Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pengembangan sumber daya manusia pada saat ini, lebih menitik beratkan kepada orang-orang yang secara fisiknya normal. Sudah sangat jarang apabila ada pelatihan pengembangan sumber daya manusia untuk penyandang cacat, disini lebih khusus kepada kaum tunanetra. Agar dapat terwujudnya masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa adanya pembeda dari segi fisik ataupun dari segi yang lainnya maka diperlukan suatu wadah yang dapat menampung aspirasi dan tempat yang dapat dimanfaatkan sebagai pelatihan dan pengembangan ilmu yang sudah mereka miliki. Pengembangan kemampuan diri, tidak dapat berjalan apabila sarana dan prasaranya tidak ada atau kurang memenuhi. Dengan demikian perlu adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk fasilitas pengembangan kemampuan diri. Untuk dapat merealisasikan kegiatan tersebut, maka salah satu cara yang dapat di tempuh adalah dengan pembangunan Kampung Tunanetra Umi Maktum di Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Yang terdiri dari rumah, bangunan komposting, kandang-kandang dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan dibangunnya kampung tersebut, diharapkan pemuda tunanetra dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat di sekitar daerah tersebut dan mampu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mampu menumbuhkan perekonomian mereka. Membahas mengenai pengembangan sumber daya manusia, tidak akan pernah lepas dengan peran serta dari pemerintah yang telah merencanakan pembangunan nasiaonal. Beberapa Peraturan baik pada Undang-Undang maupun Peraturan Pemerintah, yaitu Adanya Undang-Undang No. 252004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 722005 Pasal 64 tentang commit to user Desa, dan Permendagri No. 662007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, memberi amanah kepada pemerintah desa untuk menyusun program pembangunannya sendiri. Forum perencanaannya disebut sebagai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Musrenbang Desa. Melalui proses pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan penganggaran pembangunan desa, diharapkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkeadilan lebih bisa tercapai. Tidak hanya untuk masyarakat yang secara fisiknya normal saja melainkan kepada masyarakat yang tunanetrapun harus ada upaya untuk mencapai peningkatan kesejahteraan yang mandiri. Pencapaian peningkatan kesejahteraan yang mandiri dapat diwujudkan dengan berbagai cara. Salah satu yang dapat ditempuh misalnya dengan memberikan kesempatan pada masyarakat khususnya masyarakat tunanetra untuk dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui kampungnya yang dapat dijadikan sebagai kawasan wisata. Masyarakat dapat mengelola sendiri apabila kampung tersebut memang berpotensi menjadi kawasan wisata. Mengacu pada pentingnya fungsi kampung yang dapat mewujudkan proses peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya kaum tunanetra, maka diperlukan upaya untuk dapat memahami permasalahan dan potensi yang terkandung dalam suatu kawasan kampung. Tugas akhir ini mengambil lokasi di desa pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Wilayah kabupaten Karanganyar terletak antara 110º 40 – 111º 10 Bujur Timur dan 7º 28 – 7º 46 Lintang Selatan. Ketinggian rata-rata 511 m di atas permukaan laut, dengan beriklim tropis dengan temperatur 22º – 33º.

1.2. Rumusan Masalah