7
keyakinan yang dimiliki oleh kelompok atau anggota masyarakat tentang adanya kekuatan yang maha dahsyat di luar kemampuan manusia
17
. Ritual juga merupakan bentuk rasa hormat kepada Tuhan, Dewa, Leluhur, dan
Roh-Roh. Menurut Koentjaningrat, upacara
religi
atau ritual adalah wujudnya sebagai sistem keyakinan, dan gagasan tentang Tuhan, Dewa-Dewa, Roh-Roh halus, Neraka,
Surga dan sebagainya, tetapi mempunyai wujud yang berupa upacara-upacara, baik yang bersifat musiman maupun yang kadangkala
18
. Ritual selalu berhubungan dengan sebuah kepercayaan atau agama yang ditandai dengan sifat khusus rasa hormat luhur kepada
yang dipercayainya. Ritual dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap roh leluhur dan sebuah permohonan keselamatan, rezeki berkat kepada Tuhan yang mereka
yakini. Setiap ritual dilakukan dengan sakral karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan suci.
Upacara ritual menurut Koderi 1991 : 109 adalah upacara yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap kekuatan benda alam dan roh halus atau kekuatan gaib
biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti
Suran
,
Sadranan
,
Sedhekah Laut
, dan
Sedhekah Bumi
. Sisa-sisa kepercayaan semacam itu juga menyertai dalam kegiatan menuai padi, mendirikan rumah, dan memelihara benda-benda yang dianggap keramat.
Menurut Supanto dalam Sunyata 1996 : 2 ritual merupakan kegiatan sosial yang melibatkan para warga dalam mencapai tujuan keselamatan bersama. Upacara tradisional
ataupun ritual adalah bagian yang
integral
dari kebudayaan masyarakat. Hal ini terwujud karena fungsi upacara tradisional bagi kebudayaan masyarakat. Penyelenggaraan upacara
tradisional sangat penting artinya bagi masyarakat pendukungnya.
2.2. Kebudayaan Menurut Raymond Williams
Kebudayaan menurut Raymond Williams. Kebudayaan
culture
dekat pengertiannya dengan kata “kultivasi”
cultivation
yang berarti pemeliharaan ternak, hasil bumi, dan upacara-upacara religius. Namun dalam pemaknaannya, kebudayaan
mengalami perubahan-perubahan sehingga definisinya menjadi sangat kompleks. Raymond Williams berpendapat bahwa kebudayaan merupakan penggambaran
17
Bustanuddin, Agama Dalam Kehidupan Manusia, 97
18
Koentjaraningrat,Beberapa Pokok Antropologi Sosial, 204
8
keseluruhan cara hidup, berkegiatan, keyakinan-keyakinan, dan adat kebiasaan sejumlah orang, kelompok, atau masyarakat
19
. Raymond Williams mengatakan bahwa kebudayaan merupakan terminologi yang
paling “rumit” dalam sebuah bahasa. Rumitnya menafsir dan memahami kata tersebut disebabkan adanya keterlibatan prasangka
apriori
yang kuat sebagai paradigma kebudayaan
cultural paradigm
. Sebuah tulisan dari Rene Char menyatakan bahwa kebudayaan adalah “warisan kita yang diturunkan tanpa surat wasiat”
notre heritage
n’est precede d’aucun testament – Prancis. Dengan mengutip tulisan Rene Char ini, Ignas Kleden menjelaskan setiap pembaharuan suatu budaya. Bahwa pada mulanya
kebudayaan adalah “nasib”, dan baru kemudian kita menanggungnya sebagai tugas. Pada mulanya kita adalah penerima yang bukan saja menghayati tetapi juga menjadi penderita
yang menanggung beban kebudayaan tersebut sebelum kita bangkit dalam kesadaran untuk turut membentuk dan mengubahnya. Pada dasarnya kita adalah “pasien”
kebudayaan sebelum kita cukup kuat untuk menjadi “agen”-nya
20
. Oleh sebab itu menurut Raymond Williams, kata budaya atau
culture
adalah satu diantara tiga kata yang paling sulit untuk didefinisikan di dalam bahasa Inggris. Wiliams
menyarankan tiga pengertian yang dapat digunakan untuk mengerti apa yang dimaksud dengan budaya, diantaranya: Pertama,
A general process of intellectual, spiritual, and aesthetic development
Sebuah proses umum dari intelektual, spiritual, dan perkembangan estetika. Kedua,
A particular way of life, whether of a people, a period or a group
Cara hidup yang khusus baik dari seseorang manusia, suatu periode, atau pun suatu kelompok. Ketiga,
Refer to a works and practices of intellectual and especially artistic activity
21
Mengacu kepada karya-karya atau praktek-praktek intelektual dan khususnya kegiatan-kegiatan yang bersifat seni.
Dari ketiga pengertian yang telah disarankan oleh Raymond Williams ini, akan didapatkan tiga wujud dari kebudayaan tersebut, selaras dengan yang dikemukakan oleh
J.J. Hoenigman dalam Koentjaraningrat, 1986, diantarnya: gagasan, aktivitas, dan artefak.
19
Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto editor, Teori-Teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, 2005, 8
20
Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto editor, Teori-Teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius, 2005, 19
21
John Storey, Cultural Theory and Populer Culture An Introduction Sixth Edition, New York: Routledge, 2013, 1-2
9
1. Gagasan Wujud Ideal