commit to user
44
3. Kendala yang dihadapi dalam penanganan behandle di TPKS.
TPKS per harinya rata-rata menerima pengajuan behandle sebanyak 120 box untuk dilakukan pengecekan oleh Bea Cukai. Padahal Bea Cukai per
harinya hanya menerbitkan SPJM untuk 70 container.Sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan container di CY 3. Mengingat kapasitas CY 3 yang
terbatas hanya 900 TEUS 1 teus = 1 container 20 feet ,maka hal tersebut menjadi faktor yang menyebabkan penuhnya CY 3.
Selain itu, pola pengecekan oleh Bea Cukai dilakukan dengan cara pengecekan langsung sesuai pengajuan permohonan behandle dari pengguna
jasa, dengan syarat container yang akan diperiksa harus sudah dipindahkan dan berada di CY 3 seluruhnya atau sesuai dengan jumlah container yang
tercatat dalam Delivery Order. Apabila jumlah container lebih dari 1 box maka akan diberlakukan sistem partai.
Sistem partai yaitu 1 Delivery Order dapat mewakili beberapa container. Apabila container yang masuk CY 3 belum sesuai dengan jumlah
containeryang tercatat dalam DO maka tidak akan dilakukan pengecekan oleh Bea Cukai. Metode ini diberlakukan utuk pengguna jasa yang mengajukan
proses behandle dalam jumlah partai. Metode partai inilah yang menyebabkan penuhnya CY 3 dan pernah
menyebabkan pelayanan behandle di TPKS dihentikan sementara waktu karena tidak ada ruang kosong di CY 3 yang disebabkan karena
menumpuknya container yang belum diperiksa oleh Bea Cukai.
commit to user
45
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya mengenai penanganan
behandle peti kemas di Terminal Peti Kemas Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada proses penanganan peti kemas behandle di TPKS sebelum tahun 2012 pengguna jasa masih harus direpotkan dengan urusan proses
administrasi yang berbelit-belit, seperti pengguna jasa harus bolak- balik ke TPKS untuk menyerahkan job order yang telah ditanda
tangani setelah proses behandle, untuk memberitahu pihak TPKS bahwa container milik pengguna jasa telah selesai diperiksa oleh Bea
Cukai sehingga pengguna jasa harus mengerjakan kegiatan pengurusan dokumen yang seharusnya adalah kewajiban dari petugas TPKS,
namun pada proses penanganan behandle setelah tahun 2012 yang sekarang diterapkan di TPKS telah terjadi perubahan proses
administrasi behandle yang lebih memudahkan pengguna jasa dalam pengurusan behandle, karena sekarang begitu pengguna jasa mengurus
proses behandle pengguna jasa langsung mendapatkan stiker ex behandle sebagai bukti yang nantinya ditempelkan di container setelah
proses pemeriksaan selesai dilakukan oleh Bea Cukai.