Medan Electronic Center (Arsitektur Hightech)

(1)

LAPORAN PERANCANGAN TKA-490 STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER – A TAHUN AJARAN 2010/2011

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

HASBI GUNAWAN SIHOMBING 060406042

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010


(2)

Medan Electronic Center

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Tugas ini dibuat sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik , khususnya Program Studi Arsitektur. Tugas akhir yang penulis susun ini mengambil judul Medan Electronic Center dengan tema Arsitektur Hightech. Hasil tugas akhir ini dituangkan dalam bentuk laporan tertulis.

Laporan ini berisi pembahasan mengenai dasar penentuan judul, tema, deskripsi proyek, analisa lokasi dan bangunan, konsep serta hasil perancangan arsitektur dalam bentuk perancangan dan maket. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah selain sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana teknik, laporan ini dibuat untuk menyempurnakan hasil tugas akhir sehingga dapat dibukukan dan bisa diambil manfaatnya oleh pembaca.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun orang-orang yang telah mendukung penyelesaian tugas akhir ini adalah :

1. Kedua orang tua dan sudara saya yang tercinta

2. Ibu Ir. Basaria Talarosha T, MT. selaku dosen pembimbing pertama dalam tugas akhir ini.

3. Ibu Salmina Wati Ginting ST, MT. selaku dosen pembimbing kedua 4. Teman-teman arsitektur khususnya stambuk 2006 yang telah memberi

motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Dan seluruh pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam penyelesaian Studio Tuga Akhir ini.

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca sekalian, serta menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca khususnya mahasiswa arsitektur.

Medan, Januari 2011 Hormat saya,


(3)

Medan Electronic Center

Daftar Isi

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Gambar ... v

Daftar Tabel ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 5

1.3 Masalah Perancangan ... 5

1.4 Pendekatan ... 6

1.5 Batasan dan Lingkup Perencanaan ... 6

1.6 Kerangka Berfikir ... 7

1.7 Sistematika Penulisan Laporan ... 8

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Terminologi Judul ... 9

2.2 Pengertian Judul ... 10

2.3 Tinjauan Umum Mengenai Shopping Center ... 10

2.3.1 Pengertian Shopping Center ... 10

2.3.2 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan ... 11

2.4 Tinjauan Pameran ... 14

2.4.1 Pengertian Pameran ... 14

2.4.2 Fungsi Pameran ... 14

2.4.3 Jenis Pameran ... 15

2.5 Lokasi... 18

2.5.1 Peruntukan Lahan ... 18

2.5.2 Kriteria Pemilihan Lokasi... 19

2.5.3 Alternatif Lokasi ... 20


(4)

Medan Electronic Center

2.5.5 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi ... 23

2.6 Tinjauan Fungsi ... 24

2.6.1 Aktivitas ... 25

2.6.2 Pelaku Kegiatan ... 25

2.6.3 Studi Banding Fungsi Sejenis ... 27

BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema ... 45

3.2 Interpretasi Tema ... 50

3.2.1 Sejarah Singkat High Tech ... 50

3.2.2 Fungsi dan Representasi ... 50

3.2.3 Struktur dan Zona Service, Kejayaan Teknologi ... 51

3.2.4 Ruang dan Fleksibilitas ... 52

3.2.5 Dampak Bangunan Berdinding Kaca ... 52

3.2.6 Transmisi Radiasi Lewat Kaca ... 52

3.2.7 Pengaruh Bangunan Kaca pada Bangunan ... 54

3.2.8 Upaya Mengurangi Dampak ... 54

3.2.9 Interpretasi Bangunan dalam Lingkungan Binaan... 55

3.7 Keterkaiatan Tema Dengan Judul ... 57

3.4 Studi Banding ... 58

3.4.1 Llyod’s Building ... 58

3.4.2 George Pampidou Center ... 59

3.5. Penerapan Tema ... 61

BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Tapak ... 63

4.1.1 Analisa Lokasi dan Posisi Site terhadap Kota ... 63

4.1.2 Tata Guna Lahan... 64

4.1.3 Kondisi Eksisting Tapak ... 65

4.1.4 Batas dan Ukuran Tapak ... 66

4.1.5 Analisa Pencapaian ... 67


(5)

Medan Electronic Center

4.1.7 Analisa Kebisingan ... 71

4.1.8 Analisa Matahari dan Vegetasi ... 72

4.1.9 Analisis Prasarana ... 73

4.1.10 Analisa Sirkulasi ... 74

4.2 Analisa Fungsional ... 76

4.2.1 Analisa Kegiatan & Kebutuhan Ruang... 76

4.2.2 Program dan Besaran Ruang... 78

4.2.3 Analisa Parkir ... 81

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Ruang Luar... 82

5.2 Konsep Ruang Dalam... 82

5.2.1 Zoning Horizontal ... 82

5.2.2 Zoning Vertikal... 85

5.3 Konsep Struktur ... 85

5.4 Konsep Bahan Bangunan... 85

5.5 Konsep Daya Tarik ... 86

5.6 Konsep Perancangan Utilitas ... 86

5.6.1 Konsep Bangunan Pintar ... 86

5.6.2 Konsep Sistem Kontrol Tata Udara... 87

5.6.3 Konsep Sistem Kontrol Tata Lampu ... 87

5.6.4 Sistem Kontrol Kebakaran... 88

5.6.5 Sistem Kontrol Keamanan ... 89

Daftar Pustaka ... 90 GAMBAR PERANCANGAN


(6)

Medan Electronic Center

Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN

Gbr 1.1 Kerangka Berpikir ... 7

BAB II DESKRIPSI PROYEK Gbr 2.1 Jenis Pameran ... 17

Gbr 2.2 Alternatif Lokasi I... 21

Gbr 2.3 Alternatif Lokasi II ... 21

Gbr 2.4 Alternatif Lokasi III ... 22

Gbr 2.5 Struktur Organisasi Pengelola Menurut Fred Lawson (1981)....26

Gbr 2.6 Hi-Tech Mall Surabaya ... 27

Gbr 2.7 Denah Lantai dasar Hi-Tech Mall ... 28

Gbr 2.8 Denah Lantai 2 Hi-Tech Mall...28

Gbr 2.9 Denah Lantai 3 Hi-Tech Mall...29

Gbr 2.10 Workshop Linux ... 29

Gbr 2.11 Suasana saat seminar olah siggraph...30

Gbr 2.12 Momen saat tentor menjelaskan materi...30

Gbr 2.13 Suasana saat pelaksanaan workshop...31

Gbr 2.14 Suasana Launching Sekretariat TPC di Hi-TechMall ... 31

Gbr 2.15 Suasana workshop yang diadakan oleh DMU...32

Gbr 2.16 Membangun Toko Buku Online dengan Joomla...32

Gbr 2.17 Kompetisi Game yang diselenggarakan di Hi-Tech Mall ... 33

Gbr 2.18 Kunjungan APPBI ke Hi-Tech Mall ... 34

Gbr 2.19 Mangga Dua Mall, Jakarta ... 34

Gbr 2.20 Struktur Organisasi Pengelola Mall Mangga Dua...35

Gbr 2.21 Modul Vertikal pada lantai 5 Mall Mangga 2 ... 38

Gbr 2.22 Batas Ketinggian Mobil Pada lantai Basement ... 38

Gbr 2.23 Modul Horizontal pada lantai 5 Mall Mangga Dua ... 39

Gbr 2.24 Pola tata ruang pada denah lantai 3 dan 4 Mall Mangga Dua .... 40

Gbr 2.25 Hidran dan tabung pemadam Mall Mangga Dua...41


(7)

Medan Electronic Center

Gbr 2.27 Ruang AHU ... .41

Gbr 2.28 Foto Orion Mangga Dua ... 41

Gbr 2.29 Area parkir Orion Mangga Dua ... 43

Gbr 2.30 Modul vertikal Orion Mangga Dua ... 43

Gbr 2.31 Modul horizontal ...43

Gbr 2.32 Hidran dan tabung pemadam pada Orion Mangga Dua... 44

Gbr 2.33 Ruang AHU pada Orion Mangga Dua ... 44

Gbr 2.34 Panel Utilitas serta Skylight ... 44

BAB III ELABORASI TEMA Gbr 3.1 Sainsbury Center... 48

Gbr 3.2 TEN Arquitectos ... 49

Gbr 3.3 Hongkong and Shanghai Bank...49

Gbr 3.4 Jembatan besi pertama ... 50

Gbr 3.5 Panjang Daerah Silau ... 54

Gbr 3.6 Lloyd’s Building...58

Gbr 3.7 Fasade Lloyd’s Building ... 58

Gbr 3.8 Interior Lloyd’s Building... 58

Gbr 3.9 Suasana Lobby ... 59

Gbr 3.10 Entrance Lloyd’s Building ... 59

Gbr 3.11 George Pampidou Center ... 59

Gbr 3.12 Eksterior George Pampidou Center... 60

Gbr 3.13 Garberette Brackets... 60

BAB IV ANALISA Gbr 4.1 Letak lokasi site proyek... 63

Gbr 4.2 Tata guna lahan kawasan dalam radius 500m...64

Gbr 4.3 Kondisi Eksisting Tapak ... 65

Gbr 4.4 Batas-batas Site ... 67

Gbr 4.5 Analisa Pencapaian ... 67

Gbr 4.6 Analisa View Keluar Site ... 69

Gbr 4.7 Analisa View Kedalam Site ... 70

Gbr 4.8 Analisa Kebisingan ... 71


(8)

Medan Electronic Center

Gbr 4.10 Prasarana yang terdapat di sekitar lokasi site...73

Gbr 4.11 Analisa Sirkulasi ... 74

Gbr 4.12 Sirkulasi kendaraan di Jl.Gatot Subroto ... 75

BAB V KONSEP Gbr 5.1 Konsep Ruang Luar ... 82

Gbr 5.2 Zoning Lantai 1 ... 83

Gbr 5.3 Zoning Lantai 2 ... 83

Gbr 5.4 Zoning Lantai 3 ... 84

Gbr 5.5 Zoning Lantai 4 ... 84

Gbr 5.6 Konsep Bangunan Pintar...86

Gbr 5.7 sistem tata udara ... 87

Gbr 5.8 Sistem Tata Lampu ... 87

Gbr 5.9 Sistem kontrol Kebakaran ... 88


(9)

Medan Electronic Center

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

Tabel 1.1 Penjualan Laptop Berdasarkan Segmen... 2

Tabel 1.2 Tren Penjualan PC (notebook dan desktop) di Indonesia...3

BAB II DESKRIPSI PROYEK Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Pengembangan Kota Medan ... 18

Tabel 2.2 Kriteria lahan yang sesuai untuk lokasi MEC...19

Tabel 2.3 Penilaian Alternatif Lokasi Medan Electronic Center ... 22

Tabel 2.4 Aktivitas dan Fasilitas pada Mall Mangga Dua... 36

Tabel 2.5 Aktivitas dan Fasilitas pada Orion Mangga Dua...42

Tabel 2.3 Penilaian Alternatif Lokasi Medan Electronic Center ... 22

Tabel 2.3 Penilaian Alternatif Lokasi Medan Electronic Center ... 22

BAB III ELABORASI TEMA Tabel 3.1 Proporsi energi matahari... 52

Tabel 3.2 Faktor radiasi matahari untuk berbagai jenis kaca...53

BAB IV ANALISA Tabel 4.1 Analisa kegiatan dan kebutuhan ruang ... 76

Tabel 4.2 Kelompok Area Penerima... 78

Tabel 4.3 Kelompok Fasilitas Utama ... 78

Tabel 4.4 Kelompok Fasilitas Penunjang ... 78

Tabel 4.5 Kelompok Fasilitas Pelayanan ... 80


(10)

MEDAN ELECTRONIC CENTER (ARSITEKTUR HIGHTECH)

LAPORAN PERANCANGAN TKA-490 STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER – A TAHUN AJARAN 2010/2011

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

HASBI GUNAWAN SIHOMBING 060406042

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010


(11)

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Tugas ini dibuat sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik , khususnya Program Studi Arsitektur. Tugas akhir yang penulis susun ini mengambil judul Medan Electronic Center dengan tema Arsitektur Hightech. Hasil tugas akhir ini dituangkan dalam bentuk laporan tertulis.

Laporan ini berisi pembahasan mengenai dasar penentuan judul, tema, deskripsi proyek, analisa lokasi dan bangunan, konsep serta hasil perancangan arsitektur dalam bentuk perancangan dan maket. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah selain sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana teknik, laporan ini dibuat untuk menyempurnakan hasil tugas akhir sehingga dapat dibukukan dan bisa diambil manfaatnya oleh pembaca.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun orang-orang yang telah mendukung penyelesaian tugas akhir ini adalah :

1. Kedua orang tua dan sudara saya yang tercinta

2. Ibu Ir. Basaria Talarosha T, MT. selaku dosen pembimbing pertama dalam tugas akhir ini.

3. Ibu Salmina Wati Ginting ST, MT. selaku dosen pembimbing kedua 4. Teman-teman arsitektur khususnya stambuk 2006 yang telah memberi

motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Dan seluruh pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam penyelesaian Studio Tuga Akhir ini.

Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca sekalian, serta menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca khususnya mahasiswa arsitektur.

Medan, Januari 2011 Hormat saya,


(12)

Medan Electronic Center

Daftar Isi

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Gambar ... v

Daftar Tabel ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 5

1.3 Masalah Perancangan ... 5

1.4 Pendekatan ... 6

1.5 Batasan dan Lingkup Perencanaan ... 6

1.6 Kerangka Berfikir ... 7

1.7 Sistematika Penulisan Laporan ... 8

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Terminologi Judul ... 9

2.2 Pengertian Judul ... 10

2.3 Tinjauan Umum Mengenai Shopping Center ... 10

2.3.1 Pengertian Shopping Center ... 10

2.3.2 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan ... 11

2.4 Tinjauan Pameran ... 14

2.4.1 Pengertian Pameran ... 14

2.4.2 Fungsi Pameran ... 14

2.4.3 Jenis Pameran ... 15

2.5 Lokasi... 18

2.5.1 Peruntukan Lahan ... 18

2.5.2 Kriteria Pemilihan Lokasi... 19

2.5.3 Alternatif Lokasi ... 20


(13)

2.5.5 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi ... 23

2.6 Tinjauan Fungsi ... 24

2.6.1 Aktivitas ... 25

2.6.2 Pelaku Kegiatan ... 25

2.6.3 Studi Banding Fungsi Sejenis ... 27

BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema ... 45

3.2 Interpretasi Tema ... 50

3.2.1 Sejarah Singkat High Tech ... 50

3.2.2 Fungsi dan Representasi ... 50

3.2.3 Struktur dan Zona Service, Kejayaan Teknologi ... 51

3.2.4 Ruang dan Fleksibilitas ... 52

3.2.5 Dampak Bangunan Berdinding Kaca ... 52

3.2.6 Transmisi Radiasi Lewat Kaca ... 52

3.2.7 Pengaruh Bangunan Kaca pada Bangunan ... 54

3.2.8 Upaya Mengurangi Dampak ... 54

3.2.9 Interpretasi Bangunan dalam Lingkungan Binaan... 55

3.7 Keterkaiatan Tema Dengan Judul ... 57

3.4 Studi Banding ... 58

3.4.1 Llyod’s Building ... 58

3.4.2 George Pampidou Center ... 59

3.5. Penerapan Tema ... 61

BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Tapak ... 63

4.1.1 Analisa Lokasi dan Posisi Site terhadap Kota ... 63

4.1.2 Tata Guna Lahan... 64

4.1.3 Kondisi Eksisting Tapak ... 65

4.1.4 Batas dan Ukuran Tapak ... 66

4.1.5 Analisa Pencapaian ... 67


(14)

Medan Electronic Center

4.1.7 Analisa Kebisingan ... 71

4.1.8 Analisa Matahari dan Vegetasi ... 72

4.1.9 Analisis Prasarana ... 73

4.1.10 Analisa Sirkulasi ... 74

4.2 Analisa Fungsional ... 76

4.2.1 Analisa Kegiatan & Kebutuhan Ruang... 76

4.2.2 Program dan Besaran Ruang... 78

4.2.3 Analisa Parkir ... 81

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Ruang Luar... 82

5.2 Konsep Ruang Dalam... 82

5.2.1 Zoning Horizontal ... 82

5.2.2 Zoning Vertikal... 85

5.3 Konsep Struktur ... 85

5.4 Konsep Bahan Bangunan... 85

5.5 Konsep Daya Tarik ... 86

5.6 Konsep Perancangan Utilitas ... 86

5.6.1 Konsep Bangunan Pintar ... 86

5.6.2 Konsep Sistem Kontrol Tata Udara... 87

5.6.3 Konsep Sistem Kontrol Tata Lampu ... 87

5.6.4 Sistem Kontrol Kebakaran... 88

5.6.5 Sistem Kontrol Keamanan ... 89

Daftar Pustaka ... 90 GAMBAR PERANCANGAN


(15)

Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN

Gbr 1.1 Kerangka Berpikir ... 7

BAB II DESKRIPSI PROYEK Gbr 2.1 Jenis Pameran ... 17

Gbr 2.2 Alternatif Lokasi I... 21

Gbr 2.3 Alternatif Lokasi II ... 21

Gbr 2.4 Alternatif Lokasi III ... 22

Gbr 2.5 Struktur Organisasi Pengelola Menurut Fred Lawson (1981)....26

Gbr 2.6 Hi-Tech Mall Surabaya ... 27

Gbr 2.7 Denah Lantai dasar Hi-Tech Mall ... 28

Gbr 2.8 Denah Lantai 2 Hi-Tech Mall...28

Gbr 2.9 Denah Lantai 3 Hi-Tech Mall...29

Gbr 2.10 Workshop Linux ... 29

Gbr 2.11 Suasana saat seminar olah siggraph...30

Gbr 2.12 Momen saat tentor menjelaskan materi...30

Gbr 2.13 Suasana saat pelaksanaan workshop...31

Gbr 2.14 Suasana Launching Sekretariat TPC di Hi-TechMall ... 31

Gbr 2.15 Suasana workshop yang diadakan oleh DMU...32

Gbr 2.16 Membangun Toko Buku Online dengan Joomla...32

Gbr 2.17 Kompetisi Game yang diselenggarakan di Hi-Tech Mall ... 33

Gbr 2.18 Kunjungan APPBI ke Hi-Tech Mall ... 34

Gbr 2.19 Mangga Dua Mall, Jakarta ... 34

Gbr 2.20 Struktur Organisasi Pengelola Mall Mangga Dua...35

Gbr 2.21 Modul Vertikal pada lantai 5 Mall Mangga 2 ... 38

Gbr 2.22 Batas Ketinggian Mobil Pada lantai Basement ... 38

Gbr 2.23 Modul Horizontal pada lantai 5 Mall Mangga Dua ... 39

Gbr 2.24 Pola tata ruang pada denah lantai 3 dan 4 Mall Mangga Dua .... 40

Gbr 2.25 Hidran dan tabung pemadam Mall Mangga Dua...41


(16)

Medan Electronic Center

Gbr 2.27 Ruang AHU ... .41

Gbr 2.28 Foto Orion Mangga Dua ... 41

Gbr 2.29 Area parkir Orion Mangga Dua ... 43

Gbr 2.30 Modul vertikal Orion Mangga Dua ... 43

Gbr 2.31 Modul horizontal ...43

Gbr 2.32 Hidran dan tabung pemadam pada Orion Mangga Dua... 44

Gbr 2.33 Ruang AHU pada Orion Mangga Dua ... 44

Gbr 2.34 Panel Utilitas serta Skylight ... 44

BAB III ELABORASI TEMA Gbr 3.1 Sainsbury Center... 48

Gbr 3.2 TEN Arquitectos ... 49

Gbr 3.3 Hongkong and Shanghai Bank...49

Gbr 3.4 Jembatan besi pertama ... 50

Gbr 3.5 Panjang Daerah Silau ... 54

Gbr 3.6 Lloyd’s Building...58

Gbr 3.7 Fasade Lloyd’s Building ... 58

Gbr 3.8 Interior Lloyd’s Building... 58

Gbr 3.9 Suasana Lobby ... 59

Gbr 3.10 Entrance Lloyd’s Building ... 59

Gbr 3.11 George Pampidou Center ... 59

Gbr 3.12 Eksterior George Pampidou Center... 60

Gbr 3.13 Garberette Brackets... 60

BAB IV ANALISA Gbr 4.1 Letak lokasi site proyek... 63

Gbr 4.2 Tata guna lahan kawasan dalam radius 500m...64

Gbr 4.3 Kondisi Eksisting Tapak ... 65

Gbr 4.4 Batas-batas Site ... 67

Gbr 4.5 Analisa Pencapaian ... 67

Gbr 4.6 Analisa View Keluar Site ... 69

Gbr 4.7 Analisa View Kedalam Site ... 70

Gbr 4.8 Analisa Kebisingan ... 71


(17)

Gbr 4.10 Prasarana yang terdapat di sekitar lokasi site...73

Gbr 4.11 Analisa Sirkulasi ... 74

Gbr 4.12 Sirkulasi kendaraan di Jl.Gatot Subroto ... 75

BAB V KONSEP Gbr 5.1 Konsep Ruang Luar ... 82

Gbr 5.2 Zoning Lantai 1 ... 83

Gbr 5.3 Zoning Lantai 2 ... 83

Gbr 5.4 Zoning Lantai 3 ... 84

Gbr 5.5 Zoning Lantai 4 ... 84

Gbr 5.6 Konsep Bangunan Pintar...86

Gbr 5.7 sistem tata udara ... 87

Gbr 5.8 Sistem Tata Lampu ... 87

Gbr 5.9 Sistem kontrol Kebakaran ... 88


(18)

Medan Electronic Center

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

Tabel 1.1 Penjualan Laptop Berdasarkan Segmen... 2

Tabel 1.2 Tren Penjualan PC (notebook dan desktop) di Indonesia...3

BAB II DESKRIPSI PROYEK Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Pengembangan Kota Medan ... 18

Tabel 2.2 Kriteria lahan yang sesuai untuk lokasi MEC...19

Tabel 2.3 Penilaian Alternatif Lokasi Medan Electronic Center ... 22

Tabel 2.4 Aktivitas dan Fasilitas pada Mall Mangga Dua... 36

Tabel 2.5 Aktivitas dan Fasilitas pada Orion Mangga Dua...42

Tabel 2.3 Penilaian Alternatif Lokasi Medan Electronic Center ... 22

Tabel 2.3 Penilaian Alternatif Lokasi Medan Electronic Center ... 22

BAB III ELABORASI TEMA Tabel 3.1 Proporsi energi matahari... 52

Tabel 3.2 Faktor radiasi matahari untuk berbagai jenis kaca...53

BAB IV ANALISA Tabel 4.1 Analisa kegiatan dan kebutuhan ruang ... 76

Tabel 4.2 Kelompok Area Penerima... 78

Tabel 4.3 Kelompok Fasilitas Utama ... 78

Tabel 4.4 Kelompok Fasilitas Penunjang ... 78

Tabel 4.5 Kelompok Fasilitas Pelayanan ... 80


(19)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1. TERMINOLOGI JUDUL

Judul proyek terdiri dari tiga kata yaitu Medan, Electronic dan Center. Adapun pengertian dari tiap kata adalah sebagai berikut :

Medan

Medan adalah kota ketiga terbesar di Indonesia dan merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari luas keseluruhan Provinsi Sumatera Utara, dengan jumlah penduduk 2.121.053 jiwa (sensus penduduk tahun 2009). Letak geografis kota Medan berada pada 3o30’- 3o43’ Lintang Utara dan 98o35’-98o44’ Bujur Timur. Berada 2,5-37,5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar (tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23,3oC - 24,4oC dan suhu maksimum antara 30,7oC -33,2oC.

Electronic

Eectronic (alat elektronik) adalah piranti atau alat-alat yang menggunakan sumber energi listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu rangkaian elektronika.

Contoh peralatan/piranti elektronik ini antara lain: - Komputer - Kamera - PDA - TV - VCD/DVD - dll - Radio - Hand phone

Center

Center berasal dari bahasa Inggris yang di dalam Oxford Learner’s Pocket Dictionary (1991) disebutkan bahwa ‘center’ adalah “place for a particular activity” atau dalam bahasa Indonesia bermaksud: tempat untuk aktivitas tertentu atau kegiatan khusus.

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia Center berarti pusat, dan secara rinci menurut WJS Poerwadarminta (1976), pusat berarti pokok, pangkal atau yang menjadi tumpuan, dan bersifat mengumpulkan. Center ( pusat) juga dapat diartikan sebagai titk poin yang menjadi tempat tujuan yang menarik bagi banyak orang untuk menuju tempat tersebut.


(20)

Medan Electronic Center

2.2. PENGERTIAN JUDUL

Jadi yang dimaksud dengan Medan Electronic Center adalah sebuah tempat yang dapat menjadi pusat dalam mewadahi kegiatan perdagangan (jual beli) barang-barang elektronik dan produk-produk yang berhubungan dengan teknologi digital seperti komputer (laptop, desktop, notebook, netbook, tablet PC), Handphone dan segala macam aksesorisnya, dan sekaligus juga sebagai wadah untuk memamerkan dan memperkenalkan kemajuan dan perkembangan teknologi digital (teknologi multi media) kepada masyarakat khususnya yang berada di kota Medan.

2.3. TINJAUAN UMUM MENGENAI SHOPPING CENTER 2.3.1. Pengertian Shopping Center

Menurut Gruen, Victor (1966)

Shopping Center adalah suatu tempat yang dipergunakan sebagai wadah bagi para pedagang yang diatur oleh suatu manajemen terencana yang memberikan servis bagi kebutuhan ekonomi dan sosial masyarakat, sebagai fasilitas kota untuk memberikan kenyamanan berbelanja.

Menurut De Chiara, Joseph and Callender, John Hancock (1973,577)

Shopping Center adalah sebuah kompleks yang didalamnya terdapat toko-toko eceran yang disatukan dengan fasilitas -fasilitas yang direncanakan untuk memberikan kenyaman berbelanja yang maksimum dan keleluasaan maksimum bagi barang dagangan.

Menurut Pemerintah DKI (1971)

Shopping Center berfungsi sebagai tempat untuk berbelanja, berkumpul dan rekreasi yang ketiganya ini akan berjalan seiringan dan saling mempengaruhi, oleh karena itu disebut sebagai suatu lembaga dalam masyarakat yang berkembang dimasyarakat yang menghidupkan kota.

Menurut Beddington, Nadine (1981,1)

Shopping Center adalah suatu kompleks perbelanjaan yang terencana dibawah suatu manajemen pusat yang menyewakan unit-unit pertokoan kepada para pedagang eceran dengan pengelolaan oleh manajemen yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pusat perbelanjaan.


(21)

2.3.2. Klasifikasi Pusat Perbelanjaan A. Berdasarkan Skala Pelayanan

Berdasarkan skala pelayanannya, pusat perbelanjaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Pusat perbelanjaan lokal (neighborhood center)

Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan yang meliputi 5.000 sampai 40.000 penduduk (skala lingkungan), dengan luas bangunan berkisar antara 2.787-9.290 m2. Unit penjualan terbesar pada pusat perdagangan golongan ini adalah supermarket.

2. Pusat perbelanjaan distrik (community center)

Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan 40.000 sampai 150.000 penduduk (skala wilayah), dengan luas bangunan berkisar antara 9.290-27.870 m2. Unit-unit penjualannya terdiri atas junior department store, supermarket dan toko-toko.

3. Pusat perbelanjaan regional (main center)

Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan seluas daerah dengan 150.000 sampai 400.000 penduduk, dengan luas bangunan 27.870-92.990 m2. Pusat perbelanjaan golongan ini terdiri dari 1-4 departement store dan 50-100 toko retail, yang tersusun mengitari pedestrian, dan dikelilingi oleh daerah parkiri

B. Berdasarkan Fungsi dan Kegiatan

.

1. Pusat Perbelanjaan Murni

Pusat perbelanjaan yang berfungsi sebagai tempat berbelanja dan sebagai tempat pertemuan masyarakat (community center) untuk segala urusan, baik untuk bersantai, mencan hiburan. Misalnya Plaza Senayan, Blok M Plaza, Pondok Indah Mall dll.

2. Pusat Perbelanjaan Multi Fungsi

Fungsi sebagai pusat perbelanjaan di campur dengan fungsi lain yang berbeda namun saling menunjang dan meningkatkan nilai komersialnya.

C. Berdasarkan Sistem Transaksi

Berdasarkan sistem transaksinya, sebuah pusat perbelanjaan dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Toko Grosir

Adalah toko yang menjual barang dalam partai besar. Barang-barang tersebut biasanya disimpan di gudang atau di tempat lain, sedangkan yang ada di toko grosir


(22)

Medan Electronic Center

hanya contohnya.oleh karena penjualan dilakukan dalam partai besar, biasanya etalase pada pada toko grosir hanya memerlukan tempat yang relatif kecil, sedangkan bagian terbesarnya adalah gudang atau tempat penyimpan persediaan. Aktifitas lain yang juga tidak kalah penting pada toko seperti ini adalah pengepakan. Oleh karena penjualannya dilakukan dalam jumlah besar sekaligus, maka pengepakan memerlukan ruang tersendiri yang juga relatif besar, yaitu ruang dropping barang. Area ini sebaiknya berdimensi cukup besar yang memungkinkan kendaraan pengangkut barang berhenti pada proses pembongkaran atau pemuatan barang belanjaan.

2. Toko Eceran

Menjual barang dalam partai kecil atau per satuan barang. Toko eceran lebih banyak menarik pembeli karena tingkat variasi barangnya yang tinggi. Pada toko semacam ini, area display barang dagangan memerlukan ruang dengan dimensi yang relatif besar untuk mewadahi variasi barang dagangan yang tinggi. Sebaliknya, gudang mungkin hanya memerlukan area dengan dimensi yang lebih kecil. Area dropping barang merupakan area vital pada toko jenis ini.

D. Berdasarkan Lokasi

1. Pasar (market),

Merupakan kelompok fasilitas perbelanjaan sederhana (los, toko, kios, dan sebagainya) yang berada disuatu area tertentu pada suatu wilayah. Fasilitas perbelanjaan ini dapat bersifat terbuka atauun berada di dalam bangunan, biasanya berada dekat kawasan pemukiman, merupakan fasilitas perbelanjaan untuk memennuhi kebutuhan (biasanya sehari-hari) masyarakat di sekitarnya.

2. Shopping Street

Merupakan pengelompokan sarana perbelanjaan yang terdiri dari deretan toko atau kios trebuka pada suatu penggal jalan. Area perbelanjaan ini merupakan jenis pasar yang berlokasi di sepanjang tepi suatu penggal jalan. Jenis perbelanjaan semacam ini biasanya berkembang di kawasan-kawasan wisata, atau kawasan pertokoan yang menarik dkunjungi wisatawan.

3. Shopping Precint

Merupakan kompleks pertokoan terbuka yang menghadap pada suatu ruang terbuka yang bebas. Perbelanjaan ini biasanya tumbuh di dekat obyek atau kawasan wisata.Contohnya yaitu Nakamise-dori,Senso-ji’s temple precint’s shopping street, Asakusa, Tokyo, Jepang.


(23)

4. Shopping Center

Merupakan pengelompokan fasilitas perbelanjaan (toko dan kios) yang berada di bawah satu atap. Pada shopping center, barang yang diperdagangkan didominasi oleh kebutuhan sekunder dan tersier, sedangkan pada jenis pasar, barang yang diperdagangkan terutama didominasi oleh kebutuhan primer manusia.

Shopping center secara khusus mempunyai pola visual dan sirkulasi yang diperuntukkan bagi pengunjung untuk berjalan mengelilinya, bahkan tidak hanya mencakup kompleks yang berukuran besar berskala monumental, tetapi juga berskala manusia.

5. Department Store

Merupakan wadah perdagangan eceran besar dari berbagai jenis barang yang berada di bawah satu atap. Pada perbelanjaan ini transaksi masih menggunakan tenaga pelayan untuk membantu konsumen memilih dan mencari benda yang dikehendaki. Penataan barang-barangnya memiliki tata letak khusus yang memudahan sirkulasi dan mencapai kejelasan akses. Luas lantainya berkisar antara 10.000 sampai 20.000 m2.

6. Supermarket

Merupakan toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan cara pelayanan mandiri (self service). Pemilihan dan pencarian produk dilakukan secara mandiri oleh konsumen. Pelayan hanya digunakan untuk membantu proses pembayaran. Jumlah bahan makanan yang dijual pada toko jenis ini kurang dari 15% dari seluruh barang yang diperdagangkan. Luas lantainya berkisar antara 1.000 sampai dengan 2.500 m2.

Setiap supermarket mempunyai sekuen kejadian, diawali dengan masuknya konsumen sehingga proses pembelian, pembeyaran dan perginya konsumen. Sekuen kejadian ini perlu dikaji melalui sebuah program yang termasuk di dalamnya adalah perilaku pembeli dan penjual seperti disampaikan dalam Lang (1987:114).

7. Superstore

Merupakan pusat perdagangan dengan luas area penjualan lebih dari 2.500 m2. Pada umumnya luas superstore berkisar antara 5.000 m2 sampai dengan 7.000 m2. Superstore ini menempati satu lantai bangunan dan terletak di pusat kota. Sistem pelayanan yang digunakan adalah sistem self timer.


(24)

Medan Electronic Center

Oleh Karena system pelayanannya mandiri, perlu penataan dan pengelompokan barang yang jelas sehingga memudahkan pembeli menemukan barang yang diinginkan.

8. Hypermarket

Merupakan bentuk perluasan dari superstore, dengan luas lantai minimum 5.000 m2. Hypermarket merupakan simbol perdagangan disuatu kota kota karena tempat tersebut mencerminkan adanya kecendrungan penduduk yeng mengikuti tren perdagangan dengan munculnya produk-produk yang ditawarkan. Sistem penjualannya pun dibedakan antara pembeli eceran adan pembeli sistem grosir.

Pada hypermarket yang bergabung dengan plaza atau shopping park, kecendrungannya adalah ruangan untuk hypermarket diletakkan di area paling belakang karena membutuhkan lahan bangunan yang paling luas sehingga tidak menutupi area retail atau counter lain yang luasannya lebih kecil.

9. Shopping mall

Merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan sistem dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki. Jadi mall dapat disebut sebagai jalan pada area pusat usaha yang terpisah dari lalu lintas umum, tetapi memiliki akses mudah terhadapnya, sebagai tempat berjalan-jalan, duduk-duduk, bersantai, dan dilengkapi dengan unsur-unsur dekoratif untuk melengkapi kenyamanan.

2.4. TINJAUAN PAMERAN 2.4.1. Pengertian Pameran

Secara harfiah pameran berarti pertunjukan atau hal memperlihatkan. Sehingga dapat diartikan bahwa pameran merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperlihatkan atau mempromosikan suatu barang hasil produksi kepada konsumen sebagai target pemasaran.

2.4.2. Fungsi Pameran

Fungsi dari ruang pameran adalah sebagai tempat untuk mengadakan pertunjukan atau memamerkan suatu barang dan jasa dengan tujuan mempromosikan dan memberikan informasi tentang produk tersebut, sehingga orang lain menjadi tertarik dan menggunakannya.


(25)

Sarana bagi pengusaha untuk mempromosikan barang hasil produksi kepada konsumen.

Sarana informasi akurat yang mudah diakses oleh konsumen mengenai suatu obyek yang sedang dipamerkan.

Sarana untuk menambah fasilitas hiburan bagi masyarakat.

2.4.3. Jenis Pameran

Jenis pameran dapat ditinjau berdasarkan : Barang yang dipamerkan :

1. General Exhibition

yaitu kegiatan pameran yang memamerkan berbagai barang dalam waktu yang bersamaan.

2. Solo Exhibition

yaitu kegiatan pameran yang hanya memamerkan satu atau beberapa jenis barang dari suatu perusahaan saja.

3. Specialized Exhibition

yaitu kegiatan pameran yang hanya memamerkan satu jenis barang dan diikuti oleh beberapa perusahaan.

Menurut skala pelayanannya, terbagi menjadi : 1. Skala Internasional

penyelenggaraan pameran ini strategis untuk komunikasi internasional serta memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

2. Skala Nasional

Strategis untuk komunikasi nasional dan memiliki sarana serta prasarana dengan mempertimbangkan kemungkinan keikutsertaan negara asing.

3. Skala Regional

penyelenggaraan pameran ini biasanya mempunyai ciri kedaerahan. Menurut transaksi penjualan produk, dibedakan menjadi :

1. Pameran Konvensional; yaitu kegiatan yang memperjualbelikan produk yang

dipamerkan secara langsung dan dapat langsung dibawa oleh pembeli.

2. Pameran Modern (pameran murni); yaitu pameran yang tidak

memperjualbelikan produk yang dipamerkan secara langsung, jadi transaksi hanya melalui pesanan atas barang yang dipamerkan.

Menurut lama penyelenggaraan, dapat dibedakan menjadi : 1. Pameran temporer


(26)

Medan Electronic Center

yaitu kegiatan pameran yang penyelenggaraannya sewaktu-waktu, tidak kontinyu tiap tahunnya. Waktu penyelenggaraan biasanya disesuaikandengan peringatan-peringatan tertentu seperti hari besar nasional atau tema yang diciptakan oleh pihak penyelenggara.

2. Pameran berkala

yaitu pameran yang penyelenggaraannya berkala setiap tahunnya dan biasanya dilaksanakan selama satu mingu setiap tahun atau setiap tiga bulan sekali.

3. Pameran tetap

yaitu pameran yang sifatnya tetap berupa showroom. Pameran seperti ini menyewa ruang sepanjang tahun dan lebih didasarkan pada keinginan meningkatkan promosi perdagangan dan industri.

Menurut bentuk display, dibedakan menjadi : 1. Display produk

biasanya dilakukan oleh para produsen tunggal permanen di suatu tempat dengan tujuan mempromosikan produk, biasanya berupa contoh produk berskala kecil (miniatur) dalam suatu ruang pamer.

2. Display per stan

beberapa pengusaha kecil yang memproduksi barang sejenis/produkproduk yang masih berkaitan, di antaranya memamerkan produknya dalam stan-stan yang disediakan oleh penyelenggara pameran.

3. Trade show

yaitu kegiatan pameran yang dilaksanakan untuk tujuan dagang murni. Biasanya dilakukan oleh suatu asosiasi dan punya sasaran pengunjung khusus. Kegiatannya diselenggarakan di pusat-pusat konvensi/gedung serbaguna dan penyelenggaranya diikuti dengan kegiatan konvensi.

4. Pameran konsumen

merupakan suatu pekan raya besar-besaran yang diselenggarakan dalam suatu kompleks area pameran. Dalam keadaan tertentu, pameran jenis ini merupakan penggabungan dari dua atau lebih jenis pameran di atas.Contohnya adalah pekan raya yang diselingi stan-stan pameran berskala kecil.

Menurut setting, ada dua jenis pameran yaitu :

1. Pameran diruang terbuka (open air exhibition); Settingnya seringkali tidak

diencanakan, dan suasana pameran sangat dipengaruhi lingkungan/setting walaupun dapat juga dibuat kontras, tanpa memasukkan unsur alam sekitarnya.


(27)

Obyek pameran pada umumnya berupa barang-barang yang dipakai untuk kepentingan-kepentingan di luar bangunan, contohnya peralatan konstruksi dan alat-alat pertanian. Pameran ini pelaksanaannya bersifat tidak tetap dalam waktu yang relative singkat.

2. Pameran dalam ruang (indoor exhibition), dibagi menjadi :

o Permanen, yaitu jenis pameran dengan rentang waktu pelaksanaan yang lama.

o Semi permanen.

o Non Permanen, yaitu pelaksanaannya singkat.

- Pameran tidak tetap

- Pameran tetap - Temporer - Berkala - Konvensional

- Modern (murni) - Internasional - Nasional - Regional

- General Exhibition - Solo Exhibition - Specialized Exhibition

Menurut setting Menurut bentuk

display Menurut lama penyelenggaraan Menurut transasi penjualan produk Menurut sekala

pelayanan Menurut barang yang dipamerkan

JENIS

Dalam ruang (indoor exhibition)

Ruang terbuka (open air exhibition)

- Permanen - Semi permanen - Non permanen - Display produk

- Display per stan - Trade show - Pameran konsumen


(28)

Medan Electronic Center

2.5. LOKASI

2.5.1. Peruntukan Lahan

Kota Medan sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat distribusi, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi jasa kepariwisataan, dan pusat perdagangan regional dan internasional, maka dalam pelaksanaannya studi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadya Medan menetapkan adanya satuan-satuan Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), dimana tujuan dari WPP ini adalah mengoptimalkan pembangunan di setiap sektor atau wilayah. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu

Wilayah Pembangunan

Cakupan Wilayah

Adm. Kecamatan Luas (ha) Sasaran Peruntukan

WPP A

- Kec. Medan Belawan - Kec. Medan Marelan - Kec. Medan Labuhan

2.625,01 2.382,10 3.667,17

Pelabuhan, industri, terminal barang, pergudangan

berorientasi pelabuhan belawan, perumahan, kawasan konservasi

Jumlah 8.674,28

WPP B

Kec. Medan Deli 2.084,33 Perumahan, perdagangan

(pasar induk sekunder) dan perkebunan

WPP C

Kec. Medan Timur Kec. Medan Perjuangan Kec. Medan Area Kec. Medan Denai Kec. Medan Tembung Kec. Medan Amplas

775,75 409,42 552,43 905,04 799,26 1.118,57

Perumahan, industri terbatas (Kawasan Industri Medan/KIM), terminal barang/ pergudangan berorientasi ke pengguna (konsumen)

Jumlah 4560,47

WPP D

Kec. Medan baru Kec. Medan Maimun Kec. Medan Polonia Kec. Medan Kota Kec. Medan Johor

583,77 297,76 901,12 526,96 1.457,47

Pusat bisnis (CBD), pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota, pusat pendidikan

Jumlah 3.767,08


(29)

WPP E

Kec. Medan Barat Kec. Medan Petisah Kec. Medan Sunggal Kec. Medan Helvetia Kec. Medan Tuntungan Kec. Medan Selayang

681,72 532,84 1.543,66 1.316,42 2.068,04 1.281,16 Kawasan Pemukiman, perdagangan dan rekreasi, dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanent, sarana pendidikan dan kesehatan

Jumlah 7.423,84

KOTAMADYA MEDAN

Total 26.510 Ha

Berdasarkan tabel di atas maka kemungkinan lokasi yang akan dipilih untuk proyek ini adalah lokasi yang terletak di bagian WPP B, WPP D dan WPP E karena ketiga wilayah tersebut memiliki sasaran peruntukan perdagangan, dimana sesuai dengan fungsi bangunan ini sebagai bangunan komersil.

2.5.2. Kriteria Pemilihan Lokasi

Pada bagian ini akan dibahas kriteria pemilihan lokasi yang sesuai atau cocok untuk lokasi proyek Medan Electronic Center, untuk melihat apa saja yang harus terpenuhi untuk lokasi proyek ini. Kriteria ini akan digunakan pada saat pemilihan beberapa alternatif lokasi yang akan digunakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

No Kriteria Lokasi

1. Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Sebagai bangunan yang bersifat komersial, maka Medan Electronic Center perlu berada di lokasi yang tata guna lahannya diperuntukkan untuk fasilitas perdagangan, jasa dan perkantoran.

(Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005).

2. Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan

umum maupun pribadi (oleh karena itu harus berada di jalan besar/arteri atau jalan kolektor).

(Sumber : NAD dan TSS).

3. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan

Tabel 2.2. Kriteria lahan yang sesuai untuk lokasi Medan Elektronic Center Sumber : Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ) Kodya Tingkat II Medan


(30)

Medan Electronic Center

seperti fungsi perbelanjaan, perkantoran, perumahan dan bangunan publik lainnya.

(Sumber : Asumsi).

4. Utilitas Kota Lokasi harus memiliki kelengkapan infrastruktur kota, yaitu jaringan air bersih, listrik dan pembuangan air kotor untuk menunjang kegiatan bangunan.

(Sumber : Asumsi)

5. Kemudahan Entrance Entrance menuju dan keuar tapak harus mudah

diakses oleh pengelola, penyewa, pengguna fasilitas dan pengunjung.

(Sumber : Asumsi) 6. Kenyamanan dan daya tarik

lokasi

Karena bangunan ini bersifat komersial dengan sasaran konsumen semua lapisan masyarakat, maka diperlukan tempat yang nyaman dan menarik sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk datang.

(Sumber : Asumsi)

7. Kontur Tapak Kontur tapak sebaiknya relatif datar untuk

memudahkan loading dock barang-barang yang akan ditawarkan pada bangunan Medan Electronic Center ini.

(Sumber: Asumsi)

8. Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi.

Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.

Untuk daerah komersil akan dikembangkan di WPP E. KDB Bangunan 80 %

KLB Bangunan 3-5 Lantai

(Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005)

2.5.3. Alternatif Lokasi

Pada perencanaan bangunan Medan Electronic Center, terdapat beberapa alternatif lokasi, yaitu;

1. Jl. Gatot Subroto, Kecamatan Medan Sunggal 2. Jl. A.H. Nasution, Kecamatan Medan Johor 3. Jl. Puteri Hijau, Kecamatan Medan Timur


(31)

Alternatif 1 : Jl. Gatot Subroto

Alternatif 2 : Jl. A.H. Nasution

Gambar 2.2. Alternatif Lokasi 1 Jl. Gatot Subroto Kec. Medan Sunggal


(32)

Medan Electronic Center

Alternatif 3 : Jl. Puteri Hijau

2.5.4. Penilaian Alternatif Lokasi

Kriteria Lokasi

Jl. Gatot Subroto Kec. Medan Sunggal

Jl. A.H. Nasution Kec. Medan Johor

Jl. Puteri Hijau Kec. Medan Timur

Luas lahan 3.6 Ha (5)

2.1 Ha (4)

Ha (5)

Konteks RUTRK Sesuai (4) Sesuai (4) Sesuai (4) Pencapaian ke Lokasi Pencapaian sangat mudah karena berada dijalur utama pusat kota dan pencapaian dekat dengan jalur lintas kota dari luar kota Medan. Fasilitas angkutan umum disini sangat banyak.

(5)

Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota sehingga dapat dicapai dengan mudah baik dari dalam maupun luar kota. Adanya fasilitas pendukung yaitu angkutan umum yang banyak. (4) Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota sehingga dapat dicapai dengan mudah baik dari dalam maupun luar kota Namun fasilitas angkutan umum disini tidak begitu banyak.

(4)

Gambar 2.4. Alternatif Lokasi 3 Jl.Puteri Hijau Kec. Medan Timur


(33)

Kemudahan Entrance

Entrance mudah diakses karena diorientasikan ke jalan ini, serta merupakan jalan arteri kota medan dan banyak penduduk kota Medan yang mengenali jalan ini.

(4)

Sangat mudah karena letak site berdekatan

dengan asrama haji Medan yang mudah dikenal oleh penduduk kota medan.

(4)

Entrance cukup mudah diakses karena diorientasikan ke jalan ini, dan jalan merupakan jalan arteri kota medan serta mudah dikenal oleh penduduk kota medan. (4) Fungsi Pendukung sekitar lokasi Perdagangan, Pemukiman penduduk, Perumahan, Sarana pendidikan (5) Perkantoran, Pemukiman penduduk, Sarana Pendidikan (4) Perhotelan, Perdagangan, Pemukiman penduduk (5) Jangkauan terhadap struktur kota

Merupakan daerah di pusat kota yang didominasi oleh fungsi komersil dan fungsi pendukung lainnya.

(5)

Merupakan daerah di pusat kota yang didominasi oleh fungsi komersil dan fungsi lainnya.

(5)

Merupakan daerah di pinggir kota yang didominasi oleh fungsi komersil dan fungsi lainnya.

(4)

Sirkulasi kendaraan

Arus dan sirkulasi kendaraan disekitar site lancar dimana adanya jalan yang lebar serta dua arah.

(4)

Arus kendaraan relatif lancar walau banyak dilalui oleh kendaraan dengan adanya lebar jalan yang lebar dan dua arah.

(4)

Arus kendaraan lancar dengan adanya jalan yang lebar namun jalan ini merupakan jalan satu arah

(4)

Fungsi eksisting Lahan kosong (5)

Lahan kosong (5)

Lahan kosong (5)

Total nilai 37 34 35

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada tabel di atas, maka lahan yang dipilih sebagai lokasi Medan Electronic Center adalah site alternatif 1 yaitu di Jl. Gatot

Subroto, Kelurahan Simpang Tanjung, Kecamatan Medan Sunggal. 2.5.5. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi

o Kasus Proyek : Medan Electronic Center

o Status Proyek : Fiktif

o Pemilik Proyek : Pihak Swasta

o Lokasi Lahan : Jl. Gatot Subroto, Kelurahan Simpang Tanjung Kecamatan Medan Sunggal

- Batas Utara : Jl. Gatot Subroto, Pemukiman penduduk dan SPBU PERTAMINA - Batas Selatan: Pemukiman penduduk


(34)

Medan Electronic Center

- Batas Barat : Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan SUMUT, Kantor lurak Kel. Simpang Tanjung.

o Luas Lahan : ± 2.5 Ha (± 25.000 m2)

o Kontur : relatif datar

o KDB : 60 % (sesuai ketetapan RDTRK Kec. Medan Sunggal)

o KLB : maksimal 6 Lantai (sesuai ketetapan RDTRK Kec. Medan Sunggal)

o Bangunan Eksisting : Lahan kosong.

o Potensi Lahan :

- Terletak di jalan arteri kota Medan

- Berada pada kawasan padat pemukiman dan komersil

- Transportasi lancar dan baik dengan adanya sarana jalan raya yang lebar - Luas site mendukung ± 2.5 Ha

- Memiliki jalur utilitas yang baik

2.6. TINJAUAN FUNGSI

Fungsi utama Medan Electronic Center adalah sebagai wadah yang menyediakan layanan perdagangan dan informasi, promosi mengenai produk elektronik bagi kebutuhan masyarakat kota Medan. Untuk itu, fungsi utama ditunjang dengan penyediaan fasilitas pada Medan Electronic Center yang meliputi kios sewa untuk toko dan retailer, ruang pameran, ruang seminar, ruang workshop, foodcourt, restoran/kafe, boskop, warnet dan game center.

Fungsi Medan Electronic Center adalah mewadahi unsur pelaku kegiatan perdagangan yang memiliki peran masing-masing :

a. Produsen : sebagai ruang untuk mempromosikan, memamerkan ataupun untuk menjual hasil produksinya kepada konsumen.

b. Pedagang elektronik: memamerkan dan menjual produk elektronik kepada konsumen, di samping itu juga dapat dilengkapi dengan pelayanan service alat-alat elektronik.

c. Konsumen : sebagai pusat informasi dan wadah untuk melakukan kegiatan transaksi jual dan beli serta melakukan kegiatan lain yang disediakan.

Di sisi lain, Medan Electronic Center dapat berfungsi sebagai tempat yang dapat menginformasikan perkembangan teknologi, khususnya teknologi digital dan multimedia.


(35)

2.6.1. Aktivitas

A.Aktivitas Utama

+

B. Aktivitas Pendukung

Aktivitas pendukung merupakan kegiatan tambahan yang dapat mendukung aktivitas utama, yang dapat dikelompokkan menjadi :

1.Aktivitas Edukatif :

o Memberikan informasi tentang teknologi multimedia melalui seminar-seminar yang diadakan di Medan Electronic Center .

o Memberikan pembelajaran langsung berupa praktek melalui kegiatan workshop.

o Melihat pameran teknologi digital yang diadakan di Medan Electronic Center.

2. Aktivitas Rekreatif :

o Menikmati sarana pertunjukan multimedia.

o Menikmati fasilitas food court.

o Bermain kompetisi game online

o Menonton bioskop 3 dimensi

o Bermain berbagai macam wahana permainan yang berhubungan dengan teknologi digital seperti virtual reality dan virtual war

3.Aktivitas Pengelolaan :

o Promosi kepada pihak luar yang berkepentingan dengan segala hal mengenai perdagangan.

o Melakukan kerjasama dengan Profesional Exhibition Organizer sebagai penyelenggara pameran.

o Memberikan pelayanan kepada pengguna pusat perdagangan berupa informasi maupun fasilitas yang diperlukan.

o Menciptakan suasana aman dan tertib.

o Melakukan pemeliharaan gedung dan segala fasilitasnya.

2.6.2. Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan yang ada di Medan Electronic Center ini antara lain adalah :

1. Pengelola

Pihak yang tergabung dalam struktur badan usaha yang melakukan kegiatan perkantoran dengan memberikan layanan informasi, promosi, dan transaksi mengenai ruang sewa serta pengelolaan gedung.


(36)

Medan Electronic Center

Dierktur (Manager)

Kabag (Divisi) Pemasaran

Kabag (Divisi) Pelayanan Operasional

Kabag (Divisi) Informasi & Pengembangan

Kabag (Divisi) Pemeliharaan

Kabag (Divisi) Administrasi &

Keuangan

Staff ( Karyawan )

Sekretaris

2. Penyewa

Pihak individu atau badan usaha yang menggunakan ruang dan fasilitas komersial untuk usaha maupun pameran yang disediakan dengan sistem sewa. Penyewa terbagi atas 3 macam :

a. Penyewa kecil (Small tenant) b. Penyewa sedang (Medium tenant)

c. Penyewa besar (Large tenant), yang sekaligus dapat berfungsi sebagai anchor. Penyewa ini menempati ruang untuk kegiatan antara lain perdagangan, pameran, kegiatan kursus program komputer,workshop, warnet, dan kegiatan penunjang lain seperti pujasera, game center, bank (ATM).

3. Pengunjung

 Pihak yang mengunjungi gedung dengan tujuan masing-masing antara lain: a. Pengunjung yang datang untuk berbelanja

b. Pengunjung yang datang untuk mencari hiburan/refreshing

c. Pengunjung yang datang untuk mencari informasi terbaru tentang komputer.

 Berdasarkan Golongan :

o Pelajar dan mahasiswa

o Masyarakat penggemar barang-barang teknologi

o Masyarakat umum


(37)

2.6.3. Studi Banding Fungsi Sejenis A. Hi-Tech Mall Surabaya

PT. Sasana Boga merupakan perusahaan pengembang Hi-Tech Mall yang sedang merintis diri sebagai pusat IT untuk Indonesia Timur. Berdiri sejak dahulu kala, dengan mengusung konsep Mall yang bernafaskan Hi-Tech yang kemudian melahirkan Hi-techMall.

Hi-Tech Mall sebagai “Pusat Komputer” Dengan luas areal 26.000m2 yang telah ditempati lebih dari 500 stan, menyediakan beragam komputer yang sesuai dengan keinginan maupun kebutuhan masyarakat. Aksesoris dan piranti penunjang bagi komputer juga tersedia di Tech Mall ini, dengan harga yang relatif terjangkau. Hi-Tech Mall Sudah menjadi pusat penjualan, perkulakan, informasi, edukasi IT terbesar dan terlengkap di Indonesia Timur.

Hi - Tech Mall telah dikenal sebagai pusat perdagangan IT terbesar di Indonesia Timur. Tak kurang dari 500 tenant sudah bergabung didalamnya. Dari total tenant tersebut 30 persen merupakan vendor resmi Software dan Hardware komputer, showroom dan service center dari merek-merek terkemuka, sedangkan sisanya terdiri dari para distributor dan retailer. Hi-Tech Mall showroom & service centre produk komputer yang terkemuka seperti monitor GTC, LG, Acer, HP Store, Prolink, ASUS, MSi, Gigabyte, Epson, Canon, Toshiba, Apple, Kodak, Nikon, Pinnacle, AOC. Selain juga menjadi Pusat CD yang menawarkan berbagai jenis CD dengan harga yang bersaing dan sebagai Pusat Handphone dengan Lebih dari 70 stan menyediakan berbagai macam merek Handphone terbaru, tercanggih serta beragam aksesori yang menarik. Hi-Tech Mall juga menjadi tempat bernaung showroom &


(38)

Medan Electronic Center

service centre produk komputer yang terkemuka seperti monitor GTC, LG, Samsung, Philips, Relion, Motherboard ASUS, Gigabyte dan lainnya.

Hi-Tech Mall secara rutin selalu mengadakan sebuah pelatihan (workshop) mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan teknologi. workshop ini akan banyak membantu masyarakat yang kurang mengerti bagamaimana mengaplikasikan suatu teknologi akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan Adapun penyelenggaraan workshop tersebut selalu bekerjasama dengan pihak lain yang berkompeten. Seperti majalah Komputer Akt!f, Tabloid Pc plus, dan Klas (Komunitas Linux Arek Surabaya).

Fasilitas Hi-Tech Mall : 1. Lantai Dasar

Pusat Handphone

Lebih dari 70 stan menyediakan berbagai macam merek Handphone terbaru, tercanggih serta beragam aksesoris yang menarik.

Pusat CD


(39)

Untuk pengunjung yang gemar melengkapi koleksi CD, di Hi-Tech Mall ini juga tersedia dengan lengkap, berbagai jenis CD (CD program/instaler, Mp3, CD game, DVD) dengan harga yang murah dan terjangkau.

2. Lantai 2

Showroom & Service Center

Di HI-TECH MALL juga menjadi tempat bernaung showroom & service centre produk komputer yang terkemuka seperti monitor GTC, LG, Samsung, Philips, Relion, Motherboard ASUS, Gigabyte dan lain-lain.

Hi-Tech Mall secara rutin selalu mengadakan sebuah pelatihan (workshop) mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan teknologi. workshop ini akan banyak membantu masyarakat yang kurang mengerti bagamaimana mengaplikasikan suatu teknologi agar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Adapun penyelenggaraan workshop tersebut selalu bekerjasama dengan pihak lain yang berkompeten. Seperti majalah Komputer Akt!f, Tabloid Pc plus, dan Klas (Komunitas Linux Arek Surabaya ).


(40)

Medan Electronic Center

3. Lantai 3

Vendor Hardware & Software

Hi - Tech Mall telah dikenal sebagai pusat perdagangan IT terbesar di Indonesia Timur. Tak kurang dari 500 tenant sudah bergabung didalamnya. Dari total tenant tersebut 30 persen merupakan vendor resmi Software dan Hardware komputer, showroom dan service center dari merek-merek terkemuka, sedangkan sisanya terdiri dari para distributor dan retailer. Hi-Tech Mall showroom & service centre menawarkan produk komputer yang terkemuka seperti monitor GTC, LG, Acer, HP Store, Prolink, ASUS, MSi, Gigabyte, Epson, Canon, Toshiba, Apple, Kodak, Nikon, Pinnacle, AOC.

Beberapa Event dan workshop yang diselenggarakn Hi-Tech Mall :

Workshop Linux ( Instalasi dan pengenalan desktop dengan OpenSUSE 11.1 )

Gambar 2.9. Denah Lantai 3 Hi-Tech Mall


(41)

KLAS kembali mengadakan Workshop dengan tema Instalasi dan Pengenalan Desktop dengan OpenSUSE 11.1 di Ruang Workshop Hi-Tech Mall. Workshop yang berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 13-14 Maret 2009, diikuti oleh mahasiswa dari PASTI ITS.

Workshop ini diadakan untuk memperkenalkan Linux kepada masyarakat, khususnya mahasiswa PASTI ITS. Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk mempersiapkan peserta di dunia kerja. Pada dunia kerja, tidak menutup kemungkinan apabila ada perusahaan yang menggunakan Linux. Sehingga nantinya mahasiswa tidak gugup dan dapat menggunakan Operating System manapun, termasuk Linux.

Materi yang dipaparkan pada workshop ini antara lain Pengenalan instalasi OpenSUSE, Pengenalan konfigurasi OpenSUSE, dan Pengenalan desktop OpenSUSE. (sumber:Hi-TechNews Crew`s)

Seminar dan Workshop Personal Branding

3DS bekerja sama dengan Siggraph Surabaya mengadakan Seminar dan Workshop mengenai Personal Branding. Acara yang bertempat di Hall Lantai Dasar Blok BD Hi-Tech Mall Surabaya ini menggandeng pemateri dari Universitas Ciputra. Disini Stevanus Christian Anggrianto yang merupakan dosen Visual Communication Design Universitas Ciputra berbicara tentang saat-saat dimana seseorang atau karir mereka dibuat sebagai sebuah brand serta bagaimana aktivitas branding dilakukan.

Peserta seminar yang kebanyakan adalah murid SMK jurusan multimedia merasa senang dengan adanya seminar seperti ini. Salah satu peserta yang berasal dari masyarakat umum yaitu Teguh merasa seminar dengan tema multimedia dan desain ini berguna bagi dirinya.

Gambar 2.11. Suasana saat seminar olah

siggraph Gambar 2.12. Momen saat tentor menjelaskan materi


(42)

Medan Electronic Center

Setelah seminar selesai, peserta bergegas menuju ruang workshop untuk mengikuti workshop dengan tema sama, Personal Branding. Disini peserta diajarkan untuk berkreasi menggunakan Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop.

Peresmian Sekertariat Komunitas Blogger Surabaya

Komunitas Blogger Surabaya, TuguPahlawan.com (TPC), telah meresmikan ruangan sekretariat mereka di Hi-Tech Mall hari Selasa, 20 Januari 2009. Sekretariat TuguPahlawan.com bertempat di ruangan workshop Hi-Tech Mall lantai 1 blok B no 64, Jl. Kusuma Bangsa 116-118 Surabaya. Peresmian sekretariat TPC dihadiri oleh Arif Afandi selaku Wakil Walikota Surabaya dan Rudi Soekamto selaku Asisten General Manager Hi-Tech Mall. Beberapa anggota TPC dan perwakilan blogger dari kota Gresik, Tuban dan Ponorogo turut meramaikan acara peresmian sekretariat TPC.

Gambar 2.13. Suasana saat pelaksanaan workshop

Gambar 2.14 Suasana Launching Sekretariat TPC di Hi-TechMall


(43)

Selain meresmikan sekretariat TPC di Hi-Tech Mall, TPC mengangkat Arif Afandi sebagai Bapak Blogger Surabaya. Hal ini berkaitan dengan aktifnya Wakil Walikota Surabaya dalam dunia blog, di alama aktif di dunia blog, Arif Afandi juga aktif di dunia social networking yaitu Facebook.

Dalam sambutannya, Arif Afandi menyerukan kepada seluruh blogger Surabaya untuk bersatu dan bersama-sama membangun Surabaya. Acara ini dimeriahkan dengan tari remo yang ditampilkan oleh siswi SMA Negeri 11 Surabaya.

selain peresmian sekretariat TuguPahlawan.com, TPC juga melakukan serah terima jabatan ketua, dari Andi Bagus Ruhendra kepada Frenavit Putra. TuguPahlawan.com merupakan sebuah komunitas yang mewadahi blogger Surabaya, maupun masyarakat umum untuk saling bertukar informasi mengenai kota Surabaya. Selain itu TPC juga mengupayakan untuk memasyarakatkan blog kepada warga Surabaya. (sumber:Hi-TechNews Crew`s)

Workshop Membuat Music Sountrack Film

Bertempat di workshop Hi-Tech Mall Lantai 1 Blok B64, Digital Music University (DMU) mengadakan Wokshop dengan tema Membuat Music Soundtrack Film. Workshop yang berlangsung selama dua jam ini mengajarkan pesertanya membuat music soundtrack film sendiri. Pada workshop ini, DMU menggunakan

salah satu scene pada film Bruce Almighty. Dalam workshop ini, peserta mempelajari mengenai karakter scene, membuat musik yang sesuai dengan scene tersebut dan mengkomposeri sendiri musiknya. Workshop mengenai music ini diadakan satu kali tiap bulan oleh Digital Music University. (sumber:Hi-TechNews Crew`s)

Gambar 2.15. Suasana workshop yang diadakan oleh DMU


(44)

Medan Electronic Center

Workshop Membangun Toko Online dengan “Joomla”

Hi-TechMall kembali mempersembahkan workshop dengan materi pemrograman web berbasis CMS, yang dalam hal ini menggunakan Joomla. Workshop kali ini diberikan tema Membangun Toko Online dengan Joomla. Workshop ini melibatkan anak-anak dari komunitas TPC (Tugu Pahlawan .Com) sebagai pihak penyelenggara kegiatan. Untuk itu segera gabung dan daftarkan diri anda untuk mengikuti pelatihan ini.

Kompetisi Game

Gambar 2.16. Membangun Toko Buku Online dengan Joomla

Hi-Tech Mall juga menyelenggarakan sebuah kompetisi game yang diikuti oleh masyarakat umum yang kebanyakan berusia remaja, yang dapat dimainkan secara beregu maupun perorangan . Pada foto-foto di atas terlihat momen-momen saat masa pendaftaran, masa pertandingan, dan foto para pemenang


(45)

Kunjungan APPBI ke Hi-Tech Mall

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD-DKI Jakarta mengunjungi Hi-Tech Mall. Kunjungan APPBI ke Hi-Tech Mall dalam rangka studi banding antara pusat perbelanjaan di Jakarta dengan pusat perbelanjaan di Surabaya. Pengurus APPBI Jakarta ingin melihat perkembangan Mall yang ada di Surabaya, karena Surabaya merupakan kota yang perkembangan Mall-nya cukup pesat setelah Jakarta.

Gambar 2.17. Kompetisi Game yang diselenggarakan di Hi-Tech Mall

Gambar 2.18. Kunjungan APPBI ke Hi-Tech Mall


(46)

Medan Electronic Center

Diantara serangkaian acara yang diadakan oleh pihak Hi-TechMall Surabaya, terdapat pula event rutin tersendiri untuk pengadaan workshop dan seminar. Berikut dibawah ini merupakan penjabaran rangkaian acara yang telah disusun oleh team Workshop Officer Hi-TechMall Surabaya :

1. workshop multimedia : membuat desain web dengan corel draw dan photoshop 2. workshop jaringan linux : remastering linux untuk warnet, squid server untuk warnet. 3. seminar blog tentang Pay Pal

4. workshop pemrograman : perancangan aplikasi dengan Java.

B. Mall Mangga Dua

Mangga dua Mall merupakan salah satu pusat perdagangan komputer di Jakarta yang berlokasi di kawasan bisnis dengan aktivitas yang paling padat, yaitu kawasan Mangga Dua Business Center di Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat. Mall Mangga Dua dibangun oleh PT. Duta Pertiwi dan dikelola oleh PT. Simasred

Mangga Dua adalah bangunan single building yang terdiri dari enam lantai tipikal dan satu basement, berdiri di atas lahan seluas 23.508 m2 saleable area 28.481 m2 dan luas total lantai bangunan tanpa basement sebesar 88.264 m2. Untuk luasan basement berukuran 18.426 m2. Semua penyewa pada Mall Mangga Dua adalah produsen dan pedagang dengan jumlah seluruh penyewa adalah 761.

Adapun tipe penyewa (tenant) pada Mall Mangga Dua, yaitu :

a. Small tenant, adalah pedagang kecil yang memiliki area kios dengan luas sekitar 4 m2, 6 m2, 9 m2.

b. Medium tenant, adalah pedagang menengah yang memiliki area kios dengan luas sekitar 15 m2, 20 m2, 24 m2, 27 m2, 36 m2.

c. Large tenant, adalah pedagang besar yang memiliki area kios dengan luas sekitar 42 m2 dan 90m2.

Dalam Mall Mangga Dua juga terdapat sebuah supermarket di lantai 4 dengan luas 2497 m2 dan pujasera dengan luas 736,75 m2.

Gambar 2.19. Mangga Dua Mall, Jakarta Sumber: www.simasred.com


(47)

Struktur organisasi kepengelolaan Mall Mangga Dua terdiri dari seorang direktur eksekutif, seorang sekertaris serta empat kepala divisi dan 22 stafnya.

Aktivitas utama Mall Mangga Dua adalah sebagai pusat perdagangan komputer, tetapi di dalamnya juga terdapat aktivitas perdagangan umum. Aktivitas dan fasilitas yang terdapat dalam Mall Mangga Dua adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4. Aktivitas dan Fasilitas pada Mall Mangga Dua No. Aktivitas dan Fasilitas Pelaku Jumlah

Ruang Keterangan

1. Perdagangan dan Perkantoran

Kios produsen dan

pedagang komputer Penyewa, pengunjung 599

Sebagian lt.2, 3 & 4 dan seluruh lt.5

Kios pedagang elektronik Penyewa, pengunjung 110 Sebagian lantai dasar,1 & 2

Kios pedagang pakaian Penyewa, Pengunjung 49 Sebagian lantai dasar dan lt.1

Supermarket Penyewa, Pegawai,

Pengunjung 1 Lantai 4

Dierktur

Kabag (Divisi) Administrasi

Umum

Kabag (Divisi) Keuangan

Kabag (Divisi) Promosi & Pemasaran

Staff ( Karyawan )

Sekretaris

Kabag (Divisi) Teknik


(48)

Medan Electronic Center

Bank Penyewa, Pegawai,

Pengunjung 2 Lantai atas

Kantor pengelola Pengelola 1 Lantai 5

2. Pameran elektronik dan

komputer

- Panitia - Peserta - Pengunjung

1

Disepanjang atrium, koridor utama pada lantai dasar

3. Hiburan

Pujsera Penyewa, Pegawai,

Pengunjung 1

Dilantai dasar dan lantai 5

4. Service

Parkir indoor Penyewa, Pengunjung,

Pengelola

1300

parkir Lantai Basement

Gudang Pengelola 3

Menjadi satu dengan ruang kantor pengelola di lantai 5

Lavatory Penyewa, Pengunjung,

Pengelola

2♂ dan 2♀

Didalam core, terdapat disetiap lantai bangunan

Telepon Umum Pengunjung 2

Disetiap sudut lantai, dekay area service

Tangga darurat Seluruh pengguna

gedung 4 Disudut Core

Mekanikal dan Elektrikal

R Workshop Housekeeping Manajer Teknik, staf

teknik 1 Lantai Basement

Ruang kontrol security Staf keamanan 1 Basement

Gudang Staf Teknik 1 Basement

Building Control Room Staf Teknik, Operator 1 Basement


(49)

R. Mekanikal elektrikal Staf Teknik 1 Basement

Lift Penumpang Penyewa Gedung,

Pengunjung 2lift

Kapasitas 1600kg (24 orang)

Lift Service Pengelola Gedung 2lift Kapasitas 800kg

Ruang PABX Staf Teknik 1 Lantai Basement

Ruang AHU Staf Teknik 5 Tiap Lantai

Ruang Water Tank dan

Pompa Staf Teknik 1 Lantai 5

Ruang fire service tank Staf Teknik 1 Lantai 5

Energy House Staf Teknik 1 bang.

R.Genset,

R.Pompa, R.Mesin AC, R.Water Chilled

Modul vertikal yang digunakan Mall Mangga Dua, yaitu jarak dari lantai ke langit-langit memiliki ketinggian 2,6 m. Sedangkan tinggi dari langit-langit ke lantai di atasnya memiliki ketinggian 1,5 m. Sistem modul vertikal ini terdapat pada lantai-lantai di atas lantai dasar. Pada lantai dasar modul ruang vertikal, jarak dari lantai ke langit-langit adalah 2,75 m. Untuk modul ruang vertikal pada lantai basement yang digunakan sebagai lantai parkir memiliki batas ketinggian bagi mobil setinggi 2,1 m.


(50)

Medan Electronic Center

Gambar 2.22. Batas Ketinggian Mobil Pada lantai Basement Mall Mangga Dua

Modul horizontal yang digunakan Mall Mangga Dua, yaitu jarak antara as ke kolom struktur untuk aktivitas utama memiliki bentang 6 x 9 m. Begitu juga pada lantai basement digunakan modul horizontal dengan bentang 6 x 9 m.

1,5

2,6

Gambar 2.21. Modul Vertikal pada lantai 5


(51)

Gambar 2.28. Modul Horizontal pada lantai 4 Mall Mangga Dua

Gambar 2.23. Modul Horizontal pada lantai 5 Mall Mangga Dua


(52)

Medan Electronic Center

Tata ruang pada Mall Mangga Dua menggunakan prinsip tata ruang yang terdapat pada shopping mall, yaitu penempatan kios atau toko yang menghadap pada koridor utama dan koridor tambahan dan area tengah koridor yang luas sebagai tempat pameran.

Sistem utilitas bangunan yang terdapat pada Mall Mangga Dua meliputi sistem berikut, yaitu :

a. Sistem transportasi vertikal pada bangunan menggunakan eskalator yang terletak pada ujung-ujung koridor dan lift yang terletak di dalam core bangunan.

b. Sistem pengkondisian udara buatan dengan AC central, di mana aliran udara dialirkan melalui diffuser yang dikontrol oleh ruang AHU ditiap lantainya. c. Sistem pemadam kebakaran menggunakan water sprinkler dan sensor smoke

detector. Selain itu di setiap lantai disediakan hidran tabung pemadam api dengan jarak 50 m.


(53)

d. Sistem pencahayaan yang digunakan oleh Mall Mangga Dua adalah gabungan antara buatan dan alami, yaitu oleh lampu buatan dan cahaya matahari yang menembus skylight pada atap Mall dengan intensitas cahaya yang cukup menerangi dalam ruang Mall.

B. Orion Mangga Dua

Orion Mangga Dua yang berlokasi di kawasan Mangga Dua Bussiness Center Jakarta Pusat, adalah Mall perdagangan komputer yang

Gambar 2.25. Hidran dan tabung pemadam Mall Mangga Dua

Gambar 2.27. Ruang AHU yang terdapat pada setiap lantai Mall Mangga Dua

Gambar 2.26. Panel utilitas serta skylight yang terdapat pada langit-langit Mall


(54)

Medan Electronic Center

terintegrasi dalam bangunan hotel, yaitu Hotel Dusit. Orion Mangga Dua dibangun oleh PT. Duta Pertiwi Tbk dan dikelola oleh PT. Simasred. Antara Orion Mangga Dua dan Mall Mangga Dua terdapat sebuah jembatan penghubung yang digunakan untuk mempermudah dan mempersingkat jarak antar keduanya, sehubungan dengan kedua bangunan dikelola menjadi satu oleh PT. Simasred.

Orion Mangga Dua termasuk ke dalam jenis bangunan single building yang terdiri dari tiga lantai tipikal, berdiri di atas lahan seluas 13.962 m2 dan dengan luas total lantai bangunan sebesar 28.481 m2. Semua penyewa pada Orion Mangga Dua adalah pedagang yang langsung berhubungan dengan masyarakat konsumen. Jumlah keseluruhan penyewa adalah 135. Adapun tipe penyewa v(tenant) pada Orion Mangga Dua, yaitu :

a. Small tenant, adalah pedagang kecil yang memiliki area kios dengan luas sekitar 6 m2.

b. Medium tenant, adalah pedagang menengah yang memiliki area kios dengan luas sekitar 9 m2.

c. Large tenant, adalah pedagang besar yang memiliki area kios dengan luas sekitar 12 m2.

Aktivitas utama Orion Mangga Dua adalah murni sebagai pusat perdagangan komputer. Aktivitas dan fasilitas yang terdapat dalam Orion Mangga Dua adalah sebagai berikut :

No Aktivitas danFasilitas Pelaku Jumlah Ruang Keterangan

1. Perdagangan Komputer

Kios Pedagang Komputer Penyewa,

Pengunjung 132

Seluruh Lantai dasar, 1 dan 2

2. Pameran Komputer

- Panitia - Peserta - Pengunjung

1

Ditengah Atrium, Koridor utama pada lantai dasar

3. Hiburan

Pujasera

Penyewa, Pegawai, Pengunjung

2 Lantai Dasar


(55)

Pengelola Orion Mangga Dua menjadi satu dengan pengelola Mall Mangga dua. Pada Orion Mangga Dua tidak terdapat lantai parkir basement. Area parkir Orion Mangga Dua berada pada halaman parkir yang berada di belakang gedung Mall Mangga Dua.

Modul vertikal yang digunakan Orion Mangga Dua, yaitu jarak dari lantai ke langit-langit memiliki ketinggian 2,75 m. Sedangkan tinggi dari langit-langit ke lantai di atasnya memiliki ketinggian 1,5 m. Sistem modul vertikal ini terdapat pada lantailantai di atas lantai dasar.

Modul horizontal yang digunakan Orion Mangga Dua, yaitu jarak antar as kolom struktur untuk aktivitas utama memiliki bentang 6 x 6 m.

Gambar 2.29. Area parkir Orion Mangga Dua

Gambar 2.30. Modul vertikal Orion Mangga Dua

Gambar 2.31. Modul horizontal yang tampak pada denah lantai 2 Orion Mangga Dua


(56)

Medan Electronic Center

Tata ruang Orion Mangga Dua menggunakan prinsip tata ruang yang terdapat pada shopping mall, yaitu penempatan kios atau toko yang menghadap pada koridor utama dan area tengah koridor yang luas sebagai tempat pameran. Sistem utilitas bangunan yang terdapat pada Orion Mangga Dua meliputi sistem berikut, yaitu :

a. Sistem transportasi vertikal pada bangunan menggunakan eskalator yang terletak pada ujung-ujung koridor dan lift barang yang terletak di dalam core bangunan. b. Sistem pengkondisian udara buatan dengan AC central, di mana aliran udara

dialirkan melalui diffuser yang dikontrol oleh ruang AHU ditiap lantainya. c. Sistem pemadam kebakaran menggunakan water sprinkler dan sensor smoke

detector. Selain itu di setiap lantai disediakan hidran dan tabung pemadam api dengan jarak 65 m.

d. Sistem pencahayaan yang digunakan oleh Orion Mangga Dua adalah gabungan antara buatan dan alami, yaitu oleh lampu buatan dan cahaya matahari yang menembus skylight pada atap Mall dengan intensitas cahaya yang cukup menerangi dalam ruang Mall.

Gambar 2. 32. Hidran dan tabung pemadam pada Orion Mangga Dua.

Gambar 2. 33. Ruang AHU pada Orion Mangga Dua.

Gambar 2. 34. Panel utilitas


(57)

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1. PENGERTIAN TEMA

Istilah Arsitektur High-Tech pertama kali muncul pada awal tahun 70-an yang digunakan para arsitek untuk menyatakan “teknologi alternatif”. Sejalan dengan waktu, istilah tersebut semakin umum digunakan, namun arsitek-arsitek high tech sendiri lebih memilih untuk menggunakan istilah “teknologi tepat guna”.

Bangunan High-Tech lebih mensimbolisasikan dan mempresentasikan teknologi daripada sekedar menggunakan teknologi yang seefisien mungkin. Untuk memberi efek imajinasi pada bangunannya, struktur bangunan harus jujur dan mempunyai pembenaran yang fungsional. Struktur dan utilitas yang di-ekspose merupakan karakter yang paling menonjol dari arsitektur High-Tech.

Menurut Colin Davies, dalam bukunya High Tech Architecture, pengertian High-Tech dalam arsitektur berbeda dengan pengertian High-Tech dalam industri. Bila dalam industri pengertian High-Tech diartikan sebagai teknologi canggih seperti elektronik, komputer, robot, silikon chips, mobil sport dan sejenisnya. Sedangkan dalam arsitektur, High-Tech diartikan sebagai suatu aliran arsitektur yang bermuara pada ide gerakan arsitektur modern yang membesar-besarkan kesan struktur dan teknologi suatu bangunan. Karakteristik yang menjadi referensi arsitektur High-Tech adalah bangunan yang terbuat dari material sintesis seperti logam, kaca, dan plastik.

Dalam tulisannya mengenai arsitektur High-Tech The Battle of High Tech dan Great Buildings with Great Faults, Charles Jenks menuliskan bahwa dua buah bangunan bertemakan High-Tech yang paling penting abad ini adalah Hongkong Bank (merupakan masterpiece dari Norman Foster) dan Lloyd’s of London (Richards Rogers). Keduanya merupakan karya arsitektur yang besar namun banyak dipertanyakan, hasil yang memuaskan tapi seperti mainan/ boneka, ekspresi struktur yang sangat jujur dan mengagumkan namun sangat mahal.

Menurut Charles Jenks elemen service dan struktur pada suatu bangunan High- Tech hampir selalu diperlihatkan di eksteriornya sebagai ornamen dan sculpture. Bangunan High-Tech juga diperlihatkan dengan menggunakan kaca buram maupun transparan, ducting yang saling tumpang tindih, penggunaan warna pada tangga,


(58)

Medan Electronic Center

eskalator dan lift dengan warna-warna cerah yang bertujuan membedakan fungsi masing-masing elemen struktur dan service. Arsitektur High-Tech merupakan suatu kejujuran yang menyatakan dengan jelas fungsi-fungsi elemen bangunannya, misalnya yang mana tangga, lift, ducting dan lainnya.

Perkembangan lebih lanjut arsitektur High-Tech bukan saja tercermin dari struktur bangunan tetapi juga pada sistem utilitas bangunan, sehingga muncul istilah smart building dengan karakter-karakter hi-tech architecture.

Sebagai alternatif, pengertian Arsitektur High Tech bisa didapat mendalam dari apa yang sudah diterapkan pada bangunan-bangunan yang dirancang dalam 20 tahun terakhir oleh para arsitek yang beraliran High Tech, seperti :

o Norman Foster

o Richard Rogers

o Michael Hopkins

o Nicholas Grimshaw

Ada beberapa lagi exposen High Tech, dan tidak semua dari mereka orang Inggris, namun keempat orang ini adalah pemimpin dari gerakan ini.

Sebagai pelopor arsitektur hi-tech, Norman Foster mampu menampilkan bangunan-bangunan yang memiliki ciri tersendiri, seperti yang dicirikannya mengenai arsitektur High-Tech. Antara lain yang menjadi ciri khas karya Norman Foster yaitu:

o Selalu mengekspose struktur dan konstruksi bangunannya

o Menampilkan bagian dalam bangunan yang mempunyai nilai sama pada bagian luar bangunan

o Bagian interior diekspos sehingga dapat dilihat dari luar

o Mengeluarkan bagian dalam bangunan yang memang seharusnya berada di dalam sebagai ornamen atau sculpture

Dengan demikian, dapat menunjukan kepada orang awam bagaimana suatu proses penyelesaian konstruksi bangunan secara logis, memahami terapan-terapan konstruksi, gaya-gaya yang bekerja, dan bahan bangunan yang digunakan.

Selain itu, hampir semua desain-desainnya dilapisi oleh unsur transparan pada dinding luarnya, pelapisan struktur dengan warna abu-abu, pelapisan pipa-pipa saluran, tangga, eskalator, lift, dengan warna silver metalik akan menghasilkan karakteristik bangunan hi-tech.

Dalam kelanjutannya, Norman Foster juga menyederhanakan warna dari bangunan-bangunan terakhirnya ke warna silver serta menyatukan pipa-pipa saluran dan


(59)

struktur ke dalam suatu palet abu-abu, tetapi warna-warna ini mempunyai komponen penghubung yang sekuat fungsi dan sangat mendesak dalam teknisnya, seperti warna kuning cerah, merah, dan biru yang merupakan warna-warna yang bisa digunakan untuk mesin industri, mobil sport, kapal, dan traktor.

Warna dalam arsitektur High-Tech merupakan unsur yang sangat diperhatikan atau diutamakan. Estetika warna perak adalah suatu rubrik yang mudah untuk menutupi strategi baru dalam bangunan konteks sensitif, dan termasuk dari penggunaan metalik abu-abu yang sesungguhnya merupakan campuran dari warna biru, putih dan hitam.

Karya Norman Foster untuk tapak yang sensitif di Nimes, dekat Maison Carree kuno, merupakan suatu contoh yang jelas dari berdirinya bangunan baru yang seolah-olah mendampingi sebuah bangunan yang diam. Pembangunan struktur yang menyerupai pohon melalui suatu proses penyederhanaan yang besar, langkah-langkahnya yaitu:

o Batang dan ranting-ranting pohon penyangga, dan pendukung suatu grid kecil atap yang ditengahnya ditopang dengan tekanan besi penopang dan kabel, kemudian menahan grid kecil atap tetapi diletakkan kembali kolom-kolom kerangka atap dengan tekanan sepasang pengikat frame yang dilas.

o Perkembangan yang halus pada langkah selanjutnya mempunyai grid lebar, atap mengait pada pohon dan menjadi kaku oleh kerangka atap yang kecil.

o Kerangka-kerangka atap dihilangkan dalam desain final karena menjadi penuh dengan struktur yang dilas. Desain kaca juga mengalami beberapa tahapan studi. Salah satu desain kaca yang menutupi muka luar pohon berbentuk segitiga.

o Mempelajari suatu dinding kaca yang struktural, yang menembus bagian-bagian struktur pohon

o Untuk menghindari penembusan-penembusan itu, langkah yang halus dengan memiringkan dinding kaca ke dalam mengikuti bagian yang miring dari cabang

o Desain final dikembalikan ke dinding kaca vertikal, didorong ke belakang dari deretan pohon pertama.

Namun konsep perancangan yang paling banyak muncul dan merupakan ciri khas dari karya Norman Foster adalah perancangan bangunan yang memanfaatkan unsur-unsur alam seperti sinar matahari, angin, guna penghematan energi bagi kenyamanan bangunan itu sendiri.

Charles Jenks menyebutkan ada 6 hal penting yang menjadi ciri dari arsitektur hi-tech, yaitu:


(60)

Medan Electronic Center

1. Inside-out (penampakan bagian luar-dalam)

Pada bangunan hi-tech, struktur, area servis dan utilitas dari suatu bangunan hampir selalu ditonjolkan pada eksteriornya baik dalam bentuk ornamen ataupun sculpture. 2. Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan)

Dengan penekanan pada pemahaman konstruksinya, bagaimana, mengapa, dan apa dari suatu bangunan, di antaranya hubungan dari struktur, paku, flanges, dan pipa-pipa saluran, sehingga timbul suatu pemahaman dari seorang awam ataupun seorang ilmuwan. Sebagai catatan yang ditulis oleh Charles Jenks mengenai Norman Foster, yaitu ciri khas dari pekerjaan Norman Foster yang terkesan dapat mengungkapkan sesuatu yang lebih daripada arsitek manapun yaitu dalam cara penyelesaian dengan ide-ide cemerlangnya yang mengembangkan suatu rancangan sesuai dengan jamannya sehingga kegunaan dan tampak dari bangunan tersebut merupakan suatu mekanisme yang sempurna.

3. Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan pergerakan)

Bangunan hi-tech akan selalu menampilkan ketiga unsur ini semaksimal mungkin. Karakter dari bangunan hi-tech dapat dilihat pada penggunaan yang lebih luas dari material kaca (transparan dan tembus cahaya), pelapisan pipa-pipa jaringan utilitas (layering), alat transportasi bangunan seperti tangga, eskalator atau lift (movement).

4. Flat Bright Colouring (pewarnaan yang cerah dan merata)

Warna cerah yang digunakan dalam bangunan hi-tech memiliki makna asosiatif, di samping dari segi fungsionalnya untuk membedakan jenis struktur dan utilitas bangunan. Warna kuning, merah, biru yang cerah merupakan warna dari mesin-mesin industri, mobil, kapal, traktor, dan benda-benda teknologi masa sekarang. Warna-warna ini kemudian diasosiasikan sebagai suatu elemen yang membatasi masa sekarang dan masa depan terhadap masa lalu.

Gambar 3.1. Sainsbury Center, fasade bangunan menggunakan material kaca


(61)

5. A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat)

Baja-baja tipis yang bersilangan diibaratkan sebagai kolom Doric bagi high tech, dilihat dari penampakan dan penyusunannya. Pengekspresian dan pengaplikasian menurut hierarki yang menjadikan kejelasan dari bagian-bagian tersebut. Landasan pemikiran yang luas pada kreasi adalah dalam pembentukan elemen yang mudah dan logis, mudah penyimpanannya serta mudah pemasangannya.

6. Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu pengetahuan

dan teknologi)

Penggunaan hi-tech merupakan harapan di masa yang akan datang, meliputi penggunaan material, warna dan penemuan-penemuan baru lainnya.

Gambar 3.2. TEN Arquitectos Sumber : www.arcspace.com

Gambar 3.3. Hongkong and Shanghai Bank Sumber:www.Greatbuildings.com


(62)

Medan Electronic Center

Jadi dapat disimpulkan hi-tech architecture memiliki karakter-karakter sebagai berikut:

Berestetika mesin

Dominasi material logam ataupun material penemuan baru Penekanan pada ekspresi bangunan, bukan fungsi bangunan Penggunaan teknologi hampir diseluruh bagian bangunan

Hi-tech architecture tidak akan lepas dari kesan futuristik, yang berkarakter: Konsep bangunan berfisi kedepan

Estetika mesin yang mencerminkan era industrialisasi

Penggunanan bahan prefabrikasi dan bahan-bahan baru lainnya Bentuk yang tidak konvensional lagi.

3.2. INTERPRETASI TEMA 3.2.1. Sejarah Singkat High Tech

Terdapat 2 (dua) historis penggunaan perspektif jangka panjang dan jangka pendek, 200 tahun dan 20 tahun. Untuk perspektif jangka panjang kita kembali ke tahun 1779 dan konstruksi jembatan besi yang pertama di sungai Severn di Coalbrookdale.

Ini semua adalah struktur pabrikasi metal, yang dilengkapi dengan keterbukaan dalam pemakaian material dan bentuk strukturnya tetapi didesain sebagus mungkin untuk kemewahan dan kepraktisan dalam masa yang lama, untuk itu maka diberi nama “struktur High Tech yang pertama”.

Gambar 3.4. Jembatan besi pertama

3.2.2. Fungsi dan Representasi

Eksponen High Tech, seperti pionir-pionir modernisme pada tahun 1920-an, percaya bahwa ada suatu “semangat abad ini” dan arsitektur mempunyai tanggung jawab moral untuk mengekspresikan semangat itu. Semangat abad ini menurut arsitek high tech sejalan dengan kemajuan teknologi (industri, transportasi, komunikasi, penerbangan, dan perjalanan luar angkasa).


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Medan Electronic Center

S


(6)

Medan Electronic Center

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistiik Medan. 2009. ”Medan Dalam Angka” . Medan : Badan Pusat Statistik

Neufert, Ernest. 2002 . ”Data Arsitek Jilid II”. Jakarta : Erlangga.

Neufert, Ernest dan Sjamsu Amril, 1995. Data Arsitek Jilid II Edisi ke-2. Jakarta : Erlangga.

Neufert, Ernest dan Sunarto Tjahjadi Amril, 1997. Data Arsitek Jilid 1 Edisi ke-3. Jakarta : Erlangga.

D.K. Ching, Francis. Arsitektur: Bentuk,Ruang dan Susunannya. Cetakan ke-7. Jakarta: Erlangga,1999

W.J.S Poer Wadarminta.1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta

Jimmy S. Juwana. 2004. ”Panduan Sistem Bangunan Tinggi untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan” . Jakarta : Gelora Aksara Pratama