9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Back uprise
Back uprise merupakan gerakan yang dilakukan di palang sejajar, palang sejajar ini merupakan alat yang digunakan dalam perlombaan senam artistik. Back
uprise merupakan gerakan dasar di palang sejajar. Back uprise merupakan latihan di atas palang sejajar dan merupakan gabungan dari berbagai ketrampilan dan
kekuatan. Menurut Sumanto Y dan Sukiyo, latihan di atas palang sejajar beraneka ragam, namun pada dasarnya latihan-latihan di palang sejajar dapat dikelompokan
ke dalam latihan gerak ayunan dan berputar 1992: 133. Itu semua diawali dengan naik dan cara berpegangan serta sikap tertentu di
atas palang sejajar yang dapat dilakukan dengan bantuan atau adanya pegangan. Menurut Newton C. Loken dan Robert J. Willoughby mengatakan, bahwa Back
uprise adalah gerakan yang dilakukan di atas palang sejajar setinggi bahu pesenam pada waktu berdiri. Dari posisi upper arm support ayunkan badan ke
depan dan belakang beberapa kali, pada ayunan ke belakang terakhir, ayunkan paha tinggi ke atas dan dorongkan lengan hingga tubuh lurus. Akhiri dengan
posisi lengan lurus di atas palang sejajar 1986: 275. Berdasarkan pendapat tentang back uprise dan pelaksanaan geraknya
maka dapat disimpulkan gerakan back uprise adalah gerakan dasar pada palang sejajar yang merupakan gerakan ayunan dan dorongan lengan dengan
10
menggunakan tumpuan pegangan pada lengan atas dan diakhiri dengan sikap lengan lurus di atas palang sejajar atau straight arm support.
2.1.2. Tinjauan teknik back uprise
Menurut Mahmudi Sholeh gerakan back uprise adalah dengan tahapan latihan sebagai berikut:
a. Ayunkan kaki ke belakang lurus tinggi.
b. Tarikan tangan dan angkat pantat 1992: 65.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 1.
Gambar 1 Back uprise Mahmudi Sholeh. 1992: Senam: 65
Back uprise merupakan suatu gerakan yang komplek karena dalam pelaksanaannya memerlukan koordinasi seluruh anggota badan terutama tubuh
bagian atas. Selain gerakan yang komplek, juga memerlukan kekuatan dan keseimbangan untuk melakukan gerakan back uprise. Menurut M. Sajoto
menyatakan, bahwa unsur-unsur untuk dapat melakukan setiap cabang olahraga secara baik sebenarnya sangat komplek, karena unsur yang satu dengan yang
lainnya sangat erat hubungannya dan sukar untuk dipisah-pisahkan, tetapi dasar mempelajari dari teknik suatu cabang olahraga dapat me-nitikberatkan pada salah
satu unsur, tanpa melupakan unsur-unsur yang lain 1988: 43.
11
Demikian juga untuk teknik back uprise perlu dijelaskan teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Sikap pegangan lengan menopang pada palang sejajar;
b. Ayunkan kaki diikuti pantat ke arah depan dan belakang;
c. Pada saat ayunan belakang lurus tinggi, pada titik tertinggi tarik tangan dan
dorong lengan; d.
Sikap akhir lengan lurus di atas palang sejajar; 2.1.3.
Metodik gerakan back uprise Menurut P. Panggabean dan Imam Hidayat menyatakan, bahwa metodik
adalah cara mengajar atau melatih yang memudahkan anak dapat melakukan bentuk latihan atau gerakan yang diinginkan 1995: 12. Metodik dalam penelitian
ini adalah bagaimana cara melatih back uprise di palang sejajar. Adapun tujuan metodik latihan back uprise adalah untuk memudahkan siswa menguasai gerakan
back uprise. Metodik ini harus dilakukan secara berurutan dan dilakukan tahap demi tahap.
Mengajar alat palang sejajar yang pertama bagi atlet pemula adalah dengan cara mengenalkan alat, hal ini untuk memberikan motivasi kepada siswa
serta memberikan rasa percaya diri dan mengenalkan sistem kontrol dengan pengertian bahwa gerakan apapun yang dilakukan oleh anak berpangkal pada
keselamatan diri. Dengan demikian latihan yang diberikan kepada siswa bermula dari hal yang sederhana menuju latihan pada faktor kesulitan yang lebih tinggi
Bambang Priyono, 1993: 2.
12
Dalam gerakan back uprise metodik latihannya adalah sebagai berikut: 2.1.3.1.
Upper arm support Tubuh ditopang dengan lengan atas, siku dilipat dan diluruskan ke
samping sehingga tubuh dapat berayun dengan bebas. 2.1.3.2.
Latihan ayunan Berayun Dari posisi lengan menekan pada palang sejajar dan menopang serta
memegang kedua palang sejajar, ayunkan kaki diikuti oleh badan ke depan dan belakang sampai menuju ketinggian maksimal.
2.1.3.3. Dips
Melompat dalam posisi straight arm support atau lengan lurus dan tangan memegang palang sejajar, tekuk lengan sehingga tubuh turun ke bawah dengan
senantiasa posisi badan tetap lurus, lakukan gerakan ini beberapa kali dengan posisi pada saat turun usahakan lengan atas menyentuh lengan bawah Bambang
Priyono, 1993: 4. Lihat gambar 4. 2.1.3.4.
Latihan back uprise Dari posisi upper arm support ayunkan tungkai ke depan dan belakang
beberapa kali pada saat ayunan ke belakang terakhir ayunkan paha tinggi ke atas, dorongkan lengan hingga tubuh lurus. Perhatikan gambar 2.
Gambar 2 Gerakan Back uprise. Bambang Priyono, 1993: 4
13
2.1.4. Analisis Gerakan Back uprise
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai gerakan back uprise, sehingga siswa mampu melaksanakannya serta untuk menghindari adanya cidera
dalam latihan perlu ditinjau dari berbagai segi atau dianalisis. Adapun analisls gerakan back uprise dapat diuraikan sebagai berikut:
2.1.4.1. Pegangan dan tumpuan
Pegangan dan tumpuan yang kuat akan mempermudah dalam melakukan gerakan back uprise, tetapi bila sebaliknya siswa akan kehilangan keseimbangan
dan kontrol gerak. Dari posisi melompat di atas palang sejajar tubuh ditopang dengan lengan atas, siku dilipat dan diluruskan ke samping sehingga tubuh dapat
berayun dengan bebas. 2.1.4.2.
Sikap badan Sikap badan yang tidak seharusnya pada suatu bentuk latihan merupakan
hambatan dalam gerakan selanjutnya untuk bentuk latihan itu. Pada saat melakukan back uprise sikap badan tetap tegap dan lurus. Badan mengikuti
gerakan ayunan tungkai dan kaki yang dilakukan lurus dan rapat dengan demikian akan meringankan dorongan tangan ke atas. Bila badan tidak tepat dalam
membuat sikap akan menimbulkan tidak stabilnya ayunan dan akan memperberat gerakan back uprise. Oleh karena itu untuk menjaga sistem kontrol tubuh
memerlukan sikap badan yang tepat dalam mengatasi hambatan gerakan back uprise agar gerakan menjadi sempurna.
14
2.1.4.3. Titik berat badan
Tumpuan berat badan pada anak yang melakukan gerakan back uprise berada pada lengan atas. Blla lengan atas tidak kuat dan kurang tepat dalam
menumpu di palang sejajar akan menghambat irama gerakan yang dibutuhkan. 2.1.4.4.
Gerakan back uprise Terdapat dua rangkaian gerak dalam melakukan gerakan back uprise yaitu
ayunan dan dorongan lengan, sehingga dibutuhkan koordinasi gerak berayun dan dorongan tangan. Karena itu memerlukan kekuatan lengan untuk mencapai
gerakan yang benar. Latihan yang dilakukan dengan berulang-ulang secara otonatis koordinasi gerakan itu akan diperoleh sempurna.
2.1.4.5. Sikap akhir
Sikap akhir untuk menyelesaikan gerakan back uprise adalah tangan dalam posisi lurus dan memegang pada palang sejajar dengan pandangan tetap lurus ke
depan atau sering disebut posisi straight arm support. Gerakan yang dilakukan sempurna dari awalnya maka akan membantu dalam menyelesaikan sikap akhir
yang seupurna pula. 2.1.5.
Kesalahan-Kesalahan Yang Sering Terjadi Kesalahan yang sering terjadi dikarenakan anak kurang memahami dan
memperhatikan teknik pelaksanaan gerakan back uprise. Menurut Mahmudi Shaleh 1992: 65, menyatakan bahwa kesalahan itu dilakukan karena anak baru
mengenal alat palang sejajar dan baru pertama melakukan gerakan pada palang sejajar, dengan demikian dapat diketahui kesalahan-kesalahan itu sebagai berikut:
15
2.1.5.1. Kesalahan sikap awal
Pada saat lengan atas menopang pada palang sejajar tidak menekan dan pegangan tangan kurang kuat sehingga kesulitan untuk melakukan gerakan
berayun dan kesulitan menjaga keseimbangan tubuh. 2.1.5.2.
Kesalahan saat berayun yaitu kepala menunduk Bila saat berayun kepala menunduk akan mengurangi ketinggian ayunan
dan kesulitan mengontrol gerakan back uprise. 2.1.5.3.
Kesalahan saat berayun yaitu bahu turun Hal ini terjadi karena sikap awal yang salah dan anak belum memiliki
kekuatan untuk menuju alat palang sejajar. 2.1.5.4.
Tungkai ditekuk dan membuka Bila kesalahan ini dilakukan akan mengganggu kestabilan ayunan yang
akan menyulitkan gerakan back uprise. Untuk mengatasi dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi
itu selalu diadakan koreksi dan pembenahan secara individu maupun klasikal pada saat latihan maupun setelah latihan. Selain itu bisa dilakukan dengan pemberian
contoh gerakan yang benar dan sempurna agar anak mempunyai motivasi untuk melakukan gerakan yang sempurna.
Dengan demikian untuk mengatasi adanya cidera dalam melakukan gerakan yang salah perlu diperhatikan keselamatan siswa. Menurut Newton C.
Loken dan Robert J. Willoughby 1986: 259, untuk menjaga keamanan dalam berlatih di atas palang sejajar hendaknya memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut ini:
16
a. Meneliti peralatan setiap akan digunakan, alat hendaknya dalam keadaan
aman; b.
Daerah di bawah dan di samping palang sejajar harus diberi matras pengaman;
c. Pada latihan awal palang sejajar, palang dapat direndahkan sesuai dengan
kebutuhan siswa; d.
Harus ada satu atau dua orang pengawas yang sewaktu-waktu memberikan pertolongan selama latihan berlangsung;
e. Untuk elemen gerakan yang dilakukan di tengah palang, penolong hendaknya
berdiri di kanan palang sejajar 1986: 259. 2.1.6.
Latihan Back uprise Menggunakan Upper Arm Support Berayun Upper arm support berayun yaitu tubuh ditopang dengan lengan atas pada
palang aejajar, siku dilipat dan diluruskan ke samping sedemikian rupa sehingga tubuh dapat berayun dengan bebas. Dari posisi itu ayunkan tubuh mulai dari kaki
ke depan dan belakang. Lakukan gerakan ini beberapa kali menurut program latihan terlampir. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 3 Newton C. Loken
dan Robert J. Willoughby, 1986: 262.
Gambar 3 Upper arm support Berayun Newton C. Loken dan Robert J. Willoughby,
1986: Petunjuk Lengkap Gymnastik: 262
17
Pada latihan ini siswa lebih cepat mengenal alat palang sejajar karena gerakan upper arm support berayun merupakan dasar latihan pada alat palang
sejajar. Latihan ini dapat membantu menguatkan otot lengan atas dan bahu sehingga bisa mengatur keseimbangan tubuh dalam berayun. Latihan ini juga
menjadi gerakan utama pada palang sejajar karena ayunan itu menjadi dasar latihan pada alat palang sejajar. Gerakan berayun pada palang sejajar itu gerakan
dasar dan diutamakan yang bisa mengatur keseimbangan tubuh, karena semakin sering ini dilakukan dapat menguat-kan otot lengan sehingga ayunan bisa
mencapai ketinggian maksimal dan akan memudahkan melakukan gerakan back uprise.
Untuk lebih jelasnya tujuan latihan back uprise menggunakan upper arm support berayun adalah pengenalan alat, gerakan berayun, memperkuat otot
lengan, keseimbangan dan kontrol Bambang Priyono, 1993: 4. Sehingga anak yang otot lengannya belum terlatih menjadi kuat karena latihan itu. Selain itu anak
yang pertama kali melakukan gerakan ini akan terasa sakit pada lengan dan ketiak, Namun dengan latihan back uprise menggunakan upper arm support berayun
berulang-ulang lama kelamaan akan kuat dan tidak terasa sakit lagi. Dengan demikian salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam senam
adalah faktor keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri. Oleh karena itu mengajar alat palang sejajar bagi atlet pemula adalah dengan mengenalkan alat
palang sejajar. Hal ini untuk memberikan motivasi pada siswa serta nemberikan rasa percaya diri dan mengenalkan sistem kontrol tubuh dengan pengertian bahwa
gerakan apapun yang dilakukan oleh anak berpangkal pada keselamatan diri.
18
Dengan demikian latihan yang diberikan pada anak penula dari yang sederhana menuju pada latihan dengan faktor kesulitan lebih tinggi Bambang Priyono,
1993: 2. Tata urutan latihan back uprise menggunakan upper arm support berayun
adalah sebagai berikut: a.
Berdiri di tengah kedua palang; b.
Melompat ke atas, posisi lengan atas menopang dan menekan pada palang sejajar dengan pegangan tangan kuat;
c. Ayunkan mulai dari kaki dengan diikuti pantat dan badan yang lurus dan
tegak; d.
Ayunkanlah beberapa kali sehingga ayunan ke belakang mencapai gerakan maksimal pada titik tertinggi di atas palang sejajar;
e. Lakukan latihan gerakan back uprise.
Maksud dari latihan back uprise menggunakan upper arm support berayun adalah setelah siswa nelakukan itu beberapa kali upper arm support berayun
sesuai dengan progran latihan siswa dicobakan untuk melakukan gerakan back uprise. Jika anak kesulitan melakukannya bisa dibantu pelatih di samping kanan
palang sejajar untuk membantu menjaga keseimbangan dan saat dorongan tangan. 2.1.7.
Latihan Back uprise Menggunakan dips Dips yaitu berdiri di tengah kedua palang sejajar melompatlah ke atas
dalam posisi straight arm support, tekuk siku atau lipatlah lengan sehingga tubuh lurus ke bawah dengan posisi badan tetap lurus pandangan ke depan, lakukan
gerakan ini beberapa kali dengan posisi pada saat turun usahakan lengan atas
19
menyentuh lengan bawah. Latihan ini merupakan latihan fisik dalam rangka meningkatkan kekuatan otot Bambang Priyono, 1993: 4-5. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar 4.
Gambar 4 Gerakan Dips. Bambang Priyono, 1993: 5
Pada latihan dips kekuatan otot lengan dapat diperoleh dengan cepat karena gerakan dips mengangkat tubuh ke atas beberapa kali sehingga terbentuk
kekuatan otot lengan untuk menuju pada gerakan dorongan tangan dan lengan dalam gerakan back uprise. Dengan meningkatnya kekuatan otot lengan itu anak
secara otomatis timbul rasa keberaniannya dan menjadi percaya diri kalau dia bisa melakukan gerakan back uprise.
Untuk lebih jelasnya tujuan dari latihan back uprise dengan menggunakan dips adalah untuk mendapatkan kekuatan otot lengan pada saat melakukan
dorongan tangan dan lengan untuk mengangkat tubuh ke atas palang sejajar dalam posisi straight arm support. Sehingga anak yang belum mampu melakukan back
uprise dengan latihan dips itu akan memiliki kekuatan otot lengan yang bisa membantu melakukan gerakan back uprise terutama untuk dorongan lengannya.
Dengan demikian maksud dari latihan back uprise dengan menggunakan dips
20
adalah untuk membantu dorongan tangan dan lengan serta koordinasi yang membutuhkan kekuatan sehingga anak menjadi mudah melakukan gerakan back
uprise. Tata urutan latihan back uprise dengan menggunakan dips adalah sebagai
berikut ini: a.
Berdiri di tengah kedua palang sejajar; b.
Lompatlah ke atas dan ambil posisi tangan memegang pada palang sejajar dengan tubuh tegak lurus serta pandangan ke depan;
c. Bengkokkan siku hingga tubuh turun ke bawah;
d. Angkatlah kembali tubuh ke atas, lakukan hal ini berulang-ulang sesuai
dengan program latihan; e.
Lakukan gerakan back uprise dengan benar. Setelah melakukan dips beberapa kall sesuai dengan program latihan siswa
dicobakan pada gerakan back uprise yang repetisi dan setnya diatur sesuai dengan program terlampir. Pelaksanaan dips yang berulang-ulang dan diikuti latihan back
uprise. akan membantu gerakan back uprise yang sempurna. 2.1.8.
Kelebihan dan Kelemahan Latihan Back uprise Dengan Menggunakan Upper arm support Berayun dan dips
2.1.8.1. Kelebihan latihan back uprise dengan menggunakan upper arm support
berayun; a.
Siswa lebih cepat mengenal alat palang sejajar maksudnya siswa yang melakukan upper arm support berayun itu merupakan bentuk latihan dasar di
palang sejajar sehingga anak mudah menyesuaikan latihan pada palang sejajai;
21
b. Latihan otot lengan atas dan bahu serta otot dada dapat mengatur
keseimbangan tubuh. Maksudnya dengan latihan upper arm support berayun otot-otot itu menjadi kuat karena ayunan dengan dibebani badan sehingga
anak mendapatkan kekuatan yang otomatis dapat mengatur keseimbangan tubuh untuk melakukan gerakan back uprise;
c. Gerakan berayun dengan ketinggian maksimal di atas palang sejajar akan
memudahkan anak melakukan gerakan back uprise; d.
Latihan lebih mendasar pada gerakan akan memudahkan mengontrol gerak tubuh. Maksudnya gerakan arm support berayun itu lebih menunjang pada
gerakan back uprise yang juga terdapat gerakan ayunannya. Jadi secara otomatis gerakan upper arn support berayun dasar daripada gerakan back
uprise sehingga pelaksanaan back uprise, gerak tubuh lebih terkontrol dan mudah dilakukan anak.
2.1.8.2. Kelemahan latihan back uprise dengan menggunakan upper arm support
berayun. e.
Anak yang ototnya belum terlatih terutama otot lengan akan sulit melakukan gerakan berayun;
f. Pertama kali melakukan upper arm support berayun akan terasa sakit atau
njarem pada lengan atas dan otot bahu; 2.1.8.3.
Kelebihan latihan back uprise dengan menggunakan dip; a.
Kekuatan otot lengan dan tangan lebih cepat diperoleh anak. Karena latihan ini dibebani oleh tubuhnya sendiri secara otomatis akan menjadi kuat;
22
b. Anak mudah melakukan dorongan lengan dan tangan dalan gerakan back
uprise sesungguhnya. Karena latihan dips itu dasarnya adalah gerakan dorongan tangan dan lengan jadi bila dilakukan berulang-ulang secara
otomatis menjadi ringan dalam nendorong lengan pada saat melakukan tferakan back uprise;
c. Tingkat keberanian anak menjadi meningkat. Karena dengan terbentuknya
kekuatan otot-otot lengan dengan menggunakan dips itu anak tinbul rasa percaya diri dengan demikian rasa keberanian itu muncul sendiri pada anak
yang akan melakukan gerakan back uprise; 2.1.8.4.
Kelemahan latihan back uprise dengan menggunakan dips a.
Anak yang ototnya tidak terlatih akan sulit nelakukannya gerakan dips. Jadi anak itu tergolong atlet pemula yang baru melakukan gerakan di palang sejajar
sehingga ototnya yang belum terlatih akan menjadi berat dalam mengangkat tubuhnya sendiri di atas palang sejajar, sehingga menjadikan anak sulit
melakukan dips; b.
Tenaga yang dibutuhkan lebih besar. Karena anak yang melakukan dips mengangkat seluruh tubuhnya dan jarang dilakukan anak dalam permainan di
kehidupan atau kerja setiap harinya.
2.2. Hipotesis