trombosit yang diaduk pada suhu 37°C. Bila terbentuk aggregat setelah penambahan agonis, dijumpai peningkatan transmisi
cahaya. Agonis yang berbeda menghasilkan pola agregasi yang berbeda. Pola agregasi trombosit dikenal respon primer
terhadap penambahan agonis eksogen seperti ADP, diikuti respon sekunder dari pelepasan adenine nukleotida yang
terdapat dalam granula padat trombosit. Respon tersebut dikenal sebagai gelombang pertama dan kedua. Respon bifasik
ini dapat tidak terlihat pada penambahan agonis konsentrasi tinggi. Dengan agonist kolagen, pola agregasi menggambarkan
adhesi trombosit dengan fibril kolagen diikuti agregasi trombosit. Aspirin dapat menghambat agregasi trombosit dengan agonis
kolagen dosis rendah, tetapi pada dosis yang lebih tinggi agregasi masih terjadi.
35,36,37
2.2.1.2 Variabel Pemeriksaan Agregasi Trombosit
a. Vena punksi
Pengambilan sampel darah pada orang dewasa sebaiknya menggunakan jarum ukuran 18-20G dengan, sedangkan
pada anak sebaiknya menggunakan jarum ukuran 23-25G. peningkatan respon terhadap ADP dosis rendah dijumpai
PRP yang diperoleh dari vacutainer.
36,38,39
Universitas Sumatera Utara
b. Antikoagulan
Antikoagulan yang digunakan untuk agregasi trombosit adalah sitrat 0,1 dan 0,129 M dengan rasio perbandingan 9
bagian darah dengan 1 bagian antikoagulan. Antikoagulan yang baik untuk dipakai agregasi adalah 0,1M sodium sitrat
bufer yang juga dapat mempertahankan pH bila dilakukan pengerjaan 1 – 2 jam.
c. Tabung Kaca vs Tabung Plastik
36,38,39
Pemeriksaan agregasi trombosit harus menggunakan tabung plastik atau tabung kaca yang dilapisi silikon. Tabung
kaca yang tidak dilapisi akan menyebabkan terjadinya aktivasi trombosit dan akan mempengaruhi hasil.
d. Jumlah Trombosit
36,38,39
Pemeriksaan agregasi trombosit dipengaruhi oleh jumlah trombosit, namun masih dalam perdebatan untuk
menstandarisasi jumlah trombosit PRP yang digunakan untuk pemeriksaan agregasi trombosit. Biasanya
pemeriksaan agregasi trombosit dilakukan pada jumlah 250.000 – 300.000mm
3
.
e. pH
36,38,39
pH yang digunakan untuk pemeriksaan agregasi trombosit pH 7,2 – 7,4. Bila pH menurun sampai 6,5 maka tidak akan
terjadi agregasi, demikian juga bila pada pH 8,1 maka akan
Universitas Sumatera Utara
terjadi agregasi spontan. Disarankan untuk menyimpan plasma trombosit pada tabung yang tertutup.
f. Suhu
36,38,39
Suhu yang dipakai untuk melakukan agregasi trombosit pada suhu 37
C agar menyerupai keadaan tubuh, sedangkan suhu yang digunakan untuk menyimpan sampel
selama persiapan tes sebaiknya pada suhu ruangan. Laporan menunjukkan penyimpanan pada suhu dingin akan
menyebabkan agregasi spontan yang terjadi sewaktu penghangatan sampel kembali.
g. Kontaminasi Sel Darah Merah, Hemolisis dan Lipemia