Tabel 2.3.1.1-1 Faktor R, C
d
, dan Ω untuk sistem penahan gaya gempa lanjutan
Sistem penahan-gaya seismik R
Ω C
d
Batasan sistem struktur dan batasan tinggi struktur m
Kategori desain seismik B
C D
E F
8. Dinding geser baja dan beton komposit
khusus 7
2,5 6
TB TB
TB TB
TB 9.
Dinding geser baja dan beton komposit biasa
6 2,5
5 TB
TB TI
TI TI
10. Dinding geser batu bata bertulang khusus
5,5 3
5 TB
TB TB
TB TB
11. Dinding geser batu bata bertulang
menengah 4
3 3,5
TB TB
TI TI
TI 12.
Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk
8 2,5
5 TB
TB TB
TB TB
13. Dinding geser pelat baja khusus
8 2,5
6,5 TB
TB TB
TB TB
E. Sistem ganda dengan rangka pemikul
momen menengah mampu menahan paling sedikit 25 persen gaya gempa yang
ditetapkan
1. Rangka baja dengan bresing konsentris
khusus 6
2,5 5
TB TB
10 TI
TI 2.
Dinding geser beton bertulang khusus 6,5
2,5 5
TB TB
48 30
30 3. Dinding geser beton bertulang biasa
3 3
2,5 TB
48 TI
TI TI
4. Dinding geser beton bertulang menengah 3,5
3 3
TB TB
TI TI
TI 5.
Rangka baja dan beton komposit dengan bresing konsentris khusus
5,5 2,5
4,5 TB
TB 48
30 TI
6. Rangka baja dan beton komposit dengan
bresing konsentris khusus 3,5
2,5 3
TB TB
TI TI
TI 7.
Dinding geser baja dan beton komposit biasa
5 3
4,5 TB
TB TI
TI TI
8. Dinding geser beton bertulang biasa
5,5 2,5
4,5 TB
TB TI
TI TI
F. Sistem interaktif dinding geser-rangka
dengan rangka pemikul momen beton bertulang biasa dan dinding geser beton
bertulang biasa
4,5 2,5
4 TB
TI TI
TI TI
G. Sistem kolom kantilever didetail untuk
memenuhi persyaratan untuk:
1. Sistem kolom baja dengan kantilever khusus 2,5 1,25 2,5
10 10
10 10
10 2.
Sistem kolom baja dengan kantilever biasa 1,25
1,25 1,25
10 10
TI TI
TI 3.
Rangka beton bertulang pemikul momen khusus
2,5 1,25
2,5 10
10 10
10 10
Tabel 2.3.1.1-1 Faktor R, C
d
, dan Ω untuk sistem penahan gaya gempa lanjutan
Sistem penahan-gaya seismik R
Ω C
d
Batasan sistem struktur dan batasan tinggi struktur m
Kategori desain seismik B
C D
E F
4. Rangka beton bertulang pemikul momen
menengah 1,5
1,25 1,5
10 10
TI TI
TI 5.
Rangka beton bertulang pemikul momen biasa
1 1,25
1 10
TI TI
TI TI
6. Rangka kayu
1,5 1,5
1,5 10
10 10
TI TI
H. Sistem baja tidak didetail secara khusus
untuk ketahanan seismik, tidak termasuk sistem kolom kantilever
3 3
3 TB
TB TI
TI TI
Catatan : R mereduksi gaya sampai tingkat kekuatan, bukan tingkat tegangan izin
Keterangan: R : koefisien modifikasi respons
Ω : faktor kuat-lebih sistem
C
d
: faktor pembesaran defleksi TB : Tidak Dibatasi
TI : Tidak Diizinkan Tabel 2.3.1.1-2 Faktor Keutamaan Gempa
Kategori risiko Faktor keutamaan gempa I
e
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
2.Perioda fundamental, T. Perioda fundamental struktur, T, tidak boleh melebihi hasil koefisien
untuk batasan atas pada perioda yang dihitung C
u
dan perioda fundamental pendekatan T
a
. Sebagai alternatif pada pelaksanaan analisis untuk menentukan perioda fundamental struktur, T, diizinkan secara
langsung menggunakan perioda bangunan pendekatan, T
a
.
Perioda fundamental pendekatan T
a
, dalam detik, harus ditentukan dengan persamaan berikut:
T
a
= C
t
h
n x
Keterangan : h
n
: ketinggian struktur, dalam m, di atas dasar sampai tinggi tertinggi struktur.
Tabel 2.3.1.1-3 Nilai Parameter Perioda Pendekatan C
t
dan x Tipe struktur
C
t
x Sistem rangka pemikul momen di mana rangka
memikul 100
persen gaya
gempa yang
disyaratkan dan
tidak dilingkupi
atau dihubungkan dengan komponen yang lebih kaku
dan akan mencegah rangka dari defleksi jika dikenai gaya gempa:
Rangka baja pemikul momen 0,0724
0,8 Rangka beton pemikul momen
0,0466 0,9
Rangka baja dengan bresing eksentris 0,0731
0,75 Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap
tekuk 0,0731
0,75
Semua sistem struktur lainnya 0,0488
0,75
Tabel 2.3.1.1-4 Koefisien Untuk Batas Atas Perioda Yang Dihitung Parameter percepatan respons
spektral desain pada 1 detik, S
D1
Koefisien C
u
≥ 0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
≤ 0,1 1,7
Alternatif lain untuk menghitung periode fundamental pendekatan T
a
, untuk struktur dengan ketinggian tidak lebih dari 12 tingkat dan tinggi
tingkat minimal 3 meter adalah: a.
Untuk sistem rangka pemikul momen: T
a
= 0,1N
Keterangan: N : jumlah tingkat
b.Untuk sistem dinding geser:
Persamaan untuk menghitung C
w
adalah sebagai berikut: Keterangan:
A
B
: luas dasar struktur, m
2
A
i
: luas badan dinding geser “i”, m
2
D
i
: panjang dinding geser “i”, m h
i
: tinggi dinding geser “i”, m x : jumlah dinding geser dalam bangunan yang efektif dalam menahan
gaya lateral dalam arah yang ditinjau.
Pemilihan perioda fundamental, T. Jika didapat nilai T yang lebih akurat dari bantuan software komputer T
c
, maka:
Jika T
c
C
u
T
a
, gunakan T = C
u
T
a
Jika T
a
T
c
T
a
C
u
, gunakan T = T
c
Jika T
c
T
a
, gunakan T = T
a
3.Distribusi vertikal gaya gempa Gaya gempa lateral, F
x
kN, yang timbul di semua tingkat harus ditentukan dari persamaan berikut:
F
x
= C
vx
V
dan
Keterangan: C
vx
: faktor distribusi vertikal V
: gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur kN w
i
dan w
x
: bagia berat seismik efektif total struktur w yang ditempatkan atau dikenakan pada tingkat i atau x
h
i
dan h
x
: tinggi m dari dasar sampai tingkat i atau x k
: eksponen yang terkait dengan perioda struktur sebagai berikut:
untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 0,5 detik atau kurang, k = 1
untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 2,5 detik atau lebih, k = 2
untuk struktur yang mempunyai perioda antara 0,5 dan 2,5 detik, k harus sebesar 2 atau harus ditentukan dengan
interpolasi linier antara 1 dan 2
4.Simpangan antar lantai Penentuan simpangan antar lantai tingkat desain ∆ harus dihitung
sebagai perbedaan defleksi pada pusat massa di tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau. Apabila pusat massa tidak terletak segaris dalam
arah vertikal, diizinkan untuk menghitung defleksi di dasar tingkat berdasarkan proyeksi vertikal dari pusat massa tingkat di atasnya. Defleksi
pusat massa di tingkat x δ
x
mm harus ditentukan sesuai dengan persamaan berikut:
Keterangan: C
d
: faktor pembesaran defleksi sesuai Tabel 2.3.1.1-1 δ
xe
: defleksi pada lokasi yang disyaratkan yang ditentukan dengan analisis elastis
I
e
: faktor keutamaan gempa
Gambar 2.3.1.1 Penentuan Simpangan Antar Lantai Sumber: SNI 03-1726-2010
Simpangan antar lantai tingkat desain ∆ tidak boleh melebihi simpangan
antar lantai tingkat izin ∆
a
pada Tabel 2.3.1.1-5 untuk semua tingkat.
Tabel 2.3.1.1- 5 Simpangan Antar Lantai Izin ∆
a
Struktur Kategori Resiko
I atau II III
IV Struktur, selain dari struktur dinding geser
batu bata, 4 tingkat atau kurang dengan dinding interior, partisi, langit-langit dan
sistem dinding eksterior yang telah didesain untuk mengakomodasi simpangan antar
lantai tingkat. 0,025h
sx
0,020h
sx
0,015h
sx
Struktur dinding geser kantilever batu bata 0,010h
sx
0,010h
sx
0,010h
sx
Struktur dinding geser batu bata lainnya 0,007h
sx
0,007h
sx
0,007h
sx
Semua struktur lainnya 0,020h
sx
0,015h
sx
0,010h
sx
Keterangan: h
sx
: tinggi tingkat di bawah tingkat x
2.3.2 Metode analisis ragam spektrum respons