Proses Penyusunan SKKNI 2008 039 Kehumasan

6 l. 17 Agustus 2007, di Hotel Treva – Jakarta m. 7 – 9 September 2007, di Hotel Treva – Jakarta n. 15 – 17 September 2007, di Hotel Treva – Jakarta o. 5 – 6 Oktober 2007, di Hotel Millenium – Jakarta p. 14 Nopember 2007, di Hotel Treva - Jakarta q. 16 – 17 Nopember 2007, di Hotel Treva – Jakarta r. 30 Nopember – 1 Desember 2007, di Hotel Treva – Jakarta. Proses kegiatan tersebut selanjutnya difasilitasi oleh Departemen Komunikasi dan Informatika melalui Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 271KEPM.KOMINFO52007 Tentang Pembentukan Panitia Kerja Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI Bidang Keahlian Kehumasan dan Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi LSP Kehumasan Indonesia, tanggal 21 Mei 2007 Sosialisasi “Latar Belakang dan Penyusunan Standar Profesi Humas Indonesia” di kalangan pemerintah dilaksanakan oleh Bakohumas melalui kegiatan Lokakarya Revitalisasi Fungsi Humas Pemerintah, sebagai berikut : - Medan, untuk wilayah Indonesia Bagian Barat, pada tanggal 21 – 22 Mei 2007 - Manado, untuk wilayah Indonesia Bagian Timur, pada tanggal 4 – 5 Juni 2007 - Banjarmasin, untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah, pada tanggal 13 – 14 Juni 2007 Pra Konvensi dilaksanakan pada 5 November 2007 di Jakarta, 8 November 2007 di Yogyakarta dan Konvensi dilaksanakan pada 27 November 2007 di Jakarta.

E. Pengertian SKKNI Pengertian SKKNI diuraikan menjadi :

1. Kompetensi

Berdasar pada arti estimologi kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Sehingga dapatlah dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan. 7

2. Standar Kompetensi

Berdasar pada arti bahasa, standar kompetensi kerja terbentuk atas kata standar dan kompetensi kerja. Standar diartikan sebagai ukuran tertentu yang disepakati dipakai sebagai patokan, sedangkan kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan danatau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu: • bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan • bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan • apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula • bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

F. Penggunaan SKKNI

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk : - Menyusun uraian pekerjaan - Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia - Menilai unjuk kerja seseorang - Sertifikasi profesi di tempat kerja 8 Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka seseorang mampu : - Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan - Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan - Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula - Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda

G. Format Standar Kompetensi

Standar Kompetensi Kerja disusun menggunakan format standar kompetensi kerja. Untuk menuangkan standar kompetensi kerja menggunakan urutan-urutan sebagaimana struktur SKKNI. Dalam SKKNI terdapat daftar unit kompetensi dan unit-unit kompetensi. Format unit kompetensi adalah sebagai berikut : 1. Kode Unit Kompetensi Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub sektorbidang, kelompok unit kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi, yaitu : x x x . x x . . 1 2 3 4 5 a. SektorBidang Lapangan Usaha : Untuk sektor 1 mengacu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI, diisi dengan 3 huruf kapital dari nama sektorbidang lapangan usaha. b. Sub SektorSub Bidang Lapangan Usaha : Untuk sub sektor 2 mengacu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI, diisi dengan 2 huruf kapital dari nama Sub SektorSub Bidang. c. Kelompok Unit Kompetensi : Untuk kelompok kompetensi 3, diisi dengan 2 digit angka untuk masing-masing kelompok, yaitu : 01 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum general 02 : Untuk kode Kelompok unit kompetensi inti fungsional. 03 : Untuk kode kelompok unit kompetensi khusus spesifik