83 8 Desember
12 Desember 100
83 119
105 129
73 110,597
88,9992
Berikut ini contoh perhitungan curah hujan maksimum dengan Metode Thiessen untuk tahun pengamatan 1988 adalah sebagai berikut :
RH
maks
1988 = 150 x 51,80 + 68 x 33,81 + 81 x 14,39 = 112,3467 mm
4.1.5.2.3. Analisa Frekuensi Curah Hujan Rencana
Berdasarkan curah hujan tahunan, perlu ditentukan kemungkinan terulangnya curah hujan harian maksimum tersebut untuk menentukan debit banjir
rencana. Suatu kenyataan bahwa tidak semua variat dari suatu variabel hidrologi
terletak atau sama dengan nilai rata-ratanya, akan tetapi kemungkinan ada nilai variat yang lebih besar atau lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Besarnya derajat
dari sebaran variat di sekitar nilai rata-ratanya disebut dengan variasi atau dispersi. Cara mengukur besarnya dispersi adalah dengan pengukuran dispersi.
1. Pengukuran Dispersi
Untuk memudahkan perhitungan dispersi maka dilakukan perhitungan parameter statistik untuk nilai X
i
-X, X
i
-X
2
, X
i
-X
3
dan X
i
-X
4
terlebih dahulu, dimana : X
i
= besarnya curah hujan daerah mm X = rata-rata curah hujan daerah mm .
Hasil perhitungan parameter statistik dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini :
Tabel 4.5. Parameter Statistik Curah Hujan
No. Tahun R
h
mm X
i
-X X
i
-X
2
X
i
-X
3
X
i
-X
4
1 1988 150.303 28.229
796.870 22494.762
635002.165 2 1989 116.918
-5.157 26.590 -137.120 707.006583 3 1990 105.859
-16.216 262.943
-4263.751 69138.897 4 1991 109.793
-12.281 150.833
-1852.442 22750.603 5 1992 142.603 20.529 421.435 8651.599 177607.733
6 1993 139.669 17.595 309.573 5446.843 95835.5143 7 1994 131.609
9.5346 90.908 866.774 8264.338
8 1995 100.046 -22.029
485.255 -10689.450
235472.660
84 9 1996 113.346 -8.728 76.1764 -664.861 5802.846
10 1997 110.597 -11.477
131.726 -1511.851 17351.831
Jumlah 1220,742 0 2752.311 18340.514
1267933.595 Rata-rata X =
122,07 Berikut ini contoh perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan untuk tahun
1988 adalah sebagai berikut : X
i
= 150,303 X = 122,07
Sehingga parameter statistik curah hujannya adalah sebagai berikut : X
i
-X = 28,229 X
i
-X
2
= 796,870 X
i
-X
3
= 22494,762 X
i
-X
4
= 635002,165 Berikut ini adalah macam pengukuran dispersi antara lain sebagai berikut :
a. Deviasi Standar S
Perhitungan deviasi standar digunakan Persamaan 2.7 sebagai berikut :
S = 1
1 2
− −
∑
=
n X
X
n i
i
dimana : S = deviasi standar
X
i
= nilai variat ke i
X = nilai rata-rata variat n = jumlah data
S = deviasi standar S =
1 10
311 ,
2752 −
= 17,49
85
b. Koefisien Skewness C
s
Kemencengan Skewness adalah suatu nilai yang menunjukkan derajat
ketidaksimetrisan dari suatu bentuk distribusi. Perhitungannya digunakan Persamaan 2.8 sebagai berikut :
C
s
=
3 1
3
2 1
S n
n X
X n
n i
i
− −
−
∑
=
dimana : C
s
= koefisien Skewness X
i
= nilai variat ke i X = nilai rata-rata variat
n = jumlah data S = deviasi standar
C
s
= koefisien Skewness C
s
=
3
49 ,
17 2
10 1
10 514
, 18340
10 x
x x
− −
C
s
= 0,48
c. Pengukuran Kurtosis C
k
Koefisien kurtosis digunakan untuk menentukan keruncingan kurva dari bentuk kurva distribusi, yang umumnya dibandingkan dengan distribusi
normal. Perhitungannya digunakan Persamaan 2.9 sebagai berikut :
C
k
=
4 1
4 2
3 2
1 S
n n
n X
X n
n i
i
− −
− −
∑
=
dimana : C
k
= koefisien kurtosis X
i
= nilai variat ke i X = nilai rata-rata variat
n = jumlah data S = deviasi standar
86 C
k
=
4 2
49 ,
17 3
10 2
10 1
10 595
, 1267933
10 x
x x
x −
− −
Ck = 2,69
d. Koefisien variasi C
v
Koefisien variasi adalah nilai perbandingan antara deviasi standar dengan nilai rata-rata hitung suatu distribusi. Perhitungannya menggunakan
Persamaan 2.10 sebagai berikut : C
v
= X
S dimana :
C
v
= koefisien variasi X = nilai rata-rata variat
C
v
= 07
, 122
49 ,
17 C
v
= 0,14
2. Pengukuran Dispersi Dengan Data Log