53 5 Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kepada kelompok lainnya. 6 Guru bertugas sebagai fasilitator dan bersama peserta didik memberikan
kesimpulan hasil pembelajaran. 7 Di akhir pembelajaran dilakukan evaluasi.
8 Penutup. Dalam pelaksanaan kegiatan peneliti melakukan observasi untuk
melakukan pengamatan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
problem solving. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan peserta didik.
c. Pengamatan
Proses pengamatan dilakukan dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keaktifan belajar siswa dengan
menerapkan metode pembelajaran problem solving.
d. Refleksi
Pada refleksi siklus II ini secara garis besar sama dengan siklus I, refleksi digunakan untuk melihat dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan
proses dan hasil dari tindakan yang telah dilakukan. Di dalam refleksi didapatkan kelebihan maupun kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus II. Hasil
dari refleksi pada siklus II digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan siklus berikutnya apabila belum mencapai target yang diharapkan.
3. Siklus 3
Pada siklus III ini kegiatannya hampir sama dengan siklus II, tetapi tindakan pada siklus III diperbaiki berdasarkan hasil refleksi dari pelaksanaan
54 siklus II. Kegiatan pada siklus III bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Kegiatan pada siklus III yaitu:
a. Perencanaan tindakan
Pada tahap perencanaan, yang harus dilakukan peneliti adalah: 1 merencanakan jadwal pelaksanaan tindakan dengan berdasar hasil refleksi pada
siklus II; 2 rencana pelaksanaan pembelajaran dengan berdasar hasil refleksi pada siklus II; 3 metode pelaksanaan pembelajaran dengan berdasar hasil
refleksi pada siklus II; 4 materi atau bahan pelajaran dengan berdasar hasil refleksi pada siklus II; 5 media yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan berdasar hasil refleksi pada siklus II; 7 mempersiapkan lembar penilaian keaktifan dan hasil belajar.
b. Pelaksanaan tindakan
Proses pelaksanaan action dilakukan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Penerapan pembelajaran dengan
metode problem solving merupakan pembelajaran dengan sistem group atau
kelompok. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Guru menyampaikan hasil refleksi pada siklus kedua dan memberikan
motivasi, sehingga pada siklus ketiga ini keaktifan belajar siswa dapat meningkat dan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
2 Membentuk beberapa kelompok atau group belajar. Setiap kelompok memiliki ketua kelompok yang nantinya memimpin jalannya proses diskusi
kelompok. 3 Mengidentifikasi permasalahan yang akan dipecahkan.
55 4 Masing-masing kelompok membahas dan berdiskusi untuk memecahkan
masalah. 5 Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kepada kelompok lainnya. 6 Guru bertugas sebagai fasilitator dan memberikan kesimpulan hasil
pembelajaran. 7 Di akhir pembelajaran dilakukan evaluasi.
8 Penutup. Dalam pelaksanaan kegiatan peneliti melakukan observasi untuk
melakukan pengamatan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
problem solving. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan peserta didik.
c. Pengamatan
Proses pengamatan dilakukan dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keaktifan belajar siswa dengan
menerapkan metode problem solving.
d. Refleksi
Pada refleksi siklus III ini secara garis besar sama dengan siklus I dan siklus II, refleksi digunakan untuk melihat dan memahami hal-hal yang berkaitan
dengan proses dan hasil dari tindakan yang telah dilakukan. Di dalam refleksi didapatkan kelebihan maupun kekurangan dalam proses pembelajaran pada
siklus III.
56
E. Teknik dan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2012: 148. Sedangkan
menurut Hamid Darmadi 2011: 85, instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur informasi atau melakukan pengukuran
sehingga dalam mengumpulkan data, pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa instrumen
harus dibuat sebagai alat untuk mengukur fenomena alam maupun sosial. Selain itu dapat mempermudah dalam mengumpulkan data sehingga hasilnya lebih baik
dan mudah diolah. Instrumen dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari lembar observasi, tes tertulis dan wawancara.
1. Lembar Observasi