Prinsip-Prinsip Perencan Bentuk Mall Berdasarkan Pen Menurut Maithland 1987

16 DAVID - 090406092 3. Semi Mall Semi mall lebih mene silengkapi dengan pohon buatan lainnya, sedangka

II.3.5. Prinsip-Prinsip Perencan

Pada dasarnya pola mall berkoridor tunggal dengan lebar kor pintu masuk sebaiknya dapat dic terdapat magnet pada tiap akhir masih memungkinkan kenyamana Pada umumnya parkir mudah ke mal yang menghubungka monotonitas view tanpa mengura yang terletak pada ujung-uj pola grid pada mall akan memper atrium, parkir dan sebagainya Besaran kolom pada mal teratas.Berdasarkan keadaan di A yang berbentuk I, L dan T. H menginginkan kemudahan dalam double Corridor atau pola kom dikunjungi orang.

II.3.5.1. Penataan letak retail di

Dengan penataan sirkul retail dapat dilewati pengunjung sama.Penataan retail tenant dan a pengunjung yang merata di spanj 50 anchortenant

II.3.5.2. Pencahayaan Mall

Untuk menunjang konse atapnya diselesaikan dengan sk bangunan mal pada siang hari. 16 DAVID - 090406092 enekankan pada pejalan kaki, oleh karena itu n pohon–pohon dan taman, bangku–bangku, penc angkan jalur kendaraan dikurangi. canaan Shopping Mall all berprinsip linier. Tatanan mall yang banyak bar koridor standar antara 8-16m untuk memudahka dicapai dari segala arah. Mall sebaiknya ditata khir mall. Jarak antarmagnet antara 100 sampai anan pejalan kaki. kir kenderaan ditempatkan disekeliling bangun nghubungkan dengan anchor. Variasi hanya diberika ngurangi kesederhanaan dan kejelasan. Mal ini me -ujungnya dengan menekankan hubungan hor permudah pengaturan modul untuk retail-retail, al rata-rata memiliki besar yang sama dari di Amerika Serikat,pada umumnya pola yang . Hal ini sesuai dengan karakteristik pengunj am menemukan tokotempat yang dituju. Bent kompleks lainnya umumnya kurang berhasil da l di sepanjang Mall kulasi mal yang hanya memiliki satu kor ngunjung sehingga semua retail mempunyai n anchor tenant yang baik dapat saling menduku spanjang mall. Komposisi yang paling baik adalah konsep ruang yang menerus continuous spac skylight, yang berfungsi memasukkan caha i. Selain berfungsi sebagai pengarah pada ma 16 DAVID - 090406092 itu areanya diperluas dan pencahayaan dan fasilitas yak dijumpai adalah mal udahkan akses pengunjung tata sedimikian rupa agar pai 200m atau sepanjang bangunan dengan akses erikan untuk menghindari menghubungkan magnet n horizontal. Penggunaan ail, sirkulasi, penempatan ri lantai 1 sampai lantai ng paling berhasil adalah ngunjung yang biasanya entuk mal yang parallel dalam arti relatif sedikit koridor,diharapkan semua i nilai komersal yang nduku ng terjadinya aliran lah 50 retail tenant dan space pada mall, bagian cahaya matahari kedalam mall, cahaya ini juga Universitas Sumatera Utara 17 DAVID - 090406092 membantu pengunjung untuk lampu di areal mal pada siang ha penerangan umum, daya tarik iklim. Atap diruang lift juga dapa fiberglass yang berbentuk limas a

II.3.5.3. Elemen-elemen Arsitek

Elemen-elemen yang dapa bermain, kios, kotak telepon, tem merupakan sarana penting yang menjadi area komunikasi dan int berbentuk sederhana agar pengunj

II.3.5.4. Prinsip-prinsip Shoppin

Pada perancangan shoppi mall. Mall pada shopping mall retail serta pengidenifikasi area ruang internal pembentuk perime pengunjung dan unit sewa. Per merupakan elemen beridentitas perbelanjaan.Jadi mal merupaka tersebut adalah design control zone dapat dijelaskan sebagai berikut:  Design control zone Untuk mencapai rancanga control zone. Yang dimaksud ruang internal, yakni ruang membawa dampak positif tim bertujuan untuk mencapai kont ruang bernilai strategis sama dapat tercapai. Control zone adanya zona yang dapat dikont peletakannya dalam mall pe terdapat dala mal tersebut, memungkinkan bagi pengunj 17 DAVID - 090406092 uk mefokuskan orientasi kedalam bangunan. ng hari dapat dikurangi. Pencahayaan buatan dapa rik bagi pengunjung,memamerkan barang,me dapat dibuat transparan dengan bahan yang sama s atau kerucut. tektural pada Mall dapat ditempatkan disepanjang mal di antaranya tempat sampah, penunjuk arah, jam dan seba ng dibutuhkan pengunjung shopping mall kare n interaksi sosial. Bangku yang disediakan se ngunjung tidak berhenti terlalu lama. opping Mall shopping mall terdapat peran dan pola hubungan all berperan sebagai penghubung dan pengont a memberi kejelasan orientasi. Adapun unit imeter mal, berfungsi sebagai wadah kegiatan be eran tersebut menunjukkan bahwa mal dan uni tas dan berhubungan yang membentuk siste upakan vocal point. Prinsip yang perlu ditekanka zone, tenat mix dan design criteria. Masing-m kut:  ngan mal yang efektif, perlu digagas rancangan aksud dengan control zone adalah bentuk zona ng-ruang sewa, dalam arti zona tersebut da timbul balik dengan ruang-ruang sewa diseki pai kontiunitas arus pengunjung melalui efek ping ma,tidak terdapat ruang yang mati, sehingga zone ini dapat dicapai melalui pola mal pola dikontrol oleh ruang-ruang sewaretaildi sekita all perlu dipertimbangkan sebagai magnet bag but, pembatasan panjang dan lebarmal panjang gunjung mal dan tenant setiap retail untuk m 17 DAVID - 090406092 n. Selain itu penggunaan dapat digunakan sebagai membentuk suasana dan ma dengan skylight, yaitu nya adalah bangku, arena sebagainya. Arena duduk karena arena duduk dapat sebaiknya bangku yang hubungan antara unit retail dan gontrol, pengorganisir unit it retail berperan sebagai n belanja, pengendali arus unit retail masing-masing sistem pemusatan wadah nkan pada pola hubungan g-masing prinsip tersebut  ngan zona yang terkontrol ona yang terkontrol dari dapat diperhatikan dan sekitarnya. Control zone k pingpong sehingga semua ngga efektivitas komersial pola yang memungkinkan kitarnya. MagnetAnchor bagi seluruh retail yang ang dan lebar mal masih uk memperhatikan secara Universitas Sumatera Utara 18 DAVID - 090406092 visual kondisi zona da retail dan lebar diterapkan pada pejalan kaki dan komunikasi horizontal tercapai.  Tenant Mix Tenant mix adalah strate barang dagangan. Strategi ini stop shopping yaitu kemudaha Dengan beragmnya jenis ba retail pada shopping mall pe sehingga tidak menimbulkan pe  Design Criteria Pada penawaran ruang sew ditentukan sebelumnya kepada bahwa warna, desain interior Berdasarkan prisip perancanga adalah system pusat belanja de yang menghubungkanmengor rancangan ini fungsi utama shoppi secara maksimal untuk menc pada mall.

II.3.5.5. Sistem pelayanan Shoppi

Sistem pelayanan Shopping M a. Personal Service Syste Pelayanan dengan mengguna dimana pelayanan dilayani b. Self Service System Pelayanan dimana konsum diinginkan dengan harga y c. Self Select System Pelayanan dimana konsum diinginkan kemudian men 18 DAVID - 090406092 ail yang lainserta pembatasan tinggi bangunan. da perancangan shopping mall dengn pert kasi antar tenant.Pembatasan tinggi bangunan di  ategi pencampuran penyewa ruang pedagang ini sesuai dengan tuntutan kemudahan konsum udahan mendapatkan semua jenis kebutuhan da s barang dagangan yang ditawarkan dalam satu perlu dikelompokkan bedasarkan materi daga kan persaingan yang mematikan.  ng sewa shopping mall, perancangan dari masing- pada tenant, menyangkut perwujudan fisik sepe ior dan laini-lain yang mengutamakan kesatua angan dan karakter dasarnya maka strategi peran nja dengan elemen utama mal berupa koridor tun ngorganisasikan unit sewa pada tiap sisi dan ka shopping mall adalah mendayagunakan potens ncapai efektivitas dengan menciptakan nilai atr hopping Mall ng Mall terbagi atas 3 sistem pelayanan yaitu : ystem nggunakan cara tawar menawar antara peda ani oleh pramuniaga. konsumen diberi kebebasan memilih dan me a yang pasti. konsumen diberi kebebasan memilih dan me enyerahkannya ke pramuniaga. 18 DAVID - 090406092 ngunan. Pembatasan panjang ertimbangan kenyamanan n dilakukan agar orientasi  gang dari berbagai jenis konsumen dalam bentuk one dalam satu tempatmal. satu mal, magnet dan unit dagangan sedemikian rupa  ng-masing unit sewa telah perti ketentuan mengenai tuan bukan keseragaman. rancangan shopping mall tunggal bagi pejalan kaki n karakter tertentu. Pada ensi sirkulasi pejalan kaki atraktif dan kenyamanan u : pedagang dan konsumen engambil barang yang engambil barang yang Universitas Sumatera Utara 19 DAVID - 090406092

II. 4. Pengertian Mall

Mall adalah jenis dari pusat pe suhu yang diatur dan memiliki jal toko-toko kecil yang saling berha umumnya sebuah mal memiliki ti Di dalam sebuah mal, penyew perbelanjaan lain seperti toko ser adalah Cinere Mal dan Blok M Ma Jika ditinjau dari lokasi, ma Karena itulah bangunan mal me ini, harga tanah relatif lebih mura kota. Dalam bangunan mal juga um

II.5. Tinjauan Umum Elektron

Berdasarkan situs perdaga kelompok jenis yaitu: 1. Telepon selular handphone Salah satu alat komuni kehidupan sehari-hari. 4 Dewan Internasional Pusat Perbelanjaa Gambar 2 Sumber: h handphon 19 DAVID - 090406092 t perbelanjaan yang secara arsitektur berupa ban jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga rhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunanny ki tinggi tiga lantai [4] . ewa besar anchor tenant lebih dari satu bany serba ada untuk masuk di dalamnya. Contoh da ok M Mal. mal sebenarnya diperuntukkan berada di deka elebar, karena dalam pada umumnya lokasi y urah daripada pembangunan sebuah plaza, yang uga umumnya terdapat atrium. tronik dagangan online berniaga.com kategori elektroni handphone komunikasi yang cukup peraktis dan paling se jaan r 2.10. Gambar Handphone r: http:tekno.klatennews.comteknologiperkembangan- one-dari-masa-ke-masa.html 19 DAVID - 090406092 bangunan tertutup dengan gga berada di antara antar nnya yang melebar luas, nyak. Seperti jenis pusat dari sebuah standar mal dekat lokasi perumahan. si yang dekat perumahan ng berada di lokasi pusat onik terbagi atas lima sering digunakan dalam n- Universitas Sumatera Utara