17
memfasilitasi,  dan  mengembangkan  nilai-nilai  positif kepada peserta didik.
Maka  dapat  kita  tarik  kesimpulan  bahwa  tujuan utama  pendidikan  karakter  adalah  penanaman  dan
pengembangan  nilai-nilai  yang  positif  kepada  peserta didik,  agar  tercapai  pembentukan  karakter  dan  akhlak
yang  baik,  sehingga  menjadi  manusia  yang    utuh, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab
2.1.3 Proses Pendidikan Karakter
Karakter  berasal  dari  nilai  tentang  sesuatu. Suatu  nilai  yang  diwujudkan  dalam  bentuk  perilaku
anak itulah yang disebut karakter. Jadi suatu karakter melekat dengan nilai dari perilaku tersebut. Karenanya
tidak  ada  perilaku  anak  yang  tidak  bebas  dari  nilai. Dalam  kehidupan  manusia,  begitu  banyak  nilai  yang
ada di dunia ini, dari dahulu sampai sekarang Dharma Kesuma, 2011:11.
Nilai-nilai pendidikan
karakter yang
dikembangkan  kementerian  pendidikan  ada  delapan belas  karakter.  Nilai-nilai  tersebut  bersumber  dari
agama,  pancasila,  budaya,dan  tujuan  pendidikan nasional.  Adapun  delapan  belas  nilai  tersebut  yaitu  :
religius,  jujur,  toleransi,  disiplin,  kerja  keras,  kreatif, mandiri,  demokratis,  rasa  ingin  tahu,  semangat
kebangsaan,  cinta  tanah  air,  menghargai  prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli  lingkungan,  peduli  sosial,  dan  tanggung  jawab Pusat  Kurikulum  Kementerian  PendidikanNasional,
2009:9-10
18
Akan tetapi terbentuknya nilai dan sikap karakter seseorang  sangat  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor.
Seperti  yang  dinyatakan  oleh  V.  Campbell  dan  R. Obligasi  1982  bahwa  ada  beberapa  faktor  yang
berpengaruh  dalam  pembentukan  karakter  seseorang, yaitu :
a Faktor keturunan b Pengalaman masa kanak-kanak
c Pemodelan  oleh  orang  dewasa  atau  orang  yang
lebih tua d Pengaruh lingkungan sebaya
e Lingkungan fisik dan sosial
f Substansi  materi  di  sekolah  atau  lembaga
pendidikan lain g Media masa
Dalam  proses  pendidikan  karakter  yang  baik, perlu  adanya  kontrol  internal  dan  kontrol  sosial  yang
menuntut  individu  untuk  memiliki  karakter  positif tertentu.  Misalnya  saja  sebagai  pendidik  guru  dalam
suatu  komunitas  pendidikan,  sangat  dibutuhkan karakter  seperti  jujur,  perhatian,  sabar,  dan  karakter
positif lain
sebab pendidik
dalam komunitas
pendidikan  berperan  sebagai  teladan  dan  model  bagi anak didiknya.
Untuk  mengetahui  keberhasilan  suatu  kegiatan maka  dilakukan  penilaian  yang merupakan kegiatan
untuk  menentukan  pencapaian  hasil  pembelajaran. Hasil  Pembelajaran  yang  dicapai  dapat  dikategorikan
dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.  Setiap  peserta  didik  memiliki  ranah  tersebut,
19
hanya  kedalamannya  tidak  sama.  Ada  peserta  didik yang  memiliki  keunggulan  pada  ranah  kognitif  atau
pengetahuan,  dan  ada  yang  memiliki  keunggulan  pada ranah  psikomotor  atau  ketrampilan.  Namun  keduanya
harus  dilandasi  oleh  ranah  afektif  yang  baik. Pengetahuan
yang dimiliki
seseorang harus
dimanfaatkan  untuk  kebaikan  masyarakat.  Demikian juga ketrampilan yang dimiliki peserta didik juga harus
dilandasi oleh
ranah afektif
yang baik,
yaitu dimanfaatkan  untuk  kebaikan  Noeng  Muhadjir  dan
Burhan Nurgiantoro, 2011:189-190 Penilaian  pendidikan  karakter  pada  hakikatnya
adalah  evaluasi  atau  proses  pembelajaran  secara  terus menerus  dari  individu  untuk  menghayati  peran  dan
kebebasannya  bersama  dengan  orang  lain  dalam sebuah
lingkungan sekolah
demi pertumbuhan
integritas moralnya
sebagai manusia.
Penilaian pendidikan  karakter  berkaitan  erat  dengan  adanya
unsur  pemahaman,  motivasi,  kehendak,  dan  praksis dari  individu.  Pendidikan  karakter  menjadi  semakin
bertumbuh  ketika  motivasi  dalam  individu  menjadi pendorong  semangat  bagi  pelaku  moralnya  dalam
kebersamaan  dengan  orang  lain.  Dari  hakikat  inilah kita  dapat  mengambil  kesimpulan  tentang  tujuan
penilaian karakter Doni Koesoema, 2010:281 Dalam  Badan  Penelitian  dan  Pengembangan,
Pusat  Kurikulum  Kementerian  Pendidikan  Nasional 2010:10
dijelaskan untuk
mengukur tingkat
keberhasilan pelaksanaaan
pendidikan karakter
dilakukan  melalui  berbagai  program  penilaian  dengan
20
membandingkan  kondisi  awal  dengan  pencapaian dalam  waktu  tertentu.  Penilaian  keberhasilan  tersebut
dilakukan  melalui  langkah-langkah  berikut  :  1 Menetapkan  indikator  dari  nilai yang  ditetapkan  atau
disepakati,2 Menyusun berbagai instrument penilaian, 3
Melakukan pencatatan
terhadap pencapaian
indikator, 4  Melakukan  analisis  dan  evaluasi,  5 Melakukan tindak lanjut
2.2 Evaluasi Program 2.2.1 Pengertian Evaluasi Program