14
besar pula, dimana duduk didalamnya puluhan gadis pemijat yang sudah siap menunggu para tamu yang akan menggunakan jasanya.
4. Pekerja Seks Komersial Amatir
Bentuk pelacuran ini bersifat rahasia, artinya hanya dike-tahui oleh orang-orang tertentu saja, dan bayaran PSKtipe ini bias terbilangsangat tinggi, kadang-kadang
hingga puluhan juta rupiah. Disebut amatir karena disamping melacurkan diri yang dilakukan-nya sebagai selingan, ia pun sebenarnya mempunyai profesi lainnya yang
dikenal oleh masyarakat.Seperti pegawai atau karyawan suatu instansi atau perusahaan, pemilik kafe, toko butik dan lain sebagainya. Alam, 1984: 18-27
2.4 Sosiolinguistik
Sosiolinguistik bersasal dari kata “sosio” dan “ linguistic”. Sosio sama dengan kata sosial yaitu berhubungan dengan masyarakat. Linguistik adalah ilmu yang
mempelajari dan membicarakan bahasa khususnya unsur-unsur bahasa dan antara unsur-unsur itu.Jadi, sosiolinguistik adalah kajian yang menyusun teori-teori tentang
hubungan masyarakat dengan bahasa. Berdasarkan pengertian sebelumnya sosiolinguistik juga mempelajari dan membahas aspek
–aspek kemasyarakatan bahasa khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan
dengan faktor-faktor kemasyarakatan Nababan 1993:2. Fishman dalam Chaer 2003: 5 mengatakan kajian sosiolinguistik lebih bersifat kualitatif. Jadi
sosiolinguistik berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa atau dialek tertentu yang
dilakukan penutur, topic, latar pembicaraan. Sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta bagian dari
masyarakat dan kebudayaan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan pemakaian bahasa adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam situasi konkrit. Berdasarkan
15
beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik berarti mempelajari tentang bahasa yang digunakan dalam daerah tertentu atau dialek tertentu.
2
2.5 Gaya Bahasa
Bila kita melihat gaya secara umum, kita dapat mengatakan bahwa gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa, tingkah laku,
berpakaian, dan sebagainya. Dengan menerima pengertian ini, maka kita dapat mengatakan, “Cara berpakaiannya menarik perhatian orang banyak”, “Cara
menulisnya lain daripada kebanyakan orang”, “Cara jalannya lain dan yang lain”, yang memang sama artinya dengan “gaya berpakaian”, “gaya menulis” dan “gaya
berjalan”. Dilihat dan segi bahasa, gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa.
Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin baik gaya bahasanya, semakin
baik pula penilaian orang terhadapnya; semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian diberikan padanya. Berikut ini gaya bahasa menurut
para ahli: 1.
Menurut Keraf Keraf 2006, 112-113 mengemukakan gaya atau khususnya gaya
bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style diturunkan dari kata Latin yaitu stilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan
lilin. Keahlian menggunakan alat ini akan mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi. Kelak pada waktu penekanan dititikberatkan
2
http:eprints.uny.ac.id84293BAB202-07205244130.pdf.
16
pada keahlian untuk menulis indah, maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata
secara indah. Karena perkembangan itu gaya bahasa meliputi semua yang
berhubungan dengan kebahasaan. Walaupun style berasal dari bahasa Latin, orang Yunani sudah mengembangkan sendiri teori-teori mengenai style itu.
Ada dua aliran yang terkenal, yaitu : a Platonik : menganggap style sebagai kualitas suatu ungkapan;
menurut mereka ada ungkapan yang memiliki style, ada yang tidak memiliki style.
b Aristoteles : menganggap bahwa gaya adalah suatu kualitas yang inheren, yang ada dalam setiap ungkapan.
2. Menurut Tarigan
Tarigan 1985:5 mengemuk akan “gaya bahasa adalah bahasa indah
yang digunakan untuk meningkatkan efek pembicaraan dengan jalan memperbandingkan sesuatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain
yang lebih umum”
3. Menurut Semi
Semi 1984:38-41 mengemukakan gaya bahasa yaitu yang digunakan oleh sastrawan, meskipun tidaklah terlalu luar biasa, adalah unik karena selain
dekat dengan watak dan jiwa penyair, juga membuat bahasa yang digunakan berbeda dalam makna. Jadi gaya lebih merupakan pembawaan pribadi.
Akhirnya style atau gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan
jiwa dan kepribadian penulis pemakai bahasa.
17
2.6 Semiotika