Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Data sekunder, yaitu data laporan tahunan yang berbentuk time series dari tahun 2003-2012 yang diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistika Sumatera Utara.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi beserta data yang digunakan, penulis melakukan beberapa cara pengumpulan informasi atau data, yaitu: 1. Observasi, pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu wisatawan yang datang dan membeli kol di kawasan wisata Berastagi, Sumatera Utara. 2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan penulis dengan mewawancarai wisatawan yang datang dan membeli kol di kawasan wisata Berastagi, Sumatera Utara. 3. Kuisioner, yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang gunanya untuk diisi oleh para responden, yaitu para wisatawan yang datang ke kawasan wisata Brastagi, Sumatera Utara. 4. Studi Kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah berbagai literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini yang diperoleh dari beberapa buku.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam upaya pembuktian atas hipotesis yang dibuat maka harus dilakukan pengujian atas hipotesis itu dengan menggunakan metode penelitian yang sesuai. Di dalam penelitian ini terdapat 3 buah variabel bebas dan satu variabel terikat, Universitas Sumatera Utara yang berarti penelitian ini akan menggunakan regresi berganda multiple regression. Teknik analisis data ini dapat digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga yang ada di dalam penelitian ini. Uji penyimpangan asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Sementara untuk hipotesis yang keempat, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan metode forecasting atau peramalan. Metode analisis-analisis data ini akan menggunakan bantuan software SPSS Statistics 17 dalam pengerjaannya. 3.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen Y secara linier. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linier berganda untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga adalah: Dimana: Universitas Sumatera Utara Y : Permintaan kol : Konstanta : Koefisien regresi nilai peningkatan atau penurunan : Harga kol : Total pendapatan konsumen : Jumlah tanggungan keluarga konsumen : Error term Berdasarkan model analisis di atas, maka hipotesis yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. , artinya jika harga kol meningkat sebesar 1 maka Y permintaan kol akan mengalami penurunan 1, ceteris paribus. 2. , artinya jika total pendapatan konsumen meningkat sebesar 1 maka Y permintaan kol akan mengalami kenaikan 1, ceteris paribus. 3. , artinya jika jumlah tanggungan keluarga konsumen meningkat sebesar 1, maka Y permintaan kol akan mengalami kenaikan 1, ceteris paribus. Kemudian di dalam analisis regresi linier berganda ini ada analisis-analisis dan uji-uji yang dilakukan untuk menguji hipotesis pertama ini, yaitu: 1. Analisis Korelasi Ganda R Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan harga kol, total pendapatan konsumen serta jumlah tanggungan keluarga terhadap jumlah Universitas Sumatera Utara permintaan kol secara serentak. Koefisien nilai R berkisar antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai koefisien semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat sedangkan apabila nilai koefisien semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Berikut merupakan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono 2012: - 0,00 – 0,199 = sangat rendah - 0,20 – 0,399 = rendah - 0,40 – 0,599 = sedang - 0,60 – 0,799 = kuat - 0,80 – 1,000 = sangat kuat 2. Analisis Determinasi Analisis ini digunakan untuk menunjukkan seberapa besar presentase variasi harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga mampu menjelaskan variasi jumlah permintaan kol. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila sama dengan 0, maka variasi harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga tidak menjelaskan sedikitpun variasi jumlah permintaan kol. Sebaliknya apabila sama dengan 1, maka variasi harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga menjelaskan 100 variasi jumlah permintaan kol. Universitas Sumatera Utara 3. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama Uji F Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah permintaan kol. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi jumlah permintaan kol atau tidak. Apabila signifikan maka hubungan yang terjadi dapat berlaku bagi populasi. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. = 0, artinya harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga konsumen, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan kol. 2. ≠ 0, artinya harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga konsumen, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan kol. Kriteria pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis di atas dengan menggunakan statistik F adalah: - ditolak dan diterima apabila apabila nilai F hitung nilai F tabel. 4. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan kol. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. , artinya harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan kol. 2. , artinya harga kol, total pendapatan konsumen dan jumlah tanggungan keluarga secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan kol. Kriteria pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis di atas dengan menggunakan statistik t adalah: - ditolak dan diterima apabila nilai statistik t hitung nilai statistik t tabel. - ditolak dan diterima apabila nilai statistik -t hitung nilai statistik -t tabel. 3.8.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 1. Multikolinearitas Sebuah model regresi dikatakan multikolinearitas apabila terjadi korelasi di antara beberapa atau semua variabel bebasnya. Sebuah model regresi dapat dikatakan baik apabila tidak terjadi korelasi di antara variabel independennya. Untuk mengetahui apakah di dalam suatu model regresi terjadi multikolinearitas adalah dengan melihat korelasi variabel-variabel independen. Apabila terdapat korelasi yang tinggi antar variabel independen di atas 0,90 maka dapat diindikasikan terjadi multikolinearitas. Selain itu juga dapat Universitas Sumatera Utara melihat variance inflation factornya VIF. Apabila VIF 10 maka terjadi multikiolinearitas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas berguna untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Disebut heteroskedastisitas apabila varian tidak konstan atau berubah-ubah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi ada heteroskedastisitas atau tidak. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah Uji Spearman. Uji ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan nilai absolut residual dengan variabel-variabel independen yang ada. Hipotesisnya adalah sebagai berikut: - : Tidak ada gejala heteroskedastisitas - : Ada gejala heteroskedastisitas Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis di atas adalah, apabila signifikansi berada 5 atau 0.05 maka diterima dan ditolak. 3. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk melihat apakah ada korelasi antara kesalah pengganggu pada periode t dengan periode t-1. Persamaan regresi dapat dikatakan baik apabila tidak memiliki masalah autokorelasi. Apabila terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak untuk diprediksi. Uji Durbin-Watson DW merupakan uji yang digunakan Universitas Sumatera Utara untuk menentukan tidak adanya masalah autokorelasi dengan ketentuan du DW 4-du dengan tingkat signifikansi 5. 3.8.3 Metode Forecasting Peramalan Metode peramalan atau forecasting adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai yang ada di masawaktu yang akan datang berdasarkan nilai yang ada di masa lalu. Menurut teknik peramalannya, metode peramalan dibagi kepada dua kategori yaitu, metode peramalan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode peramalan kuantitatif karena data yang ada merupakan data kuantitafif dari masa lalu. Peramalan kuantitatif ini dapat digunakan dalam suatu penelitian dengan syarat: 1. Ada nilai di masa lalu 2. Nilai tersebut dianggap dapat terus berlanjut di masa yang akan datang 3. Nilai tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk kata Analisis deret berkala Time Series merupakan salah satu analisis yang ada dalam metode kuantitatif. Analisis deret berkala biasanya berdasarkan analisa pola hubungan antar variabel waktu dengan variabel yang diramalkan. Metode Smoothing merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meramalkan nilai jangka pendek dalam analisis time series. Teknik dalam metode Smoothing yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik Simple Moving Average. Teknik simple moving average berfungsi untuk menghilangkan efek ketidakteraturan yang ada pada data time series. Teknik ini mengambil nilai-nilai Universitas Sumatera Utara yang sedang diamati, memberikan rataan dan menggunakan nilai tersebut untuk memprediksi nilai di masa yang akan datang. Nilai yang akan diramalkan dalam penelitian ini adalah jumlah produksi kol di Kabupaten Karo dimasa yang akan datang. Berikut adalah data produksi kol di Kabupaten Karo pada tahun 2003-2012: Tabel 3.1 Produksi Kol di Kabupaten Karo Tahun 2003-2012 Tahun Produksi Kol Ton 2003 147853 2004 136685 2005 123638 2006 82888 2007 110335 2008 114378 2009 95384 2010 133946 2011 69365 2012 80187 Sumber: Badan Pusat Statistika Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN