Penyelesian Melalui Pengadilan Niaga

Tanggungan berdasarkan permohonan dari Pengadilan Negeri tersebut. Hasil penjualan obyek jaminan pada Lelang Eksekusi Hak Tanggungan tersebut akan diperhitungkan untuk memenuhi pembayaran hutang debitur kepada bank.

2. Penyelesian Melalui Pengadilan Niaga

Penyelesaian melalui Pengadilan Niaga merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh pihak kreditur terhadap debitur, sepanjang memenuhi persyaratan tertentu yang ditentukan oleh Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaaan Kewajiban Pembayaran Utang UU Kepailitan. Pada dasarnya proses permohonan pernyataan pailit berdasar UU Kepailitan terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut: 33 Tahap Pertama, Bank mengajukan permohonan pailit kepada Ketua Pengadilan Niaga melalui Panitera Pengadilan Niaga tersebut. Selanjutnya panitera akan mendaftarkan permohonan pernyataan pailit pada tanggal permohonan yang bersangkutan diajukan, dan kepada piak pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani Panitera dengan tanggal yang sama dengan tanggal pendaftaran. Selanjutnya Panitera menyampaikan permohonan pernyataan pailit kepada Ketua Pengadilan Niaga dalam jangka waktu paling lambat 2 hari setelah tanggal permohonan didaftarkan Pasal 6 ayat 1, 2, dan 4 UU Kepailitan. 33 Ibid, hal. 218. Universitas Sumatera Utara Pada tahap selanjutnya, dalam jangka waktu paling lambat 3 hari terhitung sejak tanggal permohonan pailit didaftarkan, Pengadilan akan mempelajari permohonan dan menetapkan hari sidang Pasal 6 ayat 5 UU Kepailitan. Sidang pemeriksaan atas permohonan pernyataan pailit diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 20 hari terhitung sejak tanggal permohonan didaftarkan Pasal 6 ayat 6 UU Kepailitan. Selanjutnya Pengadilan akan memanggil debitur, dan selama putusan atas permohonan pernyataan pailit belum ditetapkan, bank dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk meletakkan sita jaminan atas sebagian atau seluruh kekayaan debitur, atau menunjuk kurator sementara untuk mengawasi pengelolaan usaha debitur dan mengawasi tindakan debitur agar tidak mengalihkan atau menggunakan kekayaan debitur dalam proses kepailitan. Setelah putusan pernyataan pailit ditetapkan oleh Pengadilan Niaga, kurator yang ditunjuk oleh Bank dan disetujui oleh Hakim Pengawas berwenang melaksanakan tugas pengurusan dan pemberesan atas harta pailit, meskipun terhadap putusan tersebut diajukan kasasi atau peninjauan kembali Pasal 16 ayat 1 UU Kepailitan. Selanjutnya dapat dilakukan lelang eksekusi atas harta kekayaan debitur untuk melunasi kewajiban debitur kepada Bank.

3. Penyelesaian Melalui Panitia Urusan Piutang Negara