15
berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari :
1 Pembagian kerja Division of work
2 Wewenang dan tanggung jawab Authority and responsibility
3 Disiplin Discipline
4 Kesatuan perintah Unity of command
5 Kesatuan pengarahan Unity of direction
6 Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7 Penggajian pegawai
8 Pemusatan Centralization
9 Hirarki tingkatan
10 Ketertiban Order
11 Keadilan dan kejujuran
12 Stabilitas kondisi karyawan
13 Prakarsa Inisiative
14 Semangat kesatuan, semangat korps
2. Tinjauan wirausaha
a. Pengertian Wirausaha
Kata entrepreneur dan entrepreneurship dalam bahasa Inggris,menurut Holt 1992, berasal dari bahasa Prancis yakni dari entreprendre.The Concise
Oxford French Dictionary 1980 mengartikan entreprendre sebagai to undertake menjalankan,melakukan, berusaha, to set about memulai, to begin memulai;
to attempt mencoba, berusaha. Dalam bahasa Jerman menggunakan kata
16
unternerhmer yang diturunkan dari katakerja unternehmen yang berarti sama dengan arti entrepreneur Sukardi, 1991. Dalam bahasa Indonesia Kata
“wirausaha” merupakan gabungan kata wira gagah berani,perkasa dan usaha. Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.
Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan. Kewirausahaan yaitu semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. b.
Fungsi kewirausahaan 1
Fungsi Makro Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan kreasi-kreasi baru dalam produk barang
dan jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan proses dinamis wirausaha yang kreatif. Bahkan wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi dari produktivitas
terendah menjadi produktivitas tertinggi, menurutnya wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan itu tidak dilakukan dengan mengerjakan
sesuatu yang lebih baik tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda.
17
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut adalah peranannya dalam perekonomian nasional:
a Usaha kecil memperkokoh perekonomian nasional melalui fungsi
pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar.
b Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada. c
Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan dalam berusaha dan pemerataan dalam
pendapatan. 2
Fungsi Mikro Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian,
mengkombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Menurut Marzuki Usman 1997, secara umum wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian
sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:
a Pengembangan teknologi baru
b Penemuan pengetahuan baru
c Perbaikan produk dan jasa yang ada
18
d Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa
dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit
Selain entrepreneur, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep intrapreneur dan benchmarking.
a Intrapreneur, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada
unit usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating product.
b Benchmarking adalah meniru dan mengembangkan produk baru melalui
pengembangan teknologi. Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani
mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat
keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya Steinhoff dan Burges, 1993.
c. Sasaran kewirausahaan
Sasaran kewirausahaan antara lain : 1
Instansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi dan kelompok masyarakat
2 Pelaku ekonomi: pengusaha kecil, koperasi
3 Generasi muda: anak-anak putus sekolah, calon wirausahawan.
19
d. Manfaat Kewirausahan
Manfaat Kewirausahan antara lain : 1
Menambah daya tampung tenaga kerja 2
Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan
3 Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memeiliki pribadi
unggul yang patut diteladani 4
Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin tekun, jujur dalam menghadapi pekerjaan
5 Mendidik masyarakat hidup efisien dan sederhana.
e. Menumbuh kembangkan minat berwirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada
yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak- ibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan
pengusaha. Anggapan seperti ini menurut penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari
keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup
kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Keuntungan :
1 Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan
20
2 Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal 3
Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh 4
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha 5
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki Kelemahan
1 Tanggung jawab sangat besar dan berat di dalam menghadapi
permasalahan bisnis 2
Bekerja keras dan waktunya sangat panjang 3
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat besar.
Menjadi wirausaha entrepreneur tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha
sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan
misalnya: 1
Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi
menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan 2
Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan
mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangunjiwa kewirausahaan didiri kita.
21
3 Melalui pelatihan.
Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan indoor maupun di luar ruangan outdoor. Melalui
pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan.
4 Otodidak.
Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha Misalnya melalui biografi pengusaha sukses sucess story, media televisi, radio
majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
f. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan
kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaankegiatan.Keterampilan yang harus
dimiliki : 1
Managerial skill : Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus
mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber
daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
22
Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhka kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga
pendidikan sekolah menenga kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen
manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui
pengalaman. 2
Conceptual skill : Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak
mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman
orang lain dalam berwirausaha. 3
Human skill : keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah
modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam
merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi,
bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain.
4 Decision making skill : keterampilan merumuskan masalah dan
mengambil keputusan Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada
23
situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.
Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha
harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai
cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
5 Time managerial skill : keterampilan mengatur dan menggunakan waktu
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.
Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang
wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
digariskan.
g. Karakteristik Pribadi Wirausaha
Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.
David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
24
1 Memilih resiko “moderate”
Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil.
2 Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan.
Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3 Mencari umpan balik feed back tentang perbuatan-perbuatannya.
4 Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali locus of
control. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam
dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya. Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
1 Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti
lebih cepat mau menerima pembaharuan inovasi. 2
Eksternal Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha
seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.
25
Seseorang yang baik tercerminkan pada perilaku yang baik begitu pula dengan seorang wirausaha dapat terlihat pada sifat-sifatnya.Dan berikut
merupakan sifat-sifat yang umumya dimiliki oleh wirausaha yang sukses: 1
Percaya Diri Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tida tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif,
dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. 2
Berorientasi pada tugas dan hasil Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha
menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah halal.
3 Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus
dihadapi dengan penuh perhitungan. 4
Kepemimpinan Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus
bersifat responsive. 5
Keorisinilan Yang dimaksud orisinal di sini ialah tidak hanya mengekor pada orang
lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk
26
tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen- komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
6 Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang
akan dilaksanakan. 7
Kreativitas kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk
baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.
Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur
promosi dsb. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi- kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara data, variable; yang
sudah ada sebelumnya. Menurut Bygrave seseorang wirausahawan harus memiliki berbagai
konsep. Konsep yang terkenal dengan istilah 10 D antara lain yaitu: 1
Dream Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap
masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tersebut.
27
2 Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci dalam
kesuksesan bisnisnya. 3
Doers Seorang wirausaha tidak mau menunda–nunda kesempatan yang dapat di
manfaatkan 4
Determination Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi
5 Dedication
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata–mata untuk kegiatan bisnisnya.
6 Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila–gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya,
karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya. 7
Details Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia
tidak akan mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
28
8 Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasi dan tujuan yang hendak dicapainya.
9 Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan
bisnisnya. 10
Distribute Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
terhadap orang–orang kepercayannya, yaitu orang–orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis
Untuk mewujudkan karakteristik ciri, watak dan sifat seorang wirausahawan dibutuhkan :
1 Kerja Keras
Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu
mengutamakanmemperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.
Contoh : Seorang penjahit harus memenuhi janji kepada pelanggan, sesuai waktu
yang ditetapkan walaupun harus dikerjakan siang dan malam.
29
2 Disiplin
Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji. Sehingga orang lain mempercayainya, modal utama dalam berwirausaha adalah “perolehan
kepercayaan dari orang lain”. Contoh :
Seorang pengusaha warung harus selalu tepat dan disiplin dalam membuka dan menutup warungnya, karena pembeli sudah memperkirakan sesuai
dengan kebijaksanaan bukatutupnya warung. Seandainya pengusaha tidak disiplin dalam membuka dan menutup warung, pembeli salah menduga dan
enggan untuk datang membeli. 3
Mandiri Artinya sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus
dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar. Karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya resiko
yang dihadapi serta hambatan dan masalah yang harus diselesaikan adalah milik kita sendiri dan kita yang memutuskan cara menghadapi dan menuntaskannya,
tentunya selalu berdo’a dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Contoh :
Norman Edwin pendaki gunung yang mempunyai reputasi nasional, sampai dengan akhir pendakiannya meninggal dunia ketika berusaha
menyelamatkan temannya, masih mengenakan perlengkapan pendakian yang dipersiapkan sendiri sesuai standar profesional seorang pendaki.
30
4 Realistis
Yaitu cara berfikir yang penuh dengan perhitungan dan sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan hanya menjadi angan-
angan atau mimpi belaka. Oleh karena itu apabila anda memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya atau
keterlaksanaannya. Contoh :
Sekelompok siswa SMK jurusan Otomotif memberanikan diri membuat mobil dengan cara merakit onderdil dan mesin bekas, serta membangun bodi
sesuai keinginan dan kemampuannya. 5
Prestatif Yaitu melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan
memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampasmeniru hasil karya orang lain.
Contoh : Teguh Karya dalam menggarap filmnya, secara serius dan
mengutamakan keunggulan, sehingga memenangkan banyak piala citra mampu menghasilkan sutradara unggul, maupun bintang film unggul yang dibimbingnya
seperti : Christine Hakim, Slamet Raharjo, Eros Jarot. 6
Komitmen Tinggi Yaitu sikap yang Teguh memegang prinsip-prinsip kebenaran yang
berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta berusaha menyesuaikan perkataan dan perbuatannya.
31
Contoh : Kebanyakan pelukis selalu mencantumkan nama dan tanggal
pembuatannya, serta tidak mau menjual lukisannya sebelum dia merasa layak. Bahkan banyak lukisan yang dibuangnya sendiri, karena ia merasa karyanya tidak
memenuhi kreteria. h.
Peran wirausaha bagi lingkungannya Seorang wirausaha adalah inovator, hanya seseorang yang sedang
melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi dianggap sebagai
wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran. Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah sebagai berikut : 1
Inovator : menghadirkan hal yang baru di masyarakat. 2
Mengambil dan memperhitungkan resiko 3
Mencari peluang dan memanfaatkannya 4
Menciptakan organisasi baru i.
Wirausaha, manajer dan organisasi Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik
sendiri maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha pendiri melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi
tergantung pada pendiri. Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi ketidak-
pastian dan ketergantungan pada faktor subjektivitas pendiri.
32
Pengembangan sistem dan budaya organisasi harus dapat menampung manajemen yang baik dan juga adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada
untuk menampung kewirausahaan di dalam organisasi mapan adalah wirausaha- intra intrapreneurs. Pengembangan kewirausahaan di dalam perusahaan dapat
terjadi pada tiga tingkatan, yaitu : 1
Individual intrapreneurs product champions 2
Kelompok kerja entrepreneurial team skunworks 3
Oganisasi perusahaan entrepreneurial organization Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang tidak layak untuk terus
yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup menyiapkan manajemennya dan sudah “meninggalkan” perusahaan untuk
membangun bisnis baru. Wirausaha pendiri dapat dianggap sempurna bila organisasi yang didirikannya ideal yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan
organisasinya dalam taraf “baik”. Namun perlu diingat kewirausahaan itu bukan untuk sekedar
menghasilkan uang, tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau
harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan
yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan di perekonomian, sehingga wiarausaha adalah orang-orang yang memiliki
33
kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuha ekonomi.Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua
kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir
menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului pengetahuan.
Keberhasilan seorang wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya tergantung pada kecerdasan, imajinasi, dan kekuatan keingina individu yang
bersangkutan. Sedikit keberuntungan diperlukan, tetapi dapat diargumentasikan bahwa tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja
keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu menjadi sukses. Kaum entrepereneur wirausaha sangat besar artinya bagi
kemajuan perekonomian, para wirausaha mempunyai katalisator dan menunjang perkembangan arus investasi sehingga ikut memperkuat pembangunan ekonomi
yang tengah berlangsung.
B. KERANGKA BERPIKIR