Orientasi Nilai Budaya Penghuni Pemukiman Kumuh ( Studi Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan)
RINGKASAN
ENDAH SETIAWATI. Orientasi Nilai Budaya Penghuni Pernukilnan Kumuh : Studi
Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Dwi, Kecamatan Tebet, Jakarta
Selatan (dibimbing oleh NURAINI W. PRASODJO).
Arus urbanisasi yang pesat di perkotaan ditandai oleh timbulnya pemukitnanpemukiman kunluh ~nenggambarkankemiskinan suatu daerah. Kenliskinan yang terjadi
merupakan masalah sosial yang harus dicari pemecal~annya.Untuk mencari alternatif
pemecahalmya, penulis cenderung melihat dari nilai budaya karena nilai budaya
merupakan ha1 dasar yang mengandung potenlsi untuk bisa keluar dari kerniskinan.
Penelitian ini ingin memahalni tentang Orientasi Nilai Budaya Penghuni
Penlultiman Kutnuh (Studi Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Duri,
Icecamatan Tebet, Jakarta Selatan). Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memahami
orientasi nilai budaya yang dimiliki ole11 penghuni pemukiman kuinuh (2) Melihat
hubungan orientasi nilai budaya penghuni pemukiman kumuh dengan tindakannya serta
(3) Mengetahui faktor-faktor yang menlpengaruhi nilai detlgan tindakan tersebut.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah nletode kualitatif dengall
strategi studi kasus. Subyek penelitian sebanyak lima keluarga dipilih secara sengaja
(keluarga yang sudah diltenal peneliti) dan informannya adalah Bapak Lurah, aparat
kelurahan, Bapak Ketua RT 015 dan warga masyarakat sekitar lokasi penelitian.
kumuh
Dari hasil pe~lelitiatldapat dideskripsikan bahwa penghuni pern~~kiman
memiliki orientasi nilai budaya lertentu. Pandangan mengenai hakekat hidup diyakini
bahwa hidup itu susah, tapi ada yang beranggapan bahwa mengisi hidup dengan bekerja
dan tidak inengeluh bisa membuat hidup itu menjadi baik. Mereka sadar bahwa untuk
dapat bertahan hidup orang harus berusaha. Pandangan mengenai karya diyakini secara
berbeda-beda nainun nilai dasamya sama. Nilai dasalnya adalah bekerja dengan tidak
tnerugikan orang lain. Ada yang bertujuan hanya untuk nafkah hidup dan ada yang
bertujuan untuk nafkali hidup dan harga diri karena masih n~einperhatikanposisinya di
masyarakat. Pandangan mengenai waktu diyakini secara sama. Mereka semua
berorientasi ke inasa depan. Pandangan lnengenai tnanusia pada dasanlya diyakini sama.
Sebagai n~akhluksosial mereka tidak bisa hidup sendiri sehingga lnereka selalu butdl
pertolongan orang lain. Namun demikian nilai ini kadangkala tidak dirasakan mereka
secara sadar sehingga mereka menganggap mereka adalah orang-orang yang mandiri
dalaln hidupnya karena inereka hampir tidak bisa inengandalkan orang lain dalam
inelakulcan pekerjaan dan mengatasi kehidupan sehari-hari.
Tindakan para penghuni pemukiinan kuinuh sangat dipengaruhi ole11 sosialisasi
yang inereka alaini. Tindakan ini kadangkala tidak sesuai dengan orientasi nilai budaya
yang lnereka jelaskan. Diantara mereka yang menjunjung tinggi bekerja agar hidup dapat
lebih baik, ternyata dalam tindakannya menyiinpang yaitu tidak bekerja. Penyebab ha1 ini
adalah kurangnya kesempatan, baik waktu lnaupun keterampilan. Mereka yang ~neiniliki
nilai bahwa kerja adalah hanya untuk nafkah hidup, telpaksa inenjalani hidup dengall
inelakukan pekerjaan yang sering dihina orang, sekalipun tidak merugikan orang lain.
Hal ini terjadi juga disebabkan lnereka tidak lnemiliki modal yang cukup selta
keterbatasan keterampilan. Mereka yang melnpunyai nilai bahwa bekerja adalah untuk
tlafkah hidup dan l~argadiri, berusaha untuk bekerja dengan tidak mellipu atau untuk
inellghindari dihina orang karena lnasa lalu lnereka yang pemah dihina orang tidak illgin
terulang lagi. Mereka yang berorientasi waktu ke inasa depan semuanya beriiivestasi
untuk masa depan nlereka maupun untuk generasi mereka selanjutnya. Mereka juga
nlenyekolahkan anak-anak tnereka sampai ke jenjang yang lebih tinggi dari mereka
sendiri. Penghuni yang memiliki nilai terhadap orientasi hubungan ~nanusia yang
menganggap bahwa nlanusia harus hidup mandiri, temyata dala~n tindakannya
menunjukan bahwa nlereka adalah orang-orang yang tergantung pada orang lain, seperti
pada pernilik ruinah kontrakan, pen~ilikwarung untuk penyediaan inodal serta temantenIan inereka dalam lingkungan tersebut untuk tempat inencurahkan perasaannya.
Orientasi nilai budaya yang diinteinalisasikan tidak selalu menghasilkan tindakan
yang sama. Hal ini disebabkan kesenjangan struktural yang dialaini inasing-masing
individu. Beberapa kasus sudah menunjukan nilai-nilai yang mendorong pada
peinbangunan, nainun mereka tetap iniskin. Melihat keadaan tersebut, perlu dilakukan
kedekatan jarak ekonoini dengan pengusaha kaya yang sukses dengan cara men~bentuk
kerjasama dengan sesalna seperti paguyuban, nainun dalain lingkup yang lebih luas
sehingga keseinpatan memperoleh inodal dan fasilitas lainnya bisa lebih terbuka luas.
Ditemukan pula kasus yang nlenunjukan nilai-nilai yang n~enghainbat pada
pembangunan. Mereka adalah orang-orang yang melniliki budaya miskin. Untuk
iuengatasinya diperlukan kedekatan jarak sosial dengall orang-orang lapisan atas dengall
cara sesering nlungkin berinteraksi atau berkoinunikasi dengan orang-orang yang telah
sukses walaupun berasal dari keluarga miskin. I-lal tersebut berguna untuk ~nembuka
wawasan mereka agar lebih yakin bahwa hidup merelta bisa lebih baik di nlasa depan
dengat1 kerja keras. Setelah itu barulah diusahakan unt~ik mendekatkan jarak
ekonominya.
ORIENTASI N E A I BUDAYA PENGHUNI PEMUKIMAN KUMUH
(Studi Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Duri,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan)
Oleh :
ENDAH SETIAWATI
A09495020
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian
Institut Pertauiau Bogor
JURUSAN ILMU-EMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama
: Endah Setiawati
Nomor pokok
: A09495020
Program Studi
: Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Dengan Judul
: ORIENTASI NILAI BUDAYA PENGHUNI PEMUKIMAN
KUMUH (Studi Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan
Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan sarjana pertanian pada Jurusan Ilmu-Ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
p-%+Ir. Nuraini W.P. MS
NIP. 131967634
Sosial Ekonomi Pertanian,
P. 131124021
Tanggal Kelulusan : 14 Februari 2000
RERNXATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN1 BENARBENAR HASIL KARYA SENDlRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI
KARYA
ILMIAH
PADA
PERGURUAN
TINGGI
ATAU
LEMBAGA MANAPUN
BOGOR, FEBRUARI 2000
ENDAH SETIAWATI
A09495020
Penulis dilahirkan di Jakarta tanggal 22 Nopember 1976, putri terakhir dari
sepuluh bersaudara dari pasangan orang tua; Bapak bernama Soenarpan dan Ibu
bernama Asnah.
Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SDN Kebon Manggis 11 Pagi, Jakarta
Timur, lulus pada tahun 1989, melanjutkan ke SMPN 26 Kebon Pala, Jakarta Timur
dan lulus tahun 1992. Pendidikan lanjutan atas ditempuh di SMUN 54 Rawabunga,
Jakarta Timur dan lulus pada tahun 1995.
Memasuki P B tahun 199511996 melalui jalur USMI, dan pada tahun
199611997 diterima di Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian dengan mengambil Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan karunia-Nyalah
skripsi yang berjudul Orientasi Nilai Budaya Penghuni Pemukiman Kumuh (Studi
Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta
Selatan) telah selesai.
Nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh para penghuni pemukiman kumuh
merupakan ha1 yang menarik untuk dikaji. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam cara
berpikir dan bertindak yang dipengaruhi sosialisasi mereka masing-masing. Untuk
mengetahui itu semua, penulis memerlukan waktu yang cukup lama untuk
bersosialisasi dengan mereka agar mereka terbiasa dengan peneliti sehingga apa yang
dipikirkan dan dilakukannya sama dengan sebelum kehadiran penulis.
Daerah sasaran penelitian merupakan daerah yang sering dijadikan bahan
penelitian yang senantiasa berkenaan dengan masalah-masalah ekonomi. Oleh sebab
itu penulis menjadikan keadaan ekonomi mereka sebagai dasar untuk meneliti nilainilai budaya mereka. Substansi penelitian ini bersifat sosiologis.
Dengan segala kerendahan hati dan kesadaran akan ketidaksempurnaan,
penulis menyampaikan laporan penelitian ini. Semoga bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan sebagai salah satu bahan referensi.
Bogor, Februari 2000
Penulis
ENDAH SETIAWATI. Orientasi Nilai Budaya Penghuni Pernukilnan Kumuh : Studi
Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Dwi, Kecamatan Tebet, Jakarta
Selatan (dibimbing oleh NURAINI W. PRASODJO).
Arus urbanisasi yang pesat di perkotaan ditandai oleh timbulnya pemukitnanpemukiman kunluh ~nenggambarkankemiskinan suatu daerah. Kenliskinan yang terjadi
merupakan masalah sosial yang harus dicari pemecal~annya.Untuk mencari alternatif
pemecahalmya, penulis cenderung melihat dari nilai budaya karena nilai budaya
merupakan ha1 dasar yang mengandung potenlsi untuk bisa keluar dari kerniskinan.
Penelitian ini ingin memahalni tentang Orientasi Nilai Budaya Penghuni
Penlultiman Kutnuh (Studi Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Duri,
Icecamatan Tebet, Jakarta Selatan). Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memahami
orientasi nilai budaya yang dimiliki ole11 penghuni pemukiman kuinuh (2) Melihat
hubungan orientasi nilai budaya penghuni pemukiman kumuh dengan tindakannya serta
(3) Mengetahui faktor-faktor yang menlpengaruhi nilai detlgan tindakan tersebut.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah nletode kualitatif dengall
strategi studi kasus. Subyek penelitian sebanyak lima keluarga dipilih secara sengaja
(keluarga yang sudah diltenal peneliti) dan informannya adalah Bapak Lurah, aparat
kelurahan, Bapak Ketua RT 015 dan warga masyarakat sekitar lokasi penelitian.
kumuh
Dari hasil pe~lelitiatldapat dideskripsikan bahwa penghuni pern~~kiman
memiliki orientasi nilai budaya lertentu. Pandangan mengenai hakekat hidup diyakini
bahwa hidup itu susah, tapi ada yang beranggapan bahwa mengisi hidup dengan bekerja
dan tidak inengeluh bisa membuat hidup itu menjadi baik. Mereka sadar bahwa untuk
dapat bertahan hidup orang harus berusaha. Pandangan mengenai karya diyakini secara
berbeda-beda nainun nilai dasamya sama. Nilai dasalnya adalah bekerja dengan tidak
tnerugikan orang lain. Ada yang bertujuan hanya untuk nafkah hidup dan ada yang
bertujuan untuk nafkali hidup dan harga diri karena masih n~einperhatikanposisinya di
masyarakat. Pandangan mengenai waktu diyakini secara sama. Mereka semua
berorientasi ke inasa depan. Pandangan lnengenai tnanusia pada dasanlya diyakini sama.
Sebagai n~akhluksosial mereka tidak bisa hidup sendiri sehingga lnereka selalu butdl
pertolongan orang lain. Namun demikian nilai ini kadangkala tidak dirasakan mereka
secara sadar sehingga mereka menganggap mereka adalah orang-orang yang mandiri
dalaln hidupnya karena inereka hampir tidak bisa inengandalkan orang lain dalam
inelakulcan pekerjaan dan mengatasi kehidupan sehari-hari.
Tindakan para penghuni pemukiinan kuinuh sangat dipengaruhi ole11 sosialisasi
yang inereka alaini. Tindakan ini kadangkala tidak sesuai dengan orientasi nilai budaya
yang lnereka jelaskan. Diantara mereka yang menjunjung tinggi bekerja agar hidup dapat
lebih baik, ternyata dalam tindakannya menyiinpang yaitu tidak bekerja. Penyebab ha1 ini
adalah kurangnya kesempatan, baik waktu lnaupun keterampilan. Mereka yang ~neiniliki
nilai bahwa kerja adalah hanya untuk nafkah hidup, telpaksa inenjalani hidup dengall
inelakukan pekerjaan yang sering dihina orang, sekalipun tidak merugikan orang lain.
Hal ini terjadi juga disebabkan lnereka tidak lnemiliki modal yang cukup selta
keterbatasan keterampilan. Mereka yang melnpunyai nilai bahwa bekerja adalah untuk
tlafkah hidup dan l~argadiri, berusaha untuk bekerja dengan tidak mellipu atau untuk
inellghindari dihina orang karena lnasa lalu lnereka yang pemah dihina orang tidak illgin
terulang lagi. Mereka yang berorientasi waktu ke inasa depan semuanya beriiivestasi
untuk masa depan nlereka maupun untuk generasi mereka selanjutnya. Mereka juga
nlenyekolahkan anak-anak tnereka sampai ke jenjang yang lebih tinggi dari mereka
sendiri. Penghuni yang memiliki nilai terhadap orientasi hubungan ~nanusia yang
menganggap bahwa nlanusia harus hidup mandiri, temyata dala~n tindakannya
menunjukan bahwa nlereka adalah orang-orang yang tergantung pada orang lain, seperti
pada pernilik ruinah kontrakan, pen~ilikwarung untuk penyediaan inodal serta temantenIan inereka dalam lingkungan tersebut untuk tempat inencurahkan perasaannya.
Orientasi nilai budaya yang diinteinalisasikan tidak selalu menghasilkan tindakan
yang sama. Hal ini disebabkan kesenjangan struktural yang dialaini inasing-masing
individu. Beberapa kasus sudah menunjukan nilai-nilai yang mendorong pada
peinbangunan, nainun mereka tetap iniskin. Melihat keadaan tersebut, perlu dilakukan
kedekatan jarak ekonoini dengan pengusaha kaya yang sukses dengan cara men~bentuk
kerjasama dengan sesalna seperti paguyuban, nainun dalain lingkup yang lebih luas
sehingga keseinpatan memperoleh inodal dan fasilitas lainnya bisa lebih terbuka luas.
Ditemukan pula kasus yang nlenunjukan nilai-nilai yang n~enghainbat pada
pembangunan. Mereka adalah orang-orang yang melniliki budaya miskin. Untuk
iuengatasinya diperlukan kedekatan jarak sosial dengall orang-orang lapisan atas dengall
cara sesering nlungkin berinteraksi atau berkoinunikasi dengan orang-orang yang telah
sukses walaupun berasal dari keluarga miskin. I-lal tersebut berguna untuk ~nembuka
wawasan mereka agar lebih yakin bahwa hidup merelta bisa lebih baik di nlasa depan
dengat1 kerja keras. Setelah itu barulah diusahakan unt~ik mendekatkan jarak
ekonominya.
ORIENTASI N E A I BUDAYA PENGHUNI PEMUKIMAN KUMUH
(Studi Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Duri,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan)
Oleh :
ENDAH SETIAWATI
A09495020
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian
Institut Pertauiau Bogor
JURUSAN ILMU-EMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Nama
: Endah Setiawati
Nomor pokok
: A09495020
Program Studi
: Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Dengan Judul
: ORIENTASI NILAI BUDAYA PENGHUNI PEMUKIMAN
KUMUH (Studi Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan
Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan sarjana pertanian pada Jurusan Ilmu-Ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
p-%+Ir. Nuraini W.P. MS
NIP. 131967634
Sosial Ekonomi Pertanian,
P. 131124021
Tanggal Kelulusan : 14 Februari 2000
RERNXATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN1 BENARBENAR HASIL KARYA SENDlRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI
KARYA
ILMIAH
PADA
PERGURUAN
TINGGI
ATAU
LEMBAGA MANAPUN
BOGOR, FEBRUARI 2000
ENDAH SETIAWATI
A09495020
Penulis dilahirkan di Jakarta tanggal 22 Nopember 1976, putri terakhir dari
sepuluh bersaudara dari pasangan orang tua; Bapak bernama Soenarpan dan Ibu
bernama Asnah.
Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SDN Kebon Manggis 11 Pagi, Jakarta
Timur, lulus pada tahun 1989, melanjutkan ke SMPN 26 Kebon Pala, Jakarta Timur
dan lulus tahun 1992. Pendidikan lanjutan atas ditempuh di SMUN 54 Rawabunga,
Jakarta Timur dan lulus pada tahun 1995.
Memasuki P B tahun 199511996 melalui jalur USMI, dan pada tahun
199611997 diterima di Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian dengan mengambil Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan karunia-Nyalah
skripsi yang berjudul Orientasi Nilai Budaya Penghuni Pemukiman Kumuh (Studi
Kasus di Kampung Melayu Kecil, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta
Selatan) telah selesai.
Nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh para penghuni pemukiman kumuh
merupakan ha1 yang menarik untuk dikaji. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam cara
berpikir dan bertindak yang dipengaruhi sosialisasi mereka masing-masing. Untuk
mengetahui itu semua, penulis memerlukan waktu yang cukup lama untuk
bersosialisasi dengan mereka agar mereka terbiasa dengan peneliti sehingga apa yang
dipikirkan dan dilakukannya sama dengan sebelum kehadiran penulis.
Daerah sasaran penelitian merupakan daerah yang sering dijadikan bahan
penelitian yang senantiasa berkenaan dengan masalah-masalah ekonomi. Oleh sebab
itu penulis menjadikan keadaan ekonomi mereka sebagai dasar untuk meneliti nilainilai budaya mereka. Substansi penelitian ini bersifat sosiologis.
Dengan segala kerendahan hati dan kesadaran akan ketidaksempurnaan,
penulis menyampaikan laporan penelitian ini. Semoga bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan sebagai salah satu bahan referensi.
Bogor, Februari 2000
Penulis