commit to user
33
C. Pembahasan
1. Proses penanganan peti kemas behandle di TPKS
Pada pembahasan yang pertama ini penulis akan membahas mengenai proses penanganan peti kemas behandle di TPKS sebelum tahun 2012 dan
perubahan proses penanganan behandle setelah tahun 2012 yang sekarang diterapkan di TPKS. Berikut pembahasannya :
Dalam proses penanganan behandle maupun kegiatan handling peti kemas yang lain, pihak TPKS menggunakan jasa PT BES Bandar Emas
Semarang sebagai Tally dan PT Kuda Inti sebagai bagian kesiapan alat untuk membantu kegiatan operasional handling peti kemas yang dilakukan
pihak TPKS.
1. Proses penanganan peti kemas behandle di TPKS sebelum
tahun 2012
p e
rp u
st a
ka a
n .u
n s.
a c.
id
d ig
ilib .u
n s.
a c.
id c
o m
m it
t o
u ser
34
Gambar 3.3 Sumber : Terminal Peti Kemas Semarang
commit to user
35
Keterangan gambar : 1 Pengguna jasa mengajukan permohonan Behandle ke TPKS dengan syarat –
syarat sebagai berikut : a Foto copyDelivery OrderDO
b Permohonan Behandle c Warkat Dana
d SPJM Surat Perintah Jalur Merah yang di endorse Bea Cukai. 2 Pengguna jasa menyerahkan persyaratan – persyaratan behandle ke Dinas
Perencanaan dan Administrasi Operasi pada loket Impor di TPKS untuk mendapatkan Job Order. Job OrderBehandle terdiri dari 4 lembar :
a Putih b Kuning
Arsip TPKS c Hijau
d Merah : dasar pembuatan Job Slip Movement Job Order yang sudah dicetak diserahkan ke pengguna jasa untuk di proses
guna mendapatkan Job Slip. Job slipdicetak berdasarkan atas dokumen Job Order warna merah.
3 Pengguna jasa menyerahkan Job Order warna merah yang telah dicetak ke Dinas Operasi dan Pengendalian di TPKS untuk dibuatkan Job Slip
Movement oleh Subdin Operasi Lapangan.Job Slip Movement terdiri 4 lembar: a Merah : diserahkan pada lapangan
b Putih : diserahkan pada BES c Kuning : diserahkan pada Kuda Inti
commit to user
36
d Hijau : diserahkan pada pengguna jasa untuk ditanda tangani setelah dilakukan pengecekan isi container oleh Bea Cukai.
4 Pergerakan ContainerBehandle: a Containerimporyang selesai di bongkar dari atas kapal di letakkan di CY
1, setelah mendapatkan pemberitahuan behandle maka Container dipindahkan ke CY 3.
b Container dari CY 1 dipindahkan ke CY 3 menggunakan truk milik TPKS, tidak menggunakan truk dari luar TPKS. Area CY 3 merupakan area steril
dari orang-orang selain pegawai TPKS, Bea Cukai, Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM, dan pemilik barang. Pemilik barang ijinkan masuk ke CY
3 disebabkan karena pemilik barang menjadi saksi dalam pemeriksaan fisik barang oleh Bea Cukai. Dikarenakan area CY 3 merupakan area
pembongkaran stripping barang – barang dari container untuk diperiksa oleh bea cukai, maka area ini harus steril tidak dibuka untuk umum.
c Setelah proses pengecekan barang dari Bea Cukai selesai, pengguna jasa atau pemilik barang menandatangani Job Slip Movement warna hijau yang
didapat dari Subdin Operasi Lapangan. Setelah itu Job Slip Movement warna hijau dibawa lagi ke loket pelayanan behandle untuk dicetakkan job
slip ex movement atau biasa disebut relokasi. Job slip ex movement atau relokasi ini berguna sebagai dasar memindahkan container yang sudah di
cek oleh Bea Cukai dari CY 3 ke CY 6.
commit to user
37
5 Setelah barang diperiksa di CY 3 maka container di pindahkan lagi untuk ditumpuk di CY6 dengan menggunakan truk dari TPKS. Gerakan container
dari CY 1 ke CY 3 lalu ke CY 6 inilah yang disebut dengan gerakan ekstra.Container yang diletakan di CY 6 adalah container ex behandle, di CY
6 ini container baru bisa diambil oleh truk dari luar TPKS. Untuk dikeluarkan dari wilayah pabean.
Prosedur behandle diatas merupakan sistem prosedur behandle yang digunakan Terminal Peti Kemas Semarang sebelum tahun 2012.Guna
meningkatkan pelayanan handling peti kemas terutama kegiatan behandle di Terminal Peti Kemas Semarang, maka pihak TPKS melakukan perubahan
sistem behandlepada pertengahan bulan Februari 2012.Berikut ini adalah perubahan sistem penanganan behandle di Terminal Peti Kemas Semarang.
2. Proses penanganan behandle setelah tahun 2012 yang sekarang