Ajibarang, Kecamatan Ajibarang. Dari orang tersebut maka diharapkan akan memperoleh keterangan atau informasi tentang
bagaimana pemahaman peserta didik terhadap kearifan lokal Islam Aboge. Melalui informan pertama ini, selanjutnya peneliti meminta
rujukan atau akan diberikan rujukan untuk menemukan informan selanjutnya, begitu seterusnya sampai dapat ditemukannya jawaban
atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data-data diatas, dilakukan dengan cara :
1. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara dan observasi partisipan. Teknik
wawancara yang dipilih dalam penelitian ini adalah wawancara secara tak terstruktur atau dikenal pula dengan wawancara
mendalam. Soegiono menjelaskan bahwa wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Soegiono, 2005: 74. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Jadi dalam wawancara jenis ini akan tercipta suasana yang lebih
santai, tidak kaku sehingga memberikan suasana yang nyaman bagi informan dalam menyampaikan pendapat dan argumen atas
pertanyaan dari peneliti. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2. Observasi atau pegamatan, adalah teknik pengumpulan data yang bersifat non verbal, biasanya berupa studi lapangan di
mana peneliti berperan sebagai pengamat. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung
dan bersifat partisipan. Bodgan dan Taylor mengatakan observasi partisipan adalah suatu periode interaksi sosial yang
intensif antara peneliti dan subjek dalam suatu lingkungan tertentuAhmadi, 2005: 102 . Dalam observasi partisipan ini,
maka peneliti ikut terjun langsung dalam mengamati pemahaman peserta didik terhadap kearifan lokal Islam Aboge.
3. Metode
Focus Group Discussion FGD Focus
Group DiscusionFGD
adalah metode
pengumpulan data dimana pengkaji memilih orang-orang yang dianggap mewakili sejumlah publik atau populasi yang berbeda.
Menurut Sumarjo dan Saharudin 2006, FGD merupakan suatu fokus yang dibentuk saling membagi informasi dan pengalaman
diantara para peserta diskusi dalam membahas suatu masalah khusus yang telah terdefinisiskan sebelumnya. Dalam konteks
penelitian ini FGD dilakukan satu kali dengan peserta dari tokoh masyarakat desa Kracak, anggota karang taruna, kepala sekolah
dan tenaga pendidik guru yang berdinas di SMA Negeri Ajibarang, perwakilan peserta didik dan sesepuh Islam Aboge.
Adapun agenda FGD adalah untuk menganalisis masalah dan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
pemecahan masalah pemahaman peserta didik tentang kearifan lokal Islam Aboge dalam pendidikan karakter.
4. Studi Dokumentasi Menurut Schatzman dan Strauss bahwa dokumen
merupakan bahan yang penting dalam penelitian kualitatif. Selain itu juga menurut mereka, sebagian dari metode lapangan
peneliti dapat menggunakan dokumen historis dan sumber- sumber sekunder lainya karena kebanyakan situasi yang dikaji
mempunyai sejarah dan dokumen-dokumen ini sering menjelaskan aspek dari situasi tersebutMulyana,2001:195 .
Studi dokumentasi dilakukan dengan menelaah beberapa laporan, buku, arsip dan catatan tentang kearifan lokal Islam
Aboge dalam kaitanya dengan pendidikan karakter di SMA Negeri Ajibarang yang relevan. Agar proses pengumpulan data
terarah dan teratur digunakan pedoman pengumpulan data yang meliputi wawancara, FGD dan observasi.
F. Validitas Data