52
2.7 Perkiraan Biaya Tahap Desain
Desain merupakan proses pembuatan deskripsi atau gambaran dari suatu fasilitas, dan biasanya dilengkapi dengan detail perencanaan dan spesifikasi, yang
kemudian di implementasikan pada tahap kontruksi. Tahap desain merupakan tahap berikutnya setelah tahap perencanaan konseptual, namun masih termasuk di
dalam tahap prakontruksi. Tahap desain ini ada 2 dua bagian, yaitu : Desain Skematik dan Detail Desain. Pada tahap Desain Skematik, tim desain yang terdiri
dari arsitek dan engineer menginvestigasikan alternatif desain, material, dan sistem. Sedangkan pada tahap detail desain, tim desain mengevaluasi, memilih,
menyelesaikan sistem utama dan komponen proyek. Jadwal proyek dan anggaran terus dikembangkan dan dimonitor selama tahap ini. Dasar Pertimbangan Dalam
Estimasi Biaya Proyek Tahap Desain : - Sumber informasi, pengalaman di masa lampau,
- Data-data proyek terdahulu dan laporan yang akurat, - Laporan maupun standar yang berlaku,
- Kondisi perekonomian, baik dalam skala makro maupun mikro, - Kondisi sosial yang sedang terjadi di sekitar, dan
- Kondisi lingkungan, khususnya lingkungan di sekitar proyek yang bersangkutan. Langkah langkah dalam Estimasi biaya tahap desain dan scheduling pada Proyek
Pembangunan Perumahan adalah sebagai berikut : 1.
Mengumpulkan data-data berupa data-data teknis dan data lapangan. 2.
Estimasi pendahuluan berdasarkan luas, klasifikasi dan jumlah lantai. 3.
Mengelompokan data kedalam daftar urutan pekerjaan dengan untuk memudahkan proses pengolahan data dan supaya lebih terstruktur.
53
4. Menghitung volume tiap-tiap jenis pekerjaan sesuai dengan gambar
bestek. 5.
Mengelompokan daftar harga material dan upah pekerjaan dalam suatu tabel daftar material, upah dan sewa alat.
6. Menganalisa harga satuan pekerjaan untuk tiap-tiap item pekerjaan.
7. Menghitung rencana anggaran biaya proyek
8. Merencanakan penjadwalan pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan.
2.8 Metode Pemakaian Data dan Informasi Proyek yang Bersangkutan
Dalam menggunakan metode ini, informasi yang dibutuhkan adalah data dan informasi yang benar-benar dimiliki oleh proyek itu sendiri. Makin banyak
data dan informasi yang ada, akan semakin akurat estimasi yang bisa dilakukan. Seluruh metode ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang
ada yang paling sesuai dengan dengan apa yang ada saat itu dan kemampuan dalam melakukan estimasi. Selain dari jenis estimasi yang ada dan diterangkan
diatas, ada beberapa metode konseptual yang dapat dipelajari pada modul berikutnya. Metode konseptual tersebut antara lain:
- Cost Indices
- Cost Capacity Factor
- Location Factor
- Equipment Factored
- Parameter Elemental
Seluruh metode dapat digunakan sesuai dengan fase daur hidup konstruksi yang berbeda-beda. Dengan bervariasinya metode-metode tersebut, maka banyak
54
pilihan. Masing-masing kontraktor atau pihak yang melakukan estimasi. Masing- masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipelajari
sehingga dapat menggunakan dengan tepat.
2.9 Cost-Significant Model