Validitas dan Realibilitas I nstrumen 1. Validitas I nstrumen

38

F. Validitas dan Realibilitas I nstrumen 1. Validitas I nstrumen

a. Validitas Konstruk Pengujian validitas konstruk menggunakan pendapat para ahli judgement expert. Para ahli diminta pendapat tentang isntrumen yang telah disusun. Hasil yang diperoleh bisa berupa tanpa perbaikan, ada perbaikan dan pembuatan ulang Sugiyono, 2013: 352. Uji coba instrumen dilakukan pada 30 siswa patiseri yang telah melakukan praktik kerja industri prakerin yang merupakan bagian dari populasi penelitian, tetapi bukan termasuk dalam sampel penelitian. b. Validitas isi Pengujian validitas ini dibantu dengan kisi-kisi instrumen karena terdapat variabel yang diteliti, indikator dan pertanyaan. Kuesioner yang telah diujicobakan kemudian dilakukan analisis item, yaitu dengan menghitung kolerasi antara skor item dengan skor total atau mencari daya pembeda. Analisis yang digunakan dalam validitas isi untuk penelitian ini adalah kolerasi Product Moment yang perhitungannya menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for Windows. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas instrumen adalah korelasi Product Moment sebagai berikut: Keterangan : kolerasi product moment jumlah responden jumlah skor item jumlah skor total Suharsimi Arikunto, 2013: 213 39 Setelah r xy Hasi uji validitas menghasilkan 6 butir pernyataan yang tidak valid yaitu butir nomor 1,6,13,17,28, dan 32. Butir ini yang kemudian akan dihilangkan untuk tahap selanjutnya karena telah terwakili dengan butir pernyataan lain yang dengan indikator yang sama. dihitung, kemudian dikonsultasikan dengan tabel untuk mengetahui butir yang valid dan butir yang tidak valid. Dengan pedoman bila r hitung ≥ r tabel pada signifikasi 5 maka butir item va lid, dan bila r hitung ≤ r tabel maka butir item tersebut tidak valid. Jumlah responden yang mengikuti uji coba instrumen ini sebanyak 30 siswa. Dengan jumlah responden N 30, maka nilai r tabel pada signifikasi 5 adalah 0,361. Butir pernyataan dikatakan valid jika r hitung ≥ 0,361.

2. Reliabilitas I nstrumen

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. I nstrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden memilih jawaban–jawaban tertentu. I nstrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka beberapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Suatu instrumen harus reliabel artinya instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu menghasilkan data yang dapat dipercaya Suharsimi, 2010: 221-222. 40 Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut: Keterangan: reliabilitas instrumen banyaknya soal atau pertanyaan jumlah varians butir varians total Suharsimi Arikunto, 2013: 239 Reliabilitas instrumen dalam interpretasinya menggunakan acuan besar kecilnya koefisien kolerasi, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Pedoman I nterpretasi Koefisien Kolerasi I nterval Koefisien r Tingkat Hubungan 0,80 sampai 1,000 Sangat Tinggi 0,60 sampai 0,799 Tinggi 0,40 sampai 0,599 Sedang 0,20 sampai 0,399 Rendah 0,00 sampai 0,199 Sangat Rendah Suharsimi Arikunto, 2013: 319 Dari kelima tingkat koefisien diatas, yang digunakan sebagai indikator instrumen dinyatakan re liabel jika memiliki nilai ≥ 0,60. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan SPSS, instrumen yang digunakan untuk penelitian termasuk pada kategori sangat tinggi sehingga layak digunakan untuk penelitian. Pada instrumen pengaruh pengalaman praktik kerja industri nilai reliabilitas koefisiennya sebesar 0,850 sedangkan untuk nilai reliabilitas koefisien minat berwirausaha sebesar 0,888. 41

G. Teknik Anaisis Data