1
BAB I PENDAHULUAN
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Bangsa Indonesia saat ini mengalami permasalahan begitu kompleks, hampir dari semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya
bidang sosial ekonomi saja, namun politik dan agama juga sudah mulai mencuat, hal ini ditandai dengan banyaknya aksi-aksi demontrasi yang menimbulkan
perselisihan antar beberapa kelompok dalam masyarakat. Suasana yang tidak kondusif ini menyebabkan krisis ekonomi berkepanjangan, meningkatnya jumlah
pengangguran dan tindak kejahatan, sehingga mengakibatkan semakin rumitnya penyelesaian dari masalah nasional ini. Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun
terus meningkat, hal ini disebabkan sedikitnya lapangan pekerjaan, sedangkan jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi terus bertambah.
Akibatnya terjadi tidak seimbang antara jumlah lapagan pekerjaan dengan orang yang akan bekerja.
Masalah pengangguran sebenarnya bisa diatasi jika negara mampu menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin. Namun hal ini sepertinya
tidak mungkin bisa secepatnya terealisasi, karena banyaknya kendala baik dari segi ekonomi maupun sumber daya manusia SDM itu sendiri. Di era globalisasi
dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, mahasiswa merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun mutu lulusan itu sendiri. Beberapa
2
faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah faktor manusianya. Sekarang ini sarjana Indonesia masih banyak yang menganggur dan mutunya
belum dikatakan maksimal. Idealnya seoarang mahasiswa harus lebih dimotivasi oleh adanya keinginan berwirausaha dari pada hanya sekedar mencari lowongan
pekerjaan. Dalam lowongan untuk menjadi PNS kesempatanya sangat sempit sekali, sekiranya masih banyak celah untuk membuka usaha baru. Hal - hal yang
dapat dijadikan bahan acuan yaitu usaha bengkel yang belum tersedia pada pedesaan padahal sudah banyaknya masyarakat yang memiliki sepeda motor dan
menurut survei sepeda motor tiap tahunnya semakin meningkat tidak terkecuali dipedesaan, sumber daya alam dipedesaan misalnya buah nanas atau umbi
singkong yang masih belum termafaakan dengan sepenuhnya. Hal ini mungkin akan lebih termanfaatkan dengan adanya mesin pemotonng singkong guna untuk
pembuatan keripik ataupun penyerut nanas guna dalam pembuatan selaidodol nanas, hal ini dapat memungkinkan seseorang memiliki agen besar, serta usaha
lainnya yang masih terbuka lebar dinegeri ini Sehingga dapat menyediakan pekerjaan karena mengikut sertakan bagi masyarakat, dapat juga mendirikan
usaha mandiri yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, jadi mahasiswa tidak cepat mudah putus asa karena gagal mencari pekerjaan, tetapi selalu mencari
cara dan mengasah kreativitas keahlian yang dimiliki. Menurut Purdi E. Chandra, penulis buku “Menjadi Entrepreneur Sukses”,
beliau mengemukakan “Di era otonomi daerah saat ini, pendidikan kewirausahaan sangat dibutuhkan” karena dengan pendidikan tersebut sebenarnya akan banyak
menciptakan pengusaha pengusaha baru. Tak hanya penting, tetapi sangat
3
mendesak seharusnya iklim menekuni dunia usaha harus diciptakan. Melihat kondisi ini, Purdi E. Chandra mengatakan bahwa “kita perlu adanya upaya
menciptakan pengusaha baru”, sebab menjadi pengusaha itu bukan diajarkan tetapi dididik dalam pengertian non formal sehingga, perlu ada solusi, yaitu
bagaimana kita membuat pendidikan untuk menciptakan orang jadi pengusaha. Hal itu biasa diberikan lewat model pendidikan, yang bukan saja mengandalkan
pada pengetahuan, tetapi juga emosional termasuk bagaimana mencerdaskan emosi kita. Sementara universitas yang ada, hanya menciptakan calon pencari
kerja, bukan pencipta kerja. Pemahaman kewirausahaan harus dimiliki oleh mahasiswa karena
mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan mampu menjadi tulang punggung negara. Sehingga dengan hasil pendidikan yang dikuasainya mampu menciptakan
lapangan kerja, bukan menambah jumlah pengangguran setelah ia lulus dari sebuah perguruan tinggi dan diharapkan mampu bekerja dengan baik, dilihat dari
segi ilmu maupun teknis lapangan. Jadi, sebisa mungkin seorang mahasiswa dituntut untuk berpikir secara kreatif terhadap peluang bisnis yang ada di
masyarakat dan berani mencoba untuk memulai usaha. Jangan bersikap apatis, karena sulit mencari pekerjaan setelah melamar ke mana-mana dan hasilnya selalu
nihil. Mereka lupa bahwa sebenarnya bekerja tidak hanya di perusahaan ataupun menjadi pegawai negeri, salah satunya menjadi seorang wirausaha.
Kuliah merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan belajar dan akses sumber ilmu pengetahuan yang luas menjadikan kampus sebagai
tempat menempa diri, meningkatkan skill. Peluang untuk menguasai bidang ilmu
4
untuk mendukung usaha tertentu terbuka lebar. Selama di perkuliahan mahasiswa mempunyai waktu yang cukup untuk belajar berbagai ilmu yang diperlukan.
Mahasiswa dituntut untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuka peluang kerja. Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik UNNES program studi teknik mesin S-1 mestinya lebih dapat termanfaatkan secara lebih optimal, Karena program studi pendidikan teknik
mesin S-1 mahasiswa diajarkan materi secara teori dan praktik serta ditambah teknik pembelajaran. Dalam teori selain diajarkan tentang permesinan juga
dibekali teori pengembangan jiwa kewirauasahaan, hal ini tertanam pada matakuliah manajemen industri.
Terhadap fenomena inilah, penulis merasa perlu melakukan penelitian sebagai upaya “mencari tahu” berapa besar pengaruh prestasi manajemen industri
dengan minat berwirausaha . Dalam penelitian ini penulis mengambil judul : “HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI DENGAN
MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”
B. PEBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH