Penyelesaian Melalui Arbitrase Alternatif Penyelesaian Kredit Bermasalah di Bank Danamon

ini, oleh ketua panitia dan penanggung utangpenjamin utang dibuat suatu pernyataan bersama yang memuat jumlah dan kewajiban penanggung utang untuk melunasinya. b. Pernyataan bersama ini mempunyai kekuatan pelaksanaan, sperti suatu putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap. dengan demikian, PUPN mempunyai kewenangan parate executie. c. Pelaksanaannya dilakukan oleh ketua panitia dengan suatu surat paksa melalui penyitaan, pelelangan barang-barang kekayaan penanggung utangpenjamin utang, dan pernyataan lunas piutang negara. Dalam hal penyitaan khususnya terhadap kekayaan yang tersimpan di lembaga perbankan, mak sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 376KMK.091995, maka PUPN dapat melakukannya tanpa memerlukan izin terlebih dahulu dari Menteri Keuangan.. Adapun hasil penyitaan tersebut untuk digunakan sebagai pembayaran atau pelunasan utang penanggung utangpenjamin utang.

4. Penyelesaian Melalui Arbitrase

Menurut Sidharta P. Soerjadi, pada umumnya dibagian akhir perjanjian kredit dapat dicantumkan suatu klausula yang menentukan bahwa apabila timbul sengketa sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian tersebut, para pihak akan memilih penyelesaian melalui arbitrase perwasitan. 35 Dasar 35 Sidharta P. Soerjadi, Segi-segi Hukum Perkreditan di Indonesia dalam simposium Aspek-aspek Hukum Masalah Perkreditan, BPHN ed., Jakarta: Bina Cipta, 1978, hal. 29-31 Universitas Sumatera Utara penyelesaian sengketa melalui Arbitrase adalah Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Penggunaan lembaga arbitrase dalam penyelesaian sengketa perdagangan termasuk dalam menyelesaikan sengketa perkreditan didasarkan pada beberapa keuntungan tertentu yang tidak diperoleh dari penyelesaian selain arbitrase. Diantara keuntungan tersebut, yaitu penyelesaian relatif tidak memerlukan waktu yang lama dan dengan sifatnya yang tertutup Pasal 27 UU No. 30 Tahun 1999 maka diharapkan nama baik para pihak terjaga. Selain itu, kelebihan lain dari penyelesaian melalui arbitrase adalah para pihak dapat memilih arbiter yang menurut keyakinannya mempunyai pengetahuan, pengalaman, serta latar belakang yang cukup mengenai masalah yang disengketakan, jujur dan adik, para pihak dapat menentukan pilihan hukum untuk menyelesaikan masalahnya serta proses dan tempat penyelenggaraan arbitrase, serta putusan arbitrase merupakan putusan yang mengikat para pihak dan dengan melalui tata cara prosedur para pihak dan dengan melalui tata cara sederhana saja ataupun langsung dapat dilaksanakan. Namun, penyelesaian melalui arbitrase ini juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak adanya kemungkinan untuk minta sita jaminan konservatoir seperti halnya pada gugatan perdata biasa. Dalam prakteknya saat ini, upaya penyelesaian kredit bermasalah dengan menggunakan media arbitrase belum banyak dilakukan oleh bank. Universitas Sumatera Utara

C. Parate Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Alternatif Penyelesaian Kredit Bermasalah di Bank Danamon