49
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dilakukan adalah kelas XI Jurusan Teknik Audio Video 1 di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20142015. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi di SMK Negeri 2 Yogyakarta, pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
problem solving belum pernah dilaksanakan dalam pembelajaran Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi. Jumlah peserta
didik kelas XI Teknik Audio Video 1 di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20142015 mencapai 30 orang.
D. Jenis Tindakan
Terdapat empat jenis tindakan yang digunakan dalam penelitian “Implementasi Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi Kelas X
Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Yogyakarta”. Tindakan yang dilakukan adalah tahap perencanaan
plan, pelaksanaan tindakan action, pengamatan
observing dan refleksi reflection. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus, apabila siklus pertama belum memenuhi target yang ditentukan, maka
akan dilakukan tahap siklus selanjutnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga siklus dengan tahapan sebagai berikut.
1. Siklus I a. Perencanaan tindakan
Pada tahap perencanaan, yang harus dilakukan peneliti adalah: 1 merencanakan jadwal pelaksanaan tindakan; 2 rencana pelaksanaan
pembelajaran; 3 metode pelaksanaan pembelajaran; 4 materi atau bahan
50 pelajaran; 5 media yang digunakan dalam proses pembelajaran; 7
mempersiapkan lembar penilaian keaktifan dan hasil belajar.
b. Pelaksanaan tindakan
Proses pelaksanaan action dilakukan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Penerapan pembelajaran dengan
metode problem solving merupakan pembelajaran dengan sistem group atau
kelompok. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Membentuk beberapa kelompok atau group belajar. Setiap kelompok
memiliki ketua kelompok yang nantinya memimpin jalannya proses diskusi kelompok.
2 Mengidentifikasi permasalahan yang akan dipecahkan. 3 Masing-masing kelompok membahas dan berdiskusi untuk memecahkan
masalah. 4 Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kepada kelompok lainnya. 5 Guru bertugas sebagai fasilitator dan bersama peserta didik memberikan
kesimpulan hasil pembelajaran. 6 Di akhir pembelajaran dilakukan evaluasi.
7 Penutup. Dalam pelaksanaan kegiatan peneliti melakukan observasi untuk
melakukan pengamatan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
problem solving. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan peserta didik.
51
c. Pengamatan
Proses pengamatan dilakukan dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keaktifan belajar siswa dengan
menerapkan metode pembelajaran problem solving.
d. Refleksi
Refleksi digunakan untuk melihat dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil dari tindakan yang telah dilakukan. Di dalam refleksi
didapatkan kelebihan maupun kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus I. Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai masukan dalam
pelaksanaan siklus II agar kekurangan dan kelemahan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II. Pada tahap ini hal-hal yang perlu dilakukan yaitu:
1 Mengumpulkan data-data dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, data berbentuk nilai hasil belajar dan obsevasi.
2 Mengolah hasil penelitian untuk menganalisis kekurangan ataupun kelebihan pembelajaran siklus pertama.
3 Mengevaluasi hasil penilaian dan observasi antara peneliti dan guru sebagai dasar untuk memperbaiki siklus berikutnya.
2. Siklus 2