BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
3.1 Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang
politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial dan budaya di
kawasan Timur Tengah 10
10 11
12 12
12 28.5
Direktorat Timur Tengah Kemenlu
Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di bidang politik dan keamanan, ekonomi,
keuangan dan pembangunan, serta sosial dan budaya
7 7
8 9
9 9
Jumlah kunjunganpertemuan Kepala NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi
Indonesia dengan Kepala NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi negara-negara Timur Tengah
9 9
10 11
11 11
Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan,
dan pendidikan 10
10 11
12 12
12
Jumlah perundingan dalam rangka upaya penyelesaian penetapan batas wilayah
nasional di darat dan di laut
12 kali 12 kali
12 kali 12 kali
12 kali 12 kali
76.9 Persentase produk hukum yang diselesaikan
60 60
60 60
60 60
Persentase perjanjian internasional di bidang politik, keamanan, kewilayahan, dan
kelautan serta ekonomi dan sosial budaya yang dibuat.
100 100
100 100
100 100
4.1 Jumlah perundingan dalam rangka upaya
penyelesaian penetapan batas wilayah nasional di darat dan di laut
12 kali 12 kali
12 kali 12 kali
12 kali 12 kali
76.9 Persentase pendapat hukum di bidang politik,
keamanan, kewilayahan dan kelautan yang disampaikan ke stakeholders
100 100
100 100
100 100
Persentase tingkat pemahaman stakeholders atas substansi hukum politik, keamanan,
kewilayahan dan kelautan yang telah disampaikan kepada stakeholders.
100 100
100 100
100 100
Persentase perjanjian internasional dibidang politik, keamanan, kewilayahan dan kelautan
yang dibuat 100
100 100
100 100
100 Tersusunnya dokumen usulan Kemlu tentang
peran Kemlu dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia
- 1
1 1
1 1
C. 1
Program Peningkatan Koordinasi Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan
Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan dan
pelaksanaan kebijakan politik luar negeri
Persentase rekomendasi kebijakan politik luar negeri yang dilaksanakan oleh
kementerian teknis 80
80 80
80 80
80 5.3
Kemenko Polhukam
1.1 Koordinasi kerjasama Asia,
Pasifik dan Afrika Terselenggaranya Koordinasi
kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika Jumlah laporan rapat koordinasi kerjasama Asia,
Pasifik dan Afrika 12
12 12
12 12
12 5.3
Kemenko Polhukam
4. Program Optimalisasi
Diplomasi Terkait dengan Pengelolaan
Hukum dan Perjanjian Internasional
Meningkatnya kualitas hukum dan perjanjian internasional
yang aman dari aspek politis, yuridis, teknis, dan keamanan.
ditetapkan oleh Kementerian Ditjen Hukum dan
Perjanjian Internasional
Kemenlu
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di
Kawasan Timur Tengah Meningkatnya kerja sama di
bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya antara RI
dengan negara-negara kawasan Timur Tengah
PENGUATAN DIPLOMASI EKONOMI
Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Perjanjian
Politik, Keamanan Kewilayahan dan Kelautan
Meningkatnya kualitas hukum dan perjanjian internasional di bidang
politik, keamanan, kewilayahan dan kelautan yang aman dari
aspek politis, yuridis, teknis, dan keamanan.
Direktorat Perjanjian Politik,
Keamanan dan Kewilayahan
Kemenlu
II.L.011.15
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Jumlah laporan pemantauan koordinasi kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika
9 9
9 9
9 9
Jumlah laporan sosialisasi polhukam kepada para dubes asing di Indonesia
1 1
1 1
1 1
Jumlah laporan FGD koordinasi Asia, Pasifik dan Afrika
1 1
1 1
1 1
Jumlah rekomendasi kebijakan kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika
4 4
4 4
4 4
Persentase rekomendasi kebijakan kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika yang ditindaklanjuti
85 85
85 85
85 85
Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral
80 80
80 80
80 80
53.9 Persentase kepemimpinan Indonesia dalam
forum-forum multilateral 80
80 80
80 80
80 Persentase keberhasilan pencalonan
pemerintahindividu Indonesia dalam keanggotaanjabatan pada Organisasi
Internasional
70 70
70 70
70 70
Jumlah implementasi kesepakatan multilateral pada tingkat nasional
173 173
173 173
173 173
2.1 Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam
forum multilateral mengenai penanganan isu multilateral terkait perdagangan, perindustrian,
investasi, dan HAKI 88
88 88
88 88
88 27.6
Persentase kepemimpinan Indonesia dalam forum multilateral mengenai penanganan isu
perdagangan, perindustrian, investasi, dan HAKI 100
100 100
100 100
100 Jumlah implementasi kesepakatan multilateral
tentang isu perdagangan, perindustrian, investasi, dan HAKI pada tingkat nasional
27 25 implementasi 25 implementasi 25 implementasi 25 implementasi 25 implementasi
2.2 Kerjasama Multilateral
Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan
Lingkungan Hidup Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam
forum multilateral mengenai penanganan isu pembangunan ekonomi, keuangan, dan
lingkungan hidup 85
85 85
85 85
85 26.3
Persentase kepemimpinan Indonesia dalam forum multilateral mengenai penanganan isu
pembangunan ekonomi, keuangan, dan lingkungan hidup
85 85
85 85
85 85
Jumlah implementasi kesepakatan multilateral tentang isu pembangunan ekonomi, keuangan,
dan lingkungan hidup pada tingkat nasional 52
30 implementasi 30 implementasi 30 implementasi 30 implementasi 30 implementasi Tersusunnya dokumen cetak biru peran
Indonesia di dalam G20 -
1 1
1 1
1
Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia yang diterima dalam setiap
pertemuan. 80
80 80
80 80
80 41.3 Ditjen Kerjasama
ASEAN Kemenlu Persentase dukungan dan partisipasi
masyarakat domestik terhadap pembentukan komunitas ASEAN 2015
80 80
80 80
80 80
Persentase implementasi langkah aksi action line Cetak Biru Komunitas ASEAN
80 80
80 80
80 80
Program Peningkatan Peran dan Diplomasi
Indonesia di Bidang Multilateral
Meningkatnya peran diplomasi Indonesia dalam penanganan
isu multilateral Direktorat
Jenderal Multilateral
Kemenlu 2
Meningkatnya partisipasi Indonesia dalam setiap forum
kerja sama Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan HAKI
Direktorat Pembangunan
Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Kemenlu
3 Program Peningkatan
Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui
Kerjasama ASEAN Meningkatnya peran dan
kepemimpinan Indonesia dalam pembentukan
Komunitas ASEAN di bidang politik dan keamanan.
Meningkatnya partisipasi Indonesia dalam setiap forum
kerja sama pembangunan ekonomi, keuangan, dan
lingkungan hidup serta pembangunan sektoral
Direktorat Perdagangan,
Perindustrian, Investasi, dan Hak
Kekayaan Intelektual
Kemenlu Kerjasama Multilateral
Terkait Isu Perdagangan, Perindustrian, Investasi,
dan HAKI
II.L.011.16
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Survey persepsi tentang peran kepemimpinan Indonesia dalam kerja sama
ASEAN. Baik
Baik Baik
Baik Baik
3.1 Kerjasama ASEAN bidang
Ekonomi Persentase rekomendasi dan prakarsa Indonesia
yang diterima dalam setiap pertemuan 80
80 80
80 80
80 41.3
Direktorat Kerja sama Ekonomi
ASEAN Kemenlu Persentase dukungan dan partisipasi masyarakat
domestik terhadap pembentukan komunitas ASEAN 2015
75 75
75 75
75 75
Persentase rekomendasi kontribusi yang diterima sebagai posisi Indonesia
75 75
75 75
75 75
4 Meningkatnya kerja sama RI
dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Jumlah kunjungan pertemuan Kepala Negara Pemerintahan dan pejabat tinggi
Indonesia dengan Kepala NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi
negara-negara Asia Pasifik dan Afrika
84 88
94 99
99 99
193.1 Ditjen Asia Pasifik dan Afrika
Kemenlu Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati
di bidang politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial dan
budaya
96 100
107 116
116 116
Persentase prakarsainisiatifrekomendasi Indonesia yang diterima dalam fora kerja
sama intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika
90 90
90 90
90 90
Persentase negara yang mendukung NKRI 100
100 100
100 100
100
4.1 Pemantapan Hubungan
dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan
Pasifik Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang
politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial dan budaya di
kawasan Asia Timur dan Pasifik 47
43 44
44 44
44 38.0
Direktorat Asia Timur dan Pasifik
Kemenlu Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di
bidang politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial dan
budaya 50
21 22
22 22
22 Jumlah kunjunganpertemuan Kepala
NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi Indonesia dengan Kepala NegaraPemerintahan
dan pejabat tinggi negara-negara Asia Timur dan Pasifik
43 10
11 11
11 11
Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan,
dan pendidikan 19
11 12
12 12
12 Persentase penanganan isu illegal migrant dan
human trafficking serta isu-isu lainnya 70
80 80
80 80
80 4.2
Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan
pembangunan, serta sosial dan budaya di kawasan Asia Selatan dan Tengah
40 40
42 44
44 44
31.0 Direktorat Asia
Selatan dan Tengah Kemenlu
Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di bidang politik dan keamanan, ekonomi,
keuangan dan pembangunan, serta sosial dan budaya
12 13
15 17
17 17
Jumlah kunjunganpertemuan Kepala NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi
Indonesia dengan Kepala NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi negara-negara Asia Selatan
dan Tengah 12
14 16
18 18
18 Meningkatnya kerja sama di
bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya antara RI
dengan negara-negara kawasan Asia Timur dan Pasifik
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di
Kawasan Asia Selatan dan Tengah
Meningkatnya kerja sama di bidang politik, keamanan,
ekonomi, sosial budaya antara RI dengan negara-negara kawasan
Asia Selatan dan Tengah. Meningkatnya peran dan
kepemimpinan Indonesia dalam pembentukan Komunitas ASEAN
di bidang ekonomi
Program Pemantapan Hubungan dan Politik
Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi
di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
II.L.011.17
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan,
dan pendidikan 14
16 18
19 19
19 Persentase penanganan isu-isu Non Traditional
Security, illegal migrant dan human trafficking. 100
100 100
100 100
100 4.3
Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan
pembangunan, serta sosial dan budaya di kawasan Sub Sahara Afrika
75 17
17 17
17 17
28.3 Direktorat Afrika
Kemenlu Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di
bidang politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial dan
budaya 6
4 4
4 5
5 Jumlah kunjunganpertemuan Kepala
NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi Indonesia dengan Kepala NegaraPemerintahan
dan pejabat tinggi negara-negara Sub Sahara Afrika
20 3
3 4
4 4
Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan,
dan pendidikan termasuk koordinasi capacity building
20 15
15 15
15 15
4.4 Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang
politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial dan budaya di
kawasan Timur Tengah 10
10 11
12 12
12 28.5
Direktorat Timur Tengah Kemenlu
Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di bidang politik dan keamanan, ekonomi,
keuangan dan pembangunan, serta sosial dan budaya
7 7
8 9
9 9
Jumlah kunjunganpertemuan Kepala NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi
Indonesia dengan Kepala NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi negara-negara Timur Tengah
9 9
10 11
11 11
Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan,
dan pendidikan 10
10 11
12 12
12 4.5
Persentase prakarsainisiatifrekomendasi Indonesia yang diterima dalam fora Kerja Sama
IntrakawasanAsia Pasifik dan Afrika 90
90 90
90 90
90 67.3
Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati 21
22 23
24 24
24 Jumlah penyelengaraan sidangpertemuan
organisasi intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika di Indonesia
1 2
3 4
4 4
Jumlah peserta seminarsosialisasi yang memahami mengenai Kerja Sama
IntrakawasanAsia Pasifik dan Afrika 125
125 200
200 200
200 Pemantapan Hubungan
dan Politik Luar Negeri Melalui Kerjasama Intra
Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di
Kawasan Timur Tengah Meningkatnya kerja sama di
bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya antara RI
dengan negara-negara kawasan Timur Tengah
Meningkatnya Peran Indonesia dalam kerja sama organisasi
intrakawasan Aspasaf Pemantapan Hubungan
dan Politik Luar Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika
Meningkatnya kerja sama di bidang politik, keamanan,
ekonomi, sosial budaya antara RI dengan negara-negara kawasan
Sub Sahara Afrika.
Direktorat Kerjasama Intra
Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Kemenlu
II.L.011.18
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Tersusunnya dokumen cetak biru peran Indonesia di dalam APEC
- 1
1 1
1 1
Meningkatnya kerja sama di berbagai bidang antara RI
dengan negara-negara dan organisasi intrakawasan di
kawasan Amerop Jumlah kunjunganpertemuan Kepala
NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi Indonesia dengan Kepala
NegaraPemerintahan dan pejabat tinggi negara-negara Amerika dan Eropa
19 20
21 22
22 22
113.3 Ditjen Amerika
dan Eropa Kemenlu
Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di bidang politik dan keamanan, ekonomi,
keuangan dan pembangunan, serta sosial dan budaya
19 21
22 23
23 23
Program Pemantapan Hubungan dan Politik
Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi
di kawasan Amerika dan Eropa
5
II.L.011.19
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Persentase prakarsarekomendasi Indonesia yang diterima dalam setiap pertemuan
100 100
100 100
100 100
Persentase negara yang mendukung NKRI 100
100 100
100 100
100
5.1 Pemantapan Hubungan
dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Utara
dan Tengah Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang
politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial budaya di kawasan
Amerika Utara dan Tengah 9
8 dokumen 8 dokumen
8 dokumen 8 dokumen
8 dokumen 27.7 Direktorat Amerika
Utara dan Tengah Kemenlu
Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di bidang politik dan keamanan, ekonomi,
keuangan dan pembangunan serta sosial budaya 5
3 dokumen 4 dokumen
4 dokumen 4 dokumen
4 dokumen Jumlah kunjunganpertemuan kepala
negarapemerintahan dan pejabat tinggi Indonesia dengan kepala negarapemerintahan
dan pejabat tinggi negara-negara di kawasan Amerika Utara dan Tengah
5 5 dokumen
5 dokumen 5 dokumen
5 dokumen 5 dokumen
Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan
dan pendidikan 8
7 laporan 8 laporan
8 laporan 8 laporan
8 laporan 5.2
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di
Kawasan Amerika Selatan dan Karibia
Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan
pembangunan, serta sosial budaya di kawasan Amerika Selatan dan Karibia
2 2 dokumen
2 dokumen 2 dokumen
2 dokumen 2 dokumen
17.0 Direktorat Amerika Selatan dan Karibia
Kemenlu Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di
bidang politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan serta sosial budaya
4 3 dokumen
3 dokumen 3 dokumen
3 dokumen 3 dokumen
Jumlah kunjunganpertemuan kepala negarapemerintahan dan pejabat tinggi
Indonesia dengan kepala negarapemerintahan dan pejabat tinggi negara-negara di kawasan
Amerika Selatan dan Karibia 1
1 dokumen 1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen
1 dokumen Meningkatnya kerja sama di
berbagai bidang antara RI dengan negara-negara di kawasan
Amerika Utara dan Tengah
Meningkatnya kerja sama di berbagai bidang antara RI dengan
negara-negara di kawasan Amerika Selatan dan Karibia
II.L.011.20
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan
dan pendidikan 7
7 laporan 7 laporan
7 laporan 7 laporan
7 laporan 5.3
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di
Kawasan Eropa Barat Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang
politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial budaya di kawasan
Eropa Barat 9
7 dokumen 13 dokumen
13 dokumen 13 dokumen
13 dokumen 19.7
Direktorat Eropa Barat Kemenlu
Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di bidang politik dan keamanan, ekonomi,
keuangan dan pembangunan serta sosial budaya 1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen
Jumlah kunjunganpertemuan kepala negarapemerintahan dan pejabat tinggi
Indonesia dengan kepala negarapemerintahan dan pejabat tinggi negara-negara di kawasan
Eropa Barat 9
6 dokumen 8 dokumen
8 dokumen 8 dokumen
8 dokumen Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi,
investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan dan pendidikan
6 3 laporan
8 laporan 8 laporan
8 laporan 8 laporan
5.4 Pemantapan Hubungan
dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Tengah
dan Timur Jumlah penyelenggaraan kerja sama di bidang
politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan, serta sosial budaya di kawasan
Eropa Tengah dan Timur 3
4 dokumen 5 dokumen
6 dokumen 5 dokumen
5 dokumen 19.8
Direktorat Eropa Tengah dan Timur
Kemenlu Jumlah dokumen kerja sama yang disepakati di
bidang politik dan keamanan, ekonomi, keuangan dan pembangunan serta sosial budaya
di kawasan Eropa Tengah dan Timur 5
6 dokumen 7 dokumen
8 dokumen 7 dokumen
7 dokumen Jumlah kunjunganpertemuan kepala
negarapemerintahan dan pejabat tinggi Indonesia dengan kepala negarapemerintahan
dan pejabat tinggi negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur
4 5 dokumen
6 dokumen 7 dokumen
6 dokumen 6 dokumen
Jumlah penyelenggaraan promosi ekonomi, investasi, perdagangan, pariwisata, kebudayaan
dan pendidikan 12
13 laporan 14 laporan
15 laporan 14 laporan
14 laporan Meningkatnya kerja sama di
berbagai bidang antara RI dengan negara-negara di kawasan Eropa
Barat
Meningkatnya kerja sama di bidang politik, keamanan,
ekonomi, sosial budaya antara RI dengan negara-negara kawasan
Eropa Tengah dan Timur
II.L.011.21
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
5.5 Jumlah penyelenggaraan sidangpertemuan
organisasi intrakawasan Amerika dan Eropa di Indonesia
7 2 kali
2 kali 2 kali
2 kali 2 kali
29.1 Jumlah prakarsainisiatifrekomendasi
Indonesia yang diterima dalam fora kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa
20 9 dokumen
10 dokumen 11 dokumen
12 dokumen 12 dokumen
Persentase peserta dari daerah yang mampu menjawab 80 pertanyaan dengan benar
mengenai kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa
80 3 kegiatan
2 2
2 2
2
Jumlah perundingan dalam rangka upaya penyelesaian penetapan batas wilayah
nasional di darat dan di laut
12 kali 12 kali
12 kali 12 kali
12 kali 12 kali
49.3 Persentase produk hukum yang diselesaikan
60 60
60 60
60 60
Persentase perjanjian internasional di bidang politik, keamanan, kewilayahan, dan
kelautan serta ekonomi dan sosial budaya yang dibuat.
100 100
100 100
100 100
Persentase pendapat hukum dalam proses perumusan perjanjian internasional di bidang
ekonomi dan sosial. 100
100 100
100 100
100 49.3
Persentase pendapat hukum di bidang ekonomi dan sosial budaya yang disampaikan
kestakeholders 100
100 100
100 100
100 Persentase tingkat pemahaman stakeholders
atas substansi hukum politik, keamanan, kewilayahan dan kelautan yang telah
disampaikan kepada stakeholders. 100
100 100
100 100
100 Persentase perjanjian internasional dibidang
ekonomi, sosial dan budaya yang dibuat 100
100 100
100 100
100 Persentase pengelolaan dan pelayanan
perjanjian internasional di Treaty Room. 100
100 100
100 100
100
D. Presentase penyelesaian
permasalahankasus WNI dan BHI di luar negeri
60 60
60 60
60 60
1100.3 Sertifikasi ISO atas repatriasi WNI di luar
negeri
1 tidak adanya temuan major
dari hasil audit tahunan ISO
9001:2008 2 tidak
adanya temuan major dari hasil
audit tahunan ISO 9001:2008
3 tidak adanya temuan
major dari hasil audit tahunan
ISO 9001:2008 4 tidak
adanya temuan major dari hasil
audit tahunan ISO 9001:2008
4 tidak adanya temuan
major dari hasil audit tahunan
ISO 9001:2008 4 tidak
adanya temuan major dari hasil
audit tahunan ISO 9001:2008
Presentase kenaikan jumlah masukan bagi perumusan kebijakan di bidang
perlindungan WNI
100 100
100 100
100 100
Persentase penerima jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
100 100
100 100
100 100
Direktorat Kerjasama
Intrakawasan Amerika dan Eropa
Kemenlu
PENINGKATAN KUALITAS PERLINDUNGAN WNIBHI DI LUAR NEGERI Ditjen Hukum dan
Perjanjian Internasional
Kemenlu
Direktorat Perjanjian Ekonomi
dan Sosial Budaya Kemenlu
Ditjen Protokol dan Konsuler
Kemenlu
6.1 Optimalisasi Diplomasi
Terkait Dengan Perjanjian Ekonomi dan Sosial
Budaya serta Pengelolaan Naskah Perjanjian
Internasional Meningkatnya kualitas hukum dan
perjanjian internasional di bidang ekonomi, sosial budaya yang
aman dari aspek politis, yuridis, teknis, dan keamanan.
Meningkatnya kualitas hukum dan perjanjian internasional
yang aman dari aspek politis, yuridis, teknis, dan keamanan.
ditetapkan oleh Kementerian Teknis yang terkait
Program Optimalisasi Diplomasi Terkait
dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian
Internasional 6.
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Keprotokolan dan Kekonsuleran
1
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri
Melalui Kerjasama Intrakawasan Amerika dan
Eropa
Meningkatnya kualitas pelayanan keprotokolan dan
kekonsuleran Meningkatnya Peran Indonesia
dalam kerja sama organisasi intrakawasan Amerop
II.L.011.22
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Persentase pelayanan keprotokolan yang sesuai dengan Protap yang berlaku
95 95
95 95
95 95
Persentase penyelesaian dokumen fasilitas diplomatik yang diselesaikan sesuai SOP
95 95
95 95
95 95
1.1 Meningkatnya pelayanan dan
perlindungan WNIBHI Persentase Penurunan Kasus WNI dan BHI di
Luar Negeri 50
50 50
50 50
50 1100.3
Presentase Penyelesaian Permasalahan Kasus WNI dan BHI di Luar Negeri
60 60
65 68
73 75
Repatriasi WNI di Luar Negeri 4000
1 ISO 1 ISO
1 ISO 1 ISO
1 ISO Presentase peningkatan data entry WNI dan
kasus WNIBHI di luar negeri pada database Dit. PWNI dan BHI
100 100
100 100
100 100
Presentase kenaikan jumlah masukan bagi perumusan kebijakan di bidang perlindungan
WNI 100
100 100
100 100
100 Terpenuhinya hak dan
keselamatan warga negara Indonesia di luar negeri
Indeks pelayanan kekonsuleran dan perlindungan bagi warga negara Indonesia dan
badan hukum Indonesia di luar negeri -
2.75 3.00
3.20 3.40
3.50
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNIBHI dan
pemberdayaan diaspora Peningkatan jumlah WNI yang melakukan
lapor diriterdata pada perwakilan RI di luar negeri
- 50
65 80
90 100
Persentase penyelesaian kasus WNI dan BHI di luar negeri
- 100
100 100
100 100
dokumen kesepakatan di bidang perlindungan WNIBHI yang diterima
-
100 100
100 100
100
inisiatif Indonesia yang diterima oleh organisasi internasional di bidang
ketenagakerjaan dan migrasi -
50 70
80 90
95
Persentase WNI dan BHI yang memanfaatkan layanan online e -Perlindungan
- 50
75 85
90 100
jumlah pejabatstaf perlindungan di Pusat dan Perwakilan yang memperoleh sertifikasi
pelatihan dari lembaga internasional terkait dengan perlindungan WNI di luar negeri
- 45
60 60
75 90
Jumlah Perwakilan RI yang memiliki Citizen Services
24 26
28 30
32 34
Perwakilan RI yang memiliki pengacara, psikiater, tenaga medis dan tenaga profesional
lainnya yang kredibel bagi perlindungan WNI dan BHI
- 70
80 90
100 100
Direktorat Perlindungan WNI
dan BHI Kemenlu Peningkatan perlindungan
dan pelayanan WNIBHI di Luar Negeri
II.L.011.23
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Persentase Perwakilan RI yang memiliki infrastruktur rumah singgahshelter danatau
fasilitas pelayanan dan perlindungan WNI -
100 100
100 100
100
Repatriasi WNI di Luar Negeri 4000
1 ISO 1 ISO
1 ISO 1 ISO
1 ISO Tersedianya one stop service pelayanan WNI
di Kemlu -
100 100
100 100
100 Tersedianya data terpilah dan termutakhirkan
terkait dengan data buruh migran Indonesia di luar negeri
- 60
70 80
90 100
keberadaan paling tidak 1 organisasi masyarakat sipil yang berperan dalam
perlindungan buruh migran Indonesia di masing-masing negara
- 100
100 100
100 100
terdapatnya paling tidak 1 komunitas buruh migran di masing-masing negara
- 100
100 100
100 100
jumlah fasilitasi pemberdayaan diasporatahun
- 2 kali
2 kali 2 kali
2 kali 2 kali
Meningkatnya peran perwakilan RI terkait dengan networking
dan market intelligent Tersedianya data base peluang kerja di luar
negeri -
persiapan 1 paket
evaluasi termutakhirka
n termutakhirka
n
akses warganegara seluruh Indonesia terhadap informasi tentang peluang kerja yang
berdaya saing di luar negeri -
- 70
100 100
100
Jumlah jejaring terkait dengan peluang kerja di luar negeri
- 5
10 15
20 30
E Persentase pemberitaan positif tentang
Indonesia yang dimuat media asing di Indonesia
90 90
90 90
90 90
65.8 Persentase dukungan konstituen terhadap
aset diplomasi publik dan politik luar negeri Indonesia
90 90
90 90
90 90
Persentase peningkatan permintaan bantuan kerjasama teknis dari Indonesia yang
diterima 10
10 10
10 10
10 Persentase peningkatan kegiatan bantuan
kerjasama teknis melalui mekanisme triangular
10 10
10 10
10 10
Persentase negara yang hadir dalam rangka kegiatan diplomasi publik
90 90
90 90
90 90
PENINGKATAN PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR Program Optimalisasi
Informasi dan Diplomasi Publik
Meningkatnya citra Indonesia dimata publik domestik dan
internasional Ditjen Informasi
dan Diplomasi Publik Kemenlu
1.
II.L.011.24
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
1.1 Persentase peserta asing yang pemahaman
terhadap materi yang diberikan 60
65 65
70 70
70 65.8
Persentase peserta domestik yang pemahaman terhadap kebijakan Kerjasama Teknik
60 65
65 70
70 70
Jumlah peningkatan permintaan bantuan kerjasama teknis dari Indonesia yang diterima
10 15
15 20
20 20
Jumlah peningkatan kegiatan bantuan kerjasama teknis melalui mekanisme triangular
10 15
15 20
20 20
Meningkatnya citra Indonesia dimata publik domestik dan
internasional melalui kerjasama teknis.
Direktorat Kerjasama Teknik
Kemenlu Penguatan Citra Indonesia
Melalui Kerjasama Teknik
II.L.011.25
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Jumlah peningkatan naskah Perjanjian Kerjasama Teknik yang ditandatangani
10 15
15 20
20 20
Persentase peserta domestik yang pemahamannya mengenai rencana induk dan
cetak biru KSS dan Triangular 60
60 65
65 65
65
Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral
80 80
80 80
80 80
39.2 Persentase kepemimpinan Indonesia dalam
forum-forum multilateral 80
80 80
80 80
80 Persentase keberhasilan pencalonan
pemerintahindividu Indonesia dalam keanggotaanjabatan pada Organisasi
Internasional
70 70
70 70
70 70
Jumlah implementasi kesepakatan multilateral pada tingkat nasional
173 173
173 173
173 173
Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu
sosial budaya dan organisasi internasional negara berkembang
87 87
87 87
87 87
39.2 Persentase kepemimpinan Indonesia dalam
forum multilateral mengenai penanganan isu sosial budaya dan organisasi internasional
negara berkembang 31
70 70
70 70
70 Jumlah implementasi kesepakatan multilateral
pada organisasi internasional tentang isu sosial budaya dan organisasi internasional negara
berkembang pada tingkat nasional -
26 implementasi 26 implementasi 26 implementasi 26 implementasi 26 implementasi
F. Persentase pemberitaan positif tentang
Indonesia yang dimuat media asing di Indonesia
90 90
90 90
90 90
237.2 Persentase dukungan konstituen terhadap
aset diplomasi publik dan politik luar negeri Indonesia
90 90
90 90
90 90
Persentase peningkatan permintaan bantuan kerjasama teknis dari Indonesia yang
diterima 10
10 10
10 10
10 Persentase peningkatan kegiatan bantuan
kerjasama teknis melalui mekanisme triangular
10 10
10 10
10 10
Persentase negara yang hadir dalam rangka kegiatan diplomasi publik
90 90
90 90
90 90
1.1 Persentase keikutsertaan konstituen dalam
rangka kegiatan diplomasi publik. 85
90 90
95 95
95 237.2
Direktorat Diplomasi Publik
Kemenlu Persentase negara yang hadir dalam rangka
kegiatan diplomasi publik. 85
90 90
95 95
95 Meningkatnya citra Indonesia
dimata publik domestik dan internasional melalui diplomasi
publik
Direktorat Jenderal
Multilateral Kemenlu
PENINGKATAN PROMOSI DAN PEMAJUAN DEMOKRASI DAN HAM 2
Meningkatnya citra Indonesia dimata publik domestik dan
internasional 1.
Program Optimalisasi Informasi dan Diplomasi
Publik
Program Peningkatan Peran dan Diplomasi
Indonesia di Bidang Multilateral
2.1 Kerjasama Multilateral
Terkait Isu Sosial Budaya dan Organisasi
Internasional Negara Berkembang
Meningkatnya partisipasi Indonesia dalam setiap forum
kerja sama multilateral tentang sosial budaya dan organisasi
internasional negara berkembang
Penguatan Citra Indonesia Melalui Diplomasi Publik
Meningkatnya peran diplomasi Indonesia dalam penanganan
isu multilateral
Ditjen Informasi dan Diplomasi
Publik Kemenlu
Direktorat Sosial Budaya dan
Organisasi Internasional
Negara Berkembang
Kemenlu
II.L.011.26
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Persentase dukungan konstituen terhadap aset diplomasi publik dan politik luar negeri
Indonesia 85
90 90
95 95
95 Persentase tanggapan positif dari konstituen
terhadap kegiatan diplomasi publik 90
90 90
95 95
95
Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral
80 80
80 80
80 80
45.7 Persentase kepemimpinan Indonesia dalam
forum-forum multilateral 80
80 80
80 80
80 Persentase keberhasilan pencalonan
pemerintahindividu Indonesia dalam keanggotaanjabatan pada Organisasi
Internasional
70 70
70 70
70 70
Jumlah implementasi kesepakatan multilateral pada tingkat nasional
173 173
173 173
173 173
Program Peningkatan Peran dan Diplomasi
Indonesia di Bidang Multilateral
2 Direktorat
Jenderal Multilateral
Kemenlu Meningkatnya peran diplomasi
Indonesia dalam penanganan isu multilateral
II.L.011.27
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 TARGET
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA PROGRAM
LINTASPROGRAM KEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR NO
TOTAL ALOKASI
2015-2019 RP MILIAR
Persentase posisi Indonesia yang diterima dalam forum multilateral mengenai penanganan isu
pemajuan dan perlindungan HAM, termasuk penanganan isu residual Timor-Timur, serta
penanganan isu kemanusiaan 80
80 80
80 80
80 45.7 Direktur Hak Asasi
Manusia dan Kemanusiaan
Kemenlu Persentase kepemimpinan Indonesia dalam
forum multilateral mengenai penanganan isu pemajuan dan perlindungan HAM, termasuk
penanganan isu residual Timor-Timur, serta penanganan isu kemanusiaan
80 80
80 80
80 80
Jumlah implementasi kesepakatan multilateral tentang pemajuan dan perlindungan HAM,
termasuk penanganan isu residual Timor-Timur, serta penanganan isu kemanusiaan pada tingkat
nasional 38
29 implementasi 29 implementasi 29 implementasi 29 implementasi 29 implementasi 2.1
Kerjasama Multilateral Dalam Rangka Pemajuan
dan Perlindungan HAM serta Penanganan Isu
Kemanusiaan Meningkatnya partisipasi
Indonesia dalam forum kerja sama pemajuan dan perlindungan
HAM serta penanganan isu kemanusiaan
II.L.011.28
Prioritas Bidang PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Sasaran Bidang
Indikator Target
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019
1 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Kementerian Pertahanan
Meningkatnya industri, sarana dan prasarana pertahanan yang memenuhi kebutuhan dan standar mutu, sesuai
kemajuan IPTEK serta dikembangkan secara mandiri 1.1
Pengadaan barang dan jasa militer Terwujudnya pengadaan Alutsista serta alat kesehatan dalam
rangka pembangunan kekuatan pertahanan yang tepat waktu dan akuntabel
Jumlah pengadaan alutsista dan peralatan pendukung alutsista serta alat kesehatan dalam rangka pembangunan
kekuatan pertahanan yang tepat waktu dan akuntabel 1 Paket
65 80
80 80
80 KEMHANTNI
2 Program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pertahanan Mewujudkan teknologi dan sumber daya pertahanan sesuai
kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri 2.1
Penelitian dan pengembangan Alat Peralatan Pertahanan
Tersedianya rekomendasi inovasi teknologi dan model alat peralatan pertahanan yang sesuai kemajuan IPTEK serta
mampu dijadikan prototype Pengembangan pengembangan jet tempur KF-XIF-X;
Tahap EMD Tahap EMD
Tahap EMD Tahap EMD
Tahap EMD KEMHANTNI
3 Program Pengembangan teknologi dan
industri pertahanan Meningkatnya jumlah kebutuhan Alutsista produksi dalam
negeri terpenuhi secara bertahap 3.1
Produksi Alutsista Industri dalam negeri Meningkatnya produksi Alutsista industri dalam negeri
Persentase jenis alutsista TNI yang dipenuhi oleh industri dalam negeri
6 6
8 7
6 8
KEMHANTNI
4 Program Potensi Pertahanan
Meningkatnya masyarakat, sumber daya alam buatan dan sarana prasarana nasional berdaya guna secara optimal
dalam rangka penyelenggaraan pertahanan negara 4.1
Pembinaan Potensi Teknologi dan Industri Pertahanan
Tersedianya sarana pertahanan sesuai kemajuan IPTEK yang dikembangkan secara mandiri
Pengembangan IPTEK Alutsista oleh Industri Pertahanan Tahap
Persiapan Tahap I
Tahap II Tahap III
Tahap IV Tahap V
KEMHANTNI
5 Program penggunaan kekuatan
pertahanan integratif
Tercapainya tingkat kesiapan Alutsista, non Alutsista, organisasi, doktrin, fasilitas dan sarana prasarana serta
kekuatan pendukung, tegaknya hukum dan terjaganya keamanan wilayah laut yurisdiksi nasional
5.1 Operasi Intelijen Strategis
Dapat ditangkalnya ATHG pertahanan negara. Persentase data intelijen yang dapat digunakan dalam
rangka menangkal ATHG pertahanan negara 80
80 90
90 90
90 KEMHANTNI
5.2 Pemeliharaan Alut Integratif
INSTANSI PENANGGUNG
TOTAL ALOKASI
1. Terpenuhinya alutsista TNI dan Almatsus Polri yang didukung industri pertahanan; 2. Meningkatnya kesejahteraan dalam rangka pemeliharaan profesionalisme prajurit;
3. Meningkatnya profesionalisme Polri; 4. Menguatnya intelijen;
5. Menguatnya keamanan laut dan daerah perbatasan;
MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN
6. Menguatnya pencegahan dan penanggulangan narkoba; 7. Terbangunnya sistem keamanan nasional yang terintegrasi
Sebagaimana Matriks Bidang Hankam Sebagaimana Matriks Bidang Hankam
No. PROGRAMKEGIATAN PRIORITAS
NASIONAL SASARAN
INDIKATOR TARGET
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 INSTANSI
PENANGGUNG TOTAL
ALOKASI No.
PROGRAMKEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
SASARAN INDIKATOR
TARGET
6 Program Modernisasi Alutsista Non-
AlutsistaSarpras Integratif
Meningkatnya modernisasi dan peningkatan Alutsista dan fasilitasSarpras dalam rangka pencapaian sasaran
pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI menuju MEF 6.1
Pengadaan MKB Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah MKB
Pemenuhan Kecukupan Bekal Pokok MKB 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket KEMHANTNI
7 Program Profesionalisme Prajurit
Integratif
Terwujudnya profesionalisme dan satuan dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan dan kemampuan
menuju MEF 7.1
Latihan Kesiapsiagaan OperasiLatgabLatma Internasional
Terlaksananya operasi dan latihan gabungan antar matra di dalam dan luar negeri
Jumlah Peserta Latihan Bersama Internasional di Luar dan dalam Negeri
330 ribu 330 ribu
330 ribu 330 ribu
330 ribu 330 ribu
KEMHANTNI
8 Program Dukungan Kesiapan Matra
Darat
Tercapainya tingkat kesiapan Alutsista dan FasilitasSarpras dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan dan
kemampuan TNI AD menuju MEF 8.1
PemeliharaanPerawatan Ranpur Menyelenggarakan pemeliharaan peralatan Ranpur, dengan
perbaikan dan penggantian suku cadang. Jumlah ranpur yang ditingkatkan kesiapannya
1 Paket 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket 1 Paket
KEMHANTNI 8.2
PemeliharaanPerawatan Pesawat Terbang
Menyelenggarakan pemeliharaan Pesbang dengan perbaikan dan penggantian suku cadang.
Jumlah pesawat terbang yang ditingkatkan kesiapannya 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket KEMHANTNI
8.3 PemeliharaanPerawatan Senjata dan
MunisiAlpal Menyelenggarakan pemeliharaan peralatan Senjata
munisiAlpal dengan perbaikan dan penggantian suku cadang. Jumlah senajata dan munisialpal yang ditingkatkan
kesiapannya 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket KEMHANTNI
8.4 Penyelenggaraan Intelijen dan
Pengamanan Matra Darat Kesiapan kekuatan dan kemampuan matra darat
Jumlah kegiatan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
KEMHANTNI
9 Program Modernisasi Alutsista dan Non
AlutsistaSarana dan Prasarana Matra Darat
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Alutsista dan Fasilitas Sarpras dalam rangka pencapaian sasaran
pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat menuju MEF
9.1 PengadaanPenggantian Kendaraan
Tempur Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Alutsista Ranpur
dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat menuju MEF
Penambahan Ranpur terhadap MEF 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket KEMHANTNI
9.2 PengadaanPenggantian Pesawat
Terbang Sabang Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Alutsista
PesudRotary Wing dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat
menuju MEF Penambahan Sabang terhadap MEF
1 Paket 1 Paket
1 Paket 1 Paket
1 Paket 1 Paket
KEMHANTNI 9.3
Pengembangan Fasilitas Sarana dan Prasarana Matra Darat
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan
kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat menuju MEF Pembangunan sarana dan prasarana pertahanan di
wilayah perbatasan 13 Pos
24 Pos 24 Pos
24 Pos 24 Pos
24 Pos KEMHANTNI
10 Program Peningkatan Profesionalisme
Personel Matra Darat
Terwujudnya profesionalisme personel dan satuan dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan dan
kemampuan TNI AD menuju MEF 10.1
Latihan Matra Darat Terwujudnya profesionalisme personel dan satuan dalam
rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI AD menuju MEF
Jumlah Latihan Kematraan 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket KEMHANTNI
10.2 Pembangunan Sarana Prasarana
Profesionalisme Personel Matra Darat Tercukupinya fasilitas profesionalisme personel secara
minimum Jumlah kecukupan perumahan-asrama prajurit
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
KEMHANTNI
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 INSTANSI
PENANGGUNG TOTAL
ALOKASI No.
PROGRAMKEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
SASARAN INDIKATOR
TARGET
11 Dukungan Kesiapan Matra Laut
Kemampuan dan kekuatan TNI AL meningkat dan siap operasional mendukung pelaksanaan tugas, serta
meningkatnya daya tangkal dan daya gentar pertahanan negara di laut
11.1 PemeliharaanPerawatan Alpung, KAL,
KRI dan RanpurRantis Peningkatan kesiapan Alpung, KRI, KAL, Ranpur dan Rantis
Matra Laut Kesiapan Alpung, KAL, KRI dan RanpurRantis TNI AL
1 paket 25
25 25
25 25
KEMHANTNI 11.2
Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan Matra Laut
Meningkatnya produkdata intelijen baik secara kualitas maupun kuantitas serta meningkatnya pengamanan sesuai
standar Laporan intelijen TNI AL
80 84
84 84
84 84
KEMHANTNI
12 Modernisasi Alutsista dan non Alutsista
serta Pengembangan Fasilitas dan Sarana Prasarana Pertahanan Negara
Matra Laut Kemampuan dan kekuatan TNI AL meningkat dan siap
operasional mendukung pelaksanaan tugas, serta meningkatnya daya tangkal danatau daya gentar sistem
pertahanan negara di laut 12.1
Peningkatan pengadaan Alpung, KRI, KAL, Ranpur dan Rantis
Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Alpung, KRI, KAL, Ranpur dan Rantis
jumlah penambahan platform danatau penambahan KRI, KAL, Alpung dan Ranpur TNI AL
1 paket 11 Unit
11 Unit 11 Unit
11 Unit 11 Unit
KEMHANTNI 12.2
PeningkatanPengadaan Fasilitas dan Sarpras Matra Laut
Peningkatan kesiapan dan penambahan jumlah fasilitas serta sarana prasarana Pangkalan TNI AL.
Penambahan jumlah pos pulau terluar 6 Pos
6 Pos 6 Pos
6 Pos 6 Pos
6 Pos KEMHANTNI
13 Peningkatan Profesionalisme Personel
Matra Laut
Kinerja organisasi semakin meningkat dan diawaki oleh personel yang berkualitas, profesional sesuai SKP dan
dengan jumlah yang mencukupi sesuai DSP 13.1
Penyelenggaraan Latihan Operasi Matra Laut
Tercukupinya Fasilitas dan sa-rana prasarana profesionalisme Matra Laut.
Jumlah latihan operasi matra TNI AL 1 paket
1 paket 50
52 55
55 KEMHANTNI
13.2 Pembangunan Fasilitas dan Sarana-
Prasarana Profesionalisme Personel Matra Laut
Peningkatan kemampuan personel dan satuan TNI AL dalam melaksanakan tugas operasi TNI AL.
Jumlah kecukupan perumahan-asrama prajurit 1 paket
1 paket 53
53 53
53 KEMHANTNI
14 Dukungan Kesiapan Matra Udara
Tercapainya tingkat kesiapan alutsista, non alutsista, organisasi, doktrin, fasilitas dan sarana presarana serta
kekuatan pendukung matra udara 14.1
PemeliharaanPerawatan Pesawat Udara, Senjata dan Almatsus Lainnya
Terpeliharanya dan tersedianaya materiil TNI AU untuk mengganti Alutsista yang telah berakhir usia pakainya.
Jumlah Pesawat Udara, Senjata dan Almatsus Lainnya yang ditingkatkan kesiapannya
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
KEMHANTNI 14.2
PemeliharaanPerawatan Radar, Psu, dan Altmatsus Komlek Lainnya
Peningkatan pemeliharaanperawatan Radar , PSU, Dan Almatsus Komlek lainnya
Jumlah Radar, PSU, dan Altmatsus Komlek Lainnya yang ditingkatkan kesiapannya
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
KEMHANTNI 14.3
Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan Matra Udara
Peningkatan penyelenggaraan intelijan dan pengamanan matra udara
Laporan kegiatan intelijen 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket KEMHANTNI
15 Modernisasi Alutsista dan non Alutsista
serta Pengembangan Fasilitas dan Sarpras Matra Udara
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Alutsista dan FasilitasSarpras dalam rangka pencapaian sasaran
pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI AU menuju MEF 15.1
PeningkatanPengadaan Pesawat Udara Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Pesawat
udara Jumlah penambahan kesiapan Pesawat Udara
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
KEMHANTNI
16 Peningkatan Profesionalisme Personel
Matra Udara Terpenuhinya profesionalisem personel matra udara sesuai
DSP, peningkatan, dan kesiapan personel 16.1
Latihan Matra Udara Terlaksananya kegiatan latihan operasi Matra Udara
Jumlah latihan matra udara 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket KEMHANTNI
16.2 Pembangunan Sarana-Prasarana
Kesejahteraan Personel Matra Udara Tercukupinya fasilitas kesejahteraan personel secara
minimum Jumlah kecukupan fasilitas perumahan-asrama prajurit
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
1 paket 1 paket
KEMHANTNI
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 INSTANSI
PENANGGUNG TOTAL
ALOKASI No.
PROGRAMKEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
SASARAN INDIKATOR
TARGET
17 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Polri.
Mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan
jasa baik kualitas maupun kuantitas. 17.1
Pengembangan Peralatan Polri Terpenuhinya kebutuhan Alat dan Peralatan Kepolisian
Persentase penambahan ketersediaan Alut dan Alsus Kepolisian
4.0 4.6
8.9 13.4
18.2 18.2
POLRI 17.2
Pengembangan Fasilitas dan Konstruksi Polri
Peningkatan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Polri Jumlah fasilitas kesehatan di RS Polri di Kewilayahan
8 rumkit 8 rumkit
8 rumkit 8 rumkit
8 rumkit 8 rumkit
POLRI 17.3
Pengembangan Sarana dan Prasarana Kewilayahan
Penyediaan perumahan dinas bagi Personil Polri di Kewilayahan
Jumlah unit tempat tinggal dinas bagi Personil Polri di Kewilayahan
1000 unit 1000 unit
1000 unit 1000 unit
POLRI
18 Program Pendidikan dan latihan
Aparatur Polri
Mewujudkan aparatur Polri yang profesional baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan memiliki kompetensi sesuai
dengan bidang tugasnya melalui penyelenggaraan pendidikan Polri sehingga mampu mengemban tugas Polri
secara profesional proposional 18.1
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Polri
Mencetak personel kompeten Polri sesuai lingkup profesi- spesialisas menuju civilian police
Jumlah peserta pendidikan dan latihan Polri 102,711 orang 102,711 orang 102,711 orang 102,711 orang 102,711 orang 102,711 orang
POLRI
19 Program Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Polri
Memberdayakan SDM Polri di bidang pengembangan karier,pembinaan rohani hingga pengakhiran dinas secara
proposional sesuai standar kompetensi 19.1
Pengendalian Pegawai Polri Menyelenggarakan rekrutmen dan pendidikan pembentukan
personel polri baik perwira maupun bintara Jumlah masyarakat yang menjadi anggota Polri baik di
pusat maupun daerah 15,350 org
20,350 org 23,350 org
23,350 org 23,350 org
23,350 org POLRI
20 Program Pengembangan Strategi
Keamanan dan Ketertiban
Me ge a gka la gkah – la gkah strategi, da e egah
suatu potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun kuantitas, sampai kepada penanggulangan sumber penyebab
kejahatan, ketertiban dan konflik di masyarakat dan sektor sosial, politik dan ekonomi sehingga gangguan kamtibmas
menurun 20.1
Strategi Keamanan dan Ketertiban Kewilayahan
Menurunnnya potensi dan gangguanan keamanan dan ketertiban di daerah
Jumlah masyarakat yang dijadikan jaringan informasi bidang Ipoleksosbudkam
31 Polda 31 Polda
31 Polda 31 Polda
31 Polda 31 Polda
POLRI
21 Program Pemberdayaan Potensi
Keamanan
Mendekatkan Polisi dengan berbagai komunitas masyarakat agar terdorong bekerja sama dengan Kepolisian secara
proaktif dan saling mengandalkan untuk membantu tugas Kepolisian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban
bersama Community Policing 21.1
Pembinaan Potensi Keamanan Terselenggaranya kerjasamanya antara Polri dengan
Masyarakat dalam Harkamtibmas Jumlah FKPM dan pengembangan penempatan personil
Bhabinkamtibmas di setiap desakelurahan 67,000
67,803 72,803
77,803 82,803
87,803 POLRI
22 Program Pemeliharaan Keamanan dan
Ketertiban masyarakat
Memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat agar mampu melindungi seluruh
warga masyarakat Indonesia dalam beraktifitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya,
ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cidera kerugian serta korban akibat gangguan keamanan dimaksud
22.1 Pembinaan Pemeliharaan Keamanan
dan Ketertiban Kewilayahan Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di
wilayah tempat tinggalnya Jumlah operasi Kepolisian yg menjadi prioritas kebutuhan
masyarakat. 45
45 45
45 45
45 POLRI
22.3 Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara
Meningkatkan pengamanan kegiatan masyarakat Jumlah layanan fungsi Sabhara
12 12 12 12 12 12 POLRI
22.2 Peningkatan pelayanan keamanan dan
keselamatan masyarakat di Bidang Lantas
Meningkatkan pelayanan pengaturan, pengawalan dan patroli dalam rangka kamseltibcarlantas
Jumlah pelayanan pengaturan, pengawalan dan patroli dalam rangka kamseltibcarlantas
12 12
12 12
12 12
POLRI
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 INSTANSI
PENANGGUNG TOTAL
ALOKASI No.
PROGRAMKEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
SASARAN INDIKATOR
TARGET
23 Program Penyelidikan dan Penyidikan
Tindak Pidana
Menanggulangi dan menurunnya penyelesaian jenis kejahatan kejahatan konvensional, kejahatan transnasional,
kejahatan yang berimplikasi kontijensi dan kejahatan terhadap kekayaan negara tanpa melanggar HAM
23.1 Penyelidikan dan Penyidikan Tindak
Pidana Kewilayahan Tertanganinya tindak pidana kewilayahan
Persentase penyelesaian tindak pidana di wilayah polda 52
52 52
53 53
53 POLRI
23.2 Penyelenggaraan Informasi Kriminal
Nasional Peningkatan Informasi Kriminal Nasional secara merata di
seluruh Polda dan Polres Jumlah penyajian informasi kriminal nasional secara
merata di seluruh Polda dan Polres 31 Polda 31 Polda dan
10 jumlah polres
31 Polda dan 25 jumlah
polres 31 Polda dan
50 jumlah polres
31 Polda dan 75 jumlah
polres 31 Polda dan
100 jumlah polres
POLRI
24 Program Pengembangan Penyelidikan,
Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara
Meningkatnya kegiatan danatau operasi intelijen deteksi dini jaringan terorisme, separatisme, pencegahan konflik
sosial dan pengamanan wilayah perbatasan Jumlah rencana operasi intelijen teknologi
9 8
8 8
8 8
Jumlah kegiatan danatau operasi luar negeri 130
130 130
130 130
Jumlah laporan intelijen luar negeri yang disusun 2010
2010 2010
2010 2010
Jumlah rencana operasi intelijen teknologi 12
7 7
7 7
7 Jumlah kegiatan danatau operasi dalam negeri
2092 2100
2100 2100
2100 Jumlah laporan intelijen dalam negeri yang disusun
2156 2160
2160 2160
2160 Jumlah rencana operasi kontra intelijen
9 6
6 6
6 6
Jumlah kegiatan danatau operasi kontra intelijen 1124
1124 1124
1124 1124
Jumlah laporan kontra intelijen 4800
4800 4800
4800 4800
Jumlah rencana analisis dan produksi intelijen 9
3 3
3 3
3 Jumlah dokumen perkiraan intelijen
115 115
115 115
115 Jumlah produk intelijen yang disusun
1084 1084
1084 1084
1084
25 Program Pengembangan Persandian
Nasional
Terdeteksinya ancaman terhadap pertahanan keamanan negara secara dini melalui kegiatan kriptanalisis dan
steganolisis guna mencegah terjadinya pendadakan strategis 25.1
Operasi Analisa sinyal Pengamanan persandian melalui analisis teknis sandi dan
analisis kriptografi Jumlah produk intelijen sinyal daerah perbatasan,
ancaman separatisme, ancaman cyber, konflik komunal dan ancaman pihak asing
30 6
6 6
6 6
LEMSANEG 25.2
Penyelenggaraan Fasilitas Operasional Sistem Keamanan Informasi
Berklasifikasi Tersedianya materiil sandi guna mendukung terselenggaranya
komunikasi rahasia persentase pemanfaatan materiil sandi pada pengelolaan
informasi rahasia 70
70 70
70 70
70 LEMSANEG
25.3 Pengembangan Infrastruktur dan
Pengelolaan Sistem Keamanan Informasi Berklasifikasi
Meningkatnya kebijakan, penggelaran infrastruktur, dan layanan pengamanan sinyal
Nilai potensi kebocoran informasi rahasia 50
50 50
50 50
50 LEMSANEG
24.1 Kegiatan Operasi Intelijen Luar Negeri
Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek luar negeri, Ekonomi, Sosial, Budaya
BIN 24.2
Kegiatan Operasi Intelijen Dalam Negeri Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek dalam
negeri BIN
24.3 Kegiatan Operasi Kontra Intelijen
Meningkatnya upaya kontra intelijen BIN
24.4 Analisis dan Produksi Intelijen
Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk intelijen BIN
BASELINE 2014
2015 2016
2017 2018
2019 INSTANSI
PENANGGUNG TOTAL
ALOKASI No.
PROGRAMKEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
SASARAN INDIKATOR
TARGET
- Mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi keamanan
dan keselamatan di laut - Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
operasi keamanan laut secara bersamaterpadu danatau mandiri
26.1 Peningkatan koordinasi pengawasan
keamanan laut Meningkatnya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pengawasan keamanan laut Jumlah sarana dan prasarana pengawasan keamanan laut
5 paket 5 paket
5 paket 5 paket
5 paket 5 paket
BAKAMLA 26.2
Peningkatan operasi bersama keamanan laut
Menurunnya angka pelanggaran hukum di laut Jumlah penyelenggaraan kegiatan operasi keamanan laut
secara bersama di wilayah perairan yurisdiksi Indonesia 9 kegiatan
12 kegiatan 12 kegiatan
12 kegiatan 12 kegiatan
12 kegiatan BAKAMLA
26.3 Peningkatan Sarana dan Prasarana
Patroli Keamanan Laut Meningkatnya sarana prasarana keamanan laut
Jumlah kapal patroli keamanan laut 1 kapal
3 kapal 7 kapal
7 kapal 7 kapal
6 kapal BAKAMLA
- Meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam penanganan P4GN
- Meningkatnya upaya pemulihan pecandu narkoba melalui layanan rehabilitasi yang komprehensif dan
berkesinambungan
- Meningkatnya pengungkapan jaringan, penyitaan barang bukti, dan aset sindikat peredaran gelap narkoba
27.1 Pelaksanaan dan Peningkatan Kapasitas
P4GN di Daerah Terlaksananya operasional kegiatan P4GN di BNNP dan BNNK Jenis kegiatan P4GN di daerah
15 Jenis 15 Jenis
15 Jenis 15 Jenis
15 Jenis 15 Jenis
BNN Persentase ibu hamil yang memperoleh informasi P4GN
secara tepat -
5 10
15 20
25 Persentase masyarakat yang memperoleh Informasi P4GN
secara tepat -
5 10
15 20
25 Persentase pelajar rentan yang memperoleh Informasi
P4GN secara tepat -
5 10
15 20
25 Persentase mahasiswa dan mahasiswa yang memperoleh
Informasi P4GN secara tepat -
5 10
15 20
25 Persentase pekerja yang memperoleh Informasi P4GN
secara tepat -
5 10
15 20
25 Jumlah jaringan sindikat kejahatan narkoba yang berhasil
dipetakan 20 jaringan
20 Jaringan 20 Jaringan
20 Jaringan 20 Jaringan
20 Jaringan Jumlah Laporan Informasi LI kejahatan narkoba
360 LI 360 LI
360 LI 360 LI
360 LI 360 LI
Jumlah kasus kejahatan narkotika dan prekursor narkotika yang terungkap di wilayah bandar udara, pelabuhan laut,
dan lintas batas 10 kasus
10 kasus 12 kasus
14 kasus 16 kasus
18 kasus Jumlah berkas perkara kasus kejahatan narkotika dan
prekursor narkotika yang terungkap di wilayah bandar udara, pelabuhan laut, dan lintas batasyang diselesaikan
40 berkas 40 berkas
45 berkas 50 berkas
55 berkas 60 berkas
Meningkatnya kegiatan Diseminasi Informasi P4GN BNN
26 Program Peningkatan Koordinasi
Keamanan dan Keselamatan di Laut
27. Program Pencegahan dan