yang sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci key person atau orang yang
berkompeten. Dalam penelitian ini nara sumber adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru.
3.4.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono,
2008: 208. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan setting data yang dikumpulkan di sekolah dengan tenaga pendidikan.
Berdasarkan sumbernya menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, dan data sekunder yang diperoleh
melalui dokumen laporan pelaksanaan pembelajaran, dan berdasarkan teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi yang merupakan gabungan dari
wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi
Menurut Nasution dalam Sugiyono, 2008: 226, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi meliputi studi lapangan, dan analisis isi,
dan beberapa studi lain. Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat, dan terinci tentang keadaan lapangan, keberadaan, dan kohesi struktur
organisasi formal dan non formal Harsono, 2008: 164. Observasi dapat dilakukan secara partisiptif ataupun non partisipatif. Dalam penelitian ini
menggunakan observasi non partisipatif, yaitu bahwa pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan dan hanya berperan mengamati kegiatan, serta tidak ikut
kegiatan Sukmadinata, 2007: 220. Observasi dipakai untuk memahami persoalan-persoalan yang ada di
sekitar pelaku dan narasumber Harsono, 2008: 165. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran data mengenai strategi peningkatan kualitas
lulusan SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Kegiatan pengamatan dilakukan dengan tiga tahap.
a. Pengamatan deskriptif; pengamatan untuk mengeksplorasi data secara umum. Dalam tahap ini peneliti mengamati secara umum
saja tentang kegiatan pembelajaran; b. Pengamatan terfokus; pengamatan untuk menunjang analisis.
Peneliti secara seksama mengamati praktik pembina dalam mengajar;
c. Pengamatan terseleksi; pengamatan untuk menunjang komponen. Peneliti mengambil beberapa kegiatan yang dijadikan contoh secara
detail sehingga kegiatan tersebut patut dijadikan contoh dan masih mengandung beberapa kelemahan.
2. Wawancara Mendalam
Menurut Mantja dalam Harsono, 2008: 162, wawancara mendalam merupakan percakapan terarah yang tujuannnya untuk mengumpulkan
informasi etnografi. Wawancara mendalam dapat diberi makna kombinasi antara pertanyaan-pertanyaan deskriptif, struktural dan kontras. Informan
yang diwawancarai adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan guru. Data yang ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang pelaksanaan
pembelajaran.
3. Dokumentasi