Peneliti epidemiologi terhadap kejadian luar biasa keracunan makanan oleh
S. aureus
mencakup standar
baku bacteriophage
typing untuk
mengidentifikasi sumber galur bakteri penyebab. Karena pemanasan akhir dapat membunuh jasad renik tanpa menginaktivasi enterotoksin, S.aureus tidak dapat
tumbuh pada makanan yang dicurigai. Uji binatang untuk penentuan enterotoksin kini diganti dengan metode serologis Arisman, 2008.
Tabel 2.2 Intoksifikasi Staphylococcus aureus pada produk pangan Arisman, 2008
Topik Intoksifikasi Akibat Staphylococus aureus
Etiologi Toksin bakteri S.aureus enterotoksin
Inkubasi 2-6 jam
Gejala Terkadang timbul mendadak dan membahayakan violen
onset , seperti mual berat, kram, muntah, dan terkadang
disertai diare. Durasi
Sekitar 2 hari Sumber
Manusia kulit, hidung, dan tenggorok, sekitar 25-40 manusia sehat didiami oleh bakteri ini.
Cara penyebaran
dan contoh
makanan yang
terlibat dalam
KLB. Menyantap makanan yang mengandung toksin. Jika kondisi
tempat penyimpanan tidak baik, bakteri akan berkembang biak dan menghasilkan toksin. Contoh makanannya, yaitu
ham, ayam, selada telur, bahan yang diisi krim, es krim, dan keju.
Pengawasan Meliburkan orang yang terinfeksi kulit, kebersihan
perorangan diperhatikan, serta memasak makanan dengan waktu dan pemanasan yang adekuat.
Angka Kejadian Seluruh dunia. Angka kejadian1-100 orang per 100.000
penduduk, bergantung pada keadaan kebersihan makanan.
2.4 Staphylococcus aureus
2.4.1 Pengenalan S. aureus
Universitas Sumatera Utara
Kingdom :Bacteria
Phylum :Firmicutes
Class :Cocci
Ordo :Bacillales
Family :Staphylococcaceae
Genus :Staphylococcus
Spesies :Staphylococcus aureus
Gambar 2.3Staphylococcus aureushasil pewarnaan gram sumber: Janardhanan, 2011
Staphylococcus aureus merupakan salah satu dari tiga spesies yang paling
sering dijumpai pada kelompok genus staphylococcus yang mempunyai kepentingan dalam klinis.S.aureus merupakan patogen utama untuk manusia.
Hampir setiap orang akan mengalami beberapa jenis infeksi S.aureus sepanjang hidup dengan kisaran keparahan dari keracunan makanan atau infeksi kulit minor
hingga infeksi berat yang mengancam jiwa. Stafilokokus koagulase negatif merupakan flora normal manusia dan kadang-kadang menyebabkan infeksi,
sering berkaitan dengan alat implan, seperti protesis sendi, shunt, dan kateter intravaskular, terutama pada pasien-pasien yang berusia sangat muda, dan luluh
imun. Sekitar 75 infeksi-infeksi ini disebabkan oleh stafilokokus koagulase negatif, yaitu S. epidermidis; infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus
lugdunensis , Staphylococcus warneri, Staphylococcus hominis, dan spesies lain
yang lebih jarang.S. saprophyticus relatif sering menyebabkan infeksi saluran
Universitas Sumatera Utara
kemih pada wanita muda, meskipun jarang menyebabkan infeksi pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Spesies lainnya adalah penting pada kedokteran
hewan Jawetz, 2010. S. aureus
biasanya membentuk koloni berwarna abu-abu hingga kuning emas pekat. Koloni S. epidermidis biasanya berwarna abu-abu hingga putih pada
isolasi primer.Banyak koloni menghasilkan pigmen hanya pada inkubasi yang berkepanjangan. Tidak ada pigmen yang terbentuk secara anaerob atau pada
kaldu. Berbagai tingkat hemolisis ditimbulkan oleh S. aureus dan kadang-kadang oleh spesies lainnya.Peptostreptococcus dan Peptoniphilus spyang merupakan
kokus anaerob, secara morfologi sering menyerupai S. aureus. Genus Staphylococcus terdiri dari dua subspesies, S.saccharolyticus dan S.aureus subsp.
Anaerobius , yang pada mulanya hanya tumbuh pada kondisi anaerob, tetapi lebih
menjadi lebih aerotoleran pada subkultur Jawetz, 2010.
Gambar 2.4Sifat β-hemolisis S.aureus, tampak zona gelap mengelilingi koloni sumber: Purnomo, 2006
2.4.1 Morfologi