Spektrofotometri Analisa Kehilangan Kadar β-Karoten Pada Proses Pemurnian Minyak Sawit

2.6. Spektrofotometri

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intesitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbansi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energy secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Khopkar S.M., 1984. Spekrofotometri UV-Visibe adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat 190 - 380 nm dan sinar tampak 380 – 780 nm dengan memakai instrumen spektrofometer. Radiasi ultraviolet jauh 100 – 190 nm tidak dipakai, sebab pada daerah radiasi tersebut diabsorbansi oleh udara. Adakalanya spektofotometer UV-Visible yang beredar diperdagangan memberikan rentangan pengukuran panjang gelombang 780 nm merupakan daerah radiasi inframerah. Oleh sebab itu pengukuran diatas panjang gelombang 780 nm harus dipakai detektor dengan kualitas sensitif terhadap radiasi inframerah. Universitas Sumatera Utara Spektrofometer UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisa kuantitatif dibanding kualitatif. Spkektofotometer UV-Vis dapat melakukan penentuan terhadap sampel yang berupa larutan gas atau uap. Untuk sampel yang berupa larutan harus diperhatikan beberapa persyaratan pelarut yang dipakai antara lain : • Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak berwarna • Tidak terjadi interaksi molekul dengan senyawa yang dianalisis • Kemurniannya harus tinggi Pada umumnya pelarut yang digunakan dalam analisi spektrofotometer UV-Vis adalah air, etanol, sikloheksana, isopropanol. Namun demikian perlu diperhatikan absorbsi pelarut yang dipakai daerah UV-Vis yaitu polaritas pelarut yang dipakai, karena akan sangat berpengaruh terhadap pergeseran spektrum molekul yang dianalisis. Panjang gelombang dimana akan terjadi eksitasi elektronik memberikan absorben yang maksimum sebagai panjang gelombang maksimum. Penentuan panjang gelombang maksimum yang tetap dapat dipakai untuk identifikasi molekul bersifat karakteristik sebagai data sekunder. Dengan demikian spektrum UV-Vis dapat dipakai untuk tujuan kualitatif data sekunder dan kuantitatif. Universitas Sumatera Utara Analisis dengan spektofotometer UV-Vis selalu melibatkan pembacaan absorban radiasi elektromagnetik yang diteruskan. Keduanya dikenal sebagai absorben tanpa satuan dan ditransmisikan dalam satuan persen Mulya, M, 1995. Panjang gelombang cahaya UV atau cahaya tampak bergantung pada promosi elektron. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi elektron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang memerlukan energi lebih sedikit akan menyerap cahaya dalam daerah tampak yakni senyawa bewarna mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikan daripada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang UV yang lebih pendek. Fessenden, 1986 Pada kenyataan, spektrum UV-Visible yang merupakan korelasi antara absorbansi sebagai ordinat dan panjang gelombang sebagai absis bukan merupakan suatu pita spektrum. Terbentuknya pita spektrum UV-Vis tersebut disebabkan oleh terjadinya eksitasi elektronik lebih dari suatu macam pada gugus molekul yang sangat kompleks. Ibnu ghalib dan Abdul, R,. 2007 Hukum yang mendasari spektrofotometri adalah hukum Lambert-Beer. Hukum Lambert-Beer adalah gabungan antara Hukum Lambert dan Beer. Hukum Lambert : log = Hukum Beer : log = Subtitusikan hubungan-hubungan dasar ini kedalam hukum Lambert dan Beer menghasilkan : Universitas Sumatera Utara log = dan log = Lambert Beer T = PPo = -abc A = PoP = abc Dimana : T = Transmitansi A = Absorbansi b = Panjang Larutan c = Konsentrasi Larutan a = Serapan Molar Berdasarkan persamaan diatas maka diperoleh gabungan hukum yaitu : -log T = A = abc Karena dari hukum Beer, absorbansi adalah berbanding langsung terhadap konsentrasi, maka log T harus digambarkan terhadap c untuk memperoleh suatu grafik linier. -log T = ɛ bc dan A =ɛ bc Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditansmisikan atau yang diabsorbansi. Underwood, A.L., 1981 Universitas Sumatera Utara Bab 3 BAHAN DAN METODOLOGI

3.1 .Alat