Embriologi Korteks Serebri NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI

BAB 2 NEUROANATOMI KORTEKS SEREBRI

2.1 Embriologi Korteks Serebri

Secara garis besar perkembangan sistem saraf pusat dibagi atas tiga periode yaitu : 1. Periode embrionik mulai konsepsi sampai 8,5 minggu 2. Periode fetal mulai 8,5 minggu sampai 40 minggu 3. Periode pascanatal Periode embrionik sendiri terdiri dari 23 stadium perkembangan, yang waktu kelangsungannya masing-masing stadium berkisar 2 – 3 hari dengan total waktu kurang lebih enam puluh hari pertama setelah ovulasi. Pada akhir periode ini, panjang embrio sudah mencapai 30 mm dan kemudian dilanjutkan dengan periode fetal. Pada periode fetal tidak dibagi atas stadium-stadium, namun yang menjadi tolak ukur dalam pemantauan perkembangan didasarkan atas ukuran dan usia janinSadler,2012. Konsep penentuan saat penghentian terminasi perkembangan janin berperan penting dalam menganalisa berbagai malformasi kongenital yang terjadi.Saat terminasi adalah titik tolak waktu dimana pada periode waktu sebelumnya belum terjadi malformasi spesifik.Tidak semua malformasi susunan saraf dapat ditentukan secara tepat kapan hal itu terjadi, dan juga beberapa malformasi terbentuk dalam rangkaian waktu yang cukup panjang. Secara ringkas dalam garis besarnya dapat dijabarkan mengenai proses neuroembriologi sebagai berikut. Adapun proses pembentukan susunan saraf pusat manusia dimulai pada awal minggu ketiga sebagai lempeng penebalan lapisan ektoderm neural plate yang memanjang dari arah kranial ke kaudal. Gambar 1. Proses pembentukan susunan saraf pusat manusia dimulai pada awal minggu ketiga sebagai lempeng penebalan lapisan ektoderm neural plate yang memanjang dari arah kranial ke kaudal.Sadler,2012 Selanjutnya kedua bagian sisi kiri dan kanan akan bertambah tebal dan meninggi, membentuk lipatan-lipatan saraf yang dikenal sebagai krista neuralis neural crest bagian tengah yang cekung disebut alur saraf neural groove. Gambar 2. Pembentukkan neuroembriologi pada usia embrio pertengahan minggu ketiga Sadler,2012 Perkembangannya kemudian, krista neuralis akan semakin meninggi dan mendekat satu sama lain serta menyatu di garis tengah dan selanjutnya terbentuk tabung saraf neural tube . Penutupan tabung saraf tersebut umumnya dimulai pada bagian tengah setinggi somit ke empat dan baru disusul oleh penutupan bagian kranial dan kaudal. Kedua ujung tabung saraf menutup paling akhir sehingga dalam hal ini tabung saraf masih mempunyai hubungan dengan rongga amnion, yakni bagian neuropore anterior menutup pada usia embrio pertengahan minggu ketiga somit 18-20 sedangkan neuroporus posterior pada akhir minggu ketiga somit 25. Ujung cranial menutup kurang lebih pada hari ke-25, dan ujung kaudalnya pada hari ke-27.Selanjutnya membentuk sebuah struktur tubuler dengan bagian sefalik yang lebar, otak, dan bagian kaudal yang panjang, medulla spinalis. Kegagalan tabung saraf untuk menutup menyebabkan cacat seperti spina bifida dan anensefalus Sadler,2012 Setelah tabung neural tertutup, pada bagian anteriornya akan mulai terbentuk tiga buah gelembung, masing-masing adalah : 1. Porensefalon otak depan yang kelak menjadi telensefalon dan diensefalon. Diensefalon, bagian posterior otak depan, terdiri atas sebuah lempeng atap tipis dan lamina alaris yang tebal tempat berkembangnya talamus dan hipotalamus. Gambar 3. PorensefalonSadler,2012 Gambar 4. Telencephalon dan diensefalonSadler,2012 Diensefalon ikut berperan dalam pembentukan kelenjar hipofisis, yang juga berkembang dari kantong ratkhe membentuk adenohipofisis, lobus intermedius, dan pars tuberalis. Diensefalon membentuk lobus posterior yang mengandung neuroglia dan menerima serabut-serabut saraf dari hipotalamus. Gambar 5. Diensefalon berkembang dari kantong ratkhe membentuk adenohipofisis, lobus intermedius, dan pars tuberalis.Sadler,2012 Telensefalon, gelembung otak yang paling rostral, terdiri dari dua kantong lateral, hemisfer serebri, dan bagian tengah lamina terminalis. Gambar 6. Telencephalon dan diensefalon pada usia embrio 10 minggu Lamina terminalis ini digunakan oleh sebagai suatu jalur penghubung untuk berkas-berkas serabut antara hemisfer kanan dan kiri.Hemisfer serebri secara berangsur-angsur mengembang dan menutupi permukaan lateral diensefalon, mesensefalon dan metensefalon.Akhirnya, daerah-daerah inti telensefalon sangat berdekatan dengan daerah- daerah inti diensefalon. Gambar 7. Perkembangan girus dan sulkus dilihat dari permukaan lateral hemisfer serebri 2. Mesensefalon otak tengah Mesensefalon otak tengah adalah gelembung otak yang paling primitif dan sangat mirip medulla spinalis dengan lamina basalis eferennya serta lamina alaris aferennya.Lamina alarisnya membentuk colliculus inferior dan posterior sebagai stasiun relai untuk pusat reflex pendengaran dan penglihatan. Gambar 8. MesensefalonSadler,2012 3. Rombensefalon otak belakang yang kelak menjadi metensefalon dan mielensefalon. Myelensefalon yang membentuk medulla oblongata daerah ini mempunyai lamina basalis untuk neuron eferen somatic dan visceral, dan lamina alarisnya mempunyai neuron aferen somatik dan viseral. Gambar 9.RombensefalonSadler,2012 Metensefalon dengan lamina basalis eferen dan lamina alaris aferen yang khas.Selain itu, gelembung otak ini ditandai dengan pembentukan serebelum, pusat koordinasi sikap tubuh dan pergerakan, dan fons, jalur untuk serabut-serabut saraf antara medulla spinalis dan korteks serebri serta koterks serebeli. Gambar 10. Bagian kaudal dari mesensefalon dalam potongan tranverseSadler,2012 Gambar 11. Mesensefalon dan rhombensefalon Sadler,2012 Pada akhir minggu ketiga atau awal minggu keempat, ketiga gelembung tadi telah berubah menjadi lima buah gelembung yakni : 1. Telensefalon yang kelak menjadi hemisfer serebri. 2. Disensefalon dengan dua buah tonjolan cikal bakal mata. 3. Mesensefalon yang kemudian tidak terlalu banyak berubah. 4. Metensefalon yang kelak membentuk pons dan serebelum. 5. Mielensefalon yang kelak menjadi medula oblongata Rongga di dalam gelembung-gelembung akan berkembang dan membentuk sistem ventrikel cairan otak sebagai berikut : 1. Rongga dalam telensefalon hemisfer serebri akan membentuk ventrikel lateralis kiri dan kanan. 2. Rongga dalam diensefalon akan membentuk ventrikel III. 3. Rongga dalam mesensefalon akan membentuk akuaduktus sylvius menghubungkan II dan IV. 4. Rongga dalam mielensefalon akan membentuk ventrikel IV Rongga diatas akan berhubungan dengan rongga ditengah medula spinalis Sadler,2012.

2.2 Klasifikasi Korteks Serebri