Persiapan Bahan Baku

  1. Persiapan Bahan Baku

memecahkan susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan

Pemasakan, Tepung dikonversi menjadi gula melalui proses

(Saccharification) dengan penambahan air, enzyme serta panas

pemecahan menjadi gula kompleks (liquefaction) dan sakarifikasi air secara baik 2. Fermentasi pemasakan. (enzim hidrolisis). Pemilihan jenis enzim sangat bergantung terhadap supplier untuk menentukan pengontrolan proses o Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu proses selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana 3. Pemurnian atau Destilasi

optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan

CO . Suhu saat fermentasi adalah 27 – 32 C dan menghasilkan

sekitar 8-12% kadar etanolnya. 2 o

  Tebu dan Gandum manis harus digiling untuk mengektrak gula Tepung dan material selulosa harus dihancurkan untuk

   Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari air. Dengan kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit memanaskan larutan pada suhu rentang 78-100 C akan o

Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam

Dengan destilasi absorbent, Etanol 95% itu dipanaskan 100 bensin. Agar larut, diperlukan etanol berkadar 99%. volume. o C. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur dengan bensin. Sepuluh liter etanol 99%, zeolit atau pati. Uap kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis membutuhkan 120— 130 liter dari hasil destilasi pertama.

  Biodiesel

  Katalis dilarutkan dalam methanol dengan menggunakan mixer atau agitator standar. ! Campuran methanol dan katalis dimasukkan ke dalam reaktor tertutup baru kemudian ditambahkan minyak nabati. Sistem harus tertutup total untuk menghindari penguapan methanol.

  ! Reaksi dijaga pada suhu diatas titik didih alkohol (sekitar 70

  o

  C) guna mempercepat reaksi meskipun beberapa sistem merekomendasikan suhu kamar. Lama reaksi adalah 1 – 8 jam.

  Pemberian methanol berlebih diperlukan untuk memastikan konversi yang sempurna. ! Meskipun densitas gliserol lebih tinggi daripada tertarik ke bawah karena gravitasi, alat sentrifugal masih diperlukan untuk mempercepat pemisahan kedua senyawa tersebut. Setelah terjadi pemisahan gliserol dan biodiesel , kelebihan methanol diambil dengan proses evaporasi atau distilasi. ! Produk samping gliserol yang masih mengandung katalis dan sabun selanjutnya dinetralkan dengan larutan asam sulfat.

  ! Setelah biodiesel dipisahkan dari gliserol selanjutnya dimurnikan lagi dengan air hangat untuk membuang sisa-sia katalis atau sabun. Lalu dikeringkan dan dikirim ke tangki penyimpan biodiesel.