40
d. Revisi Produk Tahap 1
Revisi produk pada tahap 1 dilakukan untuk memperbaiki perangkat lunak sekiranya pada tahap validasi ahli sistem informasi mendapatkan masukan dan
saran perbaikan pada sistem informasi pengolahan data nilai pada kurikulum 2013 E-Rapor. Perbaikan ini bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak
yang dikembangkan sudah sepenuhnya berfungsi dan dapat digunakan dengan baik oleh para pengguna yaitu guru dan siswa. Hal ini untuk meminimalisir
kejadian-kejadian error pada program yang tidak dinginkan.
4. Tahap Implementasi Implementation
Tahap implementasi merupakan tahapan dengan melakukan pengujian sistem informasi yang telah dikembangkan untuk dioperasikan secara nyata oleh
pengguna perangkat lunak. Tahap implementasi ini meliputi beberapa tahapan yang dilakukan diantaranya yaitu :
a. Sosialisasi Penggunaan Produk
Tahap ini dilakukan bertujuan untuk mengenalkan, mensosialisasikan sekaligus memberikan pelatihan terkait perangkat lunak yang telah dibuat kepada
para pengguna. Selain mensosialisasikan, tahap ini juga akan memberikan pengarahan secara langsung kepada para pengguna bagaimana menggunakan
perangkat lunak ini dengan baik dan benar.
b. Pengujian Program
Dengan pengujian program ini diharapkan program yang telah dinyatakan selesai dapat digunakan dengan baik. Tahap pengujian ini dilakukan dengan
dilakukan dengan 4 aspek yaitu functional suitability, reliability, usability, dan
41 efficiency performance , sesuai dengan standar kualitas software aplikasi
menggunakan ISO 25010 dengan WebQEM Web Quality Evaluation Method.
1 Pengujian Functional Suitability
Pengujian ini akan dilakukan oleh beberapa ahli yang berkompeten dalam judul penelitian ini. Sesuai ISO 25010 pengujian
functional suitability akan memberikan penilaian terhadap sistem apakah fungsi yang ada didalam
software aplikasi sudah berfungsi sebagaimana mestinya dan selanjutnya sistem juga akan
melakukan pengujian aspek functional suitability pada pengolahan data nilai, hal
ini untuk menguji apakah program aplikasi sudah sepenuhnya dapat menangani pengelolaan data nilai sesuai dengan hasil yang diinginkan. Responden ahli akan
mengisi angket sistem dan diperkuat dengan pengujian langsung oleh peneliti untuk mendapatkan hasil maksimal dalam pengujian
functional suitability sistem.
2 Pengujian Usability
Pengujian ini menggunakan metode pengambilan data dengan kuisioner. Dengan menentukan jumlah evaluator berjumlah 35 orang dengan kriteria bahwa
responden adalah user yang sudah terbiasa dengan aktifitas internet.
Pertanyaan dari kuisioner ini sudah memuat aspek-aspek yang dijelaskan oleh Jakob Nielsen 2003 yaitu
learnability, efficiency, memorability, errors, dan satisfaction.
3 Pengujian Reliability
Tahap pengujian ini adalah tahapan untuk menguji program aplikasi dengan metode
stress testing. Tujuan dari stress testing adalah mengetahui kekuatan dan daya serap sistem ketika menerima beban yang tidak normal, hal ini bertujuan
untuk mengetahui masalah-masalah yang mungkin terjadi terhadap sistem
42 seperti, adanya
error, kemacetan, dan kegagalan memori. Pengujian diluar batas normal ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur kehandalan suatu sistem ketika
mendapatkan dan menerima beban yang berat. Untuk menguji aspek reliability
dapat dilakukan dengan beberapa tools yang ada diantaranya yaitu dengan
menggunakan program aplikasi dari WAPT 9.3.
4 Pengujian Efficiency Performance
Tujuan dari pengujian pada aspek efficiency performance adalah untuk
mengetahui tingkat performa, kecepatan dan efektifitas dari suatu program aplikasi. Dalam pengujiannya dilakukan menggunakan tools Yslow yang dapat
diinstall pada add-ons di beberapa aplikasi browser yaitu chrome, Mozilla, opera,
safari.
c. Uji Pemakaian Produk