Perhitungan Beban Struktur Analisis Struktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Beban Struktur

1. Beban gravitasi lantai 1-3 Beban mati - Pelat lantai : 288 kgm 2 - Spesi lantai keramik t = 2 cm : 42 kgm 2 - Penutup lantai keramik : 24 kgm 2 - Plafond + penggantung : 20 kgm 2 - Mechanical electrical : 30 kgm 2 + Total beban mati : 404 kgm 2 Beban hidup - Beban hidup perkantoran : 250 kgm 2 2. Beban gravitasi lantai 4 atap Beban mati - Pelat atap : 240 kgm 2 - Plafond + penggantung : 20 kgm 2 - Mechanical electrical : 30 kgm 2 + Total beban mati : 290 kgm 2 Beban hidup - Beban hidup perkantoran : 100 kgm 2 3. Beban gempa Beban gempa yang digunakan diambil dari 6 rekaman gempa yang telah dicocokanmatching pada respons spektra desain kota Medan menggunakan software Seismomatch kemudian diskalakan pada PGA site kota Medan dengan menggunakan software Seismosignal. Keenam rekaman gempa tersebut adalah gempa Imperial Valley, Tabas, Kobe, Northridge, Loma Prieta dan San Fernando. Akselerogram masing-masing rekaman gempa dapat dilihat pada gambar berikut ini:

4.2 Analisis Struktur

Metode analisis yang digunakan adalah analisis respons riwayat waktu linier dua dimensi. Analisis dilakukan dengan bantuan software SAP 2000 version 17. Analisis masing-masing arah dapat dilihat sebagai berikut: 1. Analisis potongan arah memanjang Beban gravitasi Distribusi beban yang dipikul oleh balok adalah beban segitiga. Hal ini terjadi karena bentuk setiap pelat adalah persegi. Distribusi beban yang terjadi pada balok struktur adalah sebagai berikut: a. Beban mati - Balok lantai 1-3 4.04x4 : 16,16 KNm - Balok lantai 4 2.9x4 : 11,6 KNm b. Beban hidup - Balok lantai 1-3 2,5x4 : 10 KNm - Balok lantai 4 1x4 : 4 KNm Gambar 4.2-1 Beban Mati Pada Struktur Potongan Arah Memanjang Gambar 4.2-2 Beban Hidup Pada Struktur Potongan Arah Memanjang Beban gempa Beban gempa yang diberikan pada struktur adalah rekaman gempa pada bagian 4.1 poin 3 dikalikan faktor skala I e R x 9,81ms 2 . Gedung perkantoran termasuk Kategori Resiko Bangunan II dan Faktor Keutamaan Gempa I e = 1,0. Untuk sistem rangka beton bertulang pemikul momen khusus sesuai dengan Tabel 2.3.1.1-1 didapat nilai R = 8. Maka faktor skala menjadi 18 x 9.81 = 1,22625. 2. Analisis potongan arah melintang Beban Distribusi beban yang dipikul oleh balok adalah beban segitiga. Hal ini terjadi karena bentuk setiap pelat adalah persegi. Distribusi beban yang terjadi pada balok struktur adalah sebagai berikut: a. Beban mati - Balok lantai 1-3 4.04x4 : 16,16 KNm - Balok lantai 4 2.9x4 : 11,6 KNm b. Beban hidup - Balok lantai 1-3 2,5x4 : 10 KNm - Balok lantai 4 1x4 : 4 KNm Gambar 4.2-3 Beban Mati Pada Struktur Potongan Arah Melintang Gambar 4.2-4 Beban Hidup Pada Struktur Potongan Arah Melintang Beban gempa Beban gempa yang diberikan pada struktur adalah rekaman gempa pada bagian 4.1 poin 3 dikalikan faktor skala I e R x 9,81ms 2 . Gedung perkantoran termasuk Kategori Resiko Bangunan II dan Faktor Keutamaan Gempa I e = 1,0. Untuk sistem rangka beton bertulang pemikul momen khusus sesuai dengan Tabel 2.3.1.1-1 didapat nilai R = 8. Maka faktor skala menjadi 18 x 9.81 = 1,22625.

4.3 Kontrol Hasil Analisis Struktur