BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan adalah perekonomian yang rendah, lingkungan fisik yang masih kurang bersih, serta perilaku hidup bersih dan sehat yang belum
diterapkan secara sempurna. Dengan perekonomian yang rendah, keluarga ini sulit memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari sehingga pengeluaran harus ditekan serendah mungkin. Masalah
kesehatan dialami oleh KK sendiri, dimana KK mengeluh sering nyeri pada ulu hati sejak 3 tahun yang lalu. Untuk keadaan lingkungan fisik, kondisi rumah terlihat kurang terawat dengan
bangunan yang terkesan sudah tua. Kemudian didapatkan bahwa budaya hidup bersih dan sehat pada keluarga dampingan yang belum diterapkan.
2.2 Masalah Prioritas
Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan, maka dapat dipilih tiga masalah prioritas untuk dibantu pemecahannya, antara lain:
2.2.1 Permasalahan Kesehatan
Permasalahan kesehatan yang ditemukan pada keluarga dampingan adalah dari kepala keluarga yaitu I Nengah Sukara, laki-laki berusia 50 tahun, yang mengalami keluhan nyeri ulu hati
sejak 3 tahun yang lalu. Keluhan nyeri ulu hati ini dikatakan muncul hilang timbul dan tidak menentu. Nyeri ulu dirasakan sangat perih dan KK dikatakan sering sendawa. Pada awalnya, nyeri
ulu hati dirasakan hanya perih namun setelah itu, KK memeriksa diri di prakter dokter di Kota Bangli. Dokter mengatakan pasien mempunyai maag dan memberikan obat. Penderita
mengatakan tidak mengkonsumsi obat untuk penyakitnya dan hanya meminum obatan herbal yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Keluarga dampingan mengatakan walaupun memiliki kartu
jaminan kesehatan JKBM, keluarga dampingan tidak pernah menggunakan kartu ini. KK mengatakan jika ada keluarga yang sakit, KK lebih memilih untuk tidak berobat dan hanya
beristirahat saja di rumah. Penderita lebih memilih untuk meminum obat tradisional yang dibuat sendiri dari tumbuh-tumbuhan apabila rasa nyerinya timbul sehingga saat ini penderita tidak
mengkonsumsi obat-obatan apapun.
2.2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Pada keluarga ini, budaya hidup bersih dan sehat belum diterapkan. Anggota keluarga ini memiliki kebiasaan mandi hanya sekali sehari karena cuaca dingin dan ketersediaan air yang
terbatas. Cuci tangan dilakukan sebelum dan setelah makan tetapi tidak menggunakan sabun ataupun air yang mengalir. Buang air besar BAB dan buang air kecil BAK dilakukan di jamban
di rumah. Keluarga dikatakan mencuci tangan setelah BAB. Pakaian biasanya diganti setiap 1-2 hari sekali. Pakaian dicuci sendiri dan dijemur di rumah. Menu makanan sehari-hari biasanya
berupa nasi, sayur, tempe, tahu sedangkan konsumsi daging seperti ikan atau ayam sangat kurang. Menurut KK, mereka lebih sering menkonsumsi daging babi dari ikan terutamanya apabila
terdapat acara agama.
2.2.3 Permasalahan Ekonomi
Perekonomian keluarga ini dikatakan masih belum mencukupi karena terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Kondisi rumah yang ditempati dapat dikatakan cukup layak
huni walaupun bangunannya terlihat tua dan kurang terawat. Pendapatan yang diperoleh KK dan keluarga sebagai buruh tani dan pembuat keranjang dikatakan tidak menentu dan tergantung dari
hasil kebun yang dapat dijual. Rumah keluarga KK berdiri diatas tanah seluas 4 are.