Padi
Luas tanaman dan produksi padi di Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun, berikut tabel perkembangan luas tanaman dan produksi pangan di Indonesia,
Sumatera Utara dan sebelum terbentuknya kabupaten Padang Lawas Utara.
a. Indonesia Tabel 2. Perkembangan Luas Tanaman, Produksi dan Produktivitas Padi di
Indonesia
JenisTanaman Tahun
2005 2006
2007 Padi
Luas Panen Ha 11.839.100
11.786.400 12.147.600
Produksi Ton 54.151.100
54.454.900 57.157.400
Produktivitas KwHa 45,74
46,2 47,05
Sumber : Badan Pusat Statistik 2014
Universitas Sumatera Utara
b. Sumatera Utara Tabel 3. Perkembangan Luas Tanaman, Produksi dan Produktivitas Padi di
Sumatera Utara
JenisTanaman Tahun
2005 2006
2007 Padi
Luas Panen Ha 822.073
705.023 750.232
Produksi Ton 3.447.393
3.007.636 3.265.834
Produktivitas KwHa 41,93
42,66 43,53
Sumber : Badan Pusat Statistik 2014
c. Kabupaten Tapanuli Selatan Sebelum Terbentuknya Kabupaten Padang Lawas Utara
Berikut disajikan data perkembangan luas lahan, produksi dan produktivitas padi sebelum terbentuknya Kabupaten Padang Lawas Utara, data yang disajikan
berupa data tahun 2005-2006 dari Kabupaten Tapanuli Selatan yang merupakan kabupaten yang dimekarkan
.
Tabel 4. Perkembangan Luas Tanaman, Produksi dan Produktivitas Tanaman Padi Sebelum Pemekaran Wilayah
JenisTanamanTahun 2005
2006 Padi
Luas Panen Ha 83.634
71.340 Produksi Ton
434.324 731.349
Produktivitas KwHa 51,92
52,05 Sumber : Badan Pusat Statistik 2014
2.1.4 Agribisnis Tanaman Padi
Agribisnis sebagai suatu sistem dapat dibagi menjadi beberapa subsistem yaitu subsistem input pertanian, usaha pertanian, pengolahan, pemasaran. Subsistem
usahatanipertanian sering disebut on-farm, sedangkaan subsistem lainnya disebut off-farm. Berbagai subsistem tersebut membentuk jaringan sehingga berhubungan
satu sama lain yang saling tergantung Masyhuri, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Munanto 2014 Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktifitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi
input sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri, yang saling terkait satu sama lain. Dengan demikian sistem
agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yaitu subsistem penyediaan input, subsistem usahatani, dan subsistem pemasaran
1 Subsistem Penyediaan Input
Meliputi pengadaan sarana produksi pertanian antara lain terdiri dari benih, pupuk, obat pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar,
alat-alat, mesin, dan peralatan produksi pertanian. Pelaku-pelaku kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah perorangan, perusahaan
swasta, pemerintah, koperasi. Industri yang meyediakan sarana produksi pertanian disebut juga sebagai agroindustri hulu upstream. Input yang
diperlukan dalam usaha tani padi yaitu lahan, benih, pupuk, tenaga kerja dan pestisida.
a. Lahan