Validitas dan Reliabilitas Instrumen Metode Analisis Data

40

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengukuran diperlukan alat ukurinstrumen yang baik, untuk memperoleh data yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Alat ukur yang baik harus memenuhi dua syarat, yaitu validitas dan reabilitas. 1. Validitas Validitas alat ukur menurut Arikunto 2002:190 adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur validitas tiap-tiap item dalam instrumen digunakan cara analisis faktor yaitu mengkorelasikan skor yang ada pada satu faktor dengan skor total faktor. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dengan angka kasar. Rumus 1. Rumus Korelasi Product moment = Keterangan: xy r : koefisien korelasi N : jumlah anggota populasi X : skor indikator yang diuji Y : total skor indikator yang lain dalam konsep yang sama 41 Hasil uji coba angket kemudian dianalisis dengan kriteria dan apabila r xy hitung r xy kriteria, maka alat pengukur tersebut valid, sebaliknya jika r xy hitung r xy kriteria, maka alat pengukur tersebut tidak valid. 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006: 178. Pencarian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 Arikunto, 2002:155, dengan rumus reliabilitas sebagai berikut: Rumus 2. Rumus Alpha Keterangan: = Reliabilitas alat ukur k = Banyaknya butir soal ∑ 2 b σ = Jumlah varian butir 2 t σ = Varian total Hasil uji coba angket kemudian dianalisis dengan kriteria dan apabila r hitung r kriteria yang telah ditetapkan maka alat pengukur tersebut reliabel, sebaliknya jika r hitung r kriteria, maka alat pengukur tersebut tidak reliabel. 42

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Persentase Analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran responden tentang minat berwirausaha mahasiswa. Skor-skor angket yang diperoleh, selanjutnya dikonsultasikan dengan kriteria yang ditentukan. Skor maksimal = 88 Skor minimal = 22 Skor rentang = Skor maksimal – Skor minimal – 1 = 88 – 21 = 67 Panjang interval = 13 Tabel 1. Kriteria minat berwirausaha No. Interval Kriteria 1 74 - 88 Sangat Tinggi ST 2 61 - 73 Tinggi T 3 48 - 60 Sedang S 4 35 - 47 Rendah R 5 22 - 34 Sangat Rendah SR 2. Uji Asumsi Teknik Korelasi Product Moment dari Karl Pearson membutuhkan pemenuhan dua asumsi dasar, yaitu : Hubungan antara variabel X dan variabel Y merupakan hubungan linear uji linieritas. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas dari sebaran. Suatu data dikatakan linear jika nilai signifikasinya p lebih kecil dari 0,05. 43 a Bentuk distribusi variabel X dan variabel Y adalah atau mendekati distribusi normal uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal tidaknya data variabel penelitian, dengan kata lain uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian memenuhi syarat sebaran yang normal untuk mewakili populasi. Suatu data dikatakan normal jika nilai p lebih besar dari 0.05 Hal itu dilakukan agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik. Dengan kata lain, agar hasil tes akurat. 3. Analisis Uji hipotesis Analisis data yang akan dipakai untuk menjabarkan data-data untuk membuktikan hipotesis dengan menggunakan program komputer Statistical Program for Social Science SPSS versi 12.0 for windows XP. a Prosedur Bivariate Correlation Prosedur ini digunakan bila kita ingin mencari hubungan antara dua buah variabel. Ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan tersebut dinamakan korelasi Sulaiman, 2002:114. Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana Bivariate Correlation diantaranya: 1 Pearson Correlation, digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel bila datanya berbentuk kuantitatif dan berdistribusi normal. 2 Kendall’s tau-b, merupakan korelasi untuk ukuran non-parametrik dimana asumsi data berdistribusi normal tidak terpenuhi dari asosiasi variabel ordinal dan bisa juga digunakan untuk koefisien korelasi rank. 44 3 Spearman Correlation, bila data yang digunakan tidak memenuhi asumsi normal dan bisa juga untuk data yang dalam bentuk ranking. Dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Bivariate Pearson karena data yang akan diuji berdistribusi normal. b Uji Signifikan Koefisien Korelasi Sederhana Uji t Nilai korelasi yang didapatkan dari penelitian merupakan nilai korelasi sampel, yang merupakan harga estimasi dari koefisien korelasi populasi yang dilambangkan dengan ρ baca: rho. Untuk selanjutnya kita akan mengadakan uji hipotesis mengenai koefisien korelasi populasi yang tidak kita ketahui berdasarkan pada estimasi nilai koefisien korelasi sampel yaitu : r Sulaiman, 2002:113. Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : : ρ = 0 tidak ada hubungannya antara variabel X dan Y : ρ ≠ 0 ada hubungannya antara variabel X dan Y Kriteria penolakan dan penerimaan : 1 Nilai t hitung Nilai tabel tolak terdapat hubungan antara variabel X dan Y. 2 Nilai t hitung Nilai tabel terima tidak ada hubungan antara variabel X dan Y. Untuk mencari nilai t maka dipakai rumus sebagai berikut : t = ....................... Rumus 3 45 Trihendradi, 2007 : 93 Keterangan : r = koefisien korelasi n = Jumlah sampel Besarnya nilai korelasi dikategorikan sebagai berikut Trihendradi, 2007 : 86 : 1 0,7 – 1,00, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang tinggi. 2 0,4 – 0,7, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang substansial. 3 0,2 – 0,4, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang rendah. 4 0,2, baik positif maupun negatif, menunjukkan bahwa hubungan tersebut dapat diabaikan. Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut Sarwono, 2006 : 87: 1 Jika probabilitas 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan. 2 Jika probabilitas 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Minat dan peluang berwirausaha pada mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

0 18 114

MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

0 12 126

HUBUNGAN PROFESIONALISME DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1 15 123

HUBUNGAN NILAI PRAKTEK INDUSTRI DAN PENGUASAAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 19

HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PERIODE 2011-2012 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 23

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR TEKNIK FINISHING DAN FURNITURE DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN.

0 3 38

(ABSTRAK) HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

0 0 2

Hubungan Antara Minat Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ditinjau Dari Input Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS.

0 2 28

HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN PRAKTEK INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BEKERJA DI INDUSTRI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN ANGKATAN TAHUN 2008 JPTK FKIP UNS SURAKARTA.

0 0 14

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR TEKNIK FINISHING DAN FURNITURE DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN - repositoryUPI S TB 0809471 Title

0 0 4