BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kol Menurut Pracaya 1999, kata kol berasal dari Bahasa Belanda “kool”
sedangkan kubis berasal dari Bahasa inggris yaitu “cabbage”. Kubis yang juga disebut kol di beberapa daerah di Indonesia adalah sayuran yang dapat
membentuk telur yang umumnya bentuknya seperti kepala. Awalnya kubis banyak terdapat di alam liar di sepanjang pantai laut Tengah, pantai barat Perancis
sebelah utara dan di karang-karang pantai Inggris dan Denmark. Tanaman kubis mulai ditanam di Indonesia diperkirakan ketika bangsa Eropa mulai tinggal dan
berdagang di Indonesia pada abad ke 16 atau 17. Kubis merupakan jenis tanaman hortikultura yang paling baik ditanam di
daerah yang bersuhu rendah dan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Namun
harus mendapatkan cukup air juga tapi jangan sampai tergenang.
Kubis mengandung banyak vitamin dan mineral yang berperan penting bagi kesehatan manusia. Manfaat kubis bagi tubuh manusia adalah dapat membantu
dalam mencerna makanan, menetralisirkan zat-zat asam dan mempermudah membuang kotoran yang banyak mengandung serat. Kebaikan yang ada didalam
kubis antara lain vitamin C, A, ,
, Niacin, mineral-mineral dan protein.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Permintaan 2.1.2.1
Teori Permintaan Permintaan demand adalah jumlah barang-barang yang pembeli bersedia
membelinya pada tingkat harga yang berlaku pada suatu pasar tertentu dan dalam waktu tertentu pula Rosyidi, 1996.
Permintaan atau dalam Bahasa inggris disebut ”Demand” biasanya
dilambangkan dengan huruf D. Jumlah permintaan menerangkan sejumlah barang
yang dapat atau mampu dibeli oleh konsumen di pasar. Permintaan terhadap sesuatu barang biasanya tergantung kepada beberapa faktor, terutama faktor
harga. Permintaan terbagi kepada permintaan individu dan permintaan pasar. Permintaan individu adalah sejumlah barang yang dibeli oleh seorang konsumen
di pasar. Sementara permintaan pasar adalah total seluruh permintaan individu yang ada di pasar.
Di dalam teori permintaan terungkap bahwa konsumen cenderung mengharapkan harga barang turun sehingga jumlah barang yang mampu dibeli
oleh konsumen akan semakin banyak. Hal tersebut dinamakan expected demand atau permintaan yang diharapkan oleh konsumen sehingga konsumen akan
mendapatkan keuntungan consumer surplus. Namun dalam kenyataannya, yang terjadi adalah harga barang akan terus menaik. Permintaan seseorang dalam
membeli suatu barang ditentukan oleh berbagai faktor-faktor, seperti:
Universitas Sumatera Utara
1. Harga barang itu sendiri P. Harga atau dalam Bahasa Inggris disebut Price memiliki arti sejumlah
uang yang dibayar oleh seseorang untuk memperoleh suatu barangjasa. Dalam faktor yang mempengaruhi permintaan ini, apabila harga suatu
barangjasa semakin tinggi, maka permintaannya akan semakin rendah. Dan sebaliknya, apabila harga suatu barangjasa semakin rendah, maka permintaan
suatu barang akan semakin tinggi. 2. Pendapatan konsumen Y.
Pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima oleh seseorang sebagai gajiupah dari pekerjaan yang dilakoninya. Apabila pendapatan seseorang
semakin tinggi, maka daya belinya akan suatu barang juga akan semakin tinggi dan apabila pendapatan seseorang semakin rendah maka daya belinya
akan suatu barang juga akan semakin sedikit. 3. Jumlah tanggungan keluarganumber of family dependants
. Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang biaya
hidupnya masih ditanggung oleh pencari nafkah yang masih aktif didalam suatu keluarga. Apabila jumlah tanggungan keluarga dari seorang konsumen
semakin banyak, maka permintaannya akan suatu barang akan semakin tinggi tergantung dengan jenis barang yang akan dibelinya. Dan apabila jumlah
tanggungannya semakin rendah maka jumlah barang yang akan dibelinya semakin sedikit, namun tetap tergantung pada jenis barang yang dibelinya
juga.
Universitas Sumatera Utara
4. Harga barang subtitusi atau barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut .
Harga barang lain y yang berkaitan erat dengan barang yang akan dibeli oleh konsumen berpengaruh negatif terhadap barang yang akan dibelinya x.
Apabila harga barang subtitusi y dari suatu barang x semakin rendah, maka permintaan seseorang terhadap barang x akan semakin rendah. Sedangkan
apabila harga barang x lebih rendah dari barang y maka konsumen akan tetap membeli barang x.
5. Selera masyarakattaste T. Selera masyarakat atau cita rasa masyarakat biasanya akan mengikuti tren
yang sedang terjadi di masyarakat. Apabila selera masyarakat akan suatu barang semakin tinggi maka permintaan akan barang tersebut juga akan
semakin tinggi namun apabila selera masyarakat akan suatu barang semakin rendah maka permintaannyapun akan semakin rendah.
6. Ramalan mengenai keadaan di waktu yang akan datangexpected E. Isu atau ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang dapat
mempengaruhi jumlah permintaan. Apabila isu yang berkembang adalah kenaikan harga di masa yang akan datang maka akan mendorong masyarakat
untuk membeli yang lebih banyak di masa yang sekarang. Hal ini tentunya akan meningkatkan permintaan di masa yang sekarang.
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor penentu permintaan di atas dapat ditulis menjadi fungsi permintaan, yaitu:
Q = f P, Y, ,
, T, E
Harga suatu barang dianggap sebagai faktor utama penentu tingkat permintaan suatu barang. Karena itu, jumlah permintaan dan harga barang adalah hal yang
terutama di analasis dalam teori permintaan dimana faktor-faktor lain dianggap tetap atau tidak mengalami perubahan yang disebut dengan ceteris paribus
Sumanjaya, Nasution, dan Tarmizi, 2012. 2.1.2.2
Hukum Permintaan Hukum permintaan menjelaskan hubungan mengenai permintaan suatu barang
dengan harga barang tersebut. Hukum permintaan menyatakan bahwa “makin rendah harga dari suatu barang maka permintaan terhadap barang tersebut akan
semakin tinggi dan semakin tinggi harga suatu barang maka permintaan terhadap barang tersebut akan semakin sedikit” Sukirno, 2005.
2.1.2.3 Kurva Permintaan
Menurut Sukirno 2005, kurva permintaan adalah sebuah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga barang dengan jumlah yang diminta oleh
pembeli. Karena permintaan ada yang bersifat permintaan individual dan permintaan pasar, maka kurva permintaan individual dengan kurva permintaan
pasar juga berbeda, namun prinsipnya sama. Kurva permintaan individual menggambarkan harga barang dengan jumlah yang dibeli oleh seorang konsumen,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan kurva permintaan pasar menggambarkan harga barang dengan jumlah yang dibeli oleh seluruh konsumen di pasar.
Dalam perekonomian, baik itu teori permintaan ataupun penawaran, harga
dilambangkan dengan huruf P yang berarti Price sedangkan jumlah yang diminta atau yang ditawarkan dilambangkan dengan huruf Q yang berarti Quantity.
Dibawah ini adalah contoh permintaan seorang konsumen individual terhadap barang X pada berbagai tingkat harga:
Tabel 2.1 Permintaan Individual Terhadap Barang X Pada Berbagai Tingkat Harga
Harga rupiah Jumlah yang diminta unit
5000 2
4000 4
3000 6
2000 8
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas, maka kurva permintaan individualnya adalah:
Gambar 2.1 Kurva Permintaan Individual Barang X
Digambarkan bahwa pada harga 5.000 rupiah jumlah permintaan oleh seorang pembeli adalah sebanyak 2 buah, sedangkan pada harga 3.000 rupiah jumlah
permintaan sebanyak 6 buah dan seterusnya. Kemudian di bawah ini akan digambarkan contoh permintaan pasar terhadap buah barang Y:
Tabel 2.2 Permintaan Individual dan Permintaan Pasar Terhadap Barang Y Pada Berbagai Tingkat Harga
Harga ribu rupiah
Permintaan Individu unit Permintaan Pasar
unit A
B C
D E
5 10
13 11
14 12
60 10
7 11
9 13
10 50
15 5
7 6
9 8
35 20
3 5
2 4
6 20
2000 3000
4000 5000
2 6
8 D
D P
Q 4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas, maka kurva permintaan pasarnya adalah:
Gambar 2.2 Kurva Permintaan Pasar Barang Y
Kurva-kurva di atas membuktikan bahwa semakin rendah harga maka permintaan yang diminta oleh konsumen akan semakin banyak. Kurva permintaan
memiliki slope kemiringan yang bersifat negatif dan menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva permintaan bersifat negatif disebabkan karena harga barang
dengan jumlah yang dibeli bersifat negatif, apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan semakin banyak. Begitu juga sebaliknya, apabila harga
menaik maka jumlah barang yang diminta akan semakin sedikit. 2.1.3 Penawaran
2.1.3.1 Teori Penawaran
Adanya permintaan saja, belum cukup untuk mewujudkan sebuah transaksi dalam pasar. Permintaan hanya dapat terpenuhi apabila produsen dapat
5 10
15 20
20 50
60 Demand
Demand Harga
ribu rupiah
Kuantitas 35
Universitas Sumatera Utara
menyediakan barangjasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Secara umum penawaran atau dalam Bahasa Inggris “supply” S adalah barang-barang dan atau
jasa yang ditawarkan atau diperjualbelikan oleh produsen di pasar. Keinginan para penjual dalam memasarkan barangjasanya pada berbagai tingkat harga ditentukan
oleh beberapa faktor-faktor. Namun faktor-faktor yang terpenting adalah: 1. Harga barang tersebut sendiri
Apabila harga suatu barang yang akan diproduksi semakin tinggi, maka barang yang akan ditawarkan oleh produsen juga akan semakin meningkat.
Sedangkan apabila harga suatu barang yang akan diproduksi semakin rendah maka barang yang akan ditawarkan oleh produsen akan semakin sedikit.
2. Harga barang lain Apabila harga barang subtitusi y dari suatu barang yang akan ditawarkan
x semakin tinggi, maka penawaran barang tersebut juga akan semakin rendah, sedangkan apabila harga barang subtitusi dari suatu barang yang akan
ditawarkan semakin rendah, maka penawarang barang x akan semakin meningkat.
3. Biaya produksi Apabila biaya produksi dari suatu barang semakin tinggi maka jumlah
barang yang ditawarkan akan semakin rendah sedangkan apabila biaya produksi dari suatu barang semakin rendah maka jumlah barang yang
ditawarkannya akan semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
4. Tujuan operasi perusahaan Jumlah penawaran dari suatu barang tergantung dari tujuan utama
perusahaan. Apabila tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimum maka ia tidak akan memaksimalkan
produksinya namun lebih mementingkan laba maksimumnya. Namun apabila tujuan utama dari perusahaan untuk mencapai produksi yang maksimal, maka
jumlah barang yang ditawarkannya akan semakin banyak. 5. Tingkat teknologi yang digunakan perusahaan
Apabila tingkat teknologi dari suatu barang yang diproduksi semakin baik maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan semakin banyak, namun
apabila tingkat teknologi barang yang yang akan diproduksi semakin buruk maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit.
Di dalam teori penawaran, produsen biasanya akan mengharapkan harga barang semakin naik agar produsen juga dapat meningkatkan jumlah barang yang
diproduksinya sehingga ia dapat memperoleh laba yang besar Sukirno, 2005. 2.1.3.2
Hukum Penawaran Hukum penawaran pada dasarnya adalah kebalikan dari hukum permintaan.
Dalam hukum permintaan, apabila harga suatu barang turun maka permintaan akan naik sementara dalam hukum penawaran yang terjadi adalah apabila harga
suatu barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan menaik, sebaliknya apabila harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan
Universitas Sumatera Utara
menurun. Hal ini seperti yang diuraikan di atas dilakukan agar produsen dapat mencapai tujuan utama dari perusahaan, yaitu memperoleh laba yang maksimum.
2.1.3.3 Kurva Penawaran
Di dalam teori penawaran, slope kemiringan kurva adalah positif. Hal ini sesuai dengan hukum penawaran yang menyatakan bahwa jumlah barang yang
ditawarkan positif atau sejalan dengan harga barang itu sendiri. Apabila harga naik maka penawaran naik dan begitu juga sebaliknya. Kurva penawaran sendiri
juga menerangkan harga barang yang ditawarkan dengan jumlah yang diminta oleh konsumen. Berikut akan diuraikan contoh tabel dan kurva penawaran barang
X pada berbagai tingkat harga:
Tabel 2.3 Penawaran Barang X Harga
Jumlah yang ditawarkan
50.000 5
40.000 4
30.000 3
20.000 2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Kurva Penawaran Barang X
Pada dasarnya, sesuai dengan hukum permintaan, apabila harga barang meningkat maka permintaan ke atas barang tersebut akan menurun. Namun ada
beberapa kasus yang justru berlawanan dengan hal tersebut. Kasus-kasus tersebut adalah:
1. Barang Giffen Barang Giffen adalah barang yang apabila harga turun maka permintaan
akan barang tersebut juga akan turun. Namun apabila pendapatan konsumen menaik maka permintaan akan barang tersebut akan menurun.
2. Barang yang bersifat spekulasi Barang spekulasi adalah barang yang permintaannya akan meningkat
apabila harga menaik dikarenakan unsur spekulasi. Contohnya adalah, tanah,
20.000 30.000
40.000 50.000
3 4
2 5
S P
Q Jumlah
H A
R G
A
Universitas Sumatera Utara
emas dan saham dan mata uang asing. Pada saat harga barang tersebut naik, para konsumen biasanya akan membeli barang tersebut dengan harapan
mereka bisa menjual kembali barang-barang tersebut pada saat harga barang naik lagi.
3. Barang mewah Kasus ini juga hampir sama dengan kasus-kasus yang diatas, apabila
pendapatan konsumen menaik, maka konsumsinya akan barang mewah juga semakin meningkat. Hal ini bisa disebabkan karena selera dan juga gengsi
http:stiebanten.blogspot.com201105hukum-permintaan-dan- penawaran.html.
2.1.4 Keputusan Konsumen Jumlah penduduk di Indonesia merupakan salah satu jumlah penduduk
terbanyak di dunia. Jumlah penduduk ini juga akan kian semakin bertambah setiap waktu. Dengan banyaknya jumlah penduduk ini tentu akan menyebabkan
meningkatnya segala kebutuhan barang dan jasa, baik itu kebutuhan pangan, sandang papan serta kebutuhan tersier. Jumlah penduduk inilah yang kemudian
menjadi konsumen bagi pasar-pasar yang ada di Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar yang
sangat besar dan berpotensial. Berbagai jenis barang dan jasa diperdagangkan di pasar-pasar di Indonesia.
Konsumen bebas memilih produk yang akan dibelinya, keputusan dalam membeli
Universitas Sumatera Utara
ada pada konsumen. Pada umumnya konsumen akan memilih produk yang bermutu dengan harga yang lebih murah, dan sesuai dengan kebutuhannya
Sumarwan, 2002. Menurut Schiffman dan Kanuk 1994 dalam Sumarwan 2002, perilaku
konsumen adalahperilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka
harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka.Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniard 1993 dalam Sumarwan 2002 mengartikannya sebagai tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Dari definisi-definisi tersebut disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah proses psikologis yang mendorong konsumen melakukan kegiatan pada saat
sebelum dan ketika membeli, juga mendorong konsumen dalam menggunakan serta menghabiskan produk dan jasa yang mereka beli. Ada banyak faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam memilih dan membeli barang dan jasa yang mereka konsumsi.
Menurut Setiadi 2003, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, faktor sosial kelompok referensi,
keluarga, peran dan status, faktor pribadi umur, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, faktor psikologis motivasi dan
persepsi.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Pariwisata Hortikultura Pariwisata dapat menjadi sumber ekonomi yang potensial bagi suatu daerah
wisata. Pariwisata memiliki banyak keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan sektor-sektor lain seperti industri, pertanian, dll. Pariwisata sendiri dapat
mendukung berkembangnya suatu daerah dan mendatangkan banyak wisatawanorang yang melakukan wisata. Daerah wisata umumnya daerah yang
memiliki keunggulan atau keunikan sumber daya alam daripada daerah lainnya. Menurut Wardiyanto 2011, wisatawan sendiri dapat diartikan sebagai orang
yang melakukan perjalanan ke tempat pariwisata dengan tujuan rekreasi dan memperoleh kesenangan atau rileksasi.
Dengan adanya pariwisata di suatu tempat maka pendapatan daerah lokasi wisata tersebut dapat terbantu dan meningkat akibat dari munculnya wisatawan
yang datang ke tempat tersebut. Majunya pariwisata tidak terlepas dari promosi yang dapat dilakukan secara resmi oleh instansi pemerintahan daerah setempat
atau dapat dilakukan dari pembicaraan dari mulut ke mulut. Juga kualitas fasilitas yang tersedia dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan itu sendiri, yang berupa
fasilitas transportasi, rumah sakit atau klinik-klinik serta penginapan-penginapan yang beragam.
Pariwasata hortikultura atau pariwisata berbasis hortikultura adalah kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh orang-orangwisatawan yang sengaja datang ke
tempat penghasil hortikultura tersebut guna dapat membeli produk hortikultura. Pada zaman sekarang ini pariwisata hortikultura sudah biasa dilakukan oleh para
Universitas Sumatera Utara
wisatawan atau konsumen hortikultura. Tanpa mereka sadari, mereka telah membantu mengembangkan wisata daerah penghasil hortikulturanya. Peningkatan
kualitas produk hortikultura juga dapat meningkatkan minat konsumen untuk datang berwisata hortikultura. Selain itu pariwisata hortikultura di suatu daerah
akan meningkatkan permintaan buah-buahan, sayuran dan tanaman lokal yang akan membantu pertumbuhan perekonomian daerah.
2.2 Penelitian Terdahulu